seminar atau kursus ibu atau pada pelayanan di fasilitas tempat bersalin Sidi, et al. 2004. Hal 2.
Keluarga suami, nenek, bibi, dan sebagaimananya perlu diinformasikan bahwa seorang ibu perlu dukungan dan bantuan keluarga agar ibu berhasil menyusui, misalnya
dengan menggantikan untuk sementara tugas rumah tangga ibu seperti memasak, mencuci, dan membersihkan rumah. Ibu dan bayi memerlukan waktu untuk berkenalan
baby-moon Sidi, et al. 2004. Hal 2. Majikan yang mengetahui tentang pentingnya ASI akan memberikan kesempatan
dan fasilitas untuk para pekerja wanitanya yang masih menyusui untuk memerah dan menyimpan ASInya pada waktu bekerja Sidi, et al. 2004. Hal 2.
2. Tatalaksana di Tempat Bersalin yang Mendukung ASI Rumah Sakit Sayang Bayi
Setiap tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan perawatan bayi baru lahir seharusnya mempunyai pedoman tertulis tentang
menyusui, yang mencakup perawatan calon ibu, ibu yang baru melahirkan serta ibu yang menyusui. Pedoman ini hendaknya memperhatikan dan memasyarakatkan
peraturanperundangan yang mendukung program peningkatan penggunaan ASI. Para petugas perlu menyadari sepenuhnya pentingnya menyusui dan untuk ini harus
dibekali pengetahuan tentang manfaat menyusui serta keterampilan penatalaksanaan laktasi agar dapat melaksanakan tugas penyuluhan dan tata laksana laktasi yang baik
dan benar Sidi, et al. 2004. Hal 3. Peranan tatalaksana di tempat bersalin sangat penting. Tatalaksana yang
menunjang keberhasilan menyusui harus dilaksanakan, seperti:
a. Bayi segera diberikan kepada ibu
Universitas Sumatera Utara
Reflex hisap yang paling kuat adalah pada jam-jam pertama setelah lahir. Setelah itu bayi mengantuk. Bila bayi lahir tidak bermasalah maka sesegera
mungkin dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir diberikan kepada ibunya untuk merangsang payudara. Rangsangan payudara ini akan mempercepat
timbulnya refleks prolaktin dan mempercepat produksi ASI Sidi, et al. 2004. Hal 3.
b. Merawat bayi bersama ibunya ada fasilitas rawat gabung
Kontak dini antara ibu dan bayi yang telah dibina dari kamar bersalin harus tetap dipertahankan dengan meletakkan bayi di samping ibunya, apakah satu
tempat tidur atau di boks di samping tempat tidur ibunya sehingga mudah diraih ibu Sidi, et al. 2004. Hal 3.
Keuntungannya adalah: mempererat hubungan ibu dan bayi; memberi kesempatan bayi menyusu sesering mungkin; mempercepat keluarnya ASI;
mengurangi infeksi uterus; mengurangi infeksi nosokomial; memberi kesempatan ibu belajar merawat bayi sendiri; memberi kesempatan petugas melakukan tugas
penyuluhan Sidi, et al. 2004. Hal 3.
c. Mengajarkan teknik menyusui yang benar
Teknik menyusui yang salah dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, malah bisa terjadi penyumbatan saluran dan radang payudara. Untuk mengetahui
apakah bayi telah menyusu dengan teknik yang benar dapat dilihat: bayi tampak tenang; perut dan badan bayi menempel pada perut ibu; mulut bayi terbuka lebar;
dagu bayi menempel pada payudara ibu; sebagian besar areola terutama yang bagian bawah masuk kedalam mulut bayi; bayi tampak menghisap kuat dengan
irama perlahan tanpa mengeluarkan bunyi selain bunyi menelan; puting susu ibu
Universitas Sumatera Utara
tidak terasa nyeri; telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus; kepala tidak menengadah Sidi, et al. 2004. Hal 3.
d. Mengajarkan mengeluarkan ASI secara manual
Bila bayi harus dirawat terpisah dari ibunya karena memerlukan perawatan khusus atau ibunya harus sudah mulai bekerja maka tidak adanya hisapan bayi
yang merangsang puting akan menurunkan produksi ASI. Untuk itu ibu perlu diajarkan untuk memerah ASI setiap 3 jam. Pengosongan payudara akan
merangsang pembentukan ASI. ASI yang dikeluarkan dengan cara demikian dapat disimpan dalam suhu ruangan antara 6-8jam dalam lemari pendingin
selama 24-48 jam Sidi, et al. 2004. Hal 4.
e. Jangan memberikan makanan prelakteal