Charles Sanders Pierce Landasan Teori

64 Gambar 1 Istilah semiotika S untuk hubungan semiotik s untuk tanda i untuk penafsir e untuk pengaruh r untuk rujukan e untuk konteks atau kondisi.. Efek atau pengaruh yang terjadi, misalnya suatu disposisi dalam penafsir akan bereaksi dengan cara tertentu terhadap rujukan pada kondisi — kondisi tertentu karena tanda Sobur,2004:17.

2.1.9 Charles Sanders Pierce

Pierce merekankan pada hubungan antara tanda, objek dan peserta komunikasi atau interpretan. Hubungan antara ketiga unsur tersebut untuk mencapai suatu makna signifikansi, karena itu hubungan antara tiga hal tersebut disebut hubungan makna. Bagi Pierce, tanda is something which stands to somebody for something in some respect or capacity. Konsekuensinya, pertandaan terhadap suatu makna selalu terdapat dalam hubungan triadik, yaitu S s,i,e,r,e, 65 sign, objec , interpretant. Berdasarkan hubungan ini Pierce mengadakan klasifikasi tanda. Sobur, 2004:41 Gambar 2 Model Semiotika Charles Sanders Pierce Tanda yang dikaitkan dengan Sign dibagi atas qualisign, sinsign, dan legisign. Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda, sinsign merupakan eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada tanda. Sedangkan Legisign adilah norma yang dikandung oleh tanda Sobur,2004:41. Derdasarkan objeknya, Pierce membagi tanda atas ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah hubungan antara penanda dan petanda yang bersifat kebersamaan bentuk alamiah. Dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan kemiripan misal potret dengan peta yang mirip dengan objek aslinya. Indeks adalah tanda yang merujuk pada hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat. Sedangkan simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan yang terjadi berdasar atas kesepakatan masyarakat dan bersifat arbiter atau semena Sobur,20044:42_43. Sign Interpretant Object 66 Jika melihat pada interpretannya, Pierce membagi tanda atas rheme, dicent sign atau dicisign dan argument. Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang untuk menafsirkan berdasarkan pilihan. Dicent sign atau dicisign adalah tanda sesuai dengan kenyataan. Sedangkan argument adalah tanda yang langsung dapat memberikan alasan tentang sesuatu. Sobur,2004:42-43 Berdasarkan berbagai klasifikasi diatas maka Pierce membagi tanda atas sepuluh jenis: 1. Qualisign, yakni kualitas sejauh yang dimiliki tanda. 2. Iconic Sinsign, yakni tanda yang memperlihatkan kemiripan. 3. Rhematic Indexical Sinsign, yakni tanda berdasarkan pengalaman langsung, secara langsung menarik perhatian karena kehadirannya disebabkan sesuatu. 4. Dicent Sinsign, yakni tanda yang memberikan informasi tentang sesuatu. 5. Iconic Legisign, yakni tanda yang menginformasikan norma atau hukum. 6. Rhematic Indexical Legisign, yakni tanda yang mengacu kepada objek tertentu. 7. Dicent Indexical Legisign, yakni tanda yang bermakna informasi dan menunjuk subjek informasi. 8. Rhematic Symbol, yakni tanda yang dihubungkan dengan objeknya melalui asosiasi ide umum. 9. Dicent Symbol atau Proposition, yakni tanda yang langsung menghubungkan dengan objek melalui asosiasi dalam otak. 10. Argument, yakni tanda yang merupakan iferent seseorang terhadap sesuatu berdasarkan alasan tertentu. Sobur,2004:42-43. 67

2.2 Kerangka Berpikir

Setiap individu memiliki field of experience dan frame of reference yang berbeda. Dengan demikian suatu tanda dari peristiwa atau fenomena yang diberi makna menghasilkan pemaknaan yang beragam -berbeda satu sama lainnya. Penelitian ini akan menggunakan model pendekatan semiotika triangle meaning theory yang dikemukakan eleh Charles Sanders Pierce, Dalam teori tersebut Pierce menggunakan tanda sign, yang merupakan representasi dari sesuatu di luar tanda yaitu objek object dan dipahami oleh peserta komunikasi interpretan. Dalam karikatur Editorial Clekit edisi 3 November 2009 tanda dikaitkan dengan objeknya, yang terbagi atas ikon, indeks, dan simbol. Kemudian objek tersebut ditafsirkan oleh interpretan. Penafsiran dalam triangle meaning theory disebut dengan produksi tanda. Hasil dari produksi tanda adalah suatu makna tertentu, makna itu merupakan hasil yang digunakan untuk memahami suatu objek yang menjadi bahan penelitian. Secara sistematis penelitian terhadap Karikatur Editorial Clekit Jawa Pos edisi 3 November 2009 dapat digambarkan sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “PAPUA DALAM CINTA” (Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Papua Dalam Cinta” yang dipopulerkan oleh Pay feat. Soa Soa).

1 51 154

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “PAPUA DALAM CINTA” (Studi Semiologi Pemaknaan Lirik Lagu “Papua Dalam Cinta” yang dipopulerkan oleh Pay feat. Soa Soa).

1 1 154

Representasi Kebencian dalam lirik lagu “Syair Nurdin Ali” (Studi Semiologi Tentang Representasi Kebencian di dalam lirik lagu “Syair Nurdin Ali yang diciptakan dan dipopulerkan oleh Sayyidin Band).

1 6 103

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU ” LAGU GITUAN ” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu ” Lagu Gituan ” Yang dipopulerkan Oleh Grup Rap KungPow Chickens Dalam Album ”Alit Da Baong”).

1 6 117

REPRESENTASI KASIH SAYANG DALAM LIRIK LAGU (Studi Semiotika tentang Representasi Kasih Sayang dalam Lirik Lagu “Ibu” yang dipopulerkan oleh Sulis).

1 6 124

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU “CINTA SATU MALAM” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu “Cinta Satu Malam” Oleh Melinda).

1 9 99

REPRESENTASI CINTA DAMAI DALAM LIRIK LAGU ” PERDAMAIAN ’’ (Studi Semiologi Representasi Dalam Lirik Lagu ’’ Perdamaian ’’ Oleh Band GIGI).

0 5 64

REPRESENTASI CINTA DAMAI DALAM LIRIK LAGU ” PERDAMAIAN ’’ (Studi Semiologi Representasi Dalam Lirik Lagu ’’ Perdamaian ’’ Oleh Band GIGI)

0 0 15

REPRESENTASI KASIH SAYANG DALAM LIRIK LAGU (Studi Semiotika tentang Representasi Kasih Sayang dalam Lirik Lagu “Ibu” yang dipopulerkan oleh Sulis)

0 0 21

REPRESENTASI “SEKSUALITAS” PADA LIRIK LAGU “CINTA SATU MALAM” (Studi Semiologi Tentang Representasi “Seksualitas” Pada Lirik Lagu “Cinta Satu Malam” Oleh Melinda)

0 0 22