24
membaca hasil-hasil karangan penulis tertentu karena akan berakibat buruk pada perkembangan jiwa para siswa, terutama yang berbentuk pornografi, 4 berilah
anjuran kepada mereka untuk membaca buku-buku yang tebal 100 halaman ke atas. Buku seperti itu menggambarkan kekayaan fantasi pengarangnya, 5
berilah batas waktu yang layak, tetapi harus ditetapkan untuk menyelesaikan tugasnya membuat ringkasan Wiryodijoyo 1989:190.
2.2.6 Perhatian Orang tua terhadap Kegiatan Membaca Anak
Untuk lebih memperjelas mengenai hal tersebut, maka akan diuraikan mengenai pengertian perhatian orang tua, macam-macam perhatian orang tua,
bentuk-bentuk perhatian orang tua, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua terhadap kegiatan membaca anak.
2.2.6.1 Pengertian Perhatian Orang tua terhadap Kegiatan Membaca Anak Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek dapat
pula diartikan banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan Suryabrata 2002:14.
Pendapat yang lain mengatakan perhatian merupakan ”pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas yang ditujukan kepada sesuatu atau sekelompok
obyek” Walgito 1994:56. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian
orang tua dalam membaca anak adalah suatu pemusatan tenaga psikis yang disertai aktivitas yang diikuti oleh banyak sedikitnya kesadaran yang tertuju pada
membaca anak. Karena itu perhatian dan kesadaran akan mempunyai korelasi
25
yang positif, artinya orang tua yang memiliki kesadaran tinggi terhadap membaca anak, maka akan menimbulkan perhatian yang positif bagi anak-anak sehingga
anak akan memiliki minat baca yang baik. 2.2.6.2 Macam-Macam Perhatian Orang tua terhadap Kegiatan Membaca Anak
Suryabrata 2002:14 perhatian dapat digolongkan sebagai berikut: 1 atas dasar intensitasnya perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang
menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin, dibedakan menjadi dua yaitu: 1 perhatian intensif, yaitu perhatian orang tua terhadap membaca anak secara
terus menerus yang menyertai banyaknya rangsang atau keadaan yang menyertai aktivitas atau pengalaman batin. Artinya orang tua dalam memberi perhatian
terhadap membaca anak secara terus menerus walau dalam keadaan bagaimanapun orang tua tetap memberi perhatian dalam proses membaca.
Misalnya, meskipun orang tua sibuk dan lelah namun tetap memberikan perhatian terhadap membaca anak, jika di rumah anak tidak belajar membaca orang tua
tetap mengingatkan anak agar membaca buku meskipun di sekolah tidak ada ulangan, 2 perhatian tidak intensif, yaitu perhatian orang tua terhadap membaca
anak yang tidak terus menerus sementara dan kurang diperkuat oleh adanya rangsang atau beberapa keadaan yang menyertai aktivitas atau pengalaman batin.
Misalnya, orang tua memberikan perhatian terhadap membaca anak ketika tahu akan ada ulangan di sekolah; 2 atas dasar cara timbulnya dibedakan menjadi dua
yaitu: 1 perhatian spontan, yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya. Misalnya, orang tua memiliki kemauan atau minat agar anaknya dapat meraih
cita-citanya kelak, maka dengan sendirinya orang tua akan memberikan perhatian
26
kepada anaknya, 2 perhatian tidak spontan, yaitu perhatian orang tua terhadap membaca anak yang diusahakan secara sadar dan disengaja. Misalnya, orang tua
memberikan perhatian terhadap membaca anaknya karena anak mendapat nilai dibawah rata-rata kelas; 3 atas dasar luasnya obyek yang diberi perhatian
dibedakan menjadi dua yaitu: 1 Perhatian terpencar distributif yaitu perhatian orang tua terhadap membaca anaknya secara terpencar. Misalnya, dalam
menemani anaknya belajar atau membantu menyelesaikan tugas sekolah orang tua sambil membaca koran, 2 Perhatian terpusat konsentratif, yaitu perhatian
terhadap membaca anak diberikan secara terpusat untuk memperoleh prestasi yang diharapkan.
2.2.7 Bentuk-Bentuk Perhatian Orang tua terhadap Kegiatan Membaca Anak