sudah masuk ke Sistem Manajemen Kepegawaian SIMPEG . Hal ini membuat ketidak paduan sistem sehingga kinerja perusahaan menjadi lambat dan tertinggal.
3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian Dan Pengupahan
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan PTPersero Angkasa Pura II Bandara SOEKARNO-HATTA masih banyak yang
belum memadai, hal ini dapat dilihat dengan adanya beberapa prosedur antara lain :
a. Prosedur penerimaan karyawan
Seperti yang diuraikan terdahulu bahwa dalam prosedur penerimaan karyawan terdapat seleksi yang ketat dan dalam beberapa tahapan. Seleksi ini dilakukan oleh
Divisi Kepegawaian perusahaan itu sendiri, hal ini dapat memungkinkan adanya kecurangan pada saat penerimaan pegawai walaupun setelah itu dilakukan seleksi dan
training sebelum dinyatakan lulus dan dikeluarkan SK karyawan oleh Kepala Cabang dan Direksi Perusahaan.
b. Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja.
Dalam prosedur pemutusan hubungan kerja ada beberapa tahap yeng perlu dilalui yaitu bagi karyawan yang melanggar peraturan prusahaan, terlebih dahului karyawan
hanya akan diberikan teguran, jika karyawan tersebut tidak menunjukkan perubahan sikap kemudian diberikan surat peringatan sebanyak tiga kali. Masing-masing surat
peringatan ini berlaku selama enam bulan. Pemberian surat peringatan ini tidak harus secara berurutan tapi dapat diberikan dengan melihat besarnya kesalahan yang telah
dilakukan oleh karyawan. Jika karyawan tidak juga merubah sikap maka perusahaan dapat mengajukan permohonan penetapan pemutusan hubungan kerja sesuai dengan
prosedur undang-undang yang berlaku.
c. Prosedur Pencatatan Waktu
Universitas Sumatera Utara
Sistem untuk pencatatan waktu hadir di PTPersero Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta menggunakan menggunakan mesin pencatatan waktu hadir handkey
. Sistem untuk prosedur pencatatan waktu hadir di PTPersero Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta menggunakan Sistem Manajemen Kepegawaian SIMPEG
, sehingga Ke delapan 8 mesin pencatatan waktu hadir handkey ini on line langsung kebagian Kepegawaian. Dengan begitu dapat dilakukan pengendalian
terhadap waktu hadir dan waktu pulang. Sehingga dapat meminimalkan penipuan terhadap waktu hadir dan waktu pulang. Hal ini dapat kita lihat dari karyawan masuk
dan keluar kerja tidak tepat waktunya maka perusahaan akan memberikan teguran pada yang bersangkutan. Jika hal itu dilakukan sampai tiga kali maka karyawan
tersebut akan diberikan surat peringatan pertama, namun jika dilakukan terus menerus perusahaan dapat mengambil tindakan keras terhadap karyawan tersebut.
Tetapi prosedur pencatatan waktu ini kurang memadai dikarenakan penggunaan prosedur pencatatan waktu hadir yang memiliki sistem yang berbeda dengan sistem
yang digunakan untuk prosedur pembayaran daftar gaji dan upah. Sistem untuk pencatatan waktu hadir di PTPersero Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta
menggunakan Sistem Manajemen Kepegawaian SIMPEG , sedangkan untuk prosedur pembayaran daftar gaji dan upah menggunakan Microsoft Excel, yang
mengakibatkan adanya ketidakpaduan sistem yang digunakan, hal ini juga menyebabkan ketidak efisienan terhadap penggunaan waktu.
d. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah