Prosedur penerimaan karyawan Prosedur pemutusan hubungan kerja

Gambar 4-2 telah menunjukkan DFD untuk jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan pada PTPersero Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Prosedur penerimaan karyawan

Penerimaan, penempatan dan pengangkatan karyawan PT. Persero Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Penerimaan karyawan perusahaan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. a Sumber Internal yaitu meliputi karyawan yang ada sekarang yang dapat dicalonkan untuk dipromosikan, dipindah tugaskan atau dirotasi tugasnya. b Sumber Eksternal yaitu diantaranya penarikan tenaga kerja melalui iklan, rekomendasi dari karyawan yang ada sekarang, penarikan melalui pengguna badan penyalur tenaga kerja KOSAMI ataupun pelamar-pelamar yang datang sendiri. Berdasarkan hasil seleksi dan rapat penerimaan pegawai PTPersero Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta maka kita dapat mengetahui setiap pelamar yang telah lulus seleksi. Bagi pelamar yang diterima dapat dilaksanakan training selama 3 tiga bulan. Karyawan masa training percobaan yang tidak memenuhi syarat untuk diangkat menjadi karyawan perusahaan, diberhentikan tanpa syarat apapun. Sedangkan bagi karyawan masa percobaan yang memenuhi syarat, dapat diangkat sebagai karyawan perusahaan, yang ditetapkan dalam surat pengangkatan dan Surat Keputusan SK yang diterbitkan oleh Kepala Cabang dan Direksi selambat- lambatnya 1 satu bulan sejak berakhirnya masa training percobaan. Universitas Sumatera Utara

b. Prosedur pemutusan hubungan kerja

Pemutusan hubungan kerja dilakukan jika karyawan yang bersangkutan melanggar peraturan dan bukti melakukan kesalahan berat, yang mengakibatkan karyawan menerima hukuman disiplin berat, dan juga terhadap karyawan yang telah mendapat surat peringatan 3 tiga kali berturut-turut tetapi tidak memperlihatkan perubahan sikap menjadi baik. Dimana tiap surat peringatan mempunyai masa berlaku selama enam bulan dan surat peringatan itu tidak diberikan sesuai dengan urutannya, tetapi dinilai dari besar kecilnya kesalahan yang telah dilakukan oleh karyawan. Karyawan yang tidak masuk kerja dalam waktu paling sedikit 5 lima hari kerja berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis dengan bukti yang sah dan telah dipanggil oleh perusahaan sedikitnya 3 tiga kali, karyawan tersebut dianggap memutuskan kerja sepihak atas kemauan sendiri.

c. Prosedur pencatatan waktu hadir