Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

44

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan metode penelitian yang berisi pembahasan singkat tentang pendekatan penelitian, prosedur penelitian, sampel dan tehnik sampling, serta tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini.

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan non eksprimen dan metode kuantitatif. Penjelasan tentang metode penelitian ini akan mencakup : Satu, prosedur penelitian,yaitu prosedur dan mekanisme yang akan dilalui dalam pelaksanaan penelitian. Kedua, partisipan, yaitu sampel atu subyek penelitian yang akan dipilih sesuai dengan tujuan dan kepentingan penelitian. Ketiga, instrumen atau pengukuran yaitu alat pengumpul data yang akan digunakan. Keempat, tehnik analisa data yang akan dipilih untuk mengetahui validitas konstruk dan uji hipotesis penelitian. A.1. Prosedur Penelitian Suatu kuisioner yang mengukur reaksi terhadap kekerasan dan serangan kepada kelompok Islam Jamaah dan Syiah, serta sikap terhadap berbagai ormas Islam atau kelompok Islam yang sering melakukan kekerasan terhadap Islam Jamaah dan Syiah seperti FPI dan lain-lain akan dibagikan kepada kurang lebih kepada 200 responden mahasiswa. Para responden diambil dari mahasiswa yang mengikuti mata kuliah yang diampu peneliti yaitu sebanyak 5 kelas. Setiap responden pada kuliah perdana diminta mengisi kuisioner di kelas dengan waktu yang telah ditentukan sehingga peluang untuk mengisi kuisioner secara asal-asalan atau mengisi atas dasar social desirability menjadi berkurang. 45 A.2. Partisipan Penelitian Sampel atau partisipan penelitian akan mencerminkan trend demografis keagamaan dari universitas secara lebih seimbang. Partisipan penelitian yang terdiri dari mahasiswa diharapkan adalah mereka yang berafiliasi kepada kelompok-kelompok organisasi mahasiswa karena akan mencerminkan keragaman dari segi pemikiran keagamaan dan latarbelakang keagamaan. Jumlah kuisioner yang disebar sekitar 220 paket tetapi yang dipakai untuk penelitian sebanyak 198 paket karena yang lain dipandang tidak memenuhi syarat untuk dianalisis, misalnya karena banyak respon atau jawaban yang kosong. A.3. Instrumen Penelitian Pengukuran identifikasi sosial, SDO, dukungan terhadap FPI dan dukungan terhadap kekerasan kepada Kelompok Ahmadiyah dan Kelompok Syiah dilakukan. Instrumen penelitian untuk mengukur variabel-variabel penelitian ini dilakukan melalui proses kajian literatur terkait, kemudian sebagian diadopsi dan diadaptasi, sedangkan sebagian lainnya dibuat sendiri oleh peneliti dengan merujuk kepada teori dan konstruk yang dipilih dan digunakan dalam penelitian ini. Identifikasi kelompok keagamaan diasesmen dengan skala identifikasi yang terdiri dari dua item, yaitu seberapa kuat anda mengidentifikasi diri anda sebagai Muslim Sunni 1=tidak sama sekali, 4=sangat kuat dan seberapa dekat anda merasa sebagai Muslim Sunni 1=tidak sama sekali, 5=sangat dekat. Berikut contoh item-item untuk mengukur identifikasi sosial dalam penelitian ini. Instrumen ini hanya berisi dua item yang menggambarkan identifikasi sebagai penganut 46 mazhab ahlussunnah wal jamaah dan menggambarkan perasaan sebagai penganut mazhab ahlussunnah wal jamaah. Tabel 1 Instrumen Identifikasi Sosial No Pertanyaan 1 Seberapa kuat anda mengenal diri anda sebagai orang Islam bermazhab ahlussunnah wal jamaah 2 Seberapa kuat anda merasa sebagai orang Islam ahlussunnah wal jamaah SDO akan diukur dengan skala SDO dari Prato dkk 1994 yaitu pengukuran dengan 16 item dengan respon skala 4 mulai dari sangat setuju 4 sampai sangat tidak setuju 1. Berikut contoh item-item yang mengukur orientasi dominasi sosial yang ada pada seseorang. Tabel 2 Instrumen SDO No Pernyataan 1 Beberapa kelompok lebih berguna dibandingkan kelompok lain 2 Dalam meraih keinginan kelompok saya, kadang-kadang diperlukan cara-cara kekerasan terhadap kelompok lain 3 Kelompok unggul pasti akan menguasai kelompok bawah 4 Untuk bertahan hidup, boleh saja meremehkan kelompok lain 47 5 Jika kelompok-kelompok tertentu tingggal di tempat mereka maka kita tidak akan mendapatkan banyak masalah 6 Jika satu kelompok di atas dan kelompok lain berada di bawah maka itulah kondisi yang baik 7 Kelompok rendahan harus tinggal di tempat mereka sendiri 8 Kelompok lain mesti bertahan di tempat mereka 9 Jika semua kelompok setara maka itulah kondisi yang baik 10 Kami mencita-citakan kesetaraan kelompok 11 Semua kelompok harus diberikan kesempatan yang sama dalam hidup 12 Kita harus melakukan apapun yang dapat kita lakukan untuk menciptakaan kesetaraan di antara kelompok-kelompok yang beragam. 13 Kesetaraan sosial terus meningkat 14 Jika kita memperlakukan kelompok berdasarakan kesetaraan maka tidak banyak masalah yang akan muncul 15 Kita harus berjuang untuk meraih kesetaraan penghasilan 16 Tidak ada satupun kelompok yang boleh menguasai kelompok lain Persepsi keterancaman simbolik dibuat sendiri oleh peneliti dengan merujuk kepada konsep dan teori tentang persepsi keterancaman setelah melihat contoh instrumen penelitian lain seperti penelitian Levin dkk 2003. 48 Tabel 3 Instrumen Persepsi Keterancaman No Pernyataan 1 Ajaran Ahmadiyah mengusik keimanan umat Islam di Indonesia karena meyakini ada nabi setelah Nabi Muhammad 2 Ajaran Syiah tidak sesuai dengan ajaran Islam karena memiliki cara beribadah yang berbeda dengan umat Islam 3 Bila Kaum Ahmadiyah dibiarkan berkembang di Indonesia maka umat Islam akan tersingkir 4 Kaum Syiah tidak pantas hidup di Indonesia karena merusak ajaran Islam yang dianut mayoritas penduduk Indonesia Dukungan terhadap ormas Islam atau Kelompok Islam Pro Kekerasan diukur dengan menghitung tingkat dukungan mulai dari sangat menolak 1 sampai sangat mendukung 4. Dalam penelitian ini, yang dipilih sebagai ormas Islam pro kekerasan di antaranya adalah FPI dan ormas lokal yang terlibat dalam berbagai kekerasan terhadap Ahmadiyah dan Syiah. Dukungan terhadap kekerasan kepada Ahmadiyah dan Syiah akan diukur dengan menanyakan keabsahan kekerasan terhadap kedua kelompok tersebut melalui item yang berbunyi “seberapa besar anda merasa bahwa kekerasan terhadap Ahmadiyah dan Kelompok Syiah diben arkan?” Respon atas pertanyaan terdiri dari tidak benar sama sekali 4 dan sangat benar 1. Berikut contoh instrumen penelitian untuk mengukur dukungan terhadap kekerasan yang dibuat dengan mengadopsi dan mengadaptasi instrumen yang telah ada dari Levin dkk 49 2003. Adaptasi yang dilakukan terhadap instrumen penelitian ini tergolong menyeluruh karena konteks dan situasi penelitian Levin dkk berbeda jauh dengan konteks penelitian yang peneliti lakukan. Levin dkk melakukan penelitian di Libanon, salah satu kawasan yang secara sosiologis-antropologis tentu berbeda jauh dengan Indonesia sebagai tempat penelitian ini. Tabel 4 Item-item instrumen dukungan terhadap kekerasan No Pernyataan 1 Saya mendukung umat Islam yang mengusir Ahmadiyah dari tempat tinggal mereka 2 Saya mendukung ormas-ormas Islam melawan Syiah walaupun harus dengan cara yang keras. 3 Saya sepakat untuk memaksa Ahmadiyah keluar dari Islam karena bertentangan dengan ajaran inti Islam 4 Saya setuju jika Syiah dilarang di Indonesia karena merusak akidah Islam A.4. Analisa Data Penelitian Analisa data dilakukan dengan dua tehnik, yaitu tehnik analisa CFA dan regresi. Tehnika analisa CFA dilakukan untuk melihat validitas konstruk dan tehnik analisa regresi untuk melihat pengaruh iv terhadap dv serta bobot sumbangan masing-masing iv terhadap dv. Tehnik CFA dilakukan dengan bantuan program Lisrel 8.8 dan analisa regresi dilakukan dengan bantuan program SPSS 14.00. 50

B. Waktu Penelitian