Karakteristik partisipan HASIL DAN PEMBAHASAN

Table 4.1 Tabel data demografi partisipan Karakteristik Jumlah Umur ibu 21-30 tahun 31-40 tahun 6 orang 1 orang Agama Islam 7 orang Pendidikan SLTA DIPLOMA SARJANA 3 orang 2 orang 2 orang Pekerjaan IRT Wiraswasta PNS 4 orang 2 orang 1 orang Alasan dilakukan seksio sesarea Partus tidak maju Panggul sempit Bayi besar 4 orang 2 orang 1 orang Penghasilan ibu perbulan 500.000-1000.000 1000.000 4 orang 3 orang 61

B. Pengalaman Ibu Primipara yang Melahirkan secara Seksio Sesarea

Dari hasil wawancara dengan tujuh partisipan telah ditemukan alasan ibu memilih seksio sesarea sebagai cara melahirkan anak pertama, perasaan yang ibu alami pre operasi, keadaan bayi saat lahir, hal-hal yang ibu alami selama dirawat di Rumah Sakit post operasi, proses pemulihan yang ibu alami setelah pulang dari rumah sakit. 1. Alasan ibu melahirkan anak pertama secara seksio sesarea Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh partisipan berkaitan dengan pilihan dalam melahirkan anak pertamanya secara seksio sesarea, yakni kelainan jalan lahir, kelainan pada janin, kelainan kontraksi rahim, ketuban pecah sebelum waktunya, dan alasan nonmedis. a. Kelainan jalan lahir Tiga dari tujuh partisipan menyatakan bahwa mereka memilih seksio sesarea sebagai cara melahirkan anak pertama karena adanya kelainan pada jalan lahir. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “…pinggulnya sempit,..ya udahlah akhirnya dioperasilah,…” Partisipan 1 b. Kelainan pada janin Tiga dari tujuh partisipan menyatakan bahwa mereka melahirkan anak pertama ini secara sekiso sesarea karena adanya kelainan pada janin, yaitu karena ukuran janin di dalam rahim lebih dari ukuran bayi normal, selain itu juga karena kondisi janin 61 di dalam rahim mengalami peningkatan denyut jantung janin yang biasa disebut fetal distress. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “…anaknya besar, terus pinggulnya sempit, jadi itu la sebab-sebab kenapa kok dioperasi,..” Partisipan 2 ”..karena kan detak jantungnya itu diperhatikan meningkat, dia udah stress, tapi dia gak ada dorongan untuk keluar…” Partisipan 6 c. Kelainan kontraksi rahim Tiga dari tujuh partisipan menyatakan bahwa mereka melahirkan anak pertama ini secara seksio sesarea karena adanya kelainan kontrkasi rahim, yaitu tidak adanya kontrkasi pada rahim ibu, yang bisa disebabkan karena kurangnya produksi hormon oksitosin yang berfungsi untuk merangsang terjadinya kontrkasi. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “ ..anaknya gak itu, gak keluar juga, gak ada uwatnya gitu…” Partisipan 4 “ ,…..tapi gak ada mules cuma keluar air aja banyak kali warna putih, karena kayak gitu dah takut terus ke dokter, sama sekali gak ada mules..” Partisipan 5 d. Ketuban pecah sebelum waktunya Dua dari tujuh partisipan menyatakan bahwa mereka melahirkan secara seksio ini karena ketuban pecah sebelum waktunya, sehingga cairan ketuban yang ada didalam rahim ibu berkurang, Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “..pas kencing banyak kali keluar air, katanya dah pecah ketuban…” Partisipan 5