Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Pertanyaan penelitian Manfaat Penelitian Pengalaman Kehamilan

Dari pertengahan tahun 1960 sampai akhir 1980-an, angka kelahiran sesaria di Amerika Serikat telah meningkat kurang dari 5 sampai 24 . Alasan peningkatan yang tercatat ialah peningkatan pemantauan janin secara elektronik, peningkatan kehamilan pertama kali,peningkatan kehamilan pada usia lebih tua, dan insiden kelahiran sesaria berulang yang tinggi. Pada 1992 angka ini sedikit menurun sampai 22,6 yang disebabkan karena ada usaha yang lebih besar untuk mengupayakan kelahiran pervaginam setelah suatu kelahiran sesaria Bobak, 2005, hal. 801. Pada wanita yang melahirkan pada usia 35 tahun, hampir 31 melakukan persalinan dengan operasi Kasdu, 2003, hal. 4. AKI melahirkan saat ini mencapai 307 per 100 ribu. Sedangkan berdasarkan data yang diberikan kementerian kesehatan Kemenkes, AKI melahirkan sekitar 228 per 100 ribu kelahiran. Berdasarkan penelitian Hook dan Lindsjo dari AS mengenai kecenderungan peluang mempunyai anak sindroma down. Penelitian ini melibatkan responden ibu hamil diatas usia 35 tahun. Termasuk 9 ibu yang hamil diatas usia 35 tahun. Ternyata, 0,25 dari mereka yang berumur diatas 35 tahun ini melahirkan bayi yang menyandang cacat sindroma down. Bahkan 7 dari 100 kelahiran dari wanita berusia diatas 35 tahun berakhir dengan kematian janin pada saat persalinan Musbikin, 2005, hal. 229. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik meneliti tentang “Pengalaman melahirkan ibu primigravida diatas usia 35 tahun di RSUD Dr. Pirngadi Medan”.

B. Perumusan Masalah

Pertanyaan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengalaman melahirkan ibu primigravida di atas usia 35 tahun di RSUD Dr. Pirngadi Medan?”. Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana pengalaman melahirkan ibu primigravida di atas usia 35 tahun di RSUD Dr. Pirngadi Medan.

D. Pertanyaan penelitian

Bagaimana pengalaman melahirkan pada ibu primigravida di atas usia 35 tahun di RSUD Dr. Pirngadi Medan?

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk penelitian berikut yang sejenis. 2. Bagi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan tentang pengalaman ibu yang pernah melahirkan diatas usia 35 tahun khususnya bagi mahasiswa agar dapat menerapkan asuhan kebidanan kepada ibu yang melahirkan di atas usia 35 tahun. 3. Bagi Ibu Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan dan sebagai informasi agar ibu-ibu dapat memahami tentang kehamilan dan melahirkan di atas usia 35 tahun. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengalaman

1. Definisi Pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Suatu kejadian yang pernah dilakukan atau dihadapi seseorang sebelumnya Notoatmodjo, 2005, hal. 13. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa remaja Estiwidani, 2009. ¶ 5.

B. Kehamilan

1. Definisi kehamilan Kehamilan adalah suatu keadaan untuk menjadikan seorang bayi yang belum lahir menjadi mampu hidup diluar lingkungan tubuh ibunya yang aman, nyaman, dan terlindung Keppler, Whalley, Simkin, 2001, hal. 1. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan Mandriwati, 2006, hal.3. Universitas Sumatera Utara 1. Segi negatif kehamilan di usia tua Sulistyawati, 2009, hlm. 99. a. Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses kelahirannya. Hal ini pun turut mempengaruhi kondisi janin. b. Pada proses pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada wanita dengan usia reproduksi sehat 25-30 tahun. Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami gangguan sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan buah kehamilan, maka kemungkinan akan menyebabkan terjadinya Intra Uterine Growth Retardation IUGR yang berakibat Bayi Berat Lahir Rendah BBLR. c. Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu, jika ibu mengalami penurunan kondisi, terlebih pada primitua wanita hamil pertama dengan usia ibu lebih dari 40 tahun maka keadaan ini harus benar-benar diwaspadai. 3. Segi positif hamil diusia tua a. Kepuasan peran sebagai ibu b. Merasa lebih siap c. Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik d. Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan e. Mampu mengambil keputusan f. Karier baik dan status ekonomi lebih baik Universitas Sumatera Utara g. Perkembangan intelektual anak lebih tinggi h. Periode menyusui lebih lama i. Toleransi pada kelahiran lebih besar. 4. Kehamilan beresiko tinggi Sinsin, 2008, hal. 61 Bayi meninggal atau cacat, bahkan ibu meninggal saat persalinan sering terjadi pada kehamilan usia 35 tahun keatas. Tetapi jangan cemas, dengan pemeriksaan perinatal yang teratur, resiko tersebut dapat dicegah dan diperkecil. Sebaiknya perempuan waspada tentang resiko kehamilan. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit dan meninggal, sebelum persalinan berlangsung. Banyak faktor resiko ibu hamil dan salah satu faktor yang penting adalah usia. Ibu hamil pada usia lebih dari 35 tahun lebih beresiko tinggi untuk hamil dibandingkan bila hamil pada usia normal, yang biasanya terjadi sekitar 21-30 tahun. Saat ini, kita melihat banyak perempuan cenderung untuk hamil pada usia tua karena usia pernikahan juga terlambat. Faktor usia tua menyebabkan resiko timbulnya penyakit-penyakit yang menyertai umur jadi semakin meningkat. Terjadinya penyakit jantung dan kanker menjadi lebih besar. Kombinasi antara penyakit usia tua dan kehamilan tersebut yang menyebabkan resiko meninggal atau cacat pada bayi atau ibu hamil menjadi bertambah tinggi. Bagi seorang perempuan, usia tua juga dapat menyebabkan kemampuan untuk melahirkan fertilitas menurun. Kemungkinan bayi lahir kembar juga sangat tinggi terjadi pada kehamilan pertama yang terlambat, khususnya pada usia 35-39 Universitas Sumatera Utara tahun. Selanjutnya, setelah usia 39 tahun, frekuensi bayi lahir kembar menjadi menurun. Hamil terlambat juga menyebabkan resiko terhadap diabetes, tumbuhnya jaringan ikat di dalam rahim fibroid dan berisiko tinggi untuk mendapatkan kelainan kromosom, seperti Down Syndrome. 5. Hal-hal yang direncanakan kehamilan untuk perempuan usia 35 tahun ke atas Sinsin, 2008, hal. 63: a. Diskusikan dengan dokter sebelum menginginkan kehamilan b. Konsumsi 400 mg asam folat tiap hari sebelum hamil dan ketika bulan pertama kehamilan untuk mencegah cacat bayi. c. Lakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur d. Makanlah makanan yang bervariasi, khususnya yang mengandung asam folat, seperti jus jeruk, kacang-kacangan, kedelai dan biji-bijian lainnya, sereal, dan sayuran berdaun hijau e. Sebelum hamil, ukur berat badan agar tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus f. Jangan meminum alkohol sebelum hamil dan selama hamil g. Jangan merokok, termasuk hindari asap rokok disekitar lingkungan h. Jangan konsumsi obat-obatan apapun, khususnya obat bebas di apotik atau ramuan tumbuh-tumbuhan, seperti jamu, kecuali yang disarankan oleh dokter. Universitas Sumatera Utara 6. Faktor yang mempengaruhi kehamilan diatas 30 tahun Detiana, 2010, hal. 54. a. Kesuburan Jumlah sel telur yang diproduksi ovarium atau indung telur akan menurun seiring bertambahnya usia. Usia paling produktif bagi wanita ada pada rentang usia 20-29 tahun. Yang paling menentukan kesuburan seorang wanita sebenarnya adalah usia biologis, bukan usia lahiriah kalender. Usia biologis adalah kondisi kebugaran dan kesehatan tubuh, termasuk asupan gizi dan keaktifan melakukan olahraga tubuh. b. Kondisi rahim Bertambahnya usia juga mempengaruhi kemampuan rahim untuk menerima bakal janin embrio. Penurunan kemampuan rahim ini terutama terjadi pada wanita di atas usia 35 tahun. Faktor penuaan juga bisa membuat embrio yang dihasilkan akan sulit melekat pada lapisan lendir rahim. Kondisi ini bisa menyebabkan keguguran, atau memunculkan kecenderungan terjadinya plasenta tidak menempel ditempat semestinya. Di samping itu, juga akan menyebabkan resiko hamil di luar kandungan ektopik.

C. Persalinan