Teori Stakeholder Environmental Disclosure

18

3. Teori Stakeholder

Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan menfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut Ghozali dan Chariri, 2007. Sari 2012 menyatakan bahwa perusahaan tidak hanya bertanggungjawab terhadap para pemilik shareholder dengan sebatas pada indikator ekonomi economic focused namun bergeser menjadi lebih luas yaitu sampai pada ranah sosial kemasyarakatan stakeholder dengan memperhitungkan faktorfaktor sosial social dimentions, sehingga muncul istilah tanggung jawab sosial social responsibility.

4. Environmental Disclosure

Akuntansi sebagai alat pertanggungjawaban mempunyai fungsi sebagai alat kendali utama terhadap aktivitas perusahaan. Tanggung jawab manajemen tidak terbatas pada pengelolaan dana ke dalam perusahaan kepada investor dan kreditor, tetapi juga meliputi dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan terhadap lingkungan hidup Suhardjanto dan Sari, 2010. Environmental Disclosure adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan lingkungan hidup dalam laporan keuangan tahunan perusahaan Suratno, Darsono, dan Mutmainah, 2006. Environmental disclosure meliputi pengendalian terhadap polusi, pencegahan atau perbaikan terhadap kerusakan lingkungan, konservasi alam dan pengungkapan lain yang 19 berhubungan dengan lingkungan hidup. Melalui environmental disclosure masyarakat dapat memantau aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan Zeghal dan Ahmed, 1990. Bethelot, 2002 dalam Al Tuwaijri, 2004 mendefinisikan environmental disclosure sebagai kumpulan informasi yang berhubungan dengan aktivitas pengelolaan lingkungan oleh perusahaan di masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Informasi ini dapat diperoleh dengan banyak cara, seperti pernyataan kualitatif, asersi atau fakta kuantitatif, bentuk laporan keuangan atau catatan kaki. Bidang environmental disclosure meliputi hal-hal sebagai berikut: pengeluaran atau biaya operasi untuk fasilitas dari peralatan pengontrol polusi di masa lalu dan sekarang. Global Reporting Initiatives GRI G4, 2013, merekomendasikan beberapa aspek lingkungan yang seharusnya diungkapkan. Terdapat 12 aspek yang direkomendasikan oleh GRI G4. Aspek-aspek tersebut adalah Material, Energi, Air, Keanekaragaman Hayati, Emisi, Efluen dan Limbah, Produk dan Jasa, Kepatuhan, Transportasi, Keseluruhan, Penilaian Pemasok dengan Kriteria Lingkungan, dan Mekanisme Pengaduan Lingkungan. Dari 12 aspek tersebut dibagi lagi menjadi 34 indikator lingkungan yang harus diungkapkan. Sementara itu, Wiseman 1982 dalam Patten 2002 berpendapat bahwa pengungkapan sosial dan lingkungan biasanya berisi informasi tentang: diskusi tentang regulasi dan prasyarat tentang dampak lingkungan, kebijakan lingkungan atau kepedulian perusahaan tentang lingkungan, 20 konservasi sumber alam, penghargaan atas kepedulian terhadap lingkungan, usaha melakukan daur ulang, pengeluaran yang dilakukan perusahaan berkaitan dengan penanganan lingkungan, aspek hukum litigasi atas kasus berkaitan dengan dampak lingkungan yang disebabkan perusahaan. Zeghal Ahmed 1990 mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan sosial perusahaan, yaitu: a. Lingkungan Bidang ini meliputi aktivitas pengendalian pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup. Meliputi, pengendalian terhadap polusi, pencegahan atau perbaikan terhadap kerusakan lingkungan, konservasi alam, dan pengungkapan lain yang berkaitan dengan lingkungan. b. Energi Bidang ini meliputi aktivitas dalam pengaturan penggunaan energi dalam hubungannya dengan operasi perusahaan dan peningkatan efisiensi terhadap produk perusahaan. Meliputi, konservasi energi, efisien energi, dll. c. Praktik bisnis yang wajar Meliputi pemberdayaan terhadap minoritas dan perempuan, dukungan terhadap usaha minoritas, tanggung jawab sosial. 21 d. Sumber daya manusia Bidang ini meliputi aktivitas untuk kepentingan karyawan sebagai sumber daya manusia bagi perusahaan maupun aktivitas di dalam suatu komunitas. Aktivitas tersebut antara lain, program pelatihan dan peningkatan ketrampilan, perbaikan kondisi kerja, upah dan gaji serta tunjangan yang memadai, pemberian beberapa fasilitas, jaminan keselamatan kerja, pelayanan kesehatan, pendidikan, seni, dll. e. Produk Meliputi keamanan, pengurangan polusi, dll. Teori tentang pengungkapan lingkungan hidup environmental disclosure sebenarnya bersumber dari pengungkapan yang dilakukan dalam praktik akuntansi. Secara teoritis, basis teoritis bersumber dari berbagai sisi, tergantung perspektif pakar yang melakukan kajian. Paten, misalnya melihat pengungkapan lingkungan terkait dengan teori legitimasi yaitu perusahaan memiliki tanggung jawab sosial politik terhadap masyarakat. Teori legitimasi bermuara pada pengungkapan sosial. Pengungkapan sosial yangbaik memuat tentang pengungkapan lingkungan hidup Sudaryono, 2006.

5. Environmental Performance