49
mana jika harga tolerance kurang dari 10 atau harga VIF tidak melebihi 10 maka model regresi tersebut tidak mengalami multikolinieritas Iman
Ghozali, 2001: 66. c
Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Dengan melihat grafik scatter plot, jika tidak ada pola yang jelas
serta titik–titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka model regresi tersebut mengalami heteroskedastisitas Singgih
Santoso, 2002: 210.
3.5.5 Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kelancaran kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi guru terhadap efektivitas pengelolaan kelas.
1. Uji F Simultan Adalah untuk menguji hipotesis yang berbunyi Y berhubungan dengan
X1, Y berhubungan dengan X2 , dan Y berhubungan dengan X1 dan X2 secara bersama-sama. Untuk ini diuji signifikansinya melalui uji F sebagai
berikut : Rumus yang digunakan :
1 −
− =
k n
JK K
JK F
res reg
50
Keterangan : F = Harga F garis regresi
reg
JK
= Jumlah kudrat regresi
res
JK = Jumlah kuadrat residu
K = Jumlah variabel prediktor n = Jumlah responden
1 = Angka konstan Sudjana, 2002 : 355
Dari perhitungan nilai F akan terjadi kemungkinan: a. Jika nilai signifikasi F
α 0,05 atau koefisien F hitung signifikan pada taraf kurang dari 5 , maka Ho ditolak, yang berarti kepemimpinan kepala sekolah
dan motivasi guru secara simultan mempengaruhi efektivitas pengelolaan kelas.
b. Jika nilai signifikan F hitung ≥ α 0,05 atau koefisien F hitung signifikan pada
taraf lebih atau sama dengan 5, maka Ho diterima, yang berarti kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi guru secara simultan tidak
mempengaruhi efektivitas pengelolaan kelas. 2.
Uji t Parsial Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel
bebas dengan variabel terikat secara parsial. Hasil analisis uji hipotesis antara variabel bebas X1dan X2 terhadap Y diperoleh hasil sebagai berikut.
Rumus Uji t adalah:
51
t =
2
1 ry
K N
y −
−
Dimana: N : Jumlah populasi
K : Jumlah variabel Apabila t hitung t tabel maka Ho ditolak
Apabila t hutung t tabel maka Ho diterima Sudjana, 1999: 380
Dari perhitungan nilai F akan terjadi kemungkinan: a. Jika nilai signifikasi t
α 0,05 atau koefisien t hitung signifikan pada taraf kurang dari 5 , maka Ho ditolak, yang berarti kepemimpinan kepala sekolah
dan motivasi guru secara sparsial mempengaruhi efektivitas pengelolaan kelas. b. Jika nilai signifikan t hitung
≥ α 0,05 atau koefisien thitung signifikan pada taraf lebih atau sama dengan 5, maka Ho diterima, yang kepemimpinan
kepala sekolah dan motivasi guru secara parsial tidak mempengaruhi efektivitas pengelolaan kelas.
3.5.6 Menentukan koefisien Determinasi