luas juga akan meningkatkan efisiensi usaha. Berkembangnya jaringan Bank Syariah juga diharapkan dapat meningkatkan komposisi ke arah
peningkatan kualitas pelayanan dan mendorong inovasi produk dan jasa Bank Syariah.
3. Kecilnya market share
Adanya Bank Syariah yang beroperasi dengan tujuan utama menggerakan perekonomian secara produktif. Di samping sungguh-sungguh menjalankan
fungsi intermediasi karena secara syariah tugas bank selaku mudharib pengelola dana harus menginvestasikan pada sektor ekonomi secara riil
untuk kemudian berbagi hasil dengan sahibul maal pemilik dana sesuai dengan nisbah yang disepakati. Masih kecilnya market share itu disebabkan
antara lain karena Bank Syariah mempunyai keterbatasan dana baik dari segi permodalan maupun jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun
karena alasan-alasan seperti yang diungkapkan di atas.
4. Sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam Bank Syariah masih
sedikit Kendala-kendala di bidang sumber daya manusia dalam pengembangan
Perbankan Syariah disebabkan karena sistem ini masih belum lama dikembangkan. Disamping itu, lembaga-lembaga akademik dan pelatihan
dibidang ini sangat terbatas sehingga tenaga terdidik dan berpengalaman dibidang non Perbankan Syariah, baik dari sisi Bank pelaksana maupun dari
Bank Sentral Pengawas dan Peneliti Bank, masih sangat sedikit.
F. Ciri utama Lembaga Keuangan Syariah
1. Beban Biaya Besarnya beban biaya tidak kaku dan dapat dilakukan tawar-menawar
dalam batasan-batasan yang wajar. Beban biaya hanya dikenakan sampai batas waktu yang telah disepakati bersama. Dalam suatu kontrak baru
untuk menyelesaikannya.
2. Tidak Menggunakan Persentase
Pembebanan kewajiban membayar dalam semua kontrak Lembaga Keuangan Syariah selalu dihindarkan penggunaan persentase, karena akan
mempunyai potensi untuk melipat gandakan
3. Menciptakan rasa kebersamaan Lembaga Keuangan Syariah menciptakan suasana kebersamaan antara
pemilik modal dengan peminjam. Keduanya berusaha untuk menghadapi resiko secara adil, dan rasa kebersamaan ini mampu membuat seorang
peminjam merasa tenang sehingga dapat mengerjakan proyeknya dengan baik
4. Tidak ada keuntungan yang pasti Pada dasarnya yang dilarang dalam kegiatan Muamalah adalah
mencantumkan keuntungan yang pasti yang ditetapkan pada waktu pengikatan kontrak pembiayaan. Sedangkan yang diperkenankan dalam
sistem Muamalah adalah kontrak yang dilakukan yang hakekatnya merupakan sistem yang didasarkan pada penyertaan dengan sistem bagi
hasil.
5. Jual beli uang yang sama dilarang Pada dasarnya kegiatan transaksi yang dilarang dalam operasionalisasi
Lembaga Keuangan Syariah adalah seolah-olah melakukan jual beli atau sewa-menyewa uang dari bentuk mata uang yang sama dengan
memperoleh keuntungan darinya.
6. Jaminan kebendaan terhadap utang Pada Bank Konvensional bahwa jaminan kebendaan terhadap utang dari
peminjam merupakan hal yang sangat menentukan dalam persetujuan pemberian pinjaman. Sebaliknya, dalam Lembaga Keuangan Syariah
pemberian pinjaman dalam bentuk talangan dana untuk pembelian barangaktivabarang modal tersebut, maka pada dasarnya tidak