6. Jasa-jasa souvenir shop dan shooping center, tempat wisatawan
berbelanja atau membeli buah tangan yang akan dibawa pulang. 7.
Perusahaan pendukung, seperti penjual money charger, bank, penjual post card, perangko dan lainnya.
Produk industri pariwisata terdiri dari bagian macam produk antara lain : 1.
Produk nyata Tangible Product yang terdiri dari : o
Prasarana pariwisata atau infrastructure seperti jalan, pelabuhan udara dan laut, telekomunikasi, dll.
o Sarana pariwisata superstructure seperti hotel, restoran. alat
transportasi, dan lain-lain. o
Objek dan daya tarik wisata seperti sumber daya alam, budaya, sejarah beserta atraksi-atraksinya.
2. Produk tidak nyata Intangible Product terdiri dari :
o Service pelayanan yaitu sumber daya manusia yang memiliki
keahlian dalam teknik pelayanan o
Sapta Pesona
2.5 Pengertian Kebudayaan
Dalam masyarakat ramai kebudayaan sering diartikan sebagai “the general body of art” yang meliputi seni sastra, seni musik, seni pahat, seni rupa,
ilmu pengetahuan dan filsafat atau bagian yang indah dari kehidupan manusia. Koentjaraningrat, 1996 : 7
Universitas Sumatera Utara
Oleh para ahli Abtropologi telah banyak dikemukakan defenisi mengenai kebudayaan, dan mendapatkan 160 macam defenisi. Dari ke 160 defenisi tersebut
telah dikutip beberapa diantaranya yang mewakili keseluruhan defenisi tersebut. Satu pendapat yang sampai sekarang masih amat berguna dan merupakan defenisi
yang sistematis dan ilmiah adalah yang dikemukakan oleh E.B.Tyalor dalam bukunya Primitive Culture 1817 dalam Mahjunis, 1967 : 53 yang mengatakan
bahwa kebudayaan adalah : Keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian moral, hukum, adat istiadat
dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan lain yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut Koentjaraningrat
1962: 77 Kebudayaan adalah : Seluruh
kelakuan dan hasil kelakukan manusia yang teratur oleh tata kelakuan, yang harus didapatnya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan
masyarakat.
2.6 Hubungan Kebudayaan dengan Kepariwisataan
Seperti yang tertera pada pengertian kebudayaan, bahwa kebudayaan itu adalah hasil karya manusia yang berupa benda maupun kesenian baik seni suara,
seni musik, seni tari dan seni lainnya. Dan hasil karya manusia ini merupakan salah satu potensi pariwisata yang mendukung perkembangan kepariwisataan.
Dari pengertian ini saja dapat disimpulkan bahwa kebudayaan itu sangat erat hubungannya dengan kepariwisataan.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini diperkuat dalam UUD 1945 pasal 32 yang berbunyi : “Perintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”, yang pada penjelasannya
menyatakan bahwa kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan di daerah-daerah
di seluruh provinsi. Dalam penjalasan UUD 45 itu juga dikatakan bahwa usaha memajukan kebudayaan bangsa harus menuju ke arah kemajuan adat, budaya dan
persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan dan memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta
mempertimbangkan derajat kemanusiaan bangsa Indobesia tidak dapat terlaksana tanpa peran serta masyarakat Indonesia dimanapun mereka berada.
Berdasarkan kenyataan itu maka sektor pariwisata sebagai salah satu kegiatan masyarakat di dalam pembangunan bangsa harus dapat pula menjaga
tantangan tersebut. Sejalan dengan itu, wajarlah jika dalam Garis Besar Haluan Negara GBHN sektor pariwisata diberi misi untuk turut mengembangkan
kebudayaan nasional. Ada 3 poin dalam Ketetapan MPR No. 11MPR1993 mengenai GBHN
Bab I sektor pariwisata, yang mengemukakan eratnya hubungan kebudayaan dengan pariwisata.
1. Dalam pembangunan kepariwisataan dijaga ketat terpeliharanya
kepribadian bangsa serta kelestarian fungsi atau mutu lingkungan hidup. Kepariwisataan perlu ditata secara menyeluruh serta terpadu
dengan melibatkan sektor lain yang terkait dalam suatu keutuhan usaha
Universitas Sumatera Utara
kepariwisataan yang saling menunjang dan menguntungkan, baik yang berskala kecil, menengah maupun besar.
2. Pengembangan pariwisata nusantara dilaksanakan sejalan dengan upaya
memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa serta menanamkan jiwa, semangat, dan nilai-nilai luhur bangsa dalam bentuk penggalakan
pariwisataan. Daya tarik wisata sebagai Negara tujuan wisata manca negara perlu ditingkatkan melalui upaya pemeliharaan benda dan
khasanah bersejarah yang menggambarkan ketinggian budaya dan kesabaran bangsa serta didukung dengan promosi yang memikat.
3. Kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam kegiatan kepariwisataan
perlu makin ditingkatkan melalui penyuluhan dan pembinaan kelompok seni budaya, industri kerajinan serta upaya lain untuk meningkatkan
kualitas kebudayaan dan daya tarik pariwisata Indobesia, industri kerajinan serta upaya lain untuk meningkatkan kualitas kebudayaan dan
daya tarik pariwisata Indonesia dengan tetap menjaga nilai-nilai agama, citra kepribadian bangsa, serta harkat dan martabat bangsa. Dalam
upaya mengembangkan usaha pariwisata harus dicegah hal-hal yang dapat merugikan kehidupan masyarakat dan kelestarian kehidupan
budaya bangsa. Dalam pembangunan kawasan pariwisata, keikutsertaan masyarakat setempat terus ditingkatkan.
Dari ketiga poin tersebut diatas, dapat disimpulkan peranan masyarakat sangat besar dalam mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang
telah dimiliki, salah satu cara pengembangan kebudayaan adalah melalui kegiatan
Universitas Sumatera Utara
kepariwisataan. Karena dengan kepariwisataan, kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa dapat diketahui dan dapat dinikmati wisatawan yang datang ke
negara atau daerah tujuan wisata adalah memenuhi rasa ingin tahu, mengagumi atau melayani seni budaya dari daerah atau negara wisata yang dikunjungi.
Dan perkembangan kepariwisataan yang dilakukan, diharapkan tidak memudarkan nulai-nilai budaya yang telah ada sehingga kebudayaan dan
kepariwisataan tetap menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling mendukung.
Universitas Sumatera Utara
17
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG TARI SAMAN
3.1 Pengertian, Sejarah serta Nama dan Fungsi Tari Saman 3.1.1 Pengertian Tari Saman