48
status dilindungi. Empat jenis buaya yang ada di Indonesia, yakni Crocodylus novaeguineae buaya Irian; C. porosus buaya muara; C. siamensis buaya
Siam; dan Tomistoma schlegelii buaya sinyulong telah dilindungi oleh undang- undang.
Mumpuni. 2001. Reptilia. dalam M. Noerdjito dan I. Maryanto eds.. Jenis-jenis Hayati yang Dilindungi Perundang-undangan Indonesia. Puslit Biologi LIPI –
TNC – USAID, Bogor. hal. 112-113. ISBN 979-579-043-9 Untuk mengurangi tekanan terhadap populasi buaya di alam, berbagai
upaya penangkaran telah dikembangkan. Buaya muara dan buaya Nil adalah jenis- jenis yang paling banyak ditangkarkan. Penangkaran buaya muara cenderung
meningkat, terutama di Australia. Di Indonesia pun telah banyak dilakukan upaya penangkaran buaya ini, meskipun masih setengah bergantung ke alam, mengingat
stok buaya yang dipelihara masih mengandalkan pemungutan telurnya dari alam, untuk kemudian ditetaskan dan dibesarkan di penangkaran.
2.1.5 Tanda Non Verbal
Definisi harfiah komunikasi non verbal adalah komunikasi tanpa bahasa atau tanpa kata. Maka tanda non verbal berarti tanda minus bahasa atau minus
kata. Jadi secara sederhana, tanda non verbal dapat berarti semua tanda yang bukan kata – kata.
Sobur,2004; 122. Beberapa cara penggolongan tanda antara lain:
49
1. Tanda yang ditimbulkan oleh alam, kemudian diketahui manusia melalui
pengalamannya. 2.
Tanda yang ditimbulkan oleh binatang. 3.
Tanda yang ditimbulkan oleh manusia. Sobur,2004; 122.
Tanda yang ditimbulkan manusia dibedakan atas tanda yang bersifat verbal dan non verbal. Bersifat verbal artinya tanda — tanda digunakan sebagai
alat komunikasi yang dihasilkan alat bicara. Sedangkan alat yang bersifat non verbal berupa :
1. Tanda yang menggunakan anggota badan, lalu diikuti dengan lambang,
misalnya Mari 2.
Tanda yang menggunakari suara, misalkan bersiul. 3.
Tanda yang diciptakan manusia untuk tujuan tertentu misalkan untuk menghemat waktu, tenaga, menjaga keranasiaan, seperti lampu lalu lintas
untuk mengatur lalu lintas. Sobur,2O04;122
Dalam pengaaplikasian semiotika pada tanda non verbal adalah pernahaman tentang bidang non verbal. Bidang non verbal adalah suatu wilayah
yang menekankan pentingnya fenomena yang bersifat empiris, faktual, dan tanpa ujaran bahasa. Ini berarti bidang non - verbal berkaitan dengan benda konkret,
nyata, dan dapat dibuktikan rnelalui indera manusia. Budianto,200 1:1. 5 dalam Sobur,2004;124
50
Pada dasarnya, penerapan stmiotika pada tanda non verbal bertujuan untuk mencari dan menemukan makna yang terdapat pada benda — benda atau sesuatu
yang bersifat non verbal arau mencari makna pada meta-tanda non verbal. Dalam pencarian makna tersebut beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu :
1. Survei lapangan, bertujuan mencari dan menemukan objek penelitian.
2. Melakukan pertimbangan teminologis terhadap konsep — konsep tanda non
verbal. 3.
Memperhatikan perilaku non verbal, tanda, dan komunikasi terhadap objek yang diteliti..
4. Menentukan model semiotika yang terkait dengan penelitian. Tujuan
digunakan model adalah pembenaran secara metodologis agar keabsahan atau objektivitas penelitian dapat terjaga.
Budianto,2001:17-18 dalam Sobur,2001;124-126.
2.1.6 Kritik Sosial