Pelayanan Koleksi Anak Pada Perpustakaan YayasanPendidikn Safiyyatul Amaliyyah Medan

(1)

PELAYANAN KOLEKSI ANAK PADA PERPUSTAKAAN YAYASAN PENDIDIKAN SAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN

KERTAS KARYA

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Alihmadya (A. Md)

DESI ANDIKA Disusun oleh:

112201068

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN

DEPARTEMEN D-III PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pelayanan Koleksi Anak Pada Perpustakaan YayasanPendidikn Safiyyatul Amaliyyah Medan Oleh : Desi Andika

NIM : 112201068

PROGRAM STUDI D-III PERPUSTAKAAN

Ketua : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd.

NIP : 19570407 198603 2 001

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS ILMU BUDAYA Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A.


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Pelayanan Koleksi Anak Pada Perpustakaan YayasanPendidikn Safiyyatul Amaliyyah Medan Oleh : Desi Andika

NIM : 112201068

Dosen Pembimbing : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd.

NIP : 19570407 198603 2 001

Tanda Tangan :

Tanggal :

Dosen Pembaca : Dr. Syahron Lubis, M.A.

NIP : 19570407 198603 2 001

Tanda Tangan :


(4)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, puji dan syukur penulis ucapkan atas segala berkat dan kesehatan yang telah diberikanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Adapun judul kertas karya ini adalah “PELAYANAN KOLEKSI ANAK PADA PERPUSTAKAAN YAYASAN PENDIDIKAN SAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN”

Penulis kertas karya ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam kertas karya ini masih belum sempurna baik dari segi materi, pembahasab maupun penyusunan bahasanya. Penulis mengharapkan saran dan krikitik yang membangun demi kesempurnaan kertas karya ini.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik material maupun moril terutama kepada kedua orang tua saya tercinta dan tersayang serta terkasih Bpk. Mahadi dan Ibunda Nurliana Br. Ketaren, dan abang saya tersayang Agus Yudi Pratama, ST.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini, antara lain :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.pd. Selaku Ketua Program Studi D-III Perpustakaan. 3. Ibu Hotlan Siahaan,Sos, M.I.Kom, selaku Keretaris Jurusan Program Studi D-III

Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Eva Rabita M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan, saran dan pengetahuan kepada penulis hingga selesai kertas karya ini.

5. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si, selaku dosen pembaca penulis yang sudah meluangkan waktu untuk membaca kertas karya penulis.


(5)

6. Bapak Azhar Fauzi M.pd.I Selaku Kepala Sekolah SD YAYASAN PENDIDIKAN SAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN beserta seluruh staff pegawai yang telah mengizinkan penulis melakukan Observasi dan mengumpulkan data sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

7. Buat Bg Surya dan seluruh pengajar, Dosen, dan Pegawai Program Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.

8. Kepada Om saya yang terkasih Bpk. Hermandra Ketaren dan Ibu Khdaijah serta adik saya tersayang Annisah Kartika Br. Ketaren yang telah meluangkan waktu untuk memotivasi penulis.

9. Kepada Adi Putra terima kasih banyak sudah mendukung, meluangkan waktu, memberikan motivasi penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

10.Buat Wika dan Tari sahabat perjuangan dan turut memberi semangat dalam menyelesaikan kertas karya ini, serta seluruh Stambuk 2011 yang menjadi teman seperjuangan menghadapi studi.

Akhir kata penulis mengucapkan terimahkasih banyak dan semoga kertas karya ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, Juni 2014 Penulis

Nim : 112201068 Desi Andika


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….. i

DAFTAR ISI………. iii

DAFTAR TABEL………. v

BAB I PENDAHULUAN……….……… 1

1.1 Latar Belakang Penulisan………...1

1.2 Tujuan Penulisan………... 2

1.3Ruang Lingkup……….. 2

1.4Metode Pengumpulan Data………....3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 4

2.1 Perpustakaan Sekolah………... 4

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah……… 4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah……….. 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah………... 6

2.1.4 Peran Perpustakaan Sekolah……… 8

2.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah………...9

2.2.1 Pegertian Koleksi Perpustakaan Sekolah………...9

2.2.2 Jenis- Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah...………. 10

2.2.3 Tujuan Koleksi Perpustakaan sekolah……….11

2.3Pelayanan Perpustakaan Sekolah...……….11

2.3.1 Pengertian Pelayanan Perpustakaan Sekolah……….…. 11

2.3.2 Sistem Pelayanan Perpustakaa……….... 12

2.3.2.1 Sistem Pelayanan Terbuka (Open Access) …………... 12

2.3.2.2 Sistem Pelayanan Tertutup ( Close Access)………. 14

2.4 Pelayanan Koleksi Anak………... 16

2.4.1 Pengertian Layanan Anak……… 17

2.4.2 Tujuan Layanan Anak..……… 17

2.4.3 Unsur- unsur Layanan Anak………18

2.4.4 Jenis- jenis Layanan Anak………... 23

2.4.5 Fungsi Layanan Anak……….. 25

BAB III Kegiatan Pelayanan Koleksi Anak Pada Perpustakaan YPSA………. 26

3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah………... 26

3.2 Visi dan Misi Perpustakaan Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah………... 27

3.3 Struktur Organisasi………. 28

3.4 TujuanKoleksi Perpustakaan Sekolah………... 29

3.5 Pelayanan Koleksi anak……...………... 30

3.5.1 Kegiatan Pelayanan Anak………. 30

3.5.2 Jenis – Jenis Koleksi Anak………... 31

3.6 Pelayanan Anak………... 32

3.6.1 Tujuan Pelayanan Anak………... 33


(7)

3.6.3 Waktu Pelayanan Anak……… 33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……….. 34

4.1 Kesimpulan………... 34

4.2 Saran………... 34

DAFTAR PUSTAKA………. 36


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jenis Koleksi Layanan Anak Yayasan Pendidikan Safiyyatul

Amaliyyah……… 27 Table 3.2 Jenis Koleksi CD Layanan Anak Yayasan Pendidikan Safiyyatul

Amaliyyah……… 28 Table 3.3 Waktu Pelayanan Layanan Anak Yayasan Pendidikan Safiyyatul


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peran perpustakaan merupakan penyebaran informasi yang menawarkan akses gratis/ murah terhadap sumber informasi seperti yang tersedia melalui internet dan sumber-sumber informasi lainnya.Salah satu sumber-sumber belajar yang amat penting, adalah perpustakaan yang memungkinkan para tenaga kependidikan dan peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan yang diperlukan.Oleh karena itu posisi perpustakaan sekolah dalam mencerdaskan seluruh murid sangat strategis, sebab fungsinya melayani semua murid dalam rangka memperoleh dan meningkatkan berbagai ilm pengetahuan.

Layanan anak adalah pelayanan perpustakaan yang ditujukan untuk anak sampai anak umur 12-13 tahun, didalamnya termasuk pengembangan koleksi anak, mendongeng, membantu pengajaran dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, program summer reading, biasanya disediakan oleh pustakawan anak dirung anak yang ada dalam perpustakaan.

Perpustakaan sekolah Yayasan Pendidikan Safiyyatul Amaliyyah Medan merupakan salah satu perpustakaan sekolah yang memiliki layanan anak. Layanan koleksi anak diselenggarakan oleh Perpustakaan Sekolah Yayasan Pendidikan Safiyyatul Amaliyyah Medan sesuai dengan fungsi dan tugas perpustakaan yaitu memberikan pelayanan kepada murid melalui pendayagunaan koleksi bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan rekreasi,maka salah satu layanan koleksi perpustakaan anak adalah layanan. Berbagai kegiatan disiapkan untuk kebutuhan anak-anak dari pemilihan bahan pustaka sampai kepada pelayanannya di sesuaikan menurut usia dan selera anak-anak. Koleksi bahan pustaka 628 judul dan 841 eksemplar.

Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menulis kertas karya ini dengan judul “PELAYANAN KOLEKSI ANAK PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH YAYASAN PENDIDIKAN SAFIYYATUL AMALIYYAH”. Adapun yang menjadi pembahasan dalam


(10)

penulisan kertas karya ini adalah untuk mengetahui kegiatan layanan anak dalam memenuhi kebutuhan informasi serta mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dalam melakukan kegiatan layanan anak di perpustakaan.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan kertas karya ini adalah untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang pelayanan koleksi anak dan memiliki tujuan khusus yaitu :

1. Untuk mengetahui kegiatan layanan anak pada perpustakaan YPSA dalam memenuhi kebutuhan informasi.

2. Unutk mengetahui jenis-jenis koleksi anak di perpustakaan YPSA

3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi didalam melakukan kegiatan pelayanan koleksi anak di Perpustakaan YPSA

1.3 Ruang Lingkup

Sesuai dengan uraian latar belakang yang telah dipaparkan adalah tentang pelayanan koleksi anak yang mencakup : koleksi, pelayanan

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah :

a. Studi Kepustakaan

Data diperoleh melalui literature yang sesuai dengan topic yang dibahas dalam kertas karya ini yaitu dengan membaca buku-buku, literature dan sumber lain yang mendukung di dalam penulisan kertas karya ini

b. Studi lapangan, dengan mengadakan pengamatan langsung ke perpustakaan YPSA Medan.

c. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara penulis mengadakan wawancara langsung dengan pustakawan. Dalah hal ini yang bertanggung jawab dalam pelayanan anak.


(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Sekolah

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan Sekolah merupakan perpustakaan yang dikelolah serta terdapat di sekolah dengan tujuan membantu sekolah untuk mencapai tujuannya. Perpustakaan sekolah terdapat disetiap jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga ke Sekolah Menengah Tingkat Atas, yang diperuntukan melayani keperluan bacaan guru dan murid, serta memberikan layanan tempat memperoleh informasi.

Menurut Rietz yang dikutip oleh Hasigian (1009 : 78) perpustakaan sekolah (school library) adalah “ A library in a public or private elementary or secondary school that servers the information needs of its students and curriculum needs of its teachers and staff, usually managed by a school librarian or media specialist. A school library collection usually contains books, periodicals, and educational media suitable for the grade, levels served”. Devinisi di atas menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu perpustakaan yang berada pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik pemerintah ( negeri ) maupun swasta yang melayani kebutuhan informasi siswanya, kebutuhan kurikulum dari guru dan staff, biasanya dikelolah oleh pustakawan sekolah maupun spesialis media.

Menurut Syarial- Pamanjuntak (2000 : 4) Perpustakaan Sekolah adalah “Perpustakaan yang ada dalam lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah lanjutan, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan.”

Sedangkan menurut Hermawan dan Zulfikar (2006 : 34) perpustakaan sekolah adalah “perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dasar dan menengah yang berperan sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar”.


(12)

Tujuan utama penyelengaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kulikuler dan eksta kulikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta menetapkan strategi belajar mengajar.

Menurut Hermawan dan Zulfikar (2006 : 37 ) Tujuan Perpustakaan sekolah sebagai berikut :

1. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca. 2. Mendayagunakan budaya tulisan.

3. Mengembangkan kemampuan mencari, mengelolah, dan memanfaatkan informasi 4. Mendidik siswa agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka

5. Meletakan dasar-dasar kearah belajar mandiri 6. Memupuk minat dan bakat

7. Menumbuhkan penghargaan ( apresiasi ) terhadap pengalaman imajinatif, dan

8. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah – masalah yang dihadapi dalam kehidupan dan tanggung jawab dan usaha sendiri.

Namun secara oprasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksaan program di sekolah, diantaranya adalah :

1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca. 2. Membimbing dan mengarahkan tekhnik memahami isi bacaan. 3. Memperluas pengetahuan pada siswa.

4. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya piker para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.

5. Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka yang baik.

6. Memberikan dasar-dasar kea rah studi mandiri.

7. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efesien, terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi.

8. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksanaan program kurikulum disekolah baik yang bersifat kurukuler, maupun ekstra kulikuler.

Menurut Pawit M Yusuf (2010 : 3) perpustakaan sekolah adalah bertujuan sebagai berikut :

1. Mendorong dan mempercepat prosoes penguasaan tekhnik membaca para siswa. 2. Membantu menulis kkreatif siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan. 3. Menumbuhkan minat baca siswa.


(13)

5. Mendorong dan memelihara dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi siswa.

6. Memperluas dan memperdalam dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca

Menurut Ibrahim Bafadal (2006 : 28) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :

1. Mendoromg dan mempercepat proses penguasaan tekhnik membaca para siswa. 2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan. 3. Menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.

4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksanaan kurikulum.

5. Mendorong dan memelihara dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi siswa.

6. Memperluas dan memperdalam dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.

7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca. 8. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca,

khususnya buku- buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.

Sedangkan menurut sutarno (2006 : 25) “tujuan perpustakaan adalah agar tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca, dan berbudaya tinggi”.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perpustakaan sekolah harus dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.

Menurut Hermawan (2006 : 38) Fungsi perpustakaan sebagai berikut :

1. Fungsi Pendidikan

Perpustakaan merupakan sarana kegiatan belajar mengajar untuk membantu siswa dalam memperjelas pengetahuan tetang pembelajaran yang diperolehnya di dalam kelas.

2. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sarana untuk menemukan sumber informasi yang cepat memperdaya pengetahuan siswa dan menunjang proses pembelajaran.


(14)

Membantu siswa dalam melaksanakan penelitian yang bersifat sederhana, yang berkaitan dengan mata pembelajaran yang dipelajari yang mempelajari atau yang dikerjakan.

4. Fungsi Rekreasi

Merupakan tempat rekreasi, masuk perpustakaan membaca bacaan yang hanya untuk menambah wawasan dan pengetahuan merupakan rekreasi yang sehat dan mendidik serta menghilangkan kejenuan bagi siswa dan guru.

5. Fungsi Kebudayaan

Merupakan tempat melestarikan kebudayaan, baik kebudayaan local, daerah, maupun social.

6. Fungsi Kreatifitas

Membantu siswa mengembangkan kegemaran dan hobi.Untuk menunjang hal tersebut diperlukan buku yang dapat meningkatkan daya kreasi siswa.

7. Fungsi Dokumentasi

Menjadi pusat dokumentasi sekolah dari berbagai kegiatan yang pernah dilakukan disekolah, baik siswa maupun guru.

2.1.4 Peran Perpustakaan Sekolah

Peran perpustakaan sekolah adalah penyebaran informasi yang menawarkan akses gratis/murah terhadap sumber-sumber informasi seperti yang tersedia melalui internet dan sumber – sumber informasi lainnya.

Menurut Sutarno (2006 : 68) Peran sebuah perpustakaan adalah “bagian tugas pokok yang harus dijalankan didalam perpustakaan”. Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan, peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain :

Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, perservasi, dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.

a) Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung didalam koleksi perpustakaan dengan pemakaiannya.

b) Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sebagai sarana untuk menjalin dan mengambangkan komunikasi antara sesame pemakai, dan antara penyelanggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

c) Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, dan budaya baca, kegemaran membaca, dan yang membutuhkan sumber bacaan, dapat berkurang secara perlahan-lahan dan hilang semangatnya.


(15)

d) Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan,dan mengembangkan ilmu pengetahunnya dan pengalamannya.

e) Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia. Sebab sebagai penemuan sejarah, pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan diperpustakaan.

f) Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat belajar secara mandiri, melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.

g) Petugas perpustaaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai, dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaanbagi banyak orang.

h) Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tidak ternilai harganya. i) Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar

tetap dlam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tidak ternilai harganya. j) Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran atau kemajuan masyarakat dilihat dari

intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya perpustakaan yang maju pula.

k) Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan indespliner.

2.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah

2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi perpustakaan sangat besar perannya dalam menunjang pelayanan informasi yang diberikan kepada pengguna perpustakaan.Pada dasarnya setiap perpustakaan mempunyai koleksi, namun masing- masing perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat menunjang program dan kegiatan sesuai dengan fungsi dan jenis perpustakaan yang bersangkutan. Besar kecilnya koleksi perpustakaan tergantung pada jumlah anggota, bidang spesialis, serta dana yang tersedia, disamping itu besar kecil ragam koleksi juga tergantung pada jenis perpustakaan.

Menurut Hermawan (2006 : 39) koleksi perpustakaan sekolah ”sesuai dengan kebutuhan, pertumbuhan, dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, social, emosional, dan kejiwaan masyarakat sekolah terutama siswa.”


(16)

Sedangkan menurut Wiji Suwarno (2007 : 41), pengertian koleksi bahan pustaka yaitu “sejumlah bahan pustaka yang telah ada di perpustakaan dan telah diolah (diproses), sehinggah siap dipinjamkan atau digunakan oleh pemakai”.

2.2.2 Jenis- Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan harus memberikan ciri bagi jenis perpustakaan yang dibentuk.Jenis koleksi yang terdapat di perpustakaan sekolah harus sesuai dengan kebutuhan pengguna.Karena koleksi perpustakaan merupakan salah satu factor utama suatu perpustakaan.Koleksi perpustakaan harus mencakup semua disiplin ilmu yang dimaksudkan untuk dipakai oleh semua murid dan guru, sehingga penekanannya terletak pada variasi jenis koleksi.

Sedangkan menurut Sutarno (2006 : 71) pengelompokan bahan pustaka diperpustakaan terdiri atas :

1. Kelompok bahan pustaka umum.

2. Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi)

3. Kelompok bahan pustaka berkala (majalah dan surat kabar) 4. Kelompok bahan pustaka pandang dengar

5. Kelompok bahan pustaka pandang dengar (audio visual)

6. Kelompok bahan pustaka terekam dan elektronik seperti film, kaset, video dan lain-lain.

7. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan lain-lain.

8. Kelompok bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainya.

2.3 Pelayanan Perpustakaan

2.3.1 pengertian Pelayanan Perpustakaan Sekolah

Pelayanan perpustakaan merupakan tugas penting dari setiap perpustakaan untuk melayani pengguna.Pelayanan perpustakaan berarti kesibukan yang tiada akhirnya, kecuali perpustakaan menyatakan jam layanan sudah tutup.

Darmono (2001 : 134) menyatakan bahwa : “layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang memiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkan”.


(17)

2.3.2 Sistem Pelayanan Peprustakaan

2.3.2.1 Sistem Pelayanan Terbuka (Open Access)

Dalam system pelayanan terbuka perpustakaan memberikan kebebasan kepada para pemakai untuk dapat masuk dan memilah sendiri koleksi yang diinginkannya dirak. Petugas hanya mencatat apabila koleksi tersebut akan dipinjam serta dikembalikan

Menurut Darmono (2001 : 139) pengertian system layanan terbuka adalah “system layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapt memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendakinya dari jajaran koleksi perpustakaan”. Pendapat- pendapat diatas menyatakan bahwa system layanan terbuka merupakan system yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memilih langsung bahan pustaka apa yang mereka butuhkan.

Ramdan (2009) menyatakan bahwa sistem layanan terbuka ini mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan seperti :

a. Kelebihannya

Adapun kelebihan dari pelayanan terbuka adalah :

1. Pengguna bebas memilih bukunya sendiri, artinya dapat melakukan browsing atau pemilihan koleksi secara bebas di rak. Jika pemakaian tersebut ingin mencaribuku mengenai suatu topic tertentu (misalnya saja bertanam dengan hidroponik) maka dia dapat memilih sendiri buku yang cocok dengan keinginannya di rak.

2. Kebebasan ini menimbulkan rangsangan untuk membaca. Ketika akan memilih buku yang diinginkannya, mungkin dia akan menemukan buku lain yang menarik perhatiannya, mungkin dy akan menemukan dengan langsung dan dia akan membacanya.

3. Jika buku yang dikehendaki tidak ada, dapat memilah buku yang lain pada saat masuk perpustakaan sekolah pemakai berniat untuk mencari buku dengan judul dan pengarang tertentu, pemakai tersebut dapat ( jika dia tahu lokasi buku tersebut), atau mencari pada katalog. Pada saat mencari buku di rak, ternyata buku tidak ada, namun pemakai menemukan buku lain dengan judul yang sedikit lebih sama dengan buku yang dicari karena topic da nisi buku tersebut sama dengan yang dicarinya.

4. Pemakai dilate untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan.


(18)

b. Kekurangannya

Adapun kekurangan dari layanan terbuka adalah :

1. Susunan dalam rak menjadi sulit teratur. Sebagai akibat dari kebebasan pemakai mengambil buku ke rak, maka susunan rak tersebut akan tidak menjadi teratur. Untuk mengurangi ketidak teraturan susunan buku ini, maka perpustakaan harus memberikan peringatan bahwa pemakai tidak boleh menyimpan sendiri koleksi yang sudah digunakannya ke dalam rak . pendidikan pemakai perlu dilakuakn secara terus menerus agar pemakai mengetahui cara-cara mencari buku secara sistematis dan dengan benar

2. Kemungkinan banyak buku yang hilang, buku hilang juga merupakam salah satu resiko dari system pelayanan terbuka. Untuk itu perlu perlu pengawasan yang lebih baik terutama di pintu keluar. Untuk mengurangi penyobekan halaman buku, maka perlu melakukan monitoring oleh petugas atau pustakawan. Beberapa perpustakaan besar sering menempatkan karena pengontrolan (atau cermin cembung sebagai cermin pengawas) pada tempat yang diperkirakan akan menjadi penyobekan. Penyedian mesin fotokopi yang dekat dengan ruangan perpustakaan tersebut banayk koleksi yang tidak dipinjamkan. Dengan penyediaan mesin fotokopi tersebut kemudian mendapatkan salinan buku yang diperoleh oleh pengguna sehingga mengurangi keinginan untuk melakukan penyobekan atau pencurian oleh pemakai perpustakaan.

3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobalitas lebih leluasa.

2.3.2.2 Sistem Pelayanan Tertutup

Kebalikan dari system pelayanan terbuka adalah system pelayanan tertutup dimana pengunjung tidak boleh masuk keruangan koleksi, tetapi yang koleksi yang dibutuhkannya harus diambil oleh petugas.Penelusuran/ pencarian koleksi harus melalui katalog.Petugas selain meminjam mencatat dan mngembalikan, juga mengembalikan koleksi ke rak.

Sistem pelayanan tertutup ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekuranga seperti :

a. Kelebihannya

Adapun kelebihan dari pelayanan tertutup adalah :

1. Susunan dan buku lebih teratur dan terpelihara. Hal ini karena hanya petugas (yang tentunya sidah terampil dalam menyusun buku) yang menyimpan dan mengambil buku ke rak.

2. Tidak perlu ada petugas khusus untuk mengawasi pengguna. Dengan demikian pengamanan koleksi dapat tegak dengan sendirinya


(19)

b. Kekurangannya

Adapun kekurangan dari pelayanan tertutup adalah :

1. Kebebasan melihat buku tidak ada, harus dicarikan melalui katalog. Artinya pemakai perpustakaantidak dapat melakukan browsing atau pemilihan sendiri koleksi yang dibutuhkannya di rak. Karena untuk mencari koleksi pemakai tergantung kepada katalogperpustakaan, maka katalog perpustakaan harus betul betul baik dan dapat diandalkan.

2. Melihat katalog terkadang mengesalkan, karena dalam katalog ada, tetapi bukunya sering tidak ada, dan harus memilih lagi sampai berulang-ulang. 3. Petugas harus mengambilkan dan mengembalikan buku. Inilah resiko

penerepan pelayanan tertutu. Karena itu memerlukan petugas yang cukup banyak dibagian pelayanan. Kadang-kadang factor manusiawi yaitu kelelahan perlu dalam melayani, petugas cendrung kurang teliti dalam mencari koleksi yang dibutuhkan pengguna sehingga buku yang dicari tidak ada pemberitahuan ke pengguna. Dengan demikian petugas bias secara bergiliran beristirahat.

4. Katalog harus lengkap. Seperti sudah dijelaskan, karena pemakai perpustakaan sepenuhnya tergantung kepada katalog perpustakaan sepenuhnya untuk mencari kebutuhan informasinya, maka katalog tersebut harus lengkap dan dapat diandalkan.

2.4 Pelayanan Koleksi anak

Menurut Qobe Zhar (2010) Layanan koleksi anak biasanya diselenggarakan oleh perpustakaan sekolah.Sesuai dengan tugas dan fungsi perpustakaans ekolah yaitu memberikan pelayanan kepada pengguna/murid melalui pendayagunaan koleksi bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, dan rekreasi, maka salah satu layanan yang diselenggarakan oleh perpustakaan sekolah adalah layanan anak atau juga dikenal dengan seksi anak-anak. Berbagai kegiatan disiapkan untuk kebutuhan anak- anak dari pemilihan bahan pustaka sampai kepada pelayanannya disesuaikan untuk anak menurut usia dan selera anak-anak

Bahan bacaan anak usialebih ditekankan pada gambar (picture books)tanpa teks.Anak balita banyak tertarik pada gambar dan warna- warni yang mencolok. Setelah usia sekolah dasar anak diperkenalkan dengan huruf dan angka oleh karena itu koleksi untuk usia anak dini adalah buku- buku yang banyak gambar dan warna-warni, namun sudah mulai ada sedikit teks. Anak- anak tumbuh dan berkembang sehingga mereka membutuhkan bacaan- bacaan.Penyediaan


(20)

bacaan yang tepat adalh menjadi tanggung jawab pustakawan tidak boleh mengabaikan selera anak. Anak- anak mebutuhkan bacaan hiburan, informasi, dan hal-hal yan menarik dari lingkungannya. Televise dan teknologi informasi telah banyak mengubah kehidupan anak-anak modern seperti sekarang ini termasuk bahan bacaan. Oleh karena itu bacaan anak- anak perlu di sesuaikan dengan dunia anak anak saat ini.

2.4.1 Pengertian Layanan Anak

Menurut Joan M.Rietz yang dikutip oleh Hasiana Nirma (2009) layanan anak adlah pelayanan perpustakaan yang ditujukan untuk anak- anak sampai anak berumur 12- 13 tahun, didalamnya termasuk pengembangan koleksi anak muda, lapsit services, mendongeng dan membantu pengajaran dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, program summerreading, biasanya disediakan oleh pustakawan anak di ruang anak yang ada di perpustakaan (ibid., 137)

2.4.2 Tujuan Layanan Anak

Menurut Bowler (2000 : 24) yang dikutip oleh Hasiana Nirma (2009) tujuan utama layanan anak di perpustakaan adlah sebagai berikut :

1. Menyediakan koleksi berbagai macam bahan pustaka yang disajikan secara menarik dan mudah digunakan oleh anak- anak.

2. Memberikan bimbingankepada anak-anakdalam memilih buku dan bahan pustaka lainnya.

3. Membina, mengembangkan, dan memelihara kesenangam membaca sebagai suatu hobi dan mendidik untuk belajar mandiri.

4. Memberi dukungan dalam masyarakat sebagai kekuatan social bersama-sama dengan lembaga lainyang berhubungan dengan kesejahteraan anak.

5. Menunjang pendidikan seumur hidup dengan menggunakan semua sumber ada di perpustakaan.

6. Membantu anak dalam mengembangkan kecakapannya dan menambah pengetahuannya. 7. Membuat anak dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sekolah.

Layanan anak di perpustakaan adalah pelayanan yang ditujukan khusus untuk anak- anak.Pelayanan yang diberikan bervariasi, antara lain koleksi, mendongeng, membimbing, kesenangan membaca, mendidik untuk belajar mandiri, membaca bersama, dan sebagainya.Koleksi anak- anak agak berbeda dengan koleksi orang dewasa.Memilih buku bacaan untuk anak-anak bukanlah tugas yang mudah. Kretaria bacaan anak harus sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasannya.


(21)

2.4.3 Unsur- unsur Layanan Anak

Menurut Hasiana Nisma (2009) Terdapat empat unsur dalam layanan anak yaitu :

a. Koleksi

Bahan pustaka untuk anak tentu saja berbeda dengan orang dewasa. Yang dimaksud dengan bahan pustaka untuk anak ialah beragam materi yang tersedia untuk anak, baik materi berbentuk buku maupun non buku( kaset, CD,DVD,VCD,film,games computer,dll ). Menurut kamus Ilmu Perpustakaan Informasi buku anak adalah buku yang dituliskan dan diilustrasikan secara spesifik untuk anak sampai dengan umur 12-13 tahun. Beberapa macam buku untuk anak antara laimbacaan fiksi non fiksi, board books, sajak anak, buku alphabet, buku berhitung, buku bergambar, easy books, bacaan untuk pemula, buku cerita bergambar dan buku cerita.

Berdasarkan isi kandungannya, materi untuk anak dibedakan menjadi dua yaitu fiksi dan non fiksi.

1. Fiksi untuk anak adalh semua bentuk prosa naratif yang mengundang unsur rekaan yang diajukan (dalam beberapa materi bahkan diciptakan oleh anak) untuk anak dengan mengikuti kretaria-kretaria tertentu. Namun dapat juga krya tersebut, mungkin pada awlnya ditujukan untuk orang dewasa tetapi karena dapat memenuhi kriteria- kriteria karya fiksi untuk karya anak tersebut juga dapat dibaca oleh anak.

2. Materi non fiksi adalah segala materi yang tidak berupa rekaan yang mengandung pengethauan mengenai suatu aspek kehidupan nyata/ilmiah/religi/ dan disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa dan penulisan serta penjelasan yang dapat dipahami untuk tanpa mengurangi nilai-nilai kandungan ilmiah/ kenyataan/religi/materi tersebut.

Materi anak, bila dipilih dan digunakan dengan baik akan memberikan banyak manfaat. Secara umum materi untuk anak selain menjadi hiburan bagi anak, juga dapat memberikan pengetahuan (baik materi fiksi maupun nonfiksi) mengenai dunianya anak.Selain itu materi tersebut juga dapat dijadikan stimulant bagi rsa ingin tahunya di dunainya, lingkungan dan segala hal yang ada disekitarnya dan segala hal yang merangsang kemampuan bahasa dan sebagainya. Dinegara


(22)

Barat, Materi tertentu bahkan digunakan dalam pengobatan trauma pada anak-anak korban kekerasan fisik maupun mental ( bibliotheraphy).

b. Fasilitas

Masa anak- anak merupakan masa terpenting karena dimasa inilah seseorang anak mulai peke menerima informasi disekitarnya.Pentingnya masa anak- anak ini perlu diisi dengan berbagai kegiataan yang menarik minat baca.Oleh karena itu, diperlukan fasilitas yang mendukung dalam meningkatkan kemampuan tersebut.Tak terkecuali dengan perpustakaan.Suatu perpustakaan perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung dalam meningkatkan kegitan berlangsung di berbagai dalamnya.Fasilitas yang mendukung dalam pemberian pelayanan anaka antara lain meja bacadan belajar, papan tulis, computer, karpet, mainan, ruang bermain, peralatan dan perlengkapan belajar.

c. Jasa yang diberikan

Perpustakaan bukan hanya tempat membaca, namun dalam suatu perpustakaan juga tersedia berbagai jasa yang diberikan. Jasa perpustakaan anak antara lain :

1. Peminjaman

Jasa ini hamper ada disetiap perpustakaan. Salah satu tujuan datang ke perpustakaan adalah untuk membaca buku dan apabila perlu buku tersebut akan dipinajam untuk dibaca dirumah atau ditempat lain. Peminjaman dapat dilakukan apabila peminjaman telah menjadi anggota suatu perpustakaan.Membaca merupakan suatu perpustakaan. Mungkin ia memiliki tujuan dalam membaca buku. Menurut Sulistyo-Basuki (2005 :3-7) Tujuan Membaca adalah :

a. Membaca untuk kesenangan, kegembiraan, dan santai. b. Membantu untuk memperoleh informasi

c. Membaca untuk memperoleh pengetahuan (belajar) d. Membaca untuk kombinasi diatas


(23)

2. Jasa bimbingan pembaca

Jasa ini berkaitan dengan bacaan bagi perorangan mengenai apa yang baik dibaca .tujuan bimbingan membaca ini untuk kepentingan pendidikan atau hiburan mereka (ibid., 11-7) 3. Menjawab pertanyaa (refrens)

Penyediaan jasa rfrens merupakan salah satu layananan yang paling ada dalam suatu perpustakaan.Layanan menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh pengguna perpustakaan. Layanan refrens menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh pengguna perpustakaan.

4. Pinjam antar Perpustakaan

Pinjam antar perpustakaan adalah transaksi peminjaman materi perpustakaan yang melibatkandua perpustakaan. “pola pinjam antar perpustakaanperlu di manfaatkan memingingat harga buku semakin mahal, anggaran belanja perpustakaan amat terbats, geografi Indonesia yang luas serta menghindari duplikasi yang tidak perlu”(ibid.,,. 1- 5). Pinjam antar perpustakaan sejenis dilakukan untuk mengatasi kebosananakan koleksi buku-buku itu saja.

5. Layanan belajar

Salah satu fungsi perpustakaan adalah belajar.Pengguna dapat memanfaatkan fasilitas yang ada dalam suatu perpustakaan untuk mendukung atau tugas mereka. Proses-proses perkembangan yang dipandang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar siswa meliputi (syah,2007 :12)

a) Perkembangan motor (motor development), yakni proses perkembangan yang progredif dan berhubungan dengan perolehan angka ragam keterampilan fisik anak (motors skills).

b) Perkembangan konitif (cognitive development), yakni proses perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan/ kecerdasan otak anak.

c) Perkembangan social dan moral (social and moral development), yakni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan anak dalam berkomunikasi dengan objek atau orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.


(24)

Pustakawan perpustakaan dapat bercerita atau mendongeng sebagai hiburan untuk anak. Mendongeng terkadang dilakukan dengan alat bantu seperti papan cerita atau boneka. d. Pustakwan Layanan Anak

Bukan hanya koleksi yang berperan dalam suatu perpustakaan, namun pustakawan juga berperan pentingnya. Agar kegiatan perpustakaan berjalan dengan efektif dan efesien, diperlukan pustakawan yang mengerti akan penggunaannya. Dalam Childrens’s Guidelines, perpustakaan anak memerlukan pustakawan anak yang terlatih dan berkomitmen dalam menjalankan suatu peprustakan. Keterampilan yang dimiliki antara lain :

1. Memiliki antusiasme yang tinggi

2. Kemampuan berkomunikasi, interoersonal, kerja tim, dan keterampilan, memecahan masalah.

3. Kemampuan untuk membuat jaringan dan kerja sama.

4. Kemampuan memulai, fleksibel, dan terbuka untuk perubahan

5. Kemampuan menganalisis kebutuhan pengguna,merencanakan, mengelolah dan mengevaluasi pelayanan dan program

6. Hasrat yang besar untuk terus belajar keterampilan baru dan mengembangkan diri Pustakawan anak juga membutuhkan pengetahuandan memahami mengenai: a. Psikolog dan perkembangan anak

b. Teori belajar dan promosinya

c. Artistic dan kesempatan kebudayaan

d. Literature untuk nak dalam membentuk tercetak(buku) dan media lain.

Terkadang ditemukan seorang yang menjadi relawan atau seseorang sedang magang dalam suatu perpustakaanbaik perpustakaan layanan anak peran mereka pun sangat besar. Menurut Kamus Besar Ilmu Perpustakaan dan Informasi relawan adalah seorang yang bekerja untuk sebuah perpustakaan atau organisasi lain tanpa ada imbalan materi.

Pustakwan perpustakaan layanan anak termasuk kedalam pekerja social. Pekerja social adalah seorang professional yang bekerja membantu dengan focus kepada dirinya dan lingkungan sekitarnya. Pada umumnya mereka memiliki akreditas pendidikan.


(25)

2.4.4 Jenis- jenis Layanan Anak

Menurut Hasiana Nirma (2009) Jenis Layanan Anak-anak diperpustakaan sekolah meliputi :

1. Layanan membaca

Selain meminjamkan bahan pustaka anak, perpustakaan menyediakan layanan anak-anak sampai usia 12 tahun. Mereka diarahkan untuk mengembangkan imajinasi, meningkatkan baca dan gemar serta rekreasi yang mendidik.

2. Bimbingan membaca

Layanan ini diperlukan untuk anak-anak yang membutuhkan khusus namun sulit untuk mendapatkannya. Anak-anak diperkenalkan kepada buku secara bertahap.

3. Layanan refrensi anak

Layanan ini diperkenalkan untuk bahan bahan esiklopedia untuk anak-anak kamus, atlas dan lain lai.Pustakawan yang bertugas di bagian refrens anak-anak.

4. Acara mendongeng

Layanan mendongeng ini biasanya sangat digemari oleh anak-anak terutama usia balita dan usia awal sekolah dasar. Pustakawan (dapat bekerja sama dengan guru TK dan SD) harus menggunakan koleksi dan alat peraga yang ada di perpustakaan saat mendongeng 5. Pertujukan atau pemutaran film

Beberapa jenis film dengan tema sejara, flora dan fauna, alam pengenalan tentang negra, penemuan ilmiah dan ruang angkasa dapat menjadi pilihan untuk diputar.

2.4.5 Fungsi Layanan Anak

Menurut ( Prasetyo Djoko. 2013) fungsi layanan anak pada perpustakaan secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi layanan perpustakaan adalah “sebagai jembatan antara bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dengan memakai yang membutuhkannya guna mengoptimalisasikan pemanfaatan bahan pustaka/ sumber informasi yang ada”. Masing-masing jenis perpustakaan memiliki tujuan penyelenggaraan yang bebeda, demikian pula fungsi layanan perpustakaan

Karena fungsi perpustakaan mendukung tujuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing perpudtakaan. Beberapa fungsi dari penyelenggaraan layanan perpustakaan, antara lain sebagai berikut:

1. Fungsi rekreasi

2. Fungsi informasi dan penelitian 3. Fungsi pendidikan

4. Fungsi kebudayaan


(26)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah

Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA)beralamat :

Nama jalan : Jl.Setia Budi No.191

Kelurahan : Tanjungrejo

Kecamatan : Medan Sunggal

Kab/Kota : Medan

Provinsi : Sumatera Utara

Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) didirikan pada 20 Desember 1997

oleh Hj.Djamaliah.awalnya YPSA hanya menyediakan jenjang pendidikan Playgroup dan Taman

Kanak-kanak kemudian berlanjut kepada jenjang Sekolah Dasar

Menengah Pertam

Perpustakan YPSA merupakan perpustakan sumber informasi untuk seluruh pelajar dan

SDM (guru, staff dan pustakawan ) YPSA. Perpustakaan YPSA didirikan pada tanggal 12 Maret

2010.Sebelumnya perpustakaan YPSA mengalami beberapa pergantian dan perubahan tempat

dan pegawainya.Sehingga perpustakaan tidak berjalan dengan baik.Dan pada tanggal 12 Maret

2010 itulah perpustakaan YPSA mendapatkan tempat yang sesuai dengan keadaan

sekolah.Perpustakaan YPSA mengalami perkembangan secara perlahan-lahan dan terus


(27)

3.2 Visi dan Misi Perpustakaan Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah

Adapun visi dari sekolah YPSA, yaitu :

“ Menjadikan Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah lembaga pendidikan yang mempersiapkan calon pemimpin masa depan yang bertaqwa, berwawasan intelektual dan berakhlaq karimah serta fisik yang sehat yang disebut “ Golden Generation”

Adapun misi dari sekolah YPSA, yaitu :

“Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah mempersiapkan generasi yang berwawasan ilmu keilahian dan ilmu keilmiahan agar anak memiliki kepribadian yang karimah, dan pandai bersyukur pada khaliknya.Dan siap hidup dizamannya yang semakin kompetitif.

a. Meningkatkan kualitas pembelajaran

b. Mempersiapkan generasi yang berwawasan ilmu keahlian dan ilmu keilmiahan agar memiliki keperibadian yang karimah dan pandai bersyukur pada khalilnya

c. Mempersiapkan generasi yang disiplin, religious, dan cerdas.

d. Mengembangkan pengetahuan dibidang ICT, bahasa, seni budaya, dan olahraga sesuai dengan bakat dan potensi siswa.


(28)

3.3 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH

Gambar 1 : Bagan Organisasi Perpustakaan Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah

Sumber : Perpustakaan YPSA

Untuk bagian ini ketua Yayasan Umum perpustakaan langsung di tangani oleh pemilik Yayasan, yang mengatur segala urusan perpustakaan, kepegawaian dan urusan keuangan.

Ketua Yayasan Umum

Ketua Pendidikan

Kepala Perpustakaan / Koordinator Perpustakaan

Pustakawan

Siswa/I SMA Siswa/I

SMP Siswa/I

Pg-Tk dan Sd


(29)

Untuk bagain Ketua Pendidikan membawahi seorang yang diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan, seperti : Kepala sekolah

Kepala Perpustakaan/Koordinator Perpustakaan yang bertugas untuk : Merencanakan pengadaan buku perpustakaan sekolah, Mendistribusikan buku perpustakaan peserta didik, guru yang memerlukan, Merencanakan pengembangan buku/bahan perpustakaan, Menjaga, memelihara, dan memperbaiki buku/bahan perpustakaan, Mengiiventarisasi buku/bahan perpustakaan sesuai dengan katalok buku, Menyimpan buku – buku/ bahan perpustakaan, Pemberian informasi kepada guru, peserta didik, TU, tentang buku perpustakaan, Klaisfikasi/pengelompokan koleksi dengan cara memberi kode – kode, Membuat label, kartu, katalok, amplop, Pemberian perlengkapan administrasi pada setiap koleksi, Mempermudah pelayanan, Pengadaan, pemeliharaan, penghapusan bahan pustaka, Membuat aturan peminjaman dn keanggotaan, Membuat tata tertib dalam ruang perpustakaan, Membuat struktur organisasi perpustakaan dan uraian pembagian tugas, Membuat laporan berkala dan berkelanjutan kepada kepala sekolah

Pustakawan sekolah yang tanggung jawab ikut membina dan mendidik murid dalam proses belajar mengajar di sekolah, hingga sampai pada perkembangan yang maksimal sesuai dengan tujuan pendidikan.

3.4 Tujuan Pelayanan Koleksi Anak

Tujuan Layanan Koleksi anak pada perpustakaan sekolah YPSA untuk menunjang proses pendidikan, mengembangkan minat dan bakat siswa, mengembangkan minat baca guru dan siswa, menjadi sumber informasi, memperoleh bahan rekreasi kultural.

3.5 Pelayanan Koleksi Anak 3.5.1 Kegiatan Pelayanan Anak

Kegiatan pelayanan perpustakaan yang diberikan YPSA kepada pengguna anak Pg-Tk dan Sd yaitu layanan membaca, mendongeng dan pemutaran film. Koleksi buku- buku yang terdapat dilayanan anak seperti :


(30)

1 Layanan membaca, pada layanan anak YPSA pustakawan atau guru membeikan layanan membaca kepada siswa/i dengan cara memberikan buku bacaan yang mengembangkan imajinasi, meningkatkan minat baca, membuat gemar belajar.

2 Acara mendongeng, para guru dan pustakawan mengadakan acara mendongeng. Acara dongeng dilakukan pada waktu adanya acara membaca bersama pada perpustakaan yang dipimpin oleh guru.

Cara mendongeng yang dilakukan, yaitu :

a) Persiapan, sebelum mendongeng, guru mempersiapkan cerita yang menarik dan mengandung pesan moral tentunya. Biasanya, anak usia 3-8 tahun menyukai dongeng binatang, cerita rakyat tradisional, dan cerita tentang orang disekitarnya. sedangkan anak usia 9-12 tahun, lebih suka realistis.

b) Membangun suasana, Saat mendongeng, suasana yang menarik juga perlu dibangun agar anak tetap fokus pada cerita. Curi pancingan tebak-tebakan, iringan lagu, atau selingan permainan di sela- sela waktu mendongeng. Kegiatan mendongeng akan terasa lebih atraktif, dan orang tua bisa makin intim dengan anak.

c) Kuasai teknik, teknik mendongeng memang penting, tetapi juaga tak harus terlalu terpaku pada teori. Vokal dan ekspresi wajah, serta posisi saat mendongeng, merupakan teknik yang perlu diperhatikan.

d) Penutup, karena dongeng merupakan salah satu sarana sosialisasi moral dan budipekerti, maka setelah mendongeng Anda perlu memberi kesimpulan atas cerita. Anak perlu tahu mana tokoh yang baik dan patut dicontoh, dan mana yang sebaiknya tidak diikuti.

3.5.2 Jenis – Jenis Koleksi Anak

Jenis – jenis Koleksi Anak pada YPSA yaitu buku- buku yang terdapat dilayanan anak merupakan hasil dari pembelian, hibah dan dana yang didapat dari pemerintah. Jumlah koleksi untuk layanan anak adalah 628 judul dengan 841 eksemplar. Jumlah layanan anak dalam bentuk CD untuk SD berjumlah 51 judul dan untuk anak TK berjumlah 7 CD.


(31)

Tabel 3.1

Jenis Koleksi Layanan Anak YPSA

No. Klasifikasi Jumlah Eksemplar

1 000 karya umum 25 30

2 100 Filsafat 12 20

3 200 Agama 68 89

4 300 Ilmu Sosial 90 102

5 400 Bahasa 60 72

6 500 Ilmu Murni 46 51

7 600 Teknologi terapan 5 7

8 700 Kesenian 60 73

9 800 Kesusastraan 2 4

10 900 Geografis/ Sejarah 39 42

Non fiksi 100 150

Fiksi 121 201

Jumlah 628 841


(32)

Tabel 3.2

Jenis Koleksi CD Layanan Anak YPSA

Sumber : Perpustakaan YPSA

3.6 Pelayanan Anak

Layanan perpustakaan YPSA Medan terletak dilantai dua dekat dengan mini market sekolah.Jumlah pustakwan terdapat dua orang.Pelayanan yang diberikan perpustakaan kepada anak yaitu layanan membaca, mendongeng dan pemutaran film.

Jumlah pengunjung setiap hari pada layanan anak yaitu lebih kurang dari 25 siswa/I. Apabila ada pembelajaran membaca keperpustakaan seperti sekolah TK maka pengunjung akan bertambah dari hari biasa. Kendala yang sering dihadapi dengan Jumlah koleksi yang ada di perpustakaan masih sedikit maka aka nada keterbatasan informasi terhadap siswa/I dan juga guru dan Perpustakaan ypsa masih membutuhkan ruang yang layak untuk dijadikan perpustakaan. Apabila ada penambahan koleksi atau perlengkapan perpustakaan, maka sulit untuk mengaturnya karena keterbatasan tempat

Perpustakaan YPSA memberikan motivasi semangat dalam minat baca dengan cara mengadakan kegiatan Memberikan hadiah kepada siswa yang aktif keperpustakaan

No Nama CD Jumlah

1 IPS SD 1

2 B. Indonesia 2

3 Matematika 6

4 Biologi 14

5 B. Inggris 7

6 Fisika 21

7 CD untuk TK 7


(33)

3.6.1 Tujuan Pelayanan Anak

Tujuan pelayanan anak padak perpustakaan sekolah YPSA untuk memberikan wawasan pada anak terhadap perpustakaan sebagai tempat menyimpan pustaka dan menimbulkan minat baca anak sehingga anak akan mempunyai keinginan membaca sehingga membaca akan akan menjadi suatu kegemaran bagi anak-anak.

3.6.2 Jenis- jenis Pelayanan Anak

Pelayanan anak-anak merupakan layanan yang disediakan bagi perpustakaan anak-anak yang datang ke perpustakaan untuk melakukan beberapa kegiatan adalah peminjaman buku, pengembalian buku, memperkenalkan perpustakaan dan memberikan arahan agar menimbulkan minat baca dengan mengenalkan perpustakaan sambil mendengarkan cerita-certia dari pustakawan/ SDM (guru dan staff) yang ada di perpustakaan YPSA.

3.6.3 Waktu Pelayanan Anak

Tabel 3.3

Waktu Pelayanan

Hari Waktu

1. Senin – Jumat 08.00 – 17.00 WIB

2. Sabtu 08.00 – 13.00 WIB


(34)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya maka dapat di ambil kesimpulan yaitu :

1 Perpustakaan YPSA memberikan layanan kepada semua siswa/I tanpa membedakan latar belakang, status social, suku, agama, pendidikan dan juga usia dari remaja maupun anak-anak.

2 Pelayanan anak yang memberikan perpustakaan YPSA Kepada anak yaitu layanan membaca dan layanan mendongeng.

3 Kegiatan yang diterapkan pada perpustakaan YPSA kepada layanan anak adalah sistem layanan khusus untuk siswa dimana dapat secara langsung memilih, , menemukan, dan mengambil bahan pustaka yang dikehendaki dan juga dengan meminta bantuan kepada pustakawan agar Siswa dapat menemukan informasi yang diinginkan.

4 Jenis koleksi anak yang terdapat di Perpustakaan YPSA adalah buku pelajaran, buku cerita anak, legenda dan CD.

5 Dengan adanya koleksi khusus yang diberikan Perpustakaan YPSA pada anak-anak maka pengguna yang merupakan anak-anak mudah mencari informasi yang diinginkan.

6 Koleksi perpustakaan YPSA bertujuan untuk menunjang proses pendidikan, mengembangkan minat baca, dan bakat siswa.

4.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dari observasi yang telah dilakukan, maka penulis mencoba mengemukakan saran dan masukan, diantaranya adalah :

1 Koleksi bahan pustaka pada layanan anak termasuk dalam kategori sedikit maka perlu tambahan koleksi yang lebih banyak agar siswa mendapatkan informasi yang lebih banyak dan tidak bosan saat mencari informasi karena kekurangan informasi.


(35)

2 Pihak sekolah lebih aktif dalam memajukan dan memberdayakan perpustakaan sekolah sebagai sarana vital dalam menunjang proses belajar mengajar disekolah. 3 Hendaknya perpustakaan lebih memperhatikan lagi kebutuhan pengguna, baik dari

segi koleksi, fasilitas maupun pelayanan sehingga dapat menarik pengguna untuk datang ke perpustakaan.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2006. Pengelolaan Perpustakaan sekolah.Jakarta : Bumi Perkasa

Darmono. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Grasindo

Dicky Wisnu, Siti Nurhasanah. 2005.teori organisasi, Struktur dan Desain. Malang : Universitas Muhamadya Malang

Hasian, Nirmala. 2009. Pelayanan literature. Url :

3 Maret 2014)

Hermawan, Rachman. 2006. Etika kepustakaan: suatu pendekatan terhadap Kode etik pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto

HAsugian, Joner. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan informasi.Medan : USU Press.

Irwanto, Febrii 2012.Tujuan perpustakaan sekolah.Url:

Siregar, A Ridwan. 2004. Perpustakaan : Ienergi Pengembangan Bangsa. Medan Usu Press


(1)

Tabel 3.1

Jenis Koleksi Layanan Anak YPSA

No. Klasifikasi Jumlah Eksemplar

1 000 karya umum 25 30

2 100 Filsafat 12 20

3 200 Agama 68 89

4 300 Ilmu Sosial 90 102

5 400 Bahasa 60 72

6 500 Ilmu Murni 46 51

7 600 Teknologi terapan 5 7

8 700 Kesenian 60 73

9 800 Kesusastraan 2 4

10 900 Geografis/ Sejarah 39 42

Non fiksi 100 150

Fiksi 121 201

Jumlah 628 841


(2)

Tabel 3.2

Jenis Koleksi CD Layanan Anak YPSA

Sumber : Perpustakaan YPSA 3.6 Pelayanan Anak

Layanan perpustakaan YPSA Medan terletak dilantai dua dekat dengan mini market sekolah.Jumlah pustakwan terdapat dua orang.Pelayanan yang diberikan perpustakaan kepada anak yaitu layanan membaca, mendongeng dan pemutaran film.

Jumlah pengunjung setiap hari pada layanan anak yaitu lebih kurang dari 25 siswa/I. Apabila ada pembelajaran membaca keperpustakaan seperti sekolah TK maka pengunjung akan bertambah dari hari biasa. Kendala yang sering dihadapi dengan Jumlah koleksi yang ada di perpustakaan masih sedikit maka aka nada keterbatasan informasi terhadap siswa/I dan juga guru dan Perpustakaan ypsa masih membutuhkan ruang yang layak untuk dijadikan perpustakaan. Apabila ada penambahan koleksi atau perlengkapan perpustakaan, maka sulit untuk mengaturnya karena keterbatasan tempat

Perpustakaan YPSA memberikan motivasi semangat dalam minat baca dengan cara mengadakan kegiatan Memberikan hadiah kepada siswa yang aktif keperpustakaan

No Nama CD Jumlah

1 IPS SD 1

2 B. Indonesia 2

3 Matematika 6

4 Biologi 14

5 B. Inggris 7

6 Fisika 21

7 CD untuk TK 7


(3)

3.6.1 Tujuan Pelayanan Anak

Tujuan pelayanan anak padak perpustakaan sekolah YPSA untuk memberikan wawasan pada anak terhadap perpustakaan sebagai tempat menyimpan pustaka dan menimbulkan minat baca anak sehingga anak akan mempunyai keinginan membaca sehingga membaca akan akan menjadi suatu kegemaran bagi anak-anak.

3.6.2 Jenis- jenis Pelayanan Anak

Pelayanan anak-anak merupakan layanan yang disediakan bagi perpustakaan anak-anak yang datang ke perpustakaan untuk melakukan beberapa kegiatan adalah peminjaman buku, pengembalian buku, memperkenalkan perpustakaan dan memberikan arahan agar menimbulkan minat baca dengan mengenalkan perpustakaan sambil mendengarkan cerita-certia dari pustakawan/ SDM (guru dan staff) yang ada di perpustakaan YPSA.

3.6.3 Waktu Pelayanan Anak

Tabel 3.3 Waktu Pelayanan

Hari Waktu

1. Senin – Jumat 08.00 – 17.00 WIB

2. Sabtu 08.00 – 13.00 WIB


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya maka dapat di ambil kesimpulan yaitu :

1 Perpustakaan YPSA memberikan layanan kepada semua siswa/I tanpa membedakan latar belakang, status social, suku, agama, pendidikan dan juga usia dari remaja maupun anak-anak.

2 Pelayanan anak yang memberikan perpustakaan YPSA Kepada anak yaitu layanan membaca dan layanan mendongeng.

3 Kegiatan yang diterapkan pada perpustakaan YPSA kepada layanan anak adalah sistem layanan khusus untuk siswa dimana dapat secara langsung memilih, , menemukan, dan mengambil bahan pustaka yang dikehendaki dan juga dengan meminta bantuan kepada pustakawan agar Siswa dapat menemukan informasi yang diinginkan.

4 Jenis koleksi anak yang terdapat di Perpustakaan YPSA adalah buku pelajaran, buku cerita anak, legenda dan CD.

5 Dengan adanya koleksi khusus yang diberikan Perpustakaan YPSA pada anak-anak maka pengguna yang merupakan anak-anak mudah mencari informasi yang diinginkan.

6 Koleksi perpustakaan YPSA bertujuan untuk menunjang proses pendidikan, mengembangkan minat baca, dan bakat siswa.

4.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dari observasi yang telah dilakukan, maka penulis mencoba mengemukakan saran dan masukan, diantaranya adalah :

1 Koleksi bahan pustaka pada layanan anak termasuk dalam kategori sedikit maka perlu tambahan koleksi yang lebih banyak agar siswa mendapatkan informasi yang lebih banyak dan tidak bosan saat mencari informasi karena kekurangan informasi.


(5)

2 Pihak sekolah lebih aktif dalam memajukan dan memberdayakan perpustakaan sekolah sebagai sarana vital dalam menunjang proses belajar mengajar disekolah. 3 Hendaknya perpustakaan lebih memperhatikan lagi kebutuhan pengguna, baik dari

segi koleksi, fasilitas maupun pelayanan sehingga dapat menarik pengguna untuk datang ke perpustakaan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2006. Pengelolaan Perpustakaan sekolah.Jakarta : Bumi Perkasa

Darmono. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Grasindo

Dicky Wisnu, Siti Nurhasanah. 2005.teori organisasi, Struktur dan Desain. Malang : Universitas Muhamadya Malang

Hasian, Nirmala. 2009. Pelayanan literature. Url :

3 Maret 2014)

Hermawan, Rachman. 2006. Etika kepustakaan: suatu pendekatan terhadap Kode etik pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto

HAsugian, Joner. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan informasi.Medan : USU Press.

Irwanto, Febrii 2012.Tujuan perpustakaan sekolah.Url:

Siregar, A Ridwan. 2004. Perpustakaan : Ienergi Pengembangan Bangsa. Medan Usu Press