BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Implikatur Percakapan Iklan Produk Kosmetik di Televisi Iklan 1
Citra Body Lotion
1 X: Hey. Ada yang salah ya sama aku. Kok semua liatin aku terus ya.
2 Y: Karena kulitmu tampak begitu putih dan berkilau. Siapa yang nggak
kagum? 3
Citra Pearly White UV dengan ekstra mutiara alami menjadikan kulitmu tampak putih berkilau dan memberi perlindungan UVA dan UVB.
4 Citra awali cantikmu.
Tuturan pada iklan 1 berlangsung di lingkungan kamus, situasi kampus ramai dengan mahasiswa dan penutur menjadi pusat perhatian. Terdapat dua
orang perempuan sebagai pihak-pihak yang terlibat pertuturan, yaitu X dan Y. selain itu, beberapa orang laki-laki dan perempuan lainnya yang sedang
memperhatikan X. Tujuan pertuturan tersebut membicarakan penyebab semua orang memperhatikan X. Bentuk ujaran pertuturan iklan 1 bersifat informal
dengan ragam bahasa percakapan pada situasi santai. Nada, cara, dan semangat pesan yang disampaikan dengan senang hati dan singkat. Pertuturan mengacu
kepada aturan interaksi yaitu X bertanya kemudian Y menjawab. Bentuk penyampaian pertuturan pada iklan 1 berbentuk komunikasi langsung.
Untuk menentukan implikatur percakapan pada tuturan iklan 1, terlebih dahulu harus dianalisis apakah tuturan pada iklan 1 mematuhi empat maksim
percakapan yang dikemukakan Grice . Empat maksim percakapan tersebut adalah: 1
Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta tutur hanya memberikan kontribusi yang secukupnya saja atau sebanyak yang dibutuhkan oleh
Universitas Sumatera Utara
lawannya. Tuturan 1 telah menaati maksim kuantitas karena telah memberikan kontribusi yang memadai atau mencukupi.
1 X: Hey. Ada yang salah ya sama aku. Kok semua liatin aku terus ya.
2 Maksim kualitas menghendaki agar peserta pertuturan itu mengatakan hal
yang sebenarnya; hal yang sesuai dengan data dan fakta. Ternyata tuturan 2 tidak menaati maksim kualitas karena tidak mengatakan hal sesuai
dengan fakta. 1
X: Hey. Ada yang salah ya sama aku. Kok semua liatin aku terus ya. 2
Y: Karena kulitmu tampak begitu putih dan berkilau. Siapa yang nggak kagum?
Tuturan 2 dapat menaati maksim kualitas apabila sesuai dengan fakta
yaitu. 1
X: Hey. Ada yang salah ya sama aku. Kok semua liatin aku terus ya. 2
Y: Tidak ada yang salah. Itu karena kulitmu tampak begitu putih dan berkilau. Siapa yang nggak kagum?
Tuturan 3 melanggar maksim kualitas karena mengatakan sesuatu yang tidak memiliki bukti yang memadai, yaitu mengatakan:
3 Citra Pearly White UV dengan ekstra mutiara alami menjadikan
kulitmu tampak putih berkilau dan memberi perlindungan UVA dan UVB.
3 Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta pertuturan memberikan
kontribusi yang relevan dengan masalah atau tajuk pertuturan. Tuturan pada iklan 1 sudah memenuhi maksim relevansi karena
tuturan yang dimunculkan selaras dengan pesan yang ingin disampaikan, yakni kulit tampak begitu putih dan berkilau berkat pemakaian Citra
Pearly White UV.
Universitas Sumatera Utara
4 Maksim cara mengharuskan penutur dan lawan tutur berbicara secara
langsung, tidak kabur, tidak ambigu, tidak berlebih-lebihan dan runtut. Berikut pertuturan X dan Y yang tidak menaati maksim cara ini.
4 Citra awali cantikmu.
Tuturan 4 melanggar maksim cara karena tidak mengatakan sesuatu secara langsung, bersifat ambigu, dan berlebihan. Tuturan 4
dapat menaati maksim cara dengan mengatakan “citra membuat kulitmu cantik”.
Berdasarkan empat maksim percakapan di atas dapat disimpulkan bahwa tuturan pada iklan 1 memiliki implikatur karena telah melanggar dua dari empat
maksim percakapan yang diungkapkan Grice, yaitu maksim kualitas dan maksim cara.
Untuk mengetahui jenis implikatur percakapan yang terdapat pada iklan 1 perlu dilakukan analisis berdasarkan dua jenis implikatur yang dikemukakan
Grice, yaitu Implikatur konvensional merupakan implikatur yang dihasilkan dari penalaran logika. Implikatur Konversasional merupakan implikatur yang
dihasilkan karena tuntutan konteks tertentu. Tuturan pada iklan 1: 1
X : Hey. Ada yang salah ya sama aku. Kok semua liatin aku terus ya. 2 Y : Karena kulitmu tampak begitu putih dan berkilau. Siapa yang
nggak kagum? Implikatur percakapan tuturan 2 adalah “ tidak ada yang salah
dengan kulit X”.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tuturan 2 merupakan implikatur konversasional yaitu implikatur percakapan yang dihasilkan
karena adanya konteks tertentu dalam tuturan.
Iklan 2 Biore Skin Caring Body Foam
5Kelembutannya menghangatkan. 6 Kelembutannya menyemangati seperti Skin Caring Body Foam Biore Pure Mild . 7 Memeluk kulitmu. 8 Merawatnya
dari mandi ke mandi. 9 Lembut menyenangkan.
10 Biore Caring Pure Mild dibalik kelembutanku. Tuturan pada iklan 2 berlangsung di ruang kerja. Terdapat dua orang
perempuan sebagai pihak-pihak yang terlibat pertuturan, yaitu X dan Y. Tokoh Y tampak lelah karena pekerjaannya, lalu X datang dan menyarankan kepada Y
untuk memakai Biore Skin Caring Body Foam. Bentuk ujaran pertuturan iklan 2 bersifat informal dengan ragam bahasa percakapan pada situasi santai. Nada, cara,
dan semangat pesan yang disampaikan dengan senang hati dan singkat. Pertuturan mengacu kepada aturan interaksi yaitu X menyarankan memakai Biore Skin
Caring Body Foam kemudian Y menaatinya. Bentuk penyampaian pertuturan iklan 2 berbentuk tidak komunikasi langsung.
Untuk mengetahui implikatur percakapan yang terdapat pada tuturan iklan 2 terlebih dahulu harus dianalisis apakah tuturan pada iklan 2 mematuhi empat
maksim percakapan yang dikemukakan Grice. Empat maksim percakapan tersebut adalah:
1. Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta tutur hanya memberikan
kontribusi yang secukupnya saja atau sebanyak yang dibutuhkan oleh
Universitas Sumatera Utara
lawannya. Tuturan iklan 8 tidak menaati maksim kuantitas karena tidak memberi kontribusi yang memadai atau mencukupi.
8 Merawatnya dari mandi ke mandi. Tuturan 8 dapat menaati maksim kuantitas apabila diubah menjadi:
8 Merawat kulitmu dari kuman, bakteri, dan debu. 2.
Maksim kualitas menghendaki agar peserta pertuturan itu mengatakan hal yang sebenarnya; hal yang sesuai dengan data dan fakta. Tuturan 5-9
tidak menaati maksim kualitas karena tidak menuturkan hal yang sesuai dengan fakta.
5 Kelembutannya menghangatkan. 6 Kelembutannya menyemangati
seperti Skin Caring Body Foam Biore Pure Mild . 7 Memeluk kulitmu. 8 Merawatnya dari mandi ke mandi 9 Lembut
menyenangkan. Tuturan 5-9 merupakan tuturan yang tidak memiliki bukti yang
memadai tentang Skin Caring Body Foam Biore Pure Mild , berlebih- lebihan, tidak sesuai fakta yang ada.
3. Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta pertuturan memberikan
kontribusi yang relevan dengan masalah atau tajuk pertuturan. Tuturan data 7 sudah menaati maksim relevansi karena tuturan yang disampaikan
selaras dengan tema yang ingin disampaikan, kulit menjadi lembut akibat dari pemakaian Biore Caring Pure Mild.
4. Maksim cara mengharuskan penutur dan lawan tutur berbicara secara
langsung, tidak kabur, tidak ambigu, tidak berlebih-lebihan dan runtut.
Universitas Sumatera Utara
Tuturan data 5,6,9 tidak menaati maksim cara sebab kata kelembutannya bersifat ambigu, kabur. Kata kelembutannya dapat
mengacu kepada sifat lemah lembut atau kulitnya yang lembut. Berdasarkan empat maksim percakapan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa tuturan pada iklan 2 memiliki implikatur karena telah melanggar tiga dari empat maksim percakapan tersebut, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas,
dan maksim cara. Untuk menentukan jenis implikatur yang terdapat pada iklan 2 dapat
dilakukan analisis berdasarkan dua jenis implikatur percakapan yang dikemukakan Grice, yaitu:
1. Implikatur konvensional, yaitu implikatur yang dihasilkan dari
penalaran logika. 2.
Implikatur konversasional, yaitu implikatur yang dihasilkan karena tuntutan konteks tertentu.
Berikut tuturan iklan 2: 5Kelembutannya menghangatkan. 6 Kelembutannya menyemangati
seperti Skin Caring Body Foam Biore Pure Mild . 7 Memeluk kulitmu. 8 Merawatnya dari mandi ke mandi. 9 Lembut menyenangkan.
10 Biore Caring Pure Mild dibalik kelembutanku.
Implikatur percakapan tuturan 5-10 adalah bahwa X dan Y telah memakai Biore Caring Pure Mild sehingga kulit mereka lembut.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tuturan 5-10 memiliki jenis implikatur konversasional, yaitu implikatur percakapan
yang dihasilkan karena adanya konteks tuturan.
Universitas Sumatera Utara
Iklan 3 Rexona Men
Baru Rexona men. 11 Tak masalah seberapa hebat aksimu, ketiak tetap kering.12 Baru Rexona Men dengan perlindungan tetap kering 50 lebih lama
bikin kamu selalu segar dan percaya diri. 13 Taklukkan lebih dengan Rexona Men baru 14 Rexona setia setiap saat.
Tuturan pada iklan 3 berlangsung di suatu ruangan di dalam hotel. Terdapat satu orang laki-laki yang memakai Rexona men untuk persiapan pergi ke pesta.
Tiba- tiba datang tiga orang laki-laki yang menyerangnya. Empat orang laki-laki tersebut lalu beradu kecepatan untuk tiba di tempat pesta dengan kondisi segar
dan seorang laki-laki yang memakai Rexona men ketiaknya tetap segar setelah aksinya yang menguras tenaga. Tujuan pertuturan tersebut membicarakan
kelebihan Rexona men meskipun melakukan aksi yang hebat namun tidak ada masalah dengan ketiak. Bentuk ujaran pertuturan iklan 4 bersifat informal
dengan ragam bahasa percakapan. Nada, cara, dan semangat pesan yang disampaikan singkat. Bentuk penyampaian pertuturan data 4 berbentuk
komunikasi tidak langsung. Untuk menentukan implikatur percakapan pada tuturan iklan 3 terlebih
dahulu harus dianalisis apakah tuturan pada iklan 3 mematuhi empat maksim percakapan yang dikemukakan Grice. Tuturan iklan 3 memiliki implikatur
apabila melanggar salah satu dari empat maksim yang dikemukakan Grice. Empat maksim percakapan tersebut adalah:
1. Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta tutur hanya memberikan
kontribusi yang secukupnya saja atau sebanyak yang dibutuhkan oleh lawannya. Tuturan 13-14 tidak menaati maksim kuantitas karena
Universitas Sumatera Utara
memberikan kontribusi yang secara kuantitas tidak memadai atau mencukupi.
13 Taklukkan lebih dengan Rexona Men baru 14 Rexona setia setiap saat.
Tuturan tersebut akan menaati maksim kualitas apabila diubah menjadi 13 Atasi bau keringat ketiakmu dengan Rexona Men baru 14
Rexona siap mengatasi bau keringat ketiakmu. 2.
Maksim kualitas menghendaki agar peserta pertuturan itu mengatakan hal yang sebenarnya; hal yang sesuai dengan data dan fakta. Misal:
11 Tak masalah seberapa hebat aksimu, ketiak tetap kering. 12 Baru Rexona Men dengan perlindungan tetap kering 50 lebih lama bikin kamu
selalu segar dan percaya diri. Tuturan 11-12 melanggar maksim kualitas karena mengatakan
sesuatu yang tidak memiliki bukti yang memadai tentang Rexona Men, tidak sesuai dengan fakta yang ada, dan berlebih-lebihan.
3. Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta pertuturan memberikan
kontribusi yang relevan dengan masalah atau tajuk pertuturan. Tuturan pada iklan 3 menaati maksim relevansi.
Baru Rexona men. 8Tak masalah seberapa hebat aksimu, ketiak tetap kering. 9 Baru Rexona Men dengan perlindungan tetap kering 50 lebih
lama bikin kamu selalu segar dan percaya diri. 10Taklukkan lebih dengan Rexona Men baru 11Rexona setia setiap saat.
Sepintas tuturan pada iklan 3 tidak berhubungan. Namun, bila disimak baik-baik hubungan itu ada. Tuturan pada iklan 3
mengimplikasikan atau menyiratkan bahwa Rexona Men menjadikan
Universitas Sumatera Utara
ketiak tetap kering dengan ketiak kering seseorang akan percaya diri maka gunakan Rexona Men setiap saat.
4. Maksim cara mengharuskan penutur dan lawan tutur berbicara secara
langsung, tidak kabur, tidak ambigu, tidak berlebih-lebihan dan runtut. Tuturan 10 melanggar maksim cara yaitu kalimat “Taklukkan lebih
dengan Rexona Men baru Kata taklukkan dapat diartikan menaklukan keringat atau menaklukkan hati perempuan. Tuturan 11Rexona setia
setiap saat melanggar maksim kualitas yaitu mengatakan hal yang berlebih-lebihan, misal kata setia , kata setia yang berarti ‘berpegang
teguh’ tidak tepat digunakan pada tuturan 11. Tuturan 11 dapat menaati maksim cara apabila diubah “Gunakan Rexona setiap saat”.
Berdasarkan empat maksim percakapan di atas dapat disimpulkan bahwa tuturan pada iklan 3 memiliki implikatur karena telah melanggar tiga dari empat
maksim percakapan yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, dan maksim cara. Untuk mengetahui jenis implikatur yang terdapat pada iklan 3 perlu
dilakukan analisis menggunakan teori dua jenis implikatur pecakapan yang dikemukakan Grice, yaitu:
1. Implikatur konvensional merupakan implikatur yang dihasilkan dari
penalaran logika. 2.
Implikatur konversasional merupakan implikatur yang dihasilkan berdasarkan konteks tertentu.
Berikut tuturan iklan 3: 11 Tak masalah seberapa hebat aksimu, ketiak tetap kering.12
Baru Rexona Men dengan perlindungan tetap kering 50 lebih lama
Universitas Sumatera Utara
bikin kamu selalu segar dan percaya diri. 13 Taklukkan lebih dengan Rexona Men baru 14 Rexona setia setiap saat.
Implikatur percakapan tuturan 11-14 adalah “Hanya Rexona Men baru yang dapat membuat ketiak tetap kering”.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tuturan 11-14 merupakan jenis implikatur konversasional yaitu implikatur yang dihasilkan karena adanya
konteks tuturan.
Iklan 4 Citra Night Whitening Lotion
15 X: Waktunya tidur
16 Y: Sikat gigi? 17 X: Sudah.
18 Y: Pasang Waker? 19 X: Sudah.
20 Y: Citra Night Whitening Lotion? 21 Z: Sudah.
22 X: Ehm 23Y: Citra night whitening lotion pakai sebelum tidur untuk membantu
regenerasi kulitmu. 24 Baru Citra Night Whitening
Whitening Lotion pertama dari Citra dengan paduan sempurna minyak biji anggur dan ekstrablueberry dari rahasia kecantikan Asia untuk membantu
regenerasi kulit ketika kamu tidur.
25 Z: Wow, kulit cantik terasa lembut. 26 X: Sudah.
Tuturan pada iklan 4 berlangsung di kamar tidur pada malam hari. Terdapat tiga orang perempuan sebagai pihak-pihak yang terlibat pertuturan, yaitu X ,Y,
dan Z. Tujuan pertuturan tersebut membicarakan Citra Night Whitening yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan sebelum tidur dapat membantu regenerasi kulit . Bentuk ujaran pertuturan data 4 bersifat informal dengan ragam bahasa percakapan pada situasi
santai. Nada, cara, dan semangat pesan yang disampaikan dengan senang hati dan singkat. Pertuturan mengacu kepada aturan interaksi antara X, Y, dan Z. Bentuk
penyampaian pertuturan pada iklan 4 berbentuk komunikasi langsung. Untuk menentukan implikatur percakapan pada tuturan iklan 4 terlebih
dahulu harus dianalisis apakah tuturan pada iklan 4 mematuhi empat maksim percakapan yang dikemukakan Grice. Tuturan pada iklan 4 memiliki implikatur
apabila melanggar salah satu dari empat maksim yang dikemukakan Grice. Empat maksim percakapan tersebut adalah:
1. Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta tutur hanya memberikan
kontribusi yang secukupnya saja atau sebanyak yang dibutuhkan oleh lawannya. Tuturan 16,18,dan 20 tidak menaati maksim kuantitas
karena kontribusi yang diberikan belum memadai atau mencukupi. Misal: 16 Sikat gigi? Sudah. 18 Pasang Waker? Sudah. 20 Citra Night
Whitening Lotion. Sudah. Tuturan tersebut akan menaati maksim kuantitas apabila
ditambahkan kata tanya. Misal: 13 Apakah kamu sudah sikat gigi? Sudah. 15 Sudahkah kamu memasang Waker? Sudah. 17Sudahkah
memakai Citra Night Whitening Lotion. Sudah. 2.
Maksim kualitas menghendaki agar peserta pertuturan itu mengatakan hal yang sebenarnya; hal yang sesuai dengan data dan fakta. Tuturan 21
tidak menuturkan hal yang sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
24 Baru Citra Night Whitening . Whitening Lotion pertama dari Citra dengan paduan sempurna
minyak biji anggur dan ekstrablueberry dari rahasia kecantikan Asia untuk membantu regenerasi kulit ketika kamu tidur.
25 Z: Wow, kulit cantik terasa lembut. Tuturan 24-25 melanggar maksim kualitas karena mengatakan
sesuatu yang tidak memiliki bukti yang memadai tentang Citra Night Whitening, tidak sesuai dengan fakta yang ada.
3. Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta pertuturan memberikan
kontribusi yang relevan dengan masalah atau tajuk pertuturan. Tuturan pada iklan 4 menaati maksim relevansi karena memberikan kontribusi
yang relevan dengan masalah tajuk pertuturan. Tuturan iklan 4 membicarakan Citra Night Whitening Lotion dipakai pada malam hari
sebelum tidur. 4.
Maksim cara mengharuskan penutur dan lawan tutur berbicara secara langsung, tidak kabur, tidak ambigu, tidak berlebih-lebihan dan runtut.
25 Z: Wow, kulit cantik terasa lembut. 26 X: Sudah.
Tuturan data 26 melanggar maksim cara sebab kata sudah bersifat ambigu. Kata sudah dapat mengacu kepada sudah memakai Citra
Body Lotion yang disarankan atau sudah memiliki kulit cantik yang lembut sejak dari awal tanpa pemakaian Citra Body Lotion.
Berdasarkan empat maksim percakapan di atas, dapat disimpulkan bahwa tuturan pada iklan 4 memiliki implikatur karena telah melanggar keempat
Universitas Sumatera Utara
maksim percakapan yang diungkapkan Grice , yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara.
Berdasarkan dua jenis implikatur percakapan yang dikumukakan Grice, yaitu implikatur konvensional dan implikatur konversasional. Implikatur konvesional
merupakan implikatur yang dihasilkan dari penalaran logika, ‘arti konvensional kata-kata yang dipakai’. Implikatur konversasional merupakan implikatur yang
dihasilkan berdasarkan konteks tertentu. Maka, tuturan iklan 4 dapat dianalisis sebagai berikut:
20 Y: Citra Night Whitening Lotion? 21 Z: Sudah.
22 X: Ehm Tuturan 19 merupakan implikatur konversasional yang berarti bahwa X
tidak pernah memakai Citra Night Whitening Lotion sebelumnya. 25 Z: Wow, kulit cantik terasa lembut.
26 X: Sudah. Implikatur percakapan tuturan 25-26
merupakan implikatur konversasional yang berarti Z dan X sudah memakai Citra Body Lotion.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tuturan pada iklan 4 merupakan jenis implikatur konversasional yaitu implikatur yang dihasilkan
karena adanya konteks tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Iklan 5 Fair and Lovely Multivitamin
27 X: Wajahmu cerah? Pingin deh punya wajah sepertimu. 28 Y: ABCD.
29 X: ABCD? 30 Y: Iya, Fair and Lovely multivitamin ABCD
Fair and Lovely multivitamin mengandung alatoin A, vitamin B, vitamin C, D dipakai setiap hari.
31 Y: Wajahmu cerah. Kamu pantas di depan kamera. 32 X: Berkatmu dan Fair and Lovely ABCD.
Fair and Lovely Multivitamin ABCD. Tuturan pada iklan 5 berlangsung di lokasi syuting artis Shiren Sungkar.
Terdapat dua orang perempuan sebagai pihak-pihak yang terlibat pertuturan, yaitu X dan Y. Tujuan pertuturan tersebut membicarakan wajah cerah Shiren karena
pemakaian Fair and Lovely Multivitamin ABCD. Bentuk ujaran pertuturan pada iklan 5 bersifat informal dengan ragam bahasa percakapan pada situasi santai.
Nada, cara, dan semangat pesan yang disampaikan dengan senang hati dan singkat. Pertuturan mengacu kepada aturan interaksi yaitu X bertanya kemudian Y
menjawab. Bentuk penyampaian pertuturan pada iklan 5 berbentuk komunikasi langsung.
Untuk menentukan implikatur percakapan yang terdapat pada tuturan iklan 5 maka harus dianalisis apakah tuturan pada iklan 5 mematuhi empat maksim
percakapan yang dikemukakan Grice. Tuturan pada iklan 5 memiliki implikatur apabila melanggar salah satu dari empat maksim yang dikemukakan Grice.
Empat maksim percakapan tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta tutur hanya memberikan
kontribusi yang secukupnya saja atau sebanyak yang dibutuhkan oleh lawannya. Tuturan 28 tidak menaati maksim kuantitas karena kontribusi
yang diberikan secara kuantitas tidak memadai atau mencukupi. Akronim ABCD seharusnya Alatoin A, Vitamin B, C, dan D.
2. Maksim kualitas menghendaki agar peserta pertuturan itu mengatakan hal
yang sebenarnya; hal yang sesuai dengan data dan fakta. Tuturan 31-32 tidak menaati maksim kualitas karena tidak menuturkan hal yang
sebenarnya, yaitu: 31 Y: Wajahmu cerah. Kamu pantas di depan kamera.
32 X: Berkatmu dan Fair and Lovely ABCD. Tuturan 27-28 melanggar maksim kualitas karena mengatakan
sesuatu yang tidak memiliki bukti yang memadai tentang Fair and Lovely ABCD . Seseorang dapat tampil di TV tidak hanya memiliki wajah yang
cerah seperti yang diungkap oleh Y apalagi hanya memakai Fair and Lovely ABCD. Tuturan tersebut berlebih-lebihan dan tidak sesuai dengan
fakta yang ada. 3.
Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta pertuturan memberikan kontribusi yang relevan dengan masalah atau tajuk pertuturan. Tuturan
pada iklan 5 sudah menaati maksim relevansi karena pesan yang ingin disampaikan adalah pemakaian Fair and Lovely Multivitamin yang
mengandung Alatoin A, Vitamin B, C, dan D membuat wajah menjadi cerah .
Universitas Sumatera Utara
4. Maksim cara mengharuskan penutur dan lawan tutur berbicara secara
langsung, tidak kabur, tidak ambigu, tidak berlebih-lebihan dan runtut. Tuturan 28 tidak menaati maksim cara yaitu mengatakan sesuatu secara
ambigukabur. Akronim ABCD bersifat ambigu yaitu dapat mengacu pada huruf biasa tanpa kepanjangan dari suatu hal atau nama merek dari suatu
produk. Berdasarkan empat maksim percakapan di atas dapat disimpulkan bahwa
tuturan pada iklan 5 memiliki implikatur karena telah melanggar tiga dari empat maksim percakapan yang diungkapkan oleh Grice, yaitu maksim kuantitas,
maksim kualitas, dan maksim cara. Hal selanjutnya adalah menentukan jenis implikatur yang terdapat pada
iklan 5. Berdasarkan jenis implikatur yang diungkap oleh Grice, yaitu: 1.
Implikatur konvensional merupakan implikatur yang dihasilkan dari penalaran logika.
2. Implikatur konversasional merupakan implikatur yang dihasilkan
berdasarkan konteks tertentu. Tuturan iklan 5 dapat dianalisis sebagai berikut:
31 Y: Wajahmu cerah. Kamu pantas di depan kamera. 32 X: Berkatmu dan Fair and Lovely ABCD.
Implikatur percakapan tuturan 32 adalah bahwa X sudah memakai Fair and Lovely ABCD.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa tuturan 32 merupakan jenis implikatur konversasional yaitu implikatur yang dihasilkan karena adanya konteks
tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Iklan 6 Pond’s White Beauty
33 X: Engkau tak bisa buatku menangis lagi. Ingat klipku yang ini nggak? Imut ya Masih cuek sama muka agak kusam gitu.
34 Y: Sekarang uda cantik, cerah, dan beningkan Gemes. 35 X: Thank you ya kak uda ngajarin pakai White Beauty.
Kini Pond’s White Beauty Mousturizer dengan 200 skin lightening aktif. 36 Y: Lebih banyak cowok yang ngantri dong
37 X: Lebih gampang milih pelembab kak daripada milih cowok. Tuturan pada iklan 6 berlangsung di suatu cafe dalam situasi santai. Terdapat
dua orang perempuan sebagai pihak-pihak yang terlibat pertuturan, yaitu X dan Y. Tujuan pertuturan tersebut membicarakan penggunaan Pond’s White Beauty
Mousturizer dapat membuat wajah jadi cantik, cerah, dan bening. Bentuk ujaran pertuturan pada iklan 6 bersifat informal dengan ragam bahasa percakapan pada
situasi santai. Nada, cara, dan semangat pesan yang disampaikan dengan senang hati dan singkat. Pertuturan mengacu kepada aturan interaksi antara X dan Y.
Bentuk penyampaian pertuturan pada iklan 6 berbentuk komunikasi langsung. Implikatur percakapan pada tuturan iklan 6 dapat dianalisis berdasarkan
prinsip kerja sama atau maksim yang dikemukakan Grice. Tuturan pada iklan 6 memiliki implikatur apabila melanggar salah satu dari empat maksim yang
dikemukakan Grice. Empat maksim percakapan tersebut adalah: 1.
Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta tutur hanya memberikan kontribusi yang secukupnya saja atau sebanyak yang dibutuhkan oleh
lawannya. 35 X: Thank you ya kak uda ngajarin pakai White Beauty.
Universitas Sumatera Utara
Tuturan 35 telah menaati maksim kuantitas karena telah memberikan kontribusi yang memadai atau mencukupi.
2. Maksim kualitas menghendaki agar peserta pertuturan itu mengatakan hal
yang sebenarnya; hal yang sesuai dengan data dan fakta. Tuturan 36-37 tidak menaati maksim kuantitas karena tidak menuturkan hal yang
sebenarnya. 36 Y: Lebih banyak cowok yang ngantri dong
37 X: Lebih gampang milih pelembab kak daripada milih cowok.
Tuturan 36-37 melanggar maksim kualitas karena mengatakan sesuatu yang tidak memiliki bukti yang memadai tentang Pond’s White
Beauty Mousturizer, tidak sesuai dengan fakta yang ada, dan berlebih- lebihan. Pond’s White Beauty Mousturizer membuat banyak cowok yang
ngantri pada X tidak memiliki bukti yang memadai. 3.
Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta pertuturan memberikan kontribusi yang relevan dengan masalah atau tajuk pertuturan. Tuturan
pada iklan 6 telah menaati maksim relevansi sebab tuturan pada iklan 6 mengimplikasikan atau menyiratkan bahwa wajah X menjadi cantik, cerah
dan bening akibat pemakaian Pond’s White Beauty. 4.
Maksim cara mengharuskan penutur dan lawan tutur berbicara secara langsung, tidak kabur, tidak ambigu, tidak berlebih-lebihan dan runtut.
36Y: Lebih banyak cowok yang ngantri dong 37X: Lebih gampang milih pelembab kak daripada milih cowok.
Universitas Sumatera Utara
Tuturan 36-37 melanggar maksim cara yaitu mengatakan sesuatu secara tidak langsung dan berlebih-lebihan. Implikatur tuturan tersebut
Pond’s White Beauty membuat kamu disukai banyak cowok. Berdasarkan empat maksim percakapan dapat disimpulkan bahwa tuturan
pada iklan 6 memiliki implikatur karena telah melanggar dua dari empat maksim percakapan tersebut, yaitu maksim kualitas dan maksim cara.
Hal yang selanjutnya dilakukan adalah menentukan jenis implikatur yang terdapat pada iklan 6 berdasarkan teori jenis implikatur yang diungkap oleh
Grice, yaitu: 1.
Implikatur konvensional merupakan implikatur yang dihasilkan dari penalaran logika.
2. Implikatur konversasional merupakan implikatur yang dihasilkan
berdasarkan konteks tertentu. Berikut tuturan iklan 6:
34 Y: Sekarang uda cantik, cerah, dan beningkan Gemes. 35 X: Thank you ya kak uda ngajarin pakai White Beauty
36Y: Lebih banyak cowok yang ngantri dong 37X: Lebih gampang milih pelembab kak daripada milih cowok.
Implikatur percakapan tuturan 35dan 37 adalah bahwa yang ngantri X sudah memakai Pond’s White Beauty Mousturizer.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tuturan 34-37 berjenis implikatur konversasional karena merupakan suatu implikatur yang dihasilkan
dari tuntutan konteks tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Iklan 7 Wardah Versi Kisah di Balik Cantik
38 X: Wah warnanya bagus, pake apa? 39 Y: Mau coba, ada banyak warna.
40 X: Wah kalau pake, bisa punya fans kayak kamu. 41 Y: Rasakan kelembaban lipstik Wardah yang halal sepanjang hari.
Tuturan pada iklan 7 berlangsung di kantor. Terdapat dua orang perempuan sebagai pihak-pihak yang terlibat pertuturan, yaitu X dan Y. Tujuan pertuturan
tersebut membicarakan indahnya warna lipstik Wardah yang dapat melembabkan bibir. Bentuk ujaran pertuturan pada iklan 7 bersifat informal dengan ragam
bahasa percakapan pada situasi santai. Nada, cara, dan semangat pesan yang disampaikan dengan senang hati dan singkat. Pertuturan mengacu kepada aturan
interaksi antara X dan Y. Bentuk penyampaian pertuturan pada iklan 7 berbentuk komunikasi langsung.
Implikatur percakapan pada tuturan iklan 7 dapat dianalisis berdasarkan prinsip kerja sama atau maksim yang dikemukakan Grice. Tuturan pada iklan 7
memiliki implikatur apabila melanggar salah satu dari empat maksim yang dikemukakan Grice. Empat maksim percakapan tersebut adalah:
1. Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta tutur hanya memberikan
kontribusi yang secukupnya saja atau sebanyak yang dibutuhkan oleh lawannya. Tuturan 38 tidak menaati maksim kuantitas karena tidak
memberikan kontribusi yang memadai atau mencukupi. 38 X: Wah warnanya bagus, pake apa?
Tuturan 33 dapat menaati maksim kuantitas apabila menjadi : 38 X: Wah warna lisptiknya bagus, pake apa?
Universitas Sumatera Utara
2. Maksim kualitas menghendaki agar peserta pertuturan itu mengatakan hal
yang sebenarnya; hal yang sesuai dengan data dan fakta. Tuturan 36 tidak menaati maksim kualitas karena tidak menuturkan hal yang
sebenarnya, yakni: 40 X: Wah kalau pake, bisa punya fans kayak kamu.
Tuturan 36 tidak memberikan informasi sesuai fakta yaitu mengatakan sesuatu yang tidak memiliki bukti yang memadai tentang
lipstik Wardah. 3.
Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta pertuturan memberikan kontribusi yang relevan dengan masalah atau tajuk pertuturan. Tuturan
iklan 7 telah menaati maksim relevansi. 38X: Wah warnanya bagus, pake apa?
39Y: Mau coba, ada banyak warna. 40X: Wah kalau pake, bisa punya fans kayak kamu.
41Y: Rasakan kelembaban lipstik Wardah yang halal sepanjang hari.
Sepintas pertuturan pada iklan 7 tidak berhubungan. Namun, bila disimak baik-baik hubungan itu ada. Jawaban Y pada tuturan 39 dan 41
mengimplikasikan atau menyiratkan bahwa lipstik Wardah memiliki banyak pilihan warna dan dapat melembabkan bibir.
4. Maksim cara mengharuskan penutur dan lawan tutur berbicara secara
langsung, tidak kabur, tidak ambigu, tidak berlebih-lebihan dan runtut. 38 X: Wah warnanya bagus, pake apa?
39 Y: Mau coba, ada banyak warna. 40 X: Wah kalau pake, bisa punya fans kayak kamu.
Tuturan 40 tidak menaati maksim cara karena memberikan uraian yang panjang, melebihi informasi yang diminta. Tuturan 40 mengatakan
Universitas Sumatera Utara
sesuatu secara berlebihan dengan “Wah kalau pake, bisa punya fans kayak kamu” .
Berdasarkan empat maksim percakapan di atas dapat disimpulkan bahwa tuturan pada iklan 7 merupakan implikatur karena telah melanggar tiga dari
empat maksim percakapan tersebut, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, dan maksim cara.
Hal yang selanjutnya dilakukan adalah menentukan jenis implikatur yang terdapat pada iklan 7 berdasarkan dua jenis implikatur percakapan yang
dikemukakan Grice, yaitu: 1.
Implikatur Konvensional merupakan implikatur yang dihasilkan dari penalaran logika.
2. Implikatur Konversasional merupakan implikatur yang dihasilkan karena
tuntutan konteks tertentu. 34X: Wah warnanya bagus, pake apa?
35Y: Mau coba, bahkan ada banyak warna. Implikatur percakapan tuturan 33 dan 34 bahwa Y sudah memakai
Lipstik Wardah. Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa tuturan pada iklan 7
merupakan jenis implikatur konversasional yaitu implikatur percakapan yang dihasilkan berdasarkan konteks tertentu.
Iklan 8 Lipstik Purbasari
42 X: Bibir diusap mawar? 43 Y: Lihat ini lipstik Purbasari. Warna nyata berkilau.
Universitas Sumatera Utara
Lipstik Purbasari dengan shea butter, jojoba oil, dan UV Filter memberi nutrisi dan melembabkan.
44 X: Bibir lembut sehat. Lipstik Purbasari Warna Nyata Berkilau.
Tuturan pada iklan 8 berlangsung di sebuah rumah. Terdapat dua orang perempuan sebagai pihak-pihak yang terlibat pertuturan, yaitu X dan Y. Tujuan
pertuturan tersebut membicarakan keindahan lipstik Purbasari. Bentuk ujaran pertuturan pada iklan 8 bersifat informal dengan ragam bahasa percakapan pada
situasi santai. Nada, cara, dan semangat pesan yang disampaikan dengan senang hati dan singkat. Pertuturan mengacu kepada aturan interaksi antara X danY.
Bentuk penyampaian pertuturan pada iklan 8 berbentuk komunikasi langsung. Implikatur percakapan pada tuturan iklan 8 dapat dianalisis berdasarkan
prinsip kerja sama atau maksim yang dikemukakan Grice. Tuturan pada iklan 8 memiliki implikatur apabila melanggar salah satu dari empat maksim yang
dikemukakan Grice. Empat maksim percakapan tersebut adalah: 1.
Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta tutur hanya memberikan kontribusi yang secukupnya saja atau sebanyak yang dibutuhkan oleh
lawannya. Tuturan 42 tidak menaati maksim kuantitas karena tidak memberikan kontribusi yang memadai atau mencukupi.
42X: Bibir diusap mawar? 43Y: Lihat ini lipstik Purbasari. Warna nyata berkilau.
Tuturan data 42 dapat menaati maksim kuantitas apabila diubah menjadi:
42X: Bibir diusap lipstik warna mawar? 43Y: Lihat ini lipstik Purbasari. Warna nyata berkilau.
Universitas Sumatera Utara
2. Maksim kualitas menghendaki agar peserta pertuturan itu mengatakan hal
yang sebenarnya; hal yang sesuai dengan data dan fakta. Tuturan 42-43 tidak menaati maksim kualitas karena tidak menuturkan hal yang
sebenarnya. 42X: Bibir diusap mawar?
43Y: Lihat ini lipstik Purbasari. Warna nyata berkilau. Tuturan 42-43 melanggar maksim kualitas karena mengatakan
sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta, tidak memiliki bukti yang memadai tentang lipstik Purbasari .
3. Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta pertuturan memberikan
kontribusi yang relevan dengan masalah atau tajuk pertuturan. Tuturan 42-43 telah menaati maksim relevansi.
42X: Bibir diusap mawar? 43Y: Lihat ini lipstik Purbasari. Warna nyata berkilau.
Sepintas jawaban Y pada tuturan 42 tidak berhubungan. Namun, bila disimak baik-baik hubungan itu ada. Jawaban Y pada tuturan 43
mengimplikasikan atau menyiratkan bahwa warna lipstik Purbasari nyata berkilau seperti merahnya mawar.
4. Maksim cara mengharuskan penutur dan lawan tutur berbicara secara
langsung, tidak kabur, tidak ambigu, tidak berlebih-lebihan dan runtut. 42 X: Bibir diusap mawar?
Tuturan 42 melanggar maksim cara yaitu penggunaan kata mawar bersifat ambigu dapat mengacu pada bunga atau lipstik yang memiliki
warna merah seperti mawar.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan empat maksim percakapan yang diungkapkan oleh Grice maka dapat disimpulkan bahwa tuturan pada iklan 8 merupakan implikatur
karena telah melanggar tiga dari empat maksim percakapan, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, dan maksim cara.
Hal yang selanjutnya dilakukan adalah menentukan jenis implikatur percakapan pada tuturan iklan 8 berdasarkan dua jenis implikatur percakapan
yang dikemukakan Grice, yaitu: 1.
Implikatur Konvensional merupakan implikatur yang dihasilkan dari penalaran logika.
2. Implikatur Konversasional merupakan implikatur yang dihasilkan karena
tuntutan konteks tertentu. Tuturan iklan 7 dapat dianalisis sebagai berikut:
42X: Bibir diusap mawar? 43Y: Lihat ini lipstik Purbasari. Warna nyata berkilau.
Implikatur percakapan tuturan 42 dan 43 bahwa Y memakai lipstik Purbasari.
Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa tuturan42-43 merupakan jenis implikatur konversasional yaitu implikatur percakapan yang dihasilkan
berdasarkan konteks tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Data 9 Iklan Marina UV White
45X: Ada ne temen aku. 46 Y: Hitam manis, cantik kayak kopi milk. Dia kopinya, gue milknya.
47 X: Itu dia. 48 Y: Putih
49 X: Wah kamu jadi putih, cantik, seger lagi 50 Marina UV White rasakan sensasi sejuk di kulit, bikin tampak lebih putih,
segar, sehat, berseri. Buktikan putih segarnya Marina UV White Tuturan pada iklan 9 berlangsung di sebuah café dengan situasi ramai.
Terdapat dua orang perempuan dan dua orang laki-laki, pihak-pihak yang terlibat dalam percakapan antara X seorang perempuan dan Y seorang laki-laki. Tokoh X
memperkenalkan temannya yang dahulu kulitnya hitam kini menjadi putih dan cerah. Tujuan pertuturan tersebut membicarakan penggunaan Marina UV White
menjadikan kulit menjadi putih, segar, sehat, dan berseri. Bentuk ujaran pertuturan pada iklan 9 bersifat informal dengan ragam bahasa percakapan pada
situasi santai. Nada, cara, dan semangat pesan yang disampaikan dengan senang hati dan singkat. Pertuturan mengacu kepada aturan interaksi antara X dan Y.
Bentuk penyampaian pertuturan pada iklan 9 berbentuk komunikasi langsung. Implikatur percakapan pada tuturan iklan 9 dapat dianalisis berdasarkan
prinsip kerja sama atau maksim yang dikemukakan Grice. Tuturan pada iklan 9 memiliki implikatur apabila melanggar salah satu dari empat maksim yang
dikemukakan Grice. Empat maksim percakapan tersebut adalah: 1.
Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta tutur hanya memberikan kontribusi yang secukupnya saja atau sebanyak yang dibutuhkan oleh
lawannya. Tuturan 46,48, dan 49 tidak menaati maksim kuantitas
Universitas Sumatera Utara
karena tidak memberikan kontribusi yang memadai atau mencukupi. Tuturan 46,48, dan 49 dapat menaati maksim kuantitas apabila
tuturan tersebut menjadi: 46Y: Kulitnya hitam manis, cantik sih tapi kayak kopi milk. Dia kopinya,
gue milknya. 48Y: Wah, kulitnya jadi putih
49X: Wah kulit kamu jadi putih, cantik, seger lagi 2.
Maksim kualitas menghendaki agar peserta pertuturan itu mengatakan hal yang sebenarnya; hal yang sesuai dengan data dan fakta. Tuturan 49-50
melanggar maksim kualitas karena mengatakan sesuatu yang tidak memiliki bukti mengenai Marina UV White , tidak menuturkan hal yang
sesuai dengan fakta, dan berlebih-lebihan. 49 X: Wah kamu jadi putih, cantik, seger lagi
50 Marina UV White rasakan sensasi sejuk di kulit, bikin tampak lebih putih, segar, sehat, berseri. Buktikan putih segarnya Marina UV White.
3. Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta pertuturan memberikan
kontribusi yang relevan dengan masalah atau tajuk pertuturan. Tuturan pada iklan 9 telah menaati maksim relevansi sebab telah memberikan
kontribusi yang relevan terhadap pertuturan. Tuturan pada iklan 9 mengimplikasikan atau menyiratkan bahwa
teman yang X kenalkan kepada Y dahulu berkulit hitam manis dan kini kulitnya berubah menjadi putih karena pemakaian Marina UV White.
4. Maksim cara mengharuskan penutur dan lawan tutur berbicara secara
langsung, tidak kabur, tidak ambigu, tidak berlebih-lebihan dan runtut. 47 X: Itu dia.
48 Y: Putih
Universitas Sumatera Utara
49 X: Wah kamu jadi putih, cantik, seger lagi Tuturan 44 melanggar maksim cara yaitu menyatakan sesuatu
yang bersifat ambigu. Kata putih dapat mengacu kepada warna kulitnya yang putih atau dia memakai baju warna putih. Tuturan 48 dapat diubah
menjadi: “kulitnya putih”. Berdasarkan empat maksim percakapan di atas disimpulkan bahwa tuturan
pada iklan 9 merupakan implikatur karena telah melanggar tiga dari empat maksim percakapan, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, dan maksim cara.
Hal yang selanjutnya dilakukan adalah menentukan jenis implikatur percakapan pada tuturan iklan 9 berdasarkan dua jenis implikatur percakapan
yang diungkapkan oleh Grice, yaitu: 1.
Implikatur Konvensional merupakan implikatur yang dihasilkan dari penalaran logika.
2. Implikatur Konversasional merupakan implikatur yang dihasilkan karena
tuntutan konteks tertentu. 46 Y: Hitam manis, cantik kayak kopi milk. Dia kopinya, gue milknya.
47 X: Itu dia. 48 Y: Putih
49 X: Wah kamu jadi putih, cantik, seger lagi
Implikatur percakapan tuturan 46, 48 dan 49 bahwa teman X telah memakai Marina UV White.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tuturan 46,48,49 merupakan implikatur konversasional yaitu implikatur yang dihasilkan karena
tuntutan konteks tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Iklan 10 Pond’s Age Miracle
51 X: Untuk ulang tahunmu yang ke-31. 52 Y: Udah nggak kali.
53 X: Tapi, kamu masih pake pelembab biasa kan. 54 Y: Kan biar tetap cerah.
55 X: Usia 30 butuh lebih dari sekedar pelembab biasa. 56 Sekarang kusam nanti bisa jadi flek hitam dan kerutan. Ganti pelembab
biasamu ke Pond’s Age Miracle untuk tampak hingga 10 tahun lebih muda. Pond’s Age Miracle.
Tuturan pada iklan 10 berlangsung di sebuah pusat perbelanjaan. Terdapat dua orang perempuan sebagai pihak-pihak yang terlibat dalam percakapan antara
X dan Y. Tujuan pertuturan tersebut membicarakan penggunaan Pond’s Age Miracle menjadikan wajah tampak 10 tahun lebih muda. Bentuk ujaran pertuturan
pada iklan 10 bersifat informal dengan ragam bahasa percakapan pada situasi santai. Nada, cara, dan semangat pesan yang disampaikan dengan senang hati dan
singkat. Pertuturan mengacu kepada aturan interaksi antara X dan Y. Bentuk penyampaian pertuturan pada iklan 10 berbentuk komunikasi langsung.
Implikatur percakapan pada tuturan iklan 10 dapat dianalisis berdasarkan prinsip kerja sama atau maksim yang dikemukakan Grice. Tuturan pada iklan 10
memiliki implikatur apabila melanggar salah satu dari empat maksim yang dikemukakan Grice. Empat maksim percakapan tersebut adalah:
1. Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta tutur hanya memberikan
kontribusi yang secukupnya saja atau sebanyak yang dibutuhkan oleh lawannya. Tuturan 54 tidak menaati maksim kuantitas karena tidak
memberikan kontribusi yang secara kuantitas memadai atau mencukupi.
Universitas Sumatera Utara
53X: Tapi, kamu masih pake pelembab biasa kan. 54Y: Kan biar tetap cerah.
Tuturan 49 dapat menaati maksim kuantitas maka tuturan Y dapat diganti “ Kan biar wajah tetap cerah.”
2. Maksim kualitas menghendaki agar peserta pertuturan itu mengatakan hal
yang sebenarnya; hal yang sesuai dengan data dan fakta. Tuturan 56 melanggar maksim kualitas yaitu peserta tuturan mengatakan hal yang
tidak sesuai dengan fakta yang ada karena tidak memiliki bukti yang memadai tentang Pond’s Age Miracle dan mengatakan hal tersebut secara
berlebihan. 56 Sekarang kusam nanti bisa jadi flek hitam dan kerutan. Ganti
pelembab biasamu ke Pond’s Age Miracle untuk tampak hingga 10 tahun lebih muda. Pond’s Age Miracle.
Tuturan tersebut belum memiliki bukti yang memadai tentang pemakaian Pond’s Age Miracle dapat membuat kulit tampak lebih muda
10 tahun. 3.
Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta pertuturan memberikan kontribusi yang relevan dengan masalah atau tajuk pertuturan. Tuturan
pada iklan 10 telah menaati maksim relevansi, yakni tentang pemakaian Pond’s Age Miracle dapat membuat wajah menjadi tampak 10 tahun lebih
muda. 4.
Maksim cara mengharuskan penutur dan lawan tutur berbicara secara langsung, tidak kabur, tidak ambigu, tidak berlebih-lebihan dan runtut.
54 Y: Kan biar tetap cerah.
Universitas Sumatera Utara
Tuturan 54 melanggar maksim cara karena mengungkapkan hal secara tidak langsung dan bersifat ambigu. Kata cerah bersifat ambigu
karena dapat mengacu pada wajah atau penampilan. Namun, pada tuturan 54 berdasarkan konteks adalah wajah. Maka, tuturan 54 dapat menaati
maksim cara apabila diubah menjadi “Kan biar wajahku tetap cerah”. Berdasarkan empat maksim percakapan di atas disimpulkan bahwa tuturan
pada iklan 10 merupakan implikatur karena telah melanggar tiga dari empat maksim percakapan tersebut, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, dan
maksim cara. Hal yang selanjutnya dilakukan adalah menentukan jenis implikatur
percakapan pada tuturan pada iklan 10 berdasarkan dua jenis implikatur percakapan yang dikemukakan Grice, yaitu:
1. Implikatur Konvensional merupakan implikatur yang dihasilkan dari
penalaran logika. 2.
Implikatur konversasional merupakan implikatur yang dihasilkan karena tuntutan konteks tertentu.
55 X: Usia 30 butuh lebih dari sekedar pelembab biasa. Implikatur percakapan tuturan 55 adalah bahwa X sudah
memakai Pond’s Age Miracle. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tuturan 55 merupakan
implikatur konversasional yaitu implikatur percakapan yang dihasilkan berdasarkan konteks tertentu.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Tindak Tutur Ilokusi Iklan Produk Kosmetik di Televisi Iklan 1