ditandatangani dan diperiksa diserahkan ke Petugas Akuntasi untuk dilakukan proses akuntansi dan disimpan oleh Petugas Akuntansi berdasarkan tanggal sebelum berkas
tersebut diserahkan kembali ke Petugas Kepegawaian untuk memperbaharui file yang sudah ada. Dalam hal ini pembayaran kepada pegawai berupa pemberian slip gaji
oleh Petugas Kepegawaian yang pencatatan dan penyimpanannya berdasarkan tanggal.
5.
Dari segi organisasi adanya pembagian tugas pada tiap divisi kerja. Dalam hal ini ada suatu divisi pun yang melaksanakan semua tahap suatu transaksi. Begitu juga
pada perusahaan ini telah dilakukan pembagian tugas. Dimana perhitungan gaji dan upah pegawai dilakukan oleh Divisi Kepegawaian berdasarkan data yang ada yang
digunakan untuk perhitungan gaji dan upah seorang pegawai. Sementara itu pembayarannya dilakukan oleh Divisi Keuangan, dalam hal ini yaitu KA. Divisi Adm.
Keuangan setelah memperoleh persetujuan dari KA Divisi Keuangan. Sedangkan
Sistem Pengendalian Internal Atas Sistem Informasi Akuntansi Pada Sistem Penggajian Dan Pangupahan Yang Diterapkan PT.Persero Angkasa Pura
II Bandara SOEKARNO-HATTA.
Tujuan dari pengendalian internal gaji dan upah adalah untuk memperkecil dan menghilangkan kemungkinan terjadinya salah perhitungan dan pencatatan gaji dan
upah serta pembayarannya, serta memastikan bahwa gaji dan upah benar diberikan kepada yang berhak menerimanya. Bentuk pengendalian internal gaji dan upah yang
diberlakukan oleh PT.Persero Angkasa Pura II Bandara SOEKARNO-HATTA adalah sebagai berikut :
a. Organisasi.
Universitas Sumatera Utara
untuk pencatatannya dilakukan oleh Divisi Akuntansi berdasarkan bukti pengeluaran kas dan laporan mutasi harian bank yang telah ditandatangani oleh Kepala Divisi
Akuntansi, sebagai kontrol pembukuan.
b. Pegawai yang Berkualitas
Untuk memperoleh yang berkualitas dalam bidangnya PTPersero Angkasa Pura II Bandara SOEKARNO-HATTA telah melaksanakan perekrutan karyawan baru
melalui seleksi yang ketat dan dalam beberapa tahapan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh pegawai yang berkualitas sesuai dengan keinginan perusahaan tersebut.
c. Sistem Wewenang Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Setiap transaksi yang terjadi diperusahaan harus mendapatkan persetujuan dari yang berwenang. Misalnya dalam prosedur penerimaan, pemberhentian, penempatan
pegawai, dan pemindahan pegawai maka harus dibuat surat keputusan yang ditandatangani oleh Kepala Cabang dan Direksi. Setiap karyawan yang namanya
tercantum dalam daftar gaji dan upah maka harus memiliki surat pengangkatan pegawai yang ditandatangani oleh pihak yang berwenang. Selain itu bukti
pengeluaran kas untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh Kepala Divisi Akuntansi dan Kepala Divisi Keuangan. Begitu juga dengan daftar hadir dan lembur
harus diotorisasi keabsahannya oleh Kepala Divisi Kepegawaian.
d. Praktek-Praktek Yang Sehat
Praktek-praktek yang sehat yang telah dilakukan oleh PTPersero Angkasa Pura II Bandara SOEKARNO-HATTA antara lain pembuatan daftar gaji dan upah telah
diverifikasi kebenarannya dan telah diteliti perhitngannya oleh Kepala Divisi Akuntansi. Setiap pencatatan, perhitungan, dan pelaporan PPh Pasal 21 dilakukan
Universitas Sumatera Utara
oleh Divisi Keuangan sebelum dilakukan penyetoran. Sementara itu catatan penghasilan pegawai disimpan kembali oleh Divisi Kepegawaian.
Disamping semua hal diatas PTPersero Angkasa Pura II memiliki Divisi SPI Satuan Pemeriksa Intern yang berfungsi sebagai internal auditor. Dalam penggajian
dan pengupahan Divisi SPI ini bertugas untuk menilai pengawasan gaji dan upah apakah telah berjalan sebagaimana semestinya. Pemerikasaan tersebut dapar dilihat
prosedur gaji dan upah yang telah diterapkan,melihat keabsahann dari perhitungan gaji dan upah dan lain sebagainya. Divisi SPI melakukan pemeriksaan setiap 1 satu
tahun sekali.
1. Analisis Terhadap Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pada Sistem