34
7. Karakteristik Perusahaan
Karakteristik  perusahaan  dapat  berupa  ukuran  perusahaan  size, profitabilitas,  jumlah  pemegang  saham,  status  pendaftaran  perusahaan  di
pasar modal, leverage, rasio likuiditas, basis perusahaan, jenis industri, serta profil dan karakteristik lainnya Marwata, 2001, dalam Suhardjanto, 2010
a. Size
Menurut Ferry dan Jones 1979 dalam Panjaitan dan Desinta 2004 ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar
kecilnya  perusahaan  menurut  berbagai  cara,  antara  lain:  total  aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan lain  lain yang
semuanya  berkorelasi  tinggi.  Semakin  besar  total  aktiva,  penjualan,  log size,  nilai  pasar  saham,  dan  kapitalisasi  pasar  maka  semakin  besar  pula
ukuran  perusahaan  tersebut.  Pada  dasarnya  ukuran  perusahaan  hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar large firm, perusahaan
menengah  medium  size,  dan  perusahaan  kecil  small  firm.  Ardian  dan Rahardja  2013  mengatakan  variabel  ukuran  perusahaan  diproksikan
dengan menggunakan log total asset. Menurut  Sawir  2004  dalam  Sudartono  2006  ukuran  perusahaan
dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi untuk alasan yang berbeda:
1
ukuran  perusahaan  dapat  menentukan  tingkat  kemudahan  perusahaan memperoleh  dana  dari  pasar  modal.  Perusahaan  kecil  umumnya
kekurangan  akses  ke  pasar  modal  yang  terorganisir,  baik  untuk
35
obligasi  maupun  saham.  Meskipun  mereka  memiliki  akses,  biaya peluncuran  dari  penjualan  sejumlah  kecil  sekuritas  dapat  menjadi
penghambat.  Jika  penerbitan  sekuritas  dapat  dilakukan,  sekuritas perusahaan  kecil  mungkin  kurang  dapat  dipasarkan  sehingga
membutuhkan  penentuan  harga  sedemikian  rupa  agar  investor mendapatkan  hasil  yang  memberikan  return  lebih  tinggi  secara
signifikan.
2
ukuran  perusahaan  menentukan  kekuatan  tawar-menawar  dalam kontrak  keuangan.  Perusahaan  besar  biasanya  dapat  memilih
pendanaan  dari  berbagai  bentuk  hutang,  termasuk  penawaran  spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan perusahaan
kecil.  Semakin  besar  jumlah  uang  yang  digunakan,  semakin  besar kemungkinan kemungkinan pembuatan kontrak yang dirancang sesuai
dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar hutang.
3
ada  kemungkinan  pengaruh  skala  dalam  biaya  dan  return  membuat perusahaan  yang  lebih  besar  dapat  memperoleh  lebih  banyak  laba.
Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi  struktur  keuangan.  Karakteristik  lain  tersebut  seperti
perusahaan  sering  tidak  mempunyai  staf  khusus,  tidak  menggunakan rencana  keuangan,  dan  tidak  mengembangkan  sistem  akuntansi
mereka menjadi suatu sistem manajemen.
36
b. Leverage
Sutrisno 2000 mendefinisikan leverage sebagai penggunaan aktiva tetap atau sumber dana dimana atas penggunaan dana tersebut, perusahaan
harus menanggung biaya tetap atau membayar beban tetap. Teori  keagenan  memprediksi  bahwa  perusahaan  dengan  rasio
leverage  yang  lebih  tinggi  akan  mengungkapkan  lebih  banyak  informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih
tinggi  Jensen    Meckling,  1976.  Berdasarkan  teori  agensi  agency theory  yang  diungkapkan  oleh  Jensen  dan  Meckling  1976,  perusahaan
dengan proporsi hutang yang lebih banyak dalam struktur permodalannya akan  mempunyai  biaya  pengawasan  monitoring  cost  yang  lebih  besar.
Biaya  pengawasan  monitoring  cost  ini  timbul  karena  kepentingan investor dalam perusahaan tersebut untuk mengawasi tindakan manajemen
dalam  mengelola  dana  dan  fasilitas  yang  diberikan  oleh  investor  untuk menjalankan  perusahaan.  Oleh  karena  itu,  perusahaan  yang  mempunyai
leverage  yang  tinggi  mempunyai  kewajiban  lebih  untuk  memenuhi kebutuhan  informasi  yang  memadai  bagi  investor  atau  kreditur.  Leverage
mencerminkan  risiko  keuangan  perusahaan  karena  dapat  menggambarkan struktur  modal  perusahaan  dan  mengetahui  resiko  tak  tertagihnya  suatu
utang. Semakin  tinggi  leverage  suatu  perusahaan,  maka  perusahaan
memiliki  risiko  keuangan  yang  tinggi  sehingga  menjadi  sorotan  dari  para debtholders Sari, 2012.
37
c. Profitabilitas
Profitabilitas  merupakan  indikator  kinerja  dalam  perusahaan  yang digunakan  oleh  manajemen  untuk  mengelola  kekayaan.  Profitabilitas
adalah  kemampuan  perusahaan  dalam  menghasilkan  laba  untuk meningkatkan  nilai  perusahaan.  Perusahaan  dengan  keuntungan  atau  laba
yang  lebih  besar  mempunyai  kemampuan  yang  semakin  besar  dalam membayarkan  devidennya.  Hal  ini  berpengaruh  terhadap  kempemilikan
manajerial  yang  nantinya  manajer  memperoleh  power  yang  lebih  besar dalam  menentukan  kebijakannya.  Sehingga,  profitabilitas  dapat  menjadi
bahan  pertimbangan  bagi  investor  dalam  pengambilan  keputusan. Beberapa penelitian yang menguji pengaruh profitabilitas didasarkan pada
stakeholder  theory  yang  mengakui  adanya  hubungan  antara  kebijakan pengungkapan  tanggung  jawab  sosial  dan  lingkungan  perusahaan  dengan
profitabilitas perusahan yang bersangkutan Sun et al., 2010. Menurut  Sujoko  dan  Soebiantoro  2007,  profitabilitas  adalah
kemampuan  perusahaan  untuk  menghasilkan  profit  atau  laba  selama  satu tahun. Menurut Belkaoui dan Karpik 1989 dalam Kurnianingsih 2013,
berpandangan bahwa hubungan antara kinerja keuangan suatu perusahaan dengan  pengungkapan  tanggung  jawab  sosial,  alangkah  baiknya
diekspresikan  dengan  pandangan  bahwa  tanggapan  sosial  yang  diminta dari  manajemen  sama  dengan  kemampuan  yang  diminta  untuk  membuat
suatu  perusahaan  memperoleh  laba.  Seperti  yang  dinyatakan  oleh Alexander dan Bucholdz 1978 dalam Belkaoui dan Karpik 1989 dalam
38
Kurnianingsih  2013  bahwa  manajemen  yang  sadar  dan  memperhatikan masalah sosial  juga akan mengajukan kemampuan  yang diperlukan untuk
menggerakkan kinerja keuangan perusahaan.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian  mengenai  “Pengaruh  Environmental  Performance,  Good Corporate  Governance  dan  Karakteristik  Perusahaan  Terhadap  Praktik
Environmental  Disclosure
”  ini  menggunakan  beberapa  acuan  penelitian sebelumnya.
Penelitian  Frendy  dan  Kusuma  2011  dengan  sampel  perusahaan- perusahaan  yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia  pada  tahun  2005-2008
membuktikan  bahwa  board  of  commissioners  structure,  size,  dan  profitabilitaas berpengaruh terhadap praktik Environmental Disclosure sedangkan leverage tidak
berpengaruh dalam praktik Environmental Disclosure. Sedangkan dalam penelitian Suhardjanto 2010 yang menggunakan sampel
380  perusahaan  yang  terdaftar  dalam  Bursa  Efek  Indonesia  pada  tahun  2007 membuktikan  bahwa  size  dan  leverage  perusahaan  berpengaruh  terhadap  praktik
environmental  disclosure  serta  proporsi  dewan  komisaris  independen  dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap praktik environmental disclosure.
Selanjutnya  adalah  penelitian  Ardian  dan  Rahardja  2013  yang menggunakan  sampel  seluruh  perusahaan  yang  terdaftar  dalam  Bursa  Efek
Indonesia  pada  tahun  2010  mengungkapkan  bahwa  ukuran  dewan  komisaris  dan size  perusahaan  berpengaruh  positif  terhadap  kebijakan  pengungkapan
tanggungjawab  sosial  dan  lingkungan  perusahaan.  Sedangkan  leverage  dan
39
profitabilitas  tidak  berpengaruh  positif  terhadap  kebijakan  pengungkapan tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan.
Penelitian  selanjutnya  adalah  penelitian  Suhardjanto  dan  Choiriyah  2010 yang  menggunakan  sampel  50  orang  yang  termasuk  dalam  kelompok  Broader
Based Stakeholder dan 100 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia membuktikan  bahwa  ukuran  perusahaan  size  dan  profitabilitas  tidak
berpengaruh  terhadap  luas  pengungkapan  lingkungan  hidup,  sedangkan  leverage berpengaruh  terhadap  luas  pengungkapan  lingkungan  dalam  laporan  tahunan
perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Hadjoh dan Sukartha 2013 dengan sampel
30  perusahaan  yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia  pada  tahun  2006-2010 membuktikan  bahwa  size  dan  profitabilitas  perusahaan  berpengaruh  terhadap
besarnya  praktik  pengungkapan  lingkungan  environmental  disclosure  dalam laporan tahunan perusahaan.
Penelitian  Suaryana  dan  Febriana  2012  menggunakan  sampel  perusahaan yang termasuk kategori Manufaktur dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009
mengungkapkan  bahwa  size  berpengaruh  terhadap  pengungkapan  sosial  dan lingkungan  perusahaan.  Sedangkan  ukuran  dewan  komisaris,    leverage,  dan
profitabilitas  tidak  berpengaruh  terhadap  pengungkapan  sosial  dan  lingkungan perusahaan.
Penelitian  Nugroho  dan  Purwanto  2013  menggunakan  sampel  175 perusahaan  yang  terdaftar  dalam  Bursa  Efek  Indonesia  tahun  2008-2011
membuktikan bahwa ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit dan leverage
40
berpengaruh  terhadap  tingkat  pengungkapan  Triple  Bottom  Line,  sedangkan profitabilitas  tidak  berpengaruh  terhadap  tingkat  pengungkapan  Triple  Bottom
Line. Penelitian  Pratama  dan  Rahardja  2013  dengan  sampel  perusahaan  yang
terdaftar  dalam  Bursa  Efek  Indonesia  dan  termasuk  dalam  kualifikasi  PROPER Kementrian  Lingkungan  Hidup  tahun  2009-2011  mengungkapkan  bahwa
environmental  performance  berpengaruh  terhadap  praktik  Environmental Disclosure,  sedangkan  ukuran  dewan  komisaris,  proporsi  dewan  komisaris
independen,  dan  ukuran  komite  audit  tidak  berpengaruh  terhadap  praktik Environmental Disclosure.
Penelitian Sameera dan Weerathunga 2013 dengan sampel 36 perusahaan manufaktur  yang  terdaftar  dalam  Colombo  Stock  Exchange  tahun  2011
membuktikan bahwa size, leverage, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap praktik environmental disclosure.
Selanjutnya  penelitian  Lu  dan  Abeysekera  2014  mengungkapkan  bahwa size  dan  profitbilitas  mempunyai  pengaruh  terhadap  pengungkapan  sosial  dan
lingkungan  perusahaan.  Sedangkan  leverage  tidak  pengaruh  terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan.
Selain  itu  penelitian  Stanton  2012  yang  menggunakan  sampel  75 perusahaan  yang  terdaftar  dalam  Stock  Exchange  of  Thailand  SET
mengungkapkan  bahwa  ukuran  perusahaan  size  berpengaruh  terhadap Environmental  Disclosure  sedangkan  profitabilitas  tidak  berpengaruh  terhadap
Environmental Disclosure dalam laporan tahunan perusahaan.
41
Penelitian  Wijaya  2012  dengan  sampel  perusahaan  Manufaktur  yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan termasuk kedalam kualifikasi PROPER
membuktikan  bahwa  size  berpengaruh  terhadap  pengungkapan  tanggunga  jawab sosial  perusahaan,  sedangkan  environmental  performance,  ukuran  dewan
komisaris,  leverage  dan  profitabilitas  tidak  berpengaruh  terhadap  pengungkapan tanggunga jawab sosial perusahaan.
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Environmental Performance, Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Ukuran Komite Audit,  Size, Leverage, dan Profitabilitas terhadap praktik Environmental Disclosure
”
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
1 Frendy dan
Indra Wijaya Kusuma
2011
The Impact of Financial, Non-Financial, and
Corporate Governance Attributes on The Practice of
Global Reporting Initiative GRI Based Environmental
Disclosure Variabel Independen: Board of
Commissioners Structure, Size, Profitabilitas, dan Leverage.
Variabel Dependen: Environmental Disclosure
Variabel Independen: Business Complexity, Extent of
International Operation, Industry Sensitivity, dan Stock
Block-Holder Structure
Tahun Data: 2005 - 2008 Board of Commissioners
Structure , Size, dan Profitabilitas Perusahaan berpengaruh terhadap
Praktik Environmental Disclosure. Sedangkan Leverage
tidak berpengaruh terhadap Praktik Environmental Disclosure
2 Djoko
Suhardjanto 2010
Corporate Governance, Karakteristik Perusahaan Dan
Environmental Disclosure Variabel Independen:  Size,
Leverage, Proporsi Dewan Komisaris Independen, dan
Profitabilitas
Variabel Dependen: Environmental Disclosure
Variabel Independen: Jumlah Rapat Komisaris, Latar
Belakang Culture atau Etnic Komisaris Utama, Latar
Belakang Pendidikan Komisaris Utama, Proporsi Auditor
Independen dan Cakupan Operasional Perusahaan.
Tahun data: 2007 Size dan Leverage berpengaruh
terhadap Environmental Disclosure.
Proporsi Dewan Komisaris Independent dan Profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap praktik Environmental Disclosure.
42
43
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
3 Hary Ardian
dan Surya Rahardja
2013 Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan
Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Studi Empiris
pada Seluruh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010 Variabel Independen: Ukuran
Dewan Komisaris Size, Leverage dan Profitabilitas
Variabel Independen: Status Perusahaan BUMN
Variabel Dependen: Pengungkapan tanggungjawab
sosial dan lingkungan perusahaan
Tahun Data: 2010 Ukuran Dewan Komisaris dan
Size Perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan
pengungkapan tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan.
Sedangkan Leverage dan Profitabilitas tidak berpengaruh
positif terhadap kebijakan pengungkapan
tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan.
4 Djoko
Suhardjanto dan Umi
Choiriyah
2010 Information GAP: Demand
Supply Environmental di Indonesia
Variabel Independen: Leverage, Profitabilitas dan Size
Variabel Dependen:  Luas pengungkapan tanggung jawab
lingkungan perusahaan Variabel Independen: Pofile,
Cakupan Operasional Perusahaan, dan Latar Belakang
Pendidikan Komisaris Utama.
Tahun Data: 2008 Leverage berpengaruh terhadap
luas pengungkapan tanggung jawab lingkungan perusahaan.
Profitabilitas dan Size tidak berpengaruh terhadap luas
pengungkapan tanggung jawab lingkungan perusahaan.
44
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
5 Rinny Amelia
Hadjoh dan I Made Sukartha
2013 Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Kinerja Keuangan dan Eksposur Media pada
Pengungkapan Informasi Lingkungan
Variabel Independen: Ukuran perusahaan dan profitabilitas
Variabel Dependen: Pengungkapan Informasi
Lingkungan Variabel Independen: Eksposur
Media
Tahun Data: 2006-2010 Ukuran perusahaan dan
profitabilitas berpengaruh terhadap besarnya pengungkapan
lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan.
6 Adhy Karyo
Nugroho dan Agus
Purwanto
2013 Pengaruh Karakteristik
Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Good
Corporate Governance Terhadap Pengungkapan
Triple Bottom Line Di Indonesia
Variabel Independen: Ukuran Dewan Komisaris, Ukuran
Komite Audit, Leverage, dan Profitabilitas
Variabel Independen: Likuiditas, Jenis Industri, Kepemilikan
Asing, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan
Manajemen, Penjualan dan Karyawan
Variabel Dependen: Pengungkapan Triple Bottom
Line
Tahun Data: 2008-2011 Ukuran Dewan Komisaris,
Ukuran Komite Audit, dan Leverage berpengaruh terhadap
tingkat Pengungkapan Triple Bottom Line.
Sedangkan Profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap
tingkat Pengungkapan Triple Bottom Line.
45
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
7 Agung
Suaryana dan Febriana
2012 Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial Dan Lingkungan  pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Variabel Independen: Size, Ukuran Dewan Komisaris,
Leverage dan Profitabilitas
Sampel: Perusahaan Manufaktur di BEI
Variabel Independen: Kepemilikan Manajerial
Variabel Dependen: Pengungkapan Sosial dan
Lingkungan
Tahun Data: 2009 Size berpengaruh terhadap
Pengungkapan Sosial dan Lingkungan.
Sedangkan  Ukuran Dewan Komisaris, Leverage dan
Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan Sosial
dan Lingkungan.
8 Agny Gallus
Pratama dan Rahardja
2013 Pengaruh Good Corporate
Governance Dan Kinerja Lingkungan Terhadap
Pengungkapan Lingkungan Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur dan Tambang  yang Terdaftar
pada Bursa Efek Indonesia BEI dan  Termasuk dalam
PROPER Tahun 2009-2011 Variabel Independen:
Environmental Performance, Ukuran Dewan Komisaris,
Proporsi Dewan Komisaris Independen,dan Ukuran Komite
Audit
Variabel Dependen: Environmental Disclosure
Sampel: perusahaan yang terdaftar PROPER Kementerian
Lingkungan Hidup Variabel Independen: Jumlah
Rapat Dewan Komisaris
Tahun data: 2009 - 2011 Environmental Performance
berpengaruh terhadap praktik Environmental Disclosure.
Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan Komisaris
Independen,dan Ukuran Komite Audit  tidak berpengaruh terhadap
praktik Environmental Disclosure.
46
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
9 T. K. G.
Sameera dan P. R.
Weerathunga
2013 Environmental Disclosure
Practices Of Manufacturing Industry
–Evidence From Listed Companies In The
Colombo Stock Exchange CSE In Sri Lanka
Variabel Independen: Size, Leverage, dan Profitabilitas
Variabel Dependen: Environmental Disclosure
Variabel Independen: Shareholder Power, Goverment
Power, Environmental Concern, ISO 14001 Certification, dan
Firm Age
Tahun Data: 2011 Size, Leverage, dan Profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap Praktik Environmental
Disclosure.
10  Yingjun Lu dan Indra
Abeysekera 2014
Stakeholders’ Power, Corporate Characteristics,
and Social and Environmental Disclosure
Variabel Independen: Size, Profitabilitas, dan Leverage.
Variabel Independen: Goverment Power, Shareholder
Power, Auditor Power, Industry Classification, dan Overseas
Listing
Variabel Dependen: Pengungkapan Sosial dan
Lingkungan
Tahun Data: 2008 Size dan Profitabilitas mempunyai
pengaruh terhadap Pengungkapan Sosial dan Lingkungan.
Leverage mempunyai tidak berpengaruh terhadap
Pengungkapan Sosial dan Lingkungan.
47
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
11  Patricia Stanton
2012 Determinants of
Environmental Disclosure in Thai Corporate Annual
Reports Variabel Independen: Size dan
Profitabilitas Variabel Independen: Type of
Industry, Ownership Status, dan Country of Origin.
Tahun data: 2007 Size berpengaruh terhadap
Environmental Disclosure. Profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap luas Environmental Disclosure perusahaan.
12  Maria Wijaya 2012
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Variabel Independen:
Environmental Performance, Ukuran Dewan Komisaris,
Leverage, Profitabilitas, dan Size
Sampel: perusahaan Manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia dan termasuk kedalam kualifikasi PROPER
Variabel Dependen: Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial
Tahun data: 2008 - 2010 Size berpengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Environmental Performance, Ukuran Dewan Komisaris,
Leverage, dan Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Diolah dari berbagai sumber
C. Kerangka Pemikiran
Gambar  dibawah  ini  menunjukkan  kerangka  penelitian  yang  dibuat dalam  model  penelitian  mengenai  pengaruh  Environmental  Performance
X
1
, Good Corporate Governance, dalam hal ini dilihat dari variabel Ukuran Dewan  Komisaris  X2,  Proporsi  Dewan  Komisaris  Independen  X3,  serta
Ukuran  Komite  Audit  X4,  dan  Karakteristik  Perusahaan  yang  dilihat  dari variabel  Size  X5,  Leverage  X6,  serta  Profitabilitas  X7  terhadap
Environmental Disclosure Y.
48
49   Ukuran Dewan Komisaris X
2
  Proporsi Dewan Komisaris Independen X
3
  Ukuran Komite Audit X
4
  Size  X
5
  Leverage  X
6
  Profitabilitas  X
7
ENVIRONMENTAL DISCLOSURE
Variabel Dependen Variabel Independen
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Good Corporate Governance
Karakteristik Perusahaan Environmental Performance
X
1
Metode Analisis Regresi Berganda
Uji Asumsi Klasik
1.  Uji Multikolinieritas 2.  Uji Hetereskedastisitas
3.  Uji Normalitas
Uji Hipotesis
1.  Uji Koefisien Determinasi
2.  Uji Regresi Secara Parsial dan Simultan
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
50
D. Hipotesis
Berdasarkan  kerangka  penelitian  di  atas,  model  tersebut  menggambarkan pengaruh antara Environmental Performance, Good Corporate Governance  yang
terdiri  dari  Ukuran  Dewan  Komisaris,  Proporsi  Dewan  Komisaris  Independen, dan  Ukuran  Komite  Audit  serta  Karakteristik  Perusahaan  yang  terdiri  dari  Size,
Leverage, dan
Profitabilitas variabel
independen terhadap
Praktik Environmental  Disclosure  Perusahaan  variabel  dependen.  Oleh  karena  itu,
sesuai  permasalahan penelitian dan tujuan penelitian ini, hipotesis  yang diajukan untuk diuji adalah:
1. Pengaruh  Environmental  Performance  terhadap  Praktik  Environmental