Jenis-Jenis Peramalan Peramalan Nilai Penjualan Mobil Jenis Minibus Pada PT. Astra Internasional Tbk (Auto 2000) Di Kota Medan Tahun 2012

dan teknologis. Semua penentuan ini memerlukan ramalan yang baik dan maneger yang dapat menafsirkan pendugaan serta membuat keputusan yang tepat. Tiga kelompok diatas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan jangka pendek, menengah, dan panjang dari organisaasi saat ini selain bidang lainya. Organisasi dalam membangun suatu sistem peramalan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang meliputi paling sedikit 4 empat bidang: identifikasi dan defenisi masalah peramalan; aplikasi serangkaaian metode peramalan; prosedur pemilihan metode yang tepat untuk situasi tertentu; dan dukungan organisasi untuk menerapkan dan menggunakan metode peramalan secara formal. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa metode peramalan sangat di butuhkan dan berguna untuk menganalisa data masa lalu untuk keperluan waktu yang akan datang. Sehingga, dengan metode peramalan akan diperoleh perencanaan yang teratur, terarah dan sistematis sesuai hasil analisis yang tepat.

2.3 Jenis-Jenis Peramalan

Berdasarkan jangka waktu disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas 2 dua kategori utama yaitu: 1. Peramalan Jangka Panjang Peramalan jangka panjang adalah peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun. Misalanya, diperlukan penyusunan rencana pembangunan suatu Negara atau suatu daerah. 2. Peramalan Jangka Pendek Peramalan jangka pendek adalah peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya kurang dari satu setengah tahun. Misalnya, peramalan penyusunan rencana produksi, rencana penjualan, rencana persediaan, dan lain sebagainya. Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua kategori utama yaitu: 1. Peramalan yang Kualitatif atau Teknologis Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hasil ini sangat penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya. Metode kualitatif dapat dibagi menjadi dua yaitu metode eksploratoris dan normatif. 2. Peramalan Kuantitatif Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada metode yang digunakn dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan dihasilkan hasil yang berbeda pula. Baik tidaknya metode yang digunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil dengan dengan kenyataan yang terjadi berarti metode yang digunakan semakin baik. Metode kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala time series dan metode kausal. Saat ini telah dikembangkan beberapa metode atau teknik-teknik peramalan untuk menghadapi bermacam-macam keadaan yang akan terjadi. Tetapi dalam hal ini, penulis membatasi bahwa metode yang akan digunakan dalam penyusunan Tuga Akhir ini adalah cara memperkirakan sesuatu yang akan terjadi di masa depan secara kuantitatif. Oleh karena itu, dalam pembahasan selanjutnya akan ditekankan pada peramalan kuantitatif. Pada dasarnya peramalan kuantitatif ini dibedakan atas: 1. Metode peramalan yang di dasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antar variable yang akan diperkirakan dengan variable waktu, yang merupakan deret waktu time series. 2. Metode peramalan yang di dasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variable yang diperkirakan dengan variable lain yang mempengaruhinya, bukan waktu, yang disebut dengan metode korelasi atau sebab akibat causal methods. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, digunakan metode peramalan dengan menggunakan variabel waktu time series. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat tiga kondisi yaitu: 1. Adanya informasi tentang masa lalu 2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data 3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa yang akan datang. Kondisi yang terakhir ini dibuat sebagai asumsi yang berkesinambungan assumption of mend continuity. Asumsi ini merupakan modal yang mendasari dari semua metode peramalan kuantitatif dan banyak metode peramalan teknologis, terlepas dari bagaimana canggihnya metode tersebut.

2.4 Metode Peramalan