34
7. Karakteristik Perusahaan
Karakteristik perusahaan dapat berupa ukuran perusahaan size, profitabilitas, jumlah pemegang saham, status pendaftaran perusahaan di
pasar modal, leverage, rasio likuiditas, basis perusahaan, jenis industri, serta profil dan karakteristik lainnya Marwata, 2001, dalam Suhardjanto, 2010
a. Size
Menurut Ferry dan Jones 1979 dalam Panjaitan dan Desinta 2004 ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar
kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan lain lain yang
semuanya berkorelasi tinggi. Semakin besar total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula
ukuran perusahaan tersebut. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar large firm, perusahaan
menengah medium size, dan perusahaan kecil small firm. Ardian dan Rahardja 2013 mengatakan variabel ukuran perusahaan diproksikan
dengan menggunakan log total asset. Menurut Sawir 2004 dalam Sudartono 2006 ukuran perusahaan
dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi untuk alasan yang berbeda:
1
ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil umumnya
kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir, baik untuk
35
obligasi maupun saham. Meskipun mereka memiliki akses, biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat menjadi
penghambat. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga
membutuhkan penentuan harga sedemikian rupa agar investor mendapatkan hasil yang memberikan return lebih tinggi secara
signifikan.
2
ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih
pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan perusahaan
kecil. Semakin besar jumlah uang yang digunakan, semakin besar kemungkinan kemungkinan pembuatan kontrak yang dirancang sesuai
dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar hutang.
3
ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba.
Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi struktur keuangan. Karakteristik lain tersebut seperti
perusahaan sering tidak mempunyai staf khusus, tidak menggunakan rencana keuangan, dan tidak mengembangkan sistem akuntansi
mereka menjadi suatu sistem manajemen.
36
b. Leverage
Sutrisno 2000 mendefinisikan leverage sebagai penggunaan aktiva tetap atau sumber dana dimana atas penggunaan dana tersebut, perusahaan
harus menanggung biaya tetap atau membayar beban tetap. Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio
leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih
tinggi Jensen Meckling, 1976. Berdasarkan teori agensi agency theory yang diungkapkan oleh Jensen dan Meckling 1976, perusahaan
dengan proporsi hutang yang lebih banyak dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya pengawasan monitoring cost yang lebih besar.
Biaya pengawasan monitoring cost ini timbul karena kepentingan investor dalam perusahaan tersebut untuk mengawasi tindakan manajemen
dalam mengelola dana dan fasilitas yang diberikan oleh investor untuk menjalankan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang mempunyai
leverage yang tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan informasi yang memadai bagi investor atau kreditur. Leverage
mencerminkan risiko keuangan perusahaan karena dapat menggambarkan struktur modal perusahaan dan mengetahui resiko tak tertagihnya suatu
utang. Semakin tinggi leverage suatu perusahaan, maka perusahaan
memiliki risiko keuangan yang tinggi sehingga menjadi sorotan dari para debtholders Sari, 2012.
37
c. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan indikator kinerja dalam perusahaan yang digunakan oleh manajemen untuk mengelola kekayaan. Profitabilitas
adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan dengan keuntungan atau laba
yang lebih besar mempunyai kemampuan yang semakin besar dalam membayarkan devidennya. Hal ini berpengaruh terhadap kempemilikan
manajerial yang nantinya manajer memperoleh power yang lebih besar dalam menentukan kebijakannya. Sehingga, profitabilitas dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan. Beberapa penelitian yang menguji pengaruh profitabilitas didasarkan pada
stakeholder theory yang mengakui adanya hubungan antara kebijakan pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dengan
profitabilitas perusahan yang bersangkutan Sun et al., 2010. Menurut Sujoko dan Soebiantoro 2007, profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba selama satu tahun. Menurut Belkaoui dan Karpik 1989 dalam Kurnianingsih 2013,
berpandangan bahwa hubungan antara kinerja keuangan suatu perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial, alangkah baiknya
diekspresikan dengan pandangan bahwa tanggapan sosial yang diminta dari manajemen sama dengan kemampuan yang diminta untuk membuat
suatu perusahaan memperoleh laba. Seperti yang dinyatakan oleh Alexander dan Bucholdz 1978 dalam Belkaoui dan Karpik 1989 dalam
38
Kurnianingsih 2013 bahwa manajemen yang sadar dan memperhatikan masalah sosial juga akan mengajukan kemampuan yang diperlukan untuk
menggerakkan kinerja keuangan perusahaan.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian mengenai “Pengaruh Environmental Performance, Good Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Praktik
Environmental Disclosure
” ini menggunakan beberapa acuan penelitian sebelumnya.
Penelitian Frendy dan Kusuma 2011 dengan sampel perusahaan- perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-2008
membuktikan bahwa board of commissioners structure, size, dan profitabilitaas berpengaruh terhadap praktik Environmental Disclosure sedangkan leverage tidak
berpengaruh dalam praktik Environmental Disclosure. Sedangkan dalam penelitian Suhardjanto 2010 yang menggunakan sampel
380 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 membuktikan bahwa size dan leverage perusahaan berpengaruh terhadap praktik
environmental disclosure serta proporsi dewan komisaris independen dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap praktik environmental disclosure.
Selanjutnya adalah penelitian Ardian dan Rahardja 2013 yang menggunakan sampel seluruh perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa ukuran dewan komisaris dan size perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan pengungkapan
tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan. Sedangkan leverage dan
39
profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap kebijakan pengungkapan tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan.
Penelitian selanjutnya adalah penelitian Suhardjanto dan Choiriyah 2010 yang menggunakan sampel 50 orang yang termasuk dalam kelompok Broader
Based Stakeholder dan 100 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia membuktikan bahwa ukuran perusahaan size dan profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap luas pengungkapan lingkungan hidup, sedangkan leverage berpengaruh terhadap luas pengungkapan lingkungan dalam laporan tahunan
perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Hadjoh dan Sukartha 2013 dengan sampel
30 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2010 membuktikan bahwa size dan profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap
besarnya praktik pengungkapan lingkungan environmental disclosure dalam laporan tahunan perusahaan.
Penelitian Suaryana dan Febriana 2012 menggunakan sampel perusahaan yang termasuk kategori Manufaktur dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009
mengungkapkan bahwa size berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan perusahaan. Sedangkan ukuran dewan komisaris, leverage, dan
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan perusahaan.
Penelitian Nugroho dan Purwanto 2013 menggunakan sampel 175 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011
membuktikan bahwa ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit dan leverage
40
berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan Triple Bottom Line, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan Triple Bottom
Line. Penelitian Pratama dan Rahardja 2013 dengan sampel perusahaan yang
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam kualifikasi PROPER Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2009-2011 mengungkapkan bahwa
environmental performance berpengaruh terhadap praktik Environmental Disclosure, sedangkan ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris
independen, dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap praktik Environmental Disclosure.
Penelitian Sameera dan Weerathunga 2013 dengan sampel 36 perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Colombo Stock Exchange tahun 2011
membuktikan bahwa size, leverage, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap praktik environmental disclosure.
Selanjutnya penelitian Lu dan Abeysekera 2014 mengungkapkan bahwa size dan profitbilitas mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan sosial dan
lingkungan perusahaan. Sedangkan leverage tidak pengaruh terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan.
Selain itu penelitian Stanton 2012 yang menggunakan sampel 75 perusahaan yang terdaftar dalam Stock Exchange of Thailand SET
mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan size berpengaruh terhadap Environmental Disclosure sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
Environmental Disclosure dalam laporan tahunan perusahaan.
41
Penelitian Wijaya 2012 dengan sampel perusahaan Manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan termasuk kedalam kualifikasi PROPER
membuktikan bahwa size berpengaruh terhadap pengungkapan tanggunga jawab sosial perusahaan, sedangkan environmental performance, ukuran dewan
komisaris, leverage dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggunga jawab sosial perusahaan.
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Environmental Performance, Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Ukuran Komite Audit, Size, Leverage, dan Profitabilitas terhadap praktik Environmental Disclosure
”
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
1 Frendy dan
Indra Wijaya Kusuma
2011
The Impact of Financial, Non-Financial, and
Corporate Governance Attributes on The Practice of
Global Reporting Initiative GRI Based Environmental
Disclosure Variabel Independen: Board of
Commissioners Structure, Size, Profitabilitas, dan Leverage.
Variabel Dependen: Environmental Disclosure
Variabel Independen: Business Complexity, Extent of
International Operation, Industry Sensitivity, dan Stock
Block-Holder Structure
Tahun Data: 2005 - 2008 Board of Commissioners
Structure , Size, dan Profitabilitas Perusahaan berpengaruh terhadap
Praktik Environmental Disclosure. Sedangkan Leverage
tidak berpengaruh terhadap Praktik Environmental Disclosure
2 Djoko
Suhardjanto 2010
Corporate Governance, Karakteristik Perusahaan Dan
Environmental Disclosure Variabel Independen: Size,
Leverage, Proporsi Dewan Komisaris Independen, dan
Profitabilitas
Variabel Dependen: Environmental Disclosure
Variabel Independen: Jumlah Rapat Komisaris, Latar
Belakang Culture atau Etnic Komisaris Utama, Latar
Belakang Pendidikan Komisaris Utama, Proporsi Auditor
Independen dan Cakupan Operasional Perusahaan.
Tahun data: 2007 Size dan Leverage berpengaruh
terhadap Environmental Disclosure.
Proporsi Dewan Komisaris Independent dan Profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap praktik Environmental Disclosure.
42
43
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
3 Hary Ardian
dan Surya Rahardja
2013 Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan
Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Studi Empiris
pada Seluruh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010 Variabel Independen: Ukuran
Dewan Komisaris Size, Leverage dan Profitabilitas
Variabel Independen: Status Perusahaan BUMN
Variabel Dependen: Pengungkapan tanggungjawab
sosial dan lingkungan perusahaan
Tahun Data: 2010 Ukuran Dewan Komisaris dan
Size Perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan
pengungkapan tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan.
Sedangkan Leverage dan Profitabilitas tidak berpengaruh
positif terhadap kebijakan pengungkapan
tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan.
4 Djoko
Suhardjanto dan Umi
Choiriyah
2010 Information GAP: Demand
Supply Environmental di Indonesia
Variabel Independen: Leverage, Profitabilitas dan Size
Variabel Dependen: Luas pengungkapan tanggung jawab
lingkungan perusahaan Variabel Independen: Pofile,
Cakupan Operasional Perusahaan, dan Latar Belakang
Pendidikan Komisaris Utama.
Tahun Data: 2008 Leverage berpengaruh terhadap
luas pengungkapan tanggung jawab lingkungan perusahaan.
Profitabilitas dan Size tidak berpengaruh terhadap luas
pengungkapan tanggung jawab lingkungan perusahaan.
44
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
5 Rinny Amelia
Hadjoh dan I Made Sukartha
2013 Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Kinerja Keuangan dan Eksposur Media pada
Pengungkapan Informasi Lingkungan
Variabel Independen: Ukuran perusahaan dan profitabilitas
Variabel Dependen: Pengungkapan Informasi
Lingkungan Variabel Independen: Eksposur
Media
Tahun Data: 2006-2010 Ukuran perusahaan dan
profitabilitas berpengaruh terhadap besarnya pengungkapan
lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan.
6 Adhy Karyo
Nugroho dan Agus
Purwanto
2013 Pengaruh Karakteristik
Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Good
Corporate Governance Terhadap Pengungkapan
Triple Bottom Line Di Indonesia
Variabel Independen: Ukuran Dewan Komisaris, Ukuran
Komite Audit, Leverage, dan Profitabilitas
Variabel Independen: Likuiditas, Jenis Industri, Kepemilikan
Asing, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan
Manajemen, Penjualan dan Karyawan
Variabel Dependen: Pengungkapan Triple Bottom
Line
Tahun Data: 2008-2011 Ukuran Dewan Komisaris,
Ukuran Komite Audit, dan Leverage berpengaruh terhadap
tingkat Pengungkapan Triple Bottom Line.
Sedangkan Profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap
tingkat Pengungkapan Triple Bottom Line.
45
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
7 Agung
Suaryana dan Febriana
2012 Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial Dan Lingkungan pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Variabel Independen: Size, Ukuran Dewan Komisaris,
Leverage dan Profitabilitas
Sampel: Perusahaan Manufaktur di BEI
Variabel Independen: Kepemilikan Manajerial
Variabel Dependen: Pengungkapan Sosial dan
Lingkungan
Tahun Data: 2009 Size berpengaruh terhadap
Pengungkapan Sosial dan Lingkungan.
Sedangkan Ukuran Dewan Komisaris, Leverage dan
Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan Sosial
dan Lingkungan.
8 Agny Gallus
Pratama dan Rahardja
2013 Pengaruh Good Corporate
Governance Dan Kinerja Lingkungan Terhadap
Pengungkapan Lingkungan Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur dan Tambang yang Terdaftar
pada Bursa Efek Indonesia BEI dan Termasuk dalam
PROPER Tahun 2009-2011 Variabel Independen:
Environmental Performance, Ukuran Dewan Komisaris,
Proporsi Dewan Komisaris Independen,dan Ukuran Komite
Audit
Variabel Dependen: Environmental Disclosure
Sampel: perusahaan yang terdaftar PROPER Kementerian
Lingkungan Hidup Variabel Independen: Jumlah
Rapat Dewan Komisaris
Tahun data: 2009 - 2011 Environmental Performance
berpengaruh terhadap praktik Environmental Disclosure.
Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan Komisaris
Independen,dan Ukuran Komite Audit tidak berpengaruh terhadap
praktik Environmental Disclosure.
46
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
9 T. K. G.
Sameera dan P. R.
Weerathunga
2013 Environmental Disclosure
Practices Of Manufacturing Industry
–Evidence From Listed Companies In The
Colombo Stock Exchange CSE In Sri Lanka
Variabel Independen: Size, Leverage, dan Profitabilitas
Variabel Dependen: Environmental Disclosure
Variabel Independen: Shareholder Power, Goverment
Power, Environmental Concern, ISO 14001 Certification, dan
Firm Age
Tahun Data: 2011 Size, Leverage, dan Profitabilitas
tidak berpengaruh terhadap Praktik Environmental
Disclosure.
10 Yingjun Lu dan Indra
Abeysekera 2014
Stakeholders’ Power, Corporate Characteristics,
and Social and Environmental Disclosure
Variabel Independen: Size, Profitabilitas, dan Leverage.
Variabel Independen: Goverment Power, Shareholder
Power, Auditor Power, Industry Classification, dan Overseas
Listing
Variabel Dependen: Pengungkapan Sosial dan
Lingkungan
Tahun Data: 2008 Size dan Profitabilitas mempunyai
pengaruh terhadap Pengungkapan Sosial dan Lingkungan.
Leverage mempunyai tidak berpengaruh terhadap
Pengungkapan Sosial dan Lingkungan.
47
No. Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
11 Patricia Stanton
2012 Determinants of
Environmental Disclosure in Thai Corporate Annual
Reports Variabel Independen: Size dan
Profitabilitas Variabel Independen: Type of
Industry, Ownership Status, dan Country of Origin.
Tahun data: 2007 Size berpengaruh terhadap
Environmental Disclosure. Profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap luas Environmental Disclosure perusahaan.
12 Maria Wijaya 2012
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Variabel Independen:
Environmental Performance, Ukuran Dewan Komisaris,
Leverage, Profitabilitas, dan Size
Sampel: perusahaan Manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia dan termasuk kedalam kualifikasi PROPER
Variabel Dependen: Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial
Tahun data: 2008 - 2010 Size berpengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Environmental Performance, Ukuran Dewan Komisaris,
Leverage, dan Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Diolah dari berbagai sumber
C. Kerangka Pemikiran
Gambar dibawah ini menunjukkan kerangka penelitian yang dibuat dalam model penelitian mengenai pengaruh Environmental Performance
X
1
, Good Corporate Governance, dalam hal ini dilihat dari variabel Ukuran Dewan Komisaris X2, Proporsi Dewan Komisaris Independen X3, serta
Ukuran Komite Audit X4, dan Karakteristik Perusahaan yang dilihat dari variabel Size X5, Leverage X6, serta Profitabilitas X7 terhadap
Environmental Disclosure Y.
48
49 Ukuran Dewan Komisaris X
2
Proporsi Dewan Komisaris Independen X
3
Ukuran Komite Audit X
4
Size X
5
Leverage X
6
Profitabilitas X
7
ENVIRONMENTAL DISCLOSURE
Variabel Dependen Variabel Independen
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Good Corporate Governance
Karakteristik Perusahaan Environmental Performance
X
1
Metode Analisis Regresi Berganda
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas 2. Uji Hetereskedastisitas
3. Uji Normalitas
Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi
2. Uji Regresi Secara Parsial dan Simultan
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
50
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka penelitian di atas, model tersebut menggambarkan pengaruh antara Environmental Performance, Good Corporate Governance yang
terdiri dari Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan Komisaris Independen, dan Ukuran Komite Audit serta Karakteristik Perusahaan yang terdiri dari Size,
Leverage, dan
Profitabilitas variabel
independen terhadap
Praktik Environmental Disclosure Perusahaan variabel dependen. Oleh karena itu,
sesuai permasalahan penelitian dan tujuan penelitian ini, hipotesis yang diajukan untuk diuji adalah:
1. Pengaruh Environmental Performance terhadap Praktik Environmental