Tujuan Penulisan Ruang Lingkup Metode Pengumpulan Data Pengguna

Suatu perpustakaan dapat dikatakan baik, apabila pemanfaatan bahan pustakanya tinggi. Artinya semakin tinggi pemanfaatan bahan pustaka maka semakin baik layanan perpustakaan. Sebaliknya, bahan pustaka yang tidak digunakan berarti kurang termanfaatkan sehingga fungsi suatu perpustakaan tidak tercapai dengan baik. Sehubung dengan pernyataan di atas, maka penulis tertarik untuk memilih judul kertas karya yaitu “ Pemanfaatan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Dharma Pancasila Medan “.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini, sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan SMA Dharma Pancasila. 2. Untuk mengetahui keadaan koleksi yang terdapat di Perpustakaan SMA Dharma Pancasila.

1.3 Ruang Lingkup

Dalam penulisan kertas karya ini membahas tentang pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan. Lingkup penulisan kertas karya ini terdiri dari pemanfaatan koleksi dan keadaan koleksi.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan dalam penulisan kertas karya ini, metode yang digunakan, yaitu : 1. Penelitian kepustakaan library research Data diperoleh dari beberapa literature berupa buku dan informasi lain yang berhubungan dengan topic yang dibahas dalam kertas karya ini. Universitas Sumatera Utara 2. Penelitian lapangan field research Pengamatan secara langsung ke perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan dan mengadakan wawancara dengan pengguna dan staf perpustakaan, untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan kertas karya. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan pada hakekatnya dapat berperan penting dalam menyediakan berbagai informasi yang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna perpustakaan itu sendiri. Banyak orang menganggap bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan yang berisi buku-buku yang disusun dan diatur demikian rupa sehingga mudah untuk di cari dan di temukan oleh pengguna. Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan suatu bagian penting dari komponen pendidikan yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sekolah dan tempat kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku non book material yang diorganisasikan secara sistematis sehingga dapat menunjang program belajar mengajar.

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan pada umumya. Maka dapat dikatakan bahwa pengertian perpustakaan sekolah juga merupakan penjabaran dari pengertian perpustakaan pada umumnya. Perpustakaan sekolah terwujud dengan adanya suatu unit tertentu disebuah lembaga yang bernama sekolah. Unit ini dimaksudkan baik secara organisasi maupun fasilitas tenaga dan tempat, merupakan bagian yang integral dari lembaga yang bernama sekolah, bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Menurut Sutarno 2006 : 39 “Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan, sehingga setiap sekolah semestinya memiliki perpustakaan yang memadai”. Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat pada semua bidang ilmu menuntut para pelajar meningkatkan kualitas dan kuantitas siswa yang aktif dan kreatif serta untuk menciptakan dan meningkatkan daya pikir sesuai dengan perkembangan zaman, dibutuhkan sarana penunjang, yaitu perpustakaan. Sedangkan menurut Universitas Sumatera Utara Nurhadi 1983 : 64 “Perpustaaan sekolah adalah semua perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah baik sekolah tingkat dasar maupun sekolah lanjutan guna melanjutkan proses belajar-mengajar yang ada disekolah”. Perpustakaan sekolah merupakan sarana yang menyediakan berbagai informasi yang intelektual yang disesuaikan dengan kebutuhan para siswa dan guru dalam menunjang proses belajar-mengajar di sekolah, guru terlebih dahulu diberi kesempatan untuk mengembangkan ilmu sesuai dengan apa yang mereka ajarkan dengan memanfaatkan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan. Pendapat lain menjelaskan tentang defenisi perpustakaan sekolah yang dikemukakan oleh Rusina Sjahrial-Pamuntjak 2000 : 4 menyatakan bahwa “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada dalam lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah lanjutan, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan”. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada dilingkungan sekolah yang menjadi sarana penunjang bagi siswa dalam proses belajar-mengajar.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Pemakai perpustakaan sekolah terbatas, yakni para siswa dan guru. Diatas telah dikatakan bahwa ada hubungan yang begitu erat antara perpustakaan dan pendidikan. Segala usaha dari perpustakaan yang meliputi pengumpulan, penyusunan, pemeliharaan bahan-bahan pustaka, pelayanan kepada para pemakai serta sirkulasi bahan pustaka akhirnya adalah untuk dimanfaatkan dengan cara yang semaksimal mungkin oleh para guru dan siswa. Dengan pengadaan bahan pustaka yang menunjang kurikulum, diharapkan para siswa mendapat kesempatan untuk mempertinggi daya serap dan penalaran dalam proses pedidikan, sedangkan kepada guru diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuannya dalam kegiatan mengajar. Perpustakaan dapat membantu mereka untuk menghayati tugasnya masing- Universitas Sumatera Utara masing di lingkungan pendidikan sehingga semakin dapat berperan serta. Dengan memiliki pengetahuan yang memadai seseorang tidak akan merasa rendah diri, dan dari perpustakaan mereka juga memperoleh hiburan yang sehat. Menurut Yoesop 1998 : 2 tujuan umum Perpustakaan sekolah adalah “Menghimpun semua ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kurikulum dan bacaan penunjangnya untuk membantu mencerdaskan, keterampilan, ketaqwaan, dan mempertinggi budi luhur serta mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan tujuan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”. Perkembangan ilmu pengetahuan mendorong para siswa dan guru yang bersangkutan membutuhkan informasi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Oleh sebab itu perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang menunjang kurikulum sekolah. Untuk meningkatkan kemampuan para pelajar dalam proses pendidikan, guru dituntut berperan aktif dalam menyampaikan informasi yang bersangkutan dengan spesifik bidang ilmu yang diajarkan. Informasi yang disajikan harus sedemikian rupa, hal ini dilakukan untuk menarik perhatian para siswa dalam mengembangkan minat membaca terhadap segala jenis bahan pustaka dalam mendukung mata pelajaran di sekolah tersebut. Sedangkan menurut Rachmat 2007 : 5 mengatakan bahwa tujuan Pepustakaan sekolah sebagai “ sumber belajar dan bagian integral dari sekolah bersama-sama dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar-mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”. Dari kedua pendapat tadi dapat kita lihat bahwa perpustakaan sekolah bertujuan menjadi tempat menyediakan berbagai ilmu pengetahuan melalui koleksi perpustakaan yang sesuai dengan kurikulum sehingga menjadi tempat dimana pengguna perpustakaan dapat mengembangkan bakat, kemampuan, dan mempertinggi daya serap dalam proses belajar mengajar di sekolah. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah diadakan bukan sekedar memenuhi selera para siswa untuk membaca buku-buku fiksi atau buku-buku non-fiksi yang menghibur. Perpustakaan diharapkan membantu para siswa mengasah otak, memperluas dan memperdalam pengetahuan, melahirkan kreatifitas, serta membantu kegiatan baik yang kurikuler maupun ekstrakurikuler. Dengan kata lain, perpustakaan sekolah merupakan satu kesatuan integral terpadu dengan sarana pendidikan yang lain. Fungsi perpustakaan sekolah menurut Pawit dan Suhendar 2007 : 4 adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Edukatif Keseluruhan segala fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga dikemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut. 2. Fungsi Informatif Mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru. Melalui membaca berbagai bahan media bahan bacaan yang disediakan oleh perpustakaan sekolah, para siswa dan guru akan banyak tahu tentang segala hal yang terjadi di dunia. 3. Fungsi Rekreasi Sebagai pelengkap memenuhi kebutuhan sebagian anggota pengguna peprustakaan sekolah akan hiburan intelektual. 4. Fungsi riset atau penelitian Koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana. Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Dimana pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pengguna. Bahan pustaka yang tersedia pada perpustakaan mempermudah dalam mempertinggi sikap social dan menciptakan masyarakat yang demokratis. Universitas Sumatera Utara Sedangkan menurut Laraswati Milburga 1994 : 61 fungsi perpustakaan sekolah yaitu : 1. Membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajarn yang didapatnya didalam kelas. Perpustakaan memperkaya pelajaran dengan menyediakan bahan-bahan pustaka dalam segala bentuk, yang menunjang pelajaran. 2. Memupuk daya kritis para siswa. Dari sumber pengetahuan yang lebih bernuansa dan beraneka warna, siswa dapat mengetahui bahwa berbagai informasi ilmu pengetahuan dapat diberikan dengan cara yang berbeda- beda. Bahkan bila menemukan sumber informasi yang saling bertentangan tentang hal yang sama, siswa dapat belajar menilai dan menentukan sikap kritis terhadap berbagai pendapatpandangan yang ditemukannya. 3. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa. Buku-buku tentang kerajinan tangan yang meningkatkan daya kreasi siswa, seperti bagaimana merakit radio, tentang alat-alat listrik sederhana, membuat hiasan dinding, cara memelihara ternak ungags, ikan hias, tanaman dan bunga-bungaan, dan lain-lain, sangat membantu siswa memperkembangkan kegemaran dan hobi. 4. Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Koleksi-koleksi karya sastra dan budaya dari masa ke masa banyak tersimpan di perpustakaa sekolah. Para siswa dapat melihat dan mengerti serta menghayati kebudayaan dan kekayaan adat-istiadat masa lampau. Dengan demikian perpustakaan ikut melestarikan kesinambungan kebudayaan. 5. Sebagai pusat penerangan. Majalah, surat kabar yang memuat tulisan- tulisan yang berisikan penerangan tentang berbagai hal serta perkembangan zaman menjadi sumber informasi bagi siswa untuk tetap bijak pada zamannya. 6. Menjadi pusat dokumentasi. Clipping, laporan kerja para siswa, album- album dapat disimpan diperpustakaan sekolah. Semuanya merupakan dokumen sekolah yang sangat berharga untuk dikenang dan diketahui oleh para siswa tahun-tahun berikutnya, bahkan bisa menjadi pendorong untuk lebih mau lagi. 7. Sebagia tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, cerita-cerita lucu, cerita- cerita fiksi yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas ketegangan setelah menggeluti ilmu di dalam kelas. Disamping para pelajar dapat memperoleh informasi yang penting dalam membantu proses belajarnya, siswa juga dapat informasi tentang pengembangan kegemaran, karakter dan hiburan. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Tugas Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah sebagai perangkat pendidikan yang merupakan bagian terpadu dalam system kurikulum harus mampu menyusun kebijakan dan melakukan tugas secara rutin untuk mengadakan, mengolah dan merawat bahan pustaka serta mendayagunakan bagi perpustakaan sekolah. Menurut Pawit dan Suhendar 2007 : 7 tugas perpustakaan sekolah adalah : 1. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara, dan membina secara terus-menerus bahan koleksi atau sumber informasi bahan pustaka dalam bentuk apa saja, seperti misalnya buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya. 2. Mengolah sumber informasi dan menggunakan system dengan cara tertentu, pada bahan pustaka tersebut datang ke perpustakaan sampai kepada siap untuk disajikan atau dilayankan kepada para penggunanya yakni para siswa dan guru dilingkungan sekolah yang bersangkutan. Kegiatan ini antara lain meliputi pekerjaan penginventarisasian, pengklasifikasian atau penggolongan koleksi, pengkatalogan, pelabelan, pembuatan alat pinjam, dan lain-lain. 3. Menyebarluaskan sumber informasi atau bahan-bahan pustaka kepada segenap anggota yang membutuhkannya sesuai dengan kepentingannya yang berbeda satu dengan yang lainnya. Termasuk kedalam kegiatan ini adalah pelayanan referens dan informasi, pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan promosi, pelayanan bimbingan kepada pembaca, dan sebagainya, termasuk pelayanan kepada para siswa dan guru dalam rangka mencari informasi yang berkaitan dengan bidangnya. Perpustakaan sekolah sebagai perangkat perlengkapan pendidikan yang merupakan bagian yang terpadu dalam system kurikulum mempunyai tugas. Menurut Kurniati 2007 : 15 mengatakan bahwa tugas Perpustakaan Sekolah sebagai : 1. Menyerap dan menghimpun informasi guna kegiatan belajar dan mengajar 2. Mewujudkan system wadah pegetahuan dengan administrasi dan organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunaannya 3. Menyediakan sumber-sumber rujukan yang tepat guna untuk kegiatan konsultasi bagi pengajar dan pelajar 4. Menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan yang rekreatif yang berkaitan dengan bidang budaya dan dapat meningkatkan selera, mengembangkan daya kreatif 5. Melaksanakan layanan perpustakaa yang sederhana, mudah dan menarik sehingga pengajar dan pelajar tertarik dan dapat menjadi terbiasa dalam menggunakan perpustakaan. Universitas Sumatera Utara Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tugas perpustakaan sekolah adalah mengumpulkan, mengolah dan melayankan sumber-sumber informasi kepada pengguna perpustakaan sekolah.

2.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah

2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah

Variasi koleksi bahan pustaka baik banyaknya judul maupun jumlah eksemplar setiap judulnya, tergantung kepada usia sekolah dan dana khusus perpustakaan yang tersedia dalam usaha mencari bahan-bahan pustaka. Sekolah yang sudah berdiri sejak zaman Belanda, misalnya masih memiliki peninggalan buku-buku berbahasa Belanda yang hanya dapat dibaca oleh guru saja, sedang para siswa masih dapat memanfaatkan dengan membandingkan gambar-gambar atau rumus-rumus yang ada didalamnya. Bagi sekolah yang dapat menyediakan dana khusus untuk perpustakaan dapat menyediakan bahan-bahan pustaka berupa slide, pita video, film, peta dan gambar-gambar. Secara umum perpustakaan sekolah telah memiliki koleksi bahan pustaka fiksi maupun non-fiksi. Menurut Pawit dan Suhendar 2007 : 9 koleksi perpustakaan sekolah adalah “sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan”. Untuk dapat melayani pengguna perpustakaan terutama siswa dalam proses belajar, perpustakaan sekolah memiliki berbagai jenis bahan pustaka yang dipilih dengan seksama dari semua mata pelajaran, yang berarti koleksi perpustakaan sekolah harus dapat mencerminkan isi seluruh kurikulum sekolah yang bersangkutan. Di samping itu juga harus disediakan bahan pustaka yang dapat membantu siswa dalam memperkaya bahasa dan memperluas budi siswa dengan koleksi buku-buku sastra bermutu yang dikarang oleh sastrawan nasional dan internasional. Sedangkan pengertian koleksi perpustakaan menurut Darmono 2001 : 48 adalah “Sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak buku, majalah, surat kabar dan tidak tercetak bentuk mikro, bahan audio-visual, peta”. Universitas Sumatera Utara Untuk memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkan, koleksi haruslah sesuai dengan tujuan program pendidikan sekolah yang bersangkutan. Seperti yang dikemukakakn oleh Siregar 19981999 : 2 koleksi perpustakaan sekolah adalah “Kumpulan sumber informasi dalam berbagai bentuk yang telah dipilih sesuai dengan tujuan program pendidikan sekolah yang bersangkutan, sesuai dengan tingkat kecerdasan, kemampuan baca, perkembangan jiwa siswa dan tuntutan profesi guru”. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan sekolah adalah keseluruhan bahan pustaka yang terdiri dari beragam bentuk untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Oleh karena itu, koleksi perpustakaan sekolah haruslah sesuai dengan kurikulum sekolah, memuat semua mata pelajaran yang dipelajari dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

2.2.2 Fungsi dan Tujuan Koleksi Perpustakaan

Sesuai dengan fungsi perpustakaan sekolah sendiri, koleksi pada perpustakaan juga memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan fungsi perpustakaan sekolah. Menurut Siregar 2002:3 adapun fungsi koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut : 1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkan. 2. Fungsi penelitian, yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakat pengguna perpustakaan. 3. Fungsi referensi, yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat pengguna perpustakaan. 4. Fungsi umum, dimana perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat. Fungsi ini erat hubunganya dengan pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil karya dan budaya manusia lainnya. Universitas Sumatera Utara Sedangkan menurut Depdikbud 1979 : 2 menyatakan bahwa fungsi koleksi sebagai berikut : 1. Membantu para pelajar melaksanakan penyelidikan dan mencari keterangan lebih luas dari pelajaran yang didapat dari kelas. 2. Dari sumber-sumber pengetahuan yang beraneka ragam, seorang anak dapat mengetahui bahwa berbagai informasi dapat diberikan dengan cara yang berbeda-beda, daya kritiknya akan terpupuk apalagi kalau ia menemukan keterangan yang bertentangan mengenai masalah yang sama dalam buku-buku yang berbeda judul dan pengarang. 3. Perpustakaan yang baik juga harus dapat membantu seorang murid mengembangkan kegemarannya. Dalam perpustakaan harus ada buku- buku tentang berbagai jenis pekerjaan tangan misalnya membuat perahu. 4. Perpustakaan harus menyebarkan ke seluruh sekolah bacaan untuk memupuk kebiasaan membaca. 5. Perpustakaan yang di pimpin dan diatur dengan baik juga memberikan pendidikan tanggung jawab kepada seorang anak sebagai warga negara. Dari penjelasan diatas dapat diuraikan bahwa koleksi perpustakaan memiliki fungsi yang mendidik dan membantu mengembangkan krearifitas siswa. Dengan dimilikinya koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna maka pelayanan perpustakaan dapat dilakukan secara tepat guna, dan berhasil guna.

2.2.3 Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi perpustakaan tidak hanya buku saja, tetapi meliputi segala macam cetakan dan rekaman. Koleksi perpustakaan dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu tercetak dan terekam. Menurut Sutarno 2006 :54 secara umum koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan ada dua bagian utama yaitu: 1. Surat kabar, majalah, buletin, pamphlet, kamus, ensiklopedia, direktori, almanak, indeks, bibliografi, buku tahunan,buku pedoman, dll. 2. Bahan pustaka yang terekam yang dalam kelompok ini adalah slide, kaset audio, kaset video, film, strip, CD, VCD, dll. Peningkatan jumlah informasi yang sangat cepat telah berlangsung beberapa puluh tahun ini. Peningkatan tidak hanya terjadi pada peningkatan buku tetapi juga pada bahan non buku. Dalam mendukung pelaksanaan program pendidikan, perpustakaan sekolah mengumpulkan, melestarikan, mengolah, Universitas Sumatera Utara menyediakan pemanfaatan dan menyebarluaskan informasi kepada pengguna perpustakaan agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Koleksi perpustakaan dapat di bedakan atas bahan cetakkan seperti buku, menuskrip, arsip, penerbitan berkala, dan dokumen lain serta bahan cetakkan yang terdiri dari majalah, koran, pamflet, foto, gambar, poster, slide, film, kaset video, kaset audio, microfilm, mikrofis. Dengan dibedakan koleksi perpustakaan terdapat pula perbedaan dalam penyimpanan khusus seperti rak, kotak atau lemari yang dibuat khusus yang disesuaikan dengan suhu khusus, kelembaban dan suhu harus diatur sedemikian rupa agar tidak merusak bahan. Sedangkan menurut Pawit dan Suhendar 2007 : 10 yang termasuk dalam koleksi perpustakaan sekolah adalah: 1. Koleksi Buku Buku disini bisa bermacam – macam jenisnya. Bisa buku yang bermateri fiksi maupun yang bersifat non fiksi. Keduanya memiliki jenis yang beragam. 2. Koleksi Bahan Bukan Buku Yang dimaksud dengan koleksi bahan bukan buku disini adalah bahan atau koleksi yang masih berbentuk cetakan namun bukan berupa buku. Jenis koleksi yang termasuk ke dalam kategori ini banyak macamnya, antara lain adalah berkala, gambar, globe, map, surat kabar dan majalah. 3. Koleksi Bahan Pandang Dengar Audio Visual Yang dimaksud dengan bahan pandang dengar disini adalah koleksi perpustakaan yang dibuat atas hasil teknologi elektronik, bukan hasil dari cetakan dari kertas. Ia berasal dari bahan-bahan non konvensional. Contohnya film suara, kaset video, tape recorder, slide suara dan sebagainya. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa semua bahan pustaka baik tercetak maupun yang terekam yang dimiliki perpustakaan yang diolah secara sistematis agar dapat dicari dan ditemukan setiap saat oleh pengguna.

2.3 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah

Pemanfaatan koleksi mengandung arti adanya aktivitas dalam menggunakan bahan pustaka oleh pengguna untuk memenuhi kebutuhan Universitas Sumatera Utara informasinya. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, 2001 : 646 disebutkan bahwa Pemanfaatan mengandung arti proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan koleksi perpustakaan adalah suatu proses yang dilakukan pengguna. Dalam hal memanfaatkan informasi yang terdapat pada bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Menurut Handoko dalam Handayani 2007 : 28 dari segi pengguna, pemanfaatan koleksi perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1. Faktor internal yang meliputi: a. Kebutuhan, yang dimaksud kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi. b. Motif, merupakan sesuatu yang melingkupi semuapenggerak, alasan atas dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. c. Minat, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. 2. Faktor eksternal yang meliputi: a. Kelengkapan koleksi, yaitu banyaknya koleksi yang dimanfaatkan informasinya oleh mahasiswa. b. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna, yaitu keterampilan pustakawan dalam melayani mahasiswa dapat dilihat melalui kecepatan mereka dalam memberikan layanan. c. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali ini yang menjadi fasilitas pencarian informasi adalah sarana akses koleksi perpustakaan. Pemanfaatan bahan pustaka pada perpustakaan dapat berlangsung seperti peminjaman koleksi melalui layanan sirkulasi out-library-use dan membaca koleksi di ruang baca perpustakaan in-library use. Lancaster 1993 : 77 membatasi pengertian pemanfaatan di ruang baca dalam bentuk pertanyaan yaitu: 1. Jika koleksi diambil dari rak, dan dikembalikan lagi, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan? 2. Jika koleksi diambil dari rak dan dibaca, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan? 3. Jika koleksi ada di atas meja ruang baca dan dibaca sekilas, apakah koleksi itu juga sudah dimanfaatkan? Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat dilakukan dengan cara membacanya di dalam perpustakaan atau dengan meminjamnya untuk di bawa pulang. Universitas Sumatera Utara Bermanfaat atau tidaknya sebuah perpustakaan berkaitan erat dengan adanya layanan yang diberikan oleh perpustakaan, yaitu upaya untuk mendayagunakan semua koleksi dengan sarana dan prasarana perpustakaan yang tersedia untuk dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna perpustakaan. Dalam menyelengarakan peprustakaan unsur yang utama adalah mengupayakan agar semua koleksi dan layanan perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Penggunaan koleksi erat hubungannya dengan kepuasan pengguna dalam memperoleh informasi yang dibutuhykannya yaitu dengan menyediakan koleksi yang relevan atau mutakhir sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan sekolah. Disisi lain, koleksi yang dapat digunakan harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan pengguna. Koleksi tidak akan digunakan bila koleksi tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan dari penggunanya. Oleh karena itu, penggunaan koleksi yang tepat guna harus diperhitungkan dengan kepuasan pengguna.

2.3.1 Tujuan Pemanfaatan

Sebagai pusat informasi, perpustakaan dituntut untuk terus memberikan pelayanan kepada pengguna. Untuk itu perpustakaan terus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan-bahan yang relevan bagi penggunanya sehingga pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi. Menurut buku pedoman umum perpustakaan perguruan tinggi 1993 : 3, “fungsi peprustakaan adalah sebagai pusat pemanfaatab informasi. Sebagai pusat pemanfaatan informasi perpustakaan harus mampu menyebarluaskan informasi kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat tercapai”.

2.3.2 Frekuensi Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Setiap pengguna perpustakaan sekolah memiliki frekuensi pemanfaatan koleksi perpustakaan yang berbeda-beda. Hal ini di sebabkan oleh waktu, kesempatan dan kebutuhan informasi yang mereka miliki. Oleh karena itu, frekuensi pemanfaatan perpustakaan merupakan indikator untuk mengetahui Universitas Sumatera Utara sejauh mana pengguna memanfaatkan koleksi bahan pustaka perpustakaan di sekolah. Ketersediaan koleksi bahan pustaka pada perpustakaan sekolah juga mempengaruhi tingkat pemanfaatannya. Perpustakaan sekolah yang memiliki ketersediaan koleksi bahan pustaka yang baik dan lengkap cenderung akan sering dimanfaatkan oleh pengguna. Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia Online, kata “frekuensi” memiliki arti “kekerapan”. Frekuansi pemanfaatan memiliki makna yaitu kekerapan penggunaan. Kemudian apabila dilihat dari bidang ilmu perpustakaan frekuensi pemanfaatan koleksi buku berarti kekerapan penggunaan koleksi buku oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

2.3.2 Cara Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan, ada beberapa cara yang dilakukan oleh pengguna yaitu : membaca koleksi di perpustakaan, meminjam koleksi perpustakaan, dan memfotokopi koleksi perpustakaan. 1. Membaca koleksi di perpustakaan Bagi pengguna yang memiliki waktu luang cenderung membaca di ruang baca perpustakaan. Pengguna dapat memilih beberapa buku untuk di baca dan menghabiskan waktunya pada perpustakaan . Menurut Salim 2002 : 114 makna dari membaca adalah “melihat isi sesuatu yang tertulis dengan diteliti serta memahaminya dengan melisankan atau hanya dalam hati. Pada perpustakaan yang memiliki ruang baca yang nyaman, akan menambah pembaca yang membaca buku di perpustakaan. Cara seperti ini di batasi oleh jam layanan perpustakaan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005 : 85 menyebutkan bahwa membaca adalah “melihat, serta memahani isi dari apa yang tertulis hanya dengan melisankan atau hanya dalam hati. Maka dapat disimpulkan bahwa membaca di perpustakaan adalah melihat dan memahami isi koleksi dengan teliti di ruang baca pada perpustakaan. Universitas Sumatera Utara 2. Meminjam koleksi perpustakaan Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer 2002 : 1165 makna dari meminjam adalah “Memakai barang dalam hal ini buku orang lain untuk sementara waktu”. Peminjaman koleksi pada perpustakaan memiliki batas waktu yang di tentukan oleh masing-masing perpustakaan. Kegiatan peminjaman koleksi perpustakaan di lakukan pada bagian pelayanan sirkulasi. Menurut Sulistyo- Basuki dan Darmono 2001 : 143 bagian layanan sirkulasi mempunyai tugas melayani pengunjung dalam beberapa hal sebagai berikut : 1. Mengawasi keluarnya bahan pustaka dari ruang perpustakaan 2. Pendaftaran anggota perpustakaan 3. Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka 4. Memberikan sanksi bagi anggota yang terlambat mengembalikan pinjaman 5. Memberikan peringatan bagi anggota yang belum mengembalikan pinjaman 6. Menentukan penggantian buku yang dihilangkan anggota 7. Membuat statistik sirkulasi 8. Penataan koleksi di rak Pada layanan sirkulasi, koleksi yang dapat dipijam untuk dibawa pulang memiliki pengecualian pada koleksi referensi yang pemakaiannya hanya boleh di dalam perpustakaan. 3. Memfotokopi koleksi perpustakaan Menurut Salim 2002 : 425 makna dari memfotokopi adalah “membuat salinan barang cetakan atau barang tulisan lainnya dengan menggunakan mesin fotokopi”. Cara seperti ini biasanya di lakukan oleh pengguna yang memiliki waktu terbatas untuk ke perpustakaan. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer 2002 : 425 makna dari memfotokopi adalah, ”Membuat salinan barang cetakan atau barang tulisan lainnya dengan menggunakan mesin fotokopi”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005 : 876 diterangkan memfotokopi bermakna, ”Membuat reproduksi dengan mesin fotokopi” Maka dapat diartikan bahwa memfotokopi koleksi perpustakaan berarti membuat salinan dari suatu koleksi perpustakaan dengan mempergunakan mesin Universitas Sumatera Utara fotokopi. Sebuah perpustakaan dapat dikatakan bermanfaat atau tidak bagi penggunanya berkaitan dengan upaya pembinaan koleksi serta layanannya agar dapat dikenal dan dimanfaatkan oleh penggunanya. Situasi seperti ini tidak terkecuali juga terjadi di perpustakaan sekolah. Universitas Sumatera Utara BAB III PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA SEKOLAH MENENGAH ATAS DHARMA PANCASILA MEDAN

3.1 Sekilas Tentang Perpustakaan SMA Dharma Pancasila

Perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan berdiri pada tahun 1993. Perpustakaan ini dibangun bersamaan dengan pembangunan SMP dan SMA Dharma Pancasila Medan yang terletak di JL. DR. Mansyur No. 71 C Medan. Perpustakaan ini pertama kali didirikan oleh Ibu Raja Inal Siregar, Yayasan pada saat itu dikelola oleh Dharma Wanita Propinsi Sumatera Utara dan kemudian diganti dengan Dharma Pancasila. Perpustakaan menempati satu ruang khusus yang berada di lantai dua dengan ukuran 9x8 m, daya tampung perpustakaan adalah 30 tiga puluh orang. Tujuan utama perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan adalah menyediakan bahan pustaka yang menunjang kurikulum, dengan demikian diharapkan para siswa mendapatkan kesempatan untuk mempertinggi daya serap dan penalaran dan untuk guru diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuannya dalam kegiatan proses belajar mengajar. Tujuan dan fungsi Perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan, yaitu : 1. Merangsang minat baca siswa dan juga menambah wawasan siswa. 2. Membantu para siswa dalam menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran-pelajaran yang didapatnya di dalam kelas. 3. Memupuk daya kritis para siswa dari sumber pengetahuannya yang lebih bernuansa dan beraneka ragam, siswa dapat mengetahui bahwa berbagai informasi ilmu pengetahuan dapat diberikan dengan cara yang berbeda-beda. 4. Untuk mempertinggi daya serap dan kemampuan siswa dalam proses pendidikan serta membantu memperluas cakrawala pengetahuan gurukaryawan dalam lingkungan pendidikan. 5. Membantu mengembangkan kegemaran dan hobi siswa. Buku-buku tentang kerajinan tangan yang meniungkatkan data kreasi siswa. Universitas Sumatera Utara 6. Sebagai tempat rekreasi. Dimana siswayang memiliki jam pelajaran yang kosong dapat mengisi waktu luang di perpustakaan.

3.1.1 Sejarah Ringkas SMA Dharma Pancasila

SMA Dharma Pancasila Medan merupakan sebuah Yayasan yang dibimbing oleh Ibu-Ibu yang berpengalaman dibidang pendidikan. Yayasan SMA Dharma pancasila dipimpin oleh Ny.T.Rizal Nurdin dengan misi “Turut serta membantu Pemerintah dalam bidang pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”. Yayasan ini didirikan tahun 1987 dengan mengelola sekolah TK, SMP, dan SMA. SMA Dharma Pancasila Medan mendapat akreditasi A Amat Baik dari BASDA Sumatera Utara. Dan SMA Dharma Pancasila dipimpin oleh Bapak Drs. Ibrahim Daulay,M.Pd.

3.1.1.1 Visi dan Misi SMA Dharma Pancasila

Adapun Visi dan Misi SMA Dharma pancasila adalah sebagai berikut: a. Visi Visi SMA Dharma Pancasila adalah turut serta mendapat kehidupan bangsa bersama-sama lembaga induk menggali sumber-sumber ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat, serta menjadikan SMA Dharma Pancasila sebagai sekolah unggul dalam pretasi, menguasai IPTEK dan memiliki IMTAQ iman dan taqwa. b. Misi Misi dari SMA Dharma Pancasila adalah menciptakan lembaga yang dapat memajukan pendidikan siswa yang mandiri, aktif dan prima. Serta menyelenggarakan pendidikan yang membekali skill. Universitas Sumatera Utara

3.2 Waktu Pelayanan Perpustakaan

Waktu pelayanan sirkulasi pada Perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan adalah sebagai berikut : Senin- Kamis : Pukul 07.30 sd 13.30 Wib Jumat : Pukul 07.30 sd 11.30 Wib Sabtu : Pukul 07.30 sd 13.30 Wib

3.2.1 Struktur Organisasi

Organisasi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan secara efektif dan rasional. Pembentukan organisasi dan pembagian tugas merupakan unsur utama dan alat utama untuk mencapai kontrol yang baik. Pengorganisasian berarti menentukan bagian-bagian mana yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil dan menentukan kerja sama yang sesuai antara bagian. Stuktur organisasi adalah rangka atau bagian yang menunjukkan tugas untuk mancapai tujuan organisasi, hubungan antara fungsi-fungsi, dan tanggung jawab antara setiap anggota organisasi. Dengan adanya stuktur organisasi, maka pimpinan dan bawahan yang ada didalamnya akan mengetahui kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dan batas-batas kekuasaan yang ada padanya. Sesuai dengan kedudukannya untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah, maka perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah. Perpustakaan di pimpin oleh kepala perpustakaan yang juga merupakan staf pengajar yang ditunjuk sebagai pustakawan. Adapun struktur organisasi Perpustakaan SMA Dharma Pancasila secara makro dan mikro seperti berikut ini : Universitas Sumatera Utara A. Struktur organisasi perpustakan secara makro Gambar 3.1 : Struktur organisasi perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan secara makro KEPALA SEKOLAH TATA USAHA DEWAN PERPUSTAKAAN LABORATORIUM KETERAMPILAN B.P Universitas Sumatera Utara B. Struktur organisasi perpustakaan secara mikro Gambar 3.2 : Struktur organisasi Perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan secara mikro Dari bagan struktur organisasi Perpustakaan SMA Dharma secara mikro, kepala sekolah merangkap sebagai kepala perpustakaan. Organisasi perpustakaan SMA Dharma Pancasila dapat di bagi atas 2 bagian : 1. Bagian Teknisi, terdiri dari : • Sub-bagian pengadaan • Sub-bagian pengolahan • Sub-bagian penyusunan KEP. Perpustakaan T E K N I S I Pengadaan Pengelolaan Penyusunan L A Y A N A N Sirkulasi Buku Rujukan Membaca KEPALA SEKOLAH Universitas Sumatera Utara 2. Bagian layanan, terdiri dari : • Sub-bagian layanan sirkulasi • Sub-bagian layanan buku rujukan • Sub-bagian layanan membaca

3.2.2 Anggaran

Anggaran perpustakaan sangat menentukan dalam penentuan letak perpustakaan serta dalam pengembangan koleksi dan membeli perlengkapan perpustakaan. Anggaran pada perpustakaan SMA Dharma Pancasila tidak dapat disebutkan secara rinci atau di rahasiakan. Karena perpustakaan tidak menyebutkan besarnya anggaran pengadaan koleksi, peralatan, dan anggaran lainnya. Koleksi bahan yang tersedia di perpustakaan ini kurang memadai sehingga diperlukan dana tambahan melalui sumbangan guru bidang studi, orang tua murid, donatur, alumni dan para siswa.

3.2.3 Tata Tertib Perpustakaan

Adapun tata tertib yang harus di patuhi oleh pengunjung yang akan memasuki perpustakaan SMA Dharma Pancasila yaitu : 1. Agar memelihara buku dengan baik 2. Tidak mengotori atau mencoret-coret buku 3. Tidak membuat catatan apapun di dalamnya 4. Tidak melipat lembaran-lembaran buku 5. Segera mengembalikan tepat pada waktunya 6. Dikenakan denda Rp.100,- per hari bila buku telah lewat masa waktu pinjam 7. Mengembalikan buku dalam keadaan baik sebagaimana pada waktu di terima 8. Segera melaporkan apabila buku hilang dan mencari gantinya Universitas Sumatera Utara 9. Memperbaiki jika keadaan buku rusak 10. Dilarang mengoper buku perpustakaan kepada orang lain atau meminjamkan Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa tata tertib yang telah ditetapkan oleh perpustakaan SMA Dharma Pancasila sudah baik. Dengan adanya tata tertib perpustakaan, maka dapat menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna perpustakaan.

3.3 Pengguna

Pengguna perpustakaan SMA Dharma Pancasila adalah guru serta siswa yang ada di perpustakaan SMA Dharma Pancasila. Pengguna dari luar tidak diperkenankan membaca dan meminjam bahan pustaka yang ada di perpustakaan SMA Dharma Pancasila. Pengunjung yang datang ke perpustakaan SMA Dharma Pancasila dalam satu hari mencapai ±20 orang siswa dan siswi yang datang berkunjung ke perpustakaan untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan baik itu untuk mengerjakan tugas maupun hanya sekedar datang untuk menambah wawasan mereka. S yarat-syarat menjadi anggota perpustakaan adalah sebagai berikut : 1. Mengisi formulir pendaftaran kartu anggota perpustakaan 2. Menyerahkan pasphoto 3. Membayar administrasi keanggotaan Rp. 1000,00 Pengguna perpustakaan SMA Dharma pancasila berjumlah 1.615 orang. Adapun pengguna perpustakaan SMA Dharma Pancasila Medan dapat dilihat dari tablel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel-1 Pengguna Perpustakaan SMA Dharma Pancasila No. Anggota Jumlah 1. Kelas X 108 2. Kelas XI 163 3. Kelas XII 145 4. Guru pegawai 656 5. Pegawai 543 Jumlah 1.615 Sumber : SMA Dharma Pancasila Medan

3.4 Koleksi Perpustakaan