Pengendalian persediaan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material
sedemikian rupa sehingga disatu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan dilain pihak investasi persediaan material dapat ditekan secara
optimal Indrajit dan Djokopranoto, 2003. Persediaan merupakan suatu hal yang tak terhindarkan. Menurut Baroto
2002 penyebab timbulnya persediaan adalah sebagai berikut : a. Mekanisme pemenuhan atas permintaan. Permintaan terhadap suatu barang
tidak dapat dipenuhi seketika bila barang tersebut tidak tersedia sebelumnya. Untuk menyiapkan barang ini diperlukan waktu untuk pembuatan dan
pengiriman, maka adanya persediaan merupakan hal yang sulit dihindarkan b. Keinginan untuk meredam ketidakpastian. Ketidakpastian terjadi akibat,
diantaranya yaitu permintaan yang bervariasi yang tidak pasti dalam jumlah maupun waktu kedatangan, waktu pembuatan yang cenderung tidak konstan
antara satu produk dengan produk berikutnya, waktu tenggang lead time yang cenderung tidak pasti karena banyak faktor yang tak dapat dikendalikan.
Ketidakpastian ini dapat diredam dengan mengadakan persediaan c. Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan
besar dari kenaikan harga dimasa mendatang.
2.1.1 Klasifikasi Persediaan
Setiap jenis persediaan mempunyai karakteristik khusus tersendiri dan cara pengelolaannyaa yang berbeda. Menurut Rangkuti 2002, persediaan dapat
dibedakan atas : 1. Persediaaan bahan mentah raw materials, yaitu persediaan barang-barang
berwujud seperti baja, kayu, dan komponen-komponen lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Bahan mentah dapat diperoleh dari
sumber-sumber alam atau dibeli dari para supplier dan atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
2. Persediaan komponen-komponen rakitan purchased partscomponenents, yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang
diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. Persediaan bahan pembantu atau penolong supplies, yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak
merupakan bagian atau komponen barang jadi. 4. Persediaan barang dalam proses work ini process, yaitu persediaan barang-
barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi bentuk atau yang telah diolah menjadi bentuk, tetapi masih perlu diproses
lebih lanjut menjadi barang jadi. 5. Persediaan barang jadi finished good, yaitu persediaan barang-barang yang
telah selesai diproses atau diolah daalam pabrik daaan siap untuk dijual aatau dikirim kepada pelanggaan.
2.1.2 Fungsi Persediaan
Efisiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai fungsi penting persediaan, yang harus diingat adalah bahwa persediaan adalah
sekumpulan produk phisikal pada berbgai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses dan kemudian barang jadi. Persediaan-persediaan
ini mungkin tetap tinggal di ruangan penyimpanan, gudang, pabrik atau toko-toko pengecer, atau barangkali sedang dalam pemindahan sekitar pabrik, dalam truk,
pengangkut, atau dalam kapal yang sedang menyebrangi lautan. Adapun dalam penafsirannya fungsi persediaan memiliki tiga bagian dalam prosesnya,
diantaranya adalah Handoko, 2008 : 1. Fungsi Decoupling
Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi-operasi perusahaan internal dan eksternal mempunyai Kebebasan Independent Persediaan
Decouples ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada Supplier. Persediaan bahan mentah
diadakan perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaan dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang salam proses
diadakan agar departemen-departemen dan proses individual perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi
permintaan produk yang tidak pasti dari pelanggan.
2. Fungsi “Economic Lot Sizing”
Melalui penyimpanan persediaan, perusahan dapat memproduksi dan membeli sumber daya dalam kuantitas dapat mengurangi biaya-biaya per
unit. Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan penghematan- penghematan potongan pembelian biaya pengangkutan per unit lebih murah
karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan
biaya sewa gudang, investasi, dan resiko. 3. Fungsi Antisipasi
Sering perusahaan menghadapi Fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu
permintaan musiman. Disamping itu,, perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang selama
periode pesanan kembali, sehingga memerlukan kuantitas persediaan ekstra yang sering desebut persediaan pengamanan Safety Inventories. Pada
kenyataannya, persediaan pengamanan merupakan pelengkap fungsi decoupling yang telah diuraikan diatas.
2.1.3 Biaya Persediaan