kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu
20
. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, secara garis besar
dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1 dari dalam diri individu yang bersangkutan misal: bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian,
dan 2 berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Crow dan Crow berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu:
1. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat
terhadap produksi makanan dan lain-lain. 2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu. 3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.
Minat dalam pandangan Islam, Al-Quran membicarakan tentang minat terdapat dalam surat pertama turun. Pada ayat pertama dari surat pertama
turun perintahnya adalah agar kita membaca. Membaca yang dimaksud bukan hanya membaca buku atau dalam artian tekstual, akan tetapi juga
semua aspek. Apakah itu tuntutan untuk membaca cakrawala jagad yang merupakan tanda kebesaran-Nya, serta membaca potensi diri, sehingga
dengan-Nya kita dapat memahami apa yang sebenarnya hal yang menarik minat kita dalam kehidupan ini.
O. Peranan Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah atau pun Perbankan Syariah di Indonesia di mulai pada tahun 1992 melalui pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan Bank konvensional. Operasional perbankan syariah didasarkan pada
Undang-Undang No.8 Tahun 1998. pertimbangan perubahan Undang Undang tersebut dilakukan untuk mengantisipasi tantangan sistem keuangan yang semakin
maju dan komplek dan mempersiapkan infrastruktur memasuki era globalisasi.
20
Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian Dan Pendidikan, Surabaya: Usana Offset Printing, 1994 h 62.
Perbankan Syariah dalam sistem Perbankan Nasional bukanlah semata mata mengakomodasi kepentingan penduduk Indonesia yang kebutulan muslim,
namun lebih kepada adanya keunggulan atau manfaat lebih dari Perbankan Syariah dalam menjembatani ekonomi.
Dalam sistem Perbankan Konvensional, selain berperan sebagai jembatan antara pemilik dana dan dunia usaha, perbankan juga masih menjadi penyekat
antara keduanya karena tidak adanya transferability risk dan return. Sistem perbankan Syariah yaitu perbankan menjadi menejer investasi, wakil, atau
pemegang amanat custadion dari pemilik dana atas investai di sektor rill. Dengan demikian, seluruh keberhasiln dan resiko dunia uasha atau
pertumbuhan ekonomi secara langsung didistribusikan kepada pemilik dana sehingga menciptakan suasana harmoni. Hal ini untuk menghindari terjadinya gap
antara sumber dana dengan investasi saving –investment gap. Skema produk perbankan syariah secara alamiah merujuk kepada dua
katagori kegiatan ekonomi yakni produksi dan distribusi. Katagori pertama difasilitasi melalui skema profit sharing mudharabah dan partnership
musyarakah, sedangkan kegiatan distribusi manfaat hasil hasil produk dilakukan melalui skema jual beli murobaha dan sewa menyewa ijarah.
P. Teori Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Bertransaksi Dilembaga Keuangan Syariah
A. Pelayanan Menurut kamus besar bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta,
pelayanan adalah menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain, seperti tamu atau pembeli. Di bidang manajemen beberapa ahli