Peranan Hutan Kota Studi Pengembangan Hutan Kota Universitas Riau Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Masyarakat Kampus

2.4 Peranan Hutan Kota

Salah satu upaya untuk meningkatkan daya dukung dan kualitas lingkungan hidup di perkotaan adalah dengan menciptakan kota di dalam hutan dan taman dengan menggunakan pendekatan ilmu hutan kota Dahlan 2004. Sesuai dengan Undang –Undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan “untuk kepentingan pengaturan iklim mikro, estetika dan resapan air disetiap kota ditetapkan kawasan tertentu sebagai hutan kota“. Sedangkan menurut Dahlan 1992 peranan dan fungsi hutan kota adalah sebagai identitas kota, pelestarian plasma nutfah, penahan dan penyaring partikel padat dari udara, penyerap dan penjerap partikel timbal, penyerap dan penjerap debu semen, peredam kebisingan, mengurangi bahaya hujan asam, penyerap CO 2 dan penghasil O 2 , penyerap CO, penahan angin, penyerap dan penepis bau, mengatasi penggenangan, mengatasi intrusi air laut, produksi terbatas, ameliorasi iklim, pengelolaan sampah, pelestarian air tanah, penapis cahaya silau, meningkatkan keindahan, sebagai habitat burung, mengurangi stres, mengamankan pantai terhadap abrasi, meningkatkan industri pariwisata, sebagai hobi dan pengisi waktu luang. Irwan 2008 mengemukakan bahwa fungsi hutan kota sangat tergantung kepada komposisi dan keanekaragaman jenis dari komunitas vegetasi dan tujuan perancangannya. Secara garis besar fungsi hutan kota dapat dikelompokkan menjadi tiga fungsi yaitu fungsi lanskap fungsi fisik dan fungsi sosial, fungsi pelestarian lingkungan dan fungsi estetika keindahan. Manfaat hutan kota menurut komisi kerjasama antara Proyek Pembangunan Kehutanan Daerah dengan Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan tahun 1987 dengan Fakultas Kehutanan IPB adalah sebagai berikut: a. Konservasi Tanah dan Air Di kota –kota besar semakin banyak tanah–tanah yang tidak tertutup vegetasi dan semakin banyak tanah yang tertutup gedung –gedung dan aspal, sehingga tidak mampu merembeskan air ke dalam tanah. Bahaya –bahaya yang mungkin timbul perlu dicegah dengan membangun hutan kota pada daerah tertentu, karena pohon –pohon dapat meningkatkan peresapan air dan menyimpannya di dalam tanah kemudian dipergunakan lagi sehingga terjadi siklus hidrologi. b. Sarana Kesehatan dan Olahraga Proses pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar minyak BBM khususnya dari kendaraan bermotor akan mengeluarkan gas CO yang sangat berbahaya bagi manusia, karena mengurangi ketersediaan O 2 di udara yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk bernafas. Pohon dapat mengamankan bahaya CO melalui proses fotosintesis dan menghasilkan O 2 sebagai salah satu produknya. Adanya hutan kota akan lebih menarik warga kota untuk berolahraga di dalamnya karena lingkungan mikro yang diciptakan oleh hutan kota lebih segar, sehingga hutan kota cocok dikembangkan baik di lingkungan rumah sakit, perkantoran maupun pemukiman. c. Wadah Rekreasi dan Wisata Dalam menghadapi pekerjaan –pekerjaan yang terus–menerus memeras pikiran harus diimbangi dengan penyegaran sehingga kita dapat menghadapi pekerjaan selanjutnya dengan baik. Di kota –kota besar kebutuhan rekreasi sudah merupakan bagian dari kehidupan masyarakat modern. Karyawan pabrik, pegawai kantor, mahasiswa dan pelajar bahkan ibu rumah tangga sangat memerlukan adanya rekreasi. Dengan adanya hutan kota memungkinkan kebutuhan penduduk kota terhadap rekreasi akan lebih cepat terpenuhi. d. Habitat Satwa Satwa terutama burung sangat membutuhkan pohon sebagai tempat mencari makan maupun tempat bersarang dan bertelur. Pembangunan hutan kota perlu memperhatikan pemilihan jenis yang disenangi burung –burung yang membutuhkan bunga, buah maupun biji sebagai makanannya. e. Produksi Terbatas Hutan kota harus dikelola secara profesional karena fungsinya yang serbaguna. Pengelolaan yang profesional ini diharuskan menerapkan prinsip- prinsip silvikultur seperti pemangkasan, penjarangan dan sebagainya. Dari hasil pemeliharaan ini diperoleh hasil sampingan berupa kayu yang dapat dipergunakan sebagai kayu bakar, kayu pertukangan dan sebagainya. Disamping hasil berupa kayu dapat juga dihasilkan berbagai jenis buah maupun biji yang dapat dimanfaatkan tanpa mengganggu fungsi pokoknya. f. Ameliorasi Iklim Elemem –elemen pokok iklim seperti radiasi matahari, suhu, angin dan kelembaban mempengaruhi kenyamanan hidup manusia dan penghuni bumi lainnya. Berkat kemajuan teknologi, manusia dapat mengatur suhu, cahaya, aliran udara dan kelembaban dalam ruangan tertutup tetapi belum mampu mengatur iklim di ruang terbuka. Pepohonan dan vegetasi lainnya dapat menciptakan iklim mikro yang nyaman bagi manusia melalui pengaturan suhu, cahaya, kelembaban dan aliran udara.

2.5 Persepsi dan Preferensi