35
membaca siswa karena minat membaca yang dimiliki seseorang siswa terjadi karena spontan dan tidak bisa dipaksakan oleh keadaan apa pun.
2.3 Kerangka Berpikir
2.3.1 Minat
Minat membaca mempunyai peranan yang penting dalam dunia pendidikan, karena minat membaca merupakan salah satu faktor yang
memungkinkan siswa lebih konsentrasi, lebih semangat, dan menimbulkan perasaan senang sehingga siswa tidak mudah bosan terhadap bahan bacaan yang
dibacanya. Minat baca tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Dengan kata lain, bahwa minat baca dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada
diri seseorang. Keluarga merupakan lingkungan paling awal dan dominan untuk menumbuhkan minat baca siswa.
2.3.2 Keterlibatan Orang Tua
Sikap orang tua yang terbuka dan dekat dengan anak berpengaruh besar terhadap pembinaan motivasi membaca pada mereka. Orang tua yang demikian
suka menceritakan pengalamannya kepada anak, menunjukkan kepada mereka bahan-bahan bacaan yang berguna, yang pernah dibacanya. Kebiasaan seperti ini
sangat penting artinya untuk membentuk kepribadian mereka. Bila orang tua senang membaca, maka contoh dari perilaku orang tua ini dengan mudah akan
mempengaruhi kebiasaan anak-anaknya. Pada umumnya mereka pun akan senang membaca pada waktu-waktu luang.
36
Motivasi adalah kebutuhan siswa secara perseorangan yang menyebabkan dia mengerjakan sesuatu yang akan berhasil dengan memuaskan.
Suasana dan kemampuan menyediakan bahan bacaan tentu menurut kesempatan dan kemampuan masing-masing. Keterlibatan siswa secara aktif dan tumbuhnya
minat baca buku merupakan kecenderungan dalam proses belajar mengajar, dengan membaca diharapkan siswa akan lebih mampu memahami. Dukungan
orang tua sangat diperlukan karena tanpa dukungan dari orang tua minat siswa dalam belajar khususnya membaca akan berkurang walaupun dengan tingkat
ekonomi yang berkecukupan. Oleh karena itu, keterlibatan orang tua diduga berpengaruh terhadap minat baca siswa.
2.3.3 Kemampuan Ekonomi Keluarga
Faktor ekonomi merupakan faktor yang sangat penting karena belajar dan kelangsungannya sangat memerlukan biaya, maka keluarga yang miskin akan
merasa berat untuk mengeluarkan biaya yang bermacam-macam itu karena keuangan dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan anak sehari-hari.
Ekonomi yang kurang tidak mampu menyediakan peralatan membaca, seperti buku pelajaran, buku cerita, dan tempat untuk belajar yang memadai, di
mana tempat belajar itu merupakan salah satu sarana terlaksananya belajar secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, kemampuan ekonomi keluarga diduga
berpengaruh terhadap minat baca siswa. Bagi seorang anak yang hidup dalam lingkungan material yang cukup,
kondisi sosial ekonomi orang tua yang kuat, serta adanya dukungan dari orang tua
37
untuk mempunyai minat baca dan disediakannya fasilitas dalam membaca, maka anak akan lebih bersemangat untuk meningkatkan membacanya.
2.4 Hipotesis Tindakan