Peranan Aparatur Pemerintah Kota Pematang Siantar Dalam Pelayanan Pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Studi Pada Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar

(1)

SKRIPSI

PERANAN APARATUR PEMERINTAH KOTA PEMATANG SIANTAR DALAM PELAYANAN PENGURUSAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK

STUDI PADA KECAMATAN SIANTAR TIMUR KOTA PEMATANGSIANTAR

DISUSUN OLEH:

130921003

ASTRIA DEWI SARTIKA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT,Tuhan yang Maha Esa, pemilik alam semesta ini, karena berkat rahmat dan karunia nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat yang telah memperjuangkan agama Allah di muka bumi ini.

Skripsi ini merupakan salah satu beban mata kuliah yang harus dilaksanakan dan untuk memenuhi persyaratan akademis untuk mendapatkan gelar sarjana social dari Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul dari skripsi ini adalah “ PERANAN APARATUR PEMERINTAH KOTA PEMATANG SIANTAR DALAM PELAYANAN PENGURUSAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK”.

Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan dari semua pihak, maka skripsi ini tidak akan dapat selesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, baik dari mulai penulisan proposal, saat penelitian, sampai selesainya skripsi ini, yaitu:

Terima kasih kepada Bapak Drs. M.Husni Thamrin Nasution, M.Si, selaku pembimbing atas segala ilmu, motivasi, nasehat, dan bantuan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tugas akhir hingga penyelesaikan penelitian skripsi ini. Seluruh staf pengajar program studi ilmu Administrasi Negara, terutama Ibu Arlina, SH.,M.Hum, selaku penguji.


(3)

Ucapan terima kasih yang tiada tara untuk orang tua penulis. Untuk Ibu yang telah menjadi ibu yang terhebat sejagad raya, nasehat, cinta, perhatian dan kasih sayang serta doa yang tentu takkan bisa penulis balas, serta buat alm. Ayah terima kasih telah menjadi motivasi dalam hidup penulis untuk menggapai gelar sarjana, semoga alm. Ayah bangga, senang dan tersenyum melihat dari surga

Untuk kedua abang dan kakak penulis, Supranoto, Suharyanto, Francisca Guslina, terima kasih atas doanya selama ini sehingga penulis bisa selesai untuk gelar sarjana.

Untuk Bapak Ir. JP.Mangapul. Sitanggang, selaku camat siantar timur yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi yang sangat dibutuhkan.

Terima kasih untuk teman-teman infomedia nusantara cc telkomsel medan, abang rollowe, kakak roma, kakak nelly, anak-anak cluster gaza dan semuanya yang telah mengajarkan penulis arti kekeluargaan, tanggung jawab, dan kepedulian. Terima kasih banyak atas segala kebersamaan dan waktu yang telah kalian berikan kepada penulis selama ini.

Tidak lupa untuk teman-teman Ilmu Adminitrasi Negara Ekstensi stambuk 2013 untuk bantuan dan kebersamaan selama perkuliahan di Ilmu Administrasi Negara.


(4)

Penulis menyadari skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna, karena sesungguhnya kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT, tetapi penulis senatiasa berusaha untuk melakukan yang terbaik. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ni, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Februari 2015 Hormat Saya


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR……….i

DAFTAR ISI………...iv

DAFTAR TABEL………...vii

DAFTAR LAMPIRAN………x

ABSTRAK………..xi

BAB I : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang masalah………1

1.2.Perumusan Masalah………..6

1.3.Tujuan penelitian………..6

1.4.Manfaat Penelitian………7

1.5.Kerangka Teori……….8

1.5.1. Aparatur Pemrintah 1.5.1.1.Pengertian Aparatur Pemerintah ………8

1.5.1.2. Fungsi Aparatur Pemerintah………12

1.5.2 Pelayanan Publik ………..16


(6)

1.5.3 Kartu Tanda Penduduk Eletronik (e-KTP)………..25

1.5.3.1 Pengertian Kartu Tanda Penduduk Elektronik………25

1.5.3.2 Keungulan Kartu Tanda Penduduk ElektroniK………..26

1.6. Defenisi Konsep………...27

1.7. Sistematika Penulisan………...28

BAB II : METODE PENELITIAN II.1. Bentuk Peneltian……….30

II.2. Lokasi Penelitian ………30

II.3. Informan……….30

II.4. Teknik Pengumpulan Data……….32

II.5. Teknik analisa Data………33

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Kecamatan Siantar Timur………...34

III.2. Letak Geografis Dan Luas Wilayah Kecamatan Siantar Timur………36

III.2.1. Geografis……….37

III.3. Demografi Kecamatan Siantar Timur……….39


(7)

III.3.1.1. Data Penduduk Berdasarkan Suku………....39

III.3.1.2. Data Penduduk Berdasarkan Agama……….41

III.3.1.3. Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian………43

III.3.1.4. Data Penduduk Berdasarkan Status Kewarganegaraan……….44

III.3.1.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin………..44

III.3.2. Potensi Daerah………..44

III.4. Fasilitas Umum Dan Sosial……….45

III.5. Prosedur Dan Tata Cara Proses Penerbitan e-KTP……….47

III.5.1. Tata Cara Pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik………..49

III.5.2. Tata Cara Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Elektronik………51

III.6. Struktur Organisasi Di Kecamatan Siantar Timur………..61

BAB IV: PENYAJIAN DATA IV.1. Data Identitas Responden………64

IV.2. Penyajian Data Berdasarkan Kuesioner Dan Wawancara………..67

IV.2.1. Penyajian Berdasarkan Kuesioner………67

IV.2.2. Penyajian Berdasarkan Hasil Wawancara………85 BAB V : ANALISA DATA


(8)

V.1. Peranan Aparatur Pemerintah Dalam Pelayanan EKTP………92 V.2. Peranan EKTP………..97 BAB : VI PENUTUP

VI.1.1 Kesimpulan………101 VI.1.2 Saran………..103 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Nama Lurah Dan Jumlah Lingkungan………38 Tabel 3.2 : Nama kelurahan dan Luas Wilayah Berdasarkan Kelurahan…….39 Tabel 3.3 : Data Penduduk Berdasarkan Suku………39 Tabel 3.4 : Data Penduduk Berdasarkan Agama………..41 Tabel 3. 5 : Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian……….43 Tabel 3. 6 : Data Penduduk Berdasarkan Status Kewarganegaraan………….44 Tabel 3.7 : Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ………...44 Tabel 3.8 : Fasilitas Umum Dan Sosial……….45 Tabel 4.1 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……...65 Tabel 4.2 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Umur………65 Tabel 4.3 :Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan..66

Tabel 4.4 :Distrubusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Mengetahui Prosedur ( Tata Cara ) Pengajuan Permohonan Pelayanan Dalam Pengurus EKTP………68

Tabel 4.5 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Prosedur Pelayanan Dalam e-KTP Mudah Dan Tidak Berbelit-

Belit………..68

Tabel 4.6 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Ada Sosialisasi Dari Aparatur Kecamatan Siantar Timur Tentang Tata Cara Penyampaian Dan


(10)

Pelayanan Kepada Masyarakat Dalam Pengurusan EKTP………69

Tabel 4.7 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Sudah Mengikuti Prosedur

Pengurusan EKTP Yang Telah Ditetapkan………71

Tabel 4.8 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Pengurusan EKTP Selalu Mendapatkan Pelayanan Yang Sama Dari Aparatur Pemerintah Setempat………72

Tabel 4.9 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Pengurusan EKTP Pernah Mengetahui Bahwa Aparatur Pemerintah Kecamatan Siantar Timur Memberikan Pelayanan Yang Berbeda-Beda Kepada Masyarakat Seperti Atas Dasar Hubungan Keluarga, Priomardial Dan Lain-Lain……….73

Tabel 4.10 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Pelayanan Pengurusan EKTP Dalam Pengambilan Dan Perekaman Pas Photo, Tanda Tangan Dan Sidik

Jari Penduduk Sangat Baik Dan Bagus……….74

Tabel 4.11 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Perlakuan Kurang Menyenangkan Dalam Pengurusan EKTP Terutama Pengambilan Dan Perekaman

Pas Photo, Tanda Tangan Dan Sidik Jari


(11)

Tabel 4.12 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Pernah Mengalami Kesalahan Data Pada pengurusan EKTP Seperti pas Photo, Tanda Tangan, Sidik Jari dan Biodata Penduduk………76

Tabel 4.13 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Dalam Penyelesian Pengurusan EKTP Di Kecamatan Siantar Timur Sangat Cepat………77

Tabel 4.14 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Mengetahui Jangka Waktu

Penyelesian Pengurusan EKTP Dikecamatan Siantar Timur………..78

Tabel 4.15 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Penyelesian EKTP Selalu Siap Tepat Waktu……….79

Tabel 4.16 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Pengurusan EKTP Dikenai Biaya……….80

Tabel 4.17 : Distribusikan Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Biaya Pengurusan EKTP Tersebut Memberatkan………...81

Tabel 4.18 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Memberikan Tips Jika

Tidak Dikenakkan Biaya Dalam Pengurusan EKTP………82

Tabel 4.19 : Distribusikan Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Fasilitas Pelayanan EKTP Memadai………...83

Tabel 4.20 : Distribusi Berdasarkan Jawaban Responden Berdasarkan Apakah Kondisi

Fasilitas Digunakan Dengan Baik Dan Optimal………..…..84


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Kecamatan Siantar Timur 2. Daftar Pegawai Kecamatan Siantar Timur 3. Kuesioner Penelitian

4. Daftar Pertanyaan Dan Hasil Wawancara 5. Surat Persetujuan Judul Skripsi

6. Penunjukkan Dosen Pembimbing

7. Undangan Seminar Rencana Usulan Penelitian Skrispsi 8. Berita Acara Seminar Rencana Usulan Penelitian Skripsi

9. Daftar Hadir Peserta Seminar Rencana Usulan Penelitian Skripsi 10.Surat Izin Penelitian Dari Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik


(13)

ABSTRAK

PERANAN APARATUR PEMERINTAH KOTA PEMATANG SIANTAR DALAM PELAYANAN PENGURUSAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK

STUDI PADA KECAMATAN SIANTAR TIMUR KOTA PEMATANGSIANTAR

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui peran Aparatur pemerintah di unit pelaksana teknis dinas kependudukan dan catatan sipil di Kecamatan Siantar Timur dalam memberikan pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik kepada masyarakat dan Mendeskripsikan kendala-kendala dalam standart pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) di Kecamatan Siantar Timur.

` Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripif dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana tata cara pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) dan peranan aparatur pemerintah yang berkecimpung dalam pelayanan pengurusan E-KTP tersebut.

Disini kita akan melihat sejauh mana Kantor Kecamatan Siantar Timur memberikan pelayanan kepada masyarakat, apakah terdapat kelambatan dari aparatur pemerintah itu sendiri ataukah berbelit-belitnya proses yang dilalui dalam pengurusan Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) tersebut. Kurangnya informasi yang diberikan kepada masyarakat mengenai besarnya biaya dalam pengurusan E-KTP juga dapat berpengaruh, atau kalaupun biaya dalam pembuatan E-KTP tadi sudah ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) namun dalam realisasinya biaya pembuatan E-KTP sering berbeda dengan apa yang tercantum dalam peraturan. Hal ini bisa saja disebabakan karena kesalahan pada faktor sumber daya pemerintahnya dan bisa juga karena faktor minimnya dukungan fasilitas pengadaan atas fasilitas kerja pemerintah, yang masih dominan manual dalam pengerjaan tugas. Akibat hal hal tersebut di atas harus diakui secara perlahan-lahan akan mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan dan kinerja pemerintah, bahwa kendala yang dihadapi sekarang dikantor kecamatan tersebut adalah dimana EKTP masyarakat sampai sekarang masih ada yang belum keluar. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pemerintah harus lebih responsif dan akuntabel guna memberikan pelayanan yang prima dan dapat memuaskan masyarakat.

Kata Kunci : peranan aparatur pemerintah kota, pelayanan pengurusan kartu tanda penduduk elektronik .


(14)

ABSTRAK

PERANAN APARATUR PEMERINTAH KOTA PEMATANG SIANTAR DALAM PELAYANAN PENGURUSAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK

STUDI PADA KECAMATAN SIANTAR TIMUR KOTA PEMATANGSIANTAR

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui peran Aparatur pemerintah di unit pelaksana teknis dinas kependudukan dan catatan sipil di Kecamatan Siantar Timur dalam memberikan pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik kepada masyarakat dan Mendeskripsikan kendala-kendala dalam standart pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) di Kecamatan Siantar Timur.

` Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripif dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana tata cara pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) dan peranan aparatur pemerintah yang berkecimpung dalam pelayanan pengurusan E-KTP tersebut.

Disini kita akan melihat sejauh mana Kantor Kecamatan Siantar Timur memberikan pelayanan kepada masyarakat, apakah terdapat kelambatan dari aparatur pemerintah itu sendiri ataukah berbelit-belitnya proses yang dilalui dalam pengurusan Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) tersebut. Kurangnya informasi yang diberikan kepada masyarakat mengenai besarnya biaya dalam pengurusan E-KTP juga dapat berpengaruh, atau kalaupun biaya dalam pembuatan E-KTP tadi sudah ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) namun dalam realisasinya biaya pembuatan E-KTP sering berbeda dengan apa yang tercantum dalam peraturan. Hal ini bisa saja disebabakan karena kesalahan pada faktor sumber daya pemerintahnya dan bisa juga karena faktor minimnya dukungan fasilitas pengadaan atas fasilitas kerja pemerintah, yang masih dominan manual dalam pengerjaan tugas. Akibat hal hal tersebut di atas harus diakui secara perlahan-lahan akan mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan dan kinerja pemerintah, bahwa kendala yang dihadapi sekarang dikantor kecamatan tersebut adalah dimana EKTP masyarakat sampai sekarang masih ada yang belum keluar. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pemerintah harus lebih responsif dan akuntabel guna memberikan pelayanan yang prima dan dapat memuaskan masyarakat.

Kata Kunci : peranan aparatur pemerintah kota, pelayanan pengurusan kartu tanda penduduk elektronik .


(15)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan laju reformasi dan semakin kompleksnya tuntutan-tuntutan, maka penyelenggaraan pemerintahan di daerah perlu ditelaah kembali, sebab selama ini penyelenggaraan pemerintahan cenderung sentralistik, padahal pelaksanaan otonomi daerah seharusnya berdasarkan desentralisasi. Karena itu dengan adanya Undang-undang Pemerintah Daerah No. 32 Tahun 2004 yang menggantikan Undang-undang No. 22 Tahun 1999 diharapkan pelaksanaan pemerintahan daerah dapat terlaksana dengan baik dan mencapai hasil yang maksimal.Undang-undang No. 32 Tahun 2004 mengharuskan aparatur pemerintah daerah untuk memahami tanggung jawab yang penuh sebagai pelaksana pemerintahan daerah. Mengingat kemampuan aparatur dalam menunjang pelaksanaan otonomi daerah, maka senantiasa pemerintah daerah dapat membina, menata, melatih aparatnya demi terwujudnya pemerintah yang benar-benar mampu mengurus urusan rumah tangganya sendiri.

Secara umum pelayanan publik dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh birokrasi politik untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga negara yang memerlukan berbagai jenis pelayanan, mulai dari urusan sosial dan politik, berupa pembuatan Akte Kelahiran dan Kartu Tanda Penduduk, sertifikat tanah.Kemudian aspek ekonomi danbisnis, seperti izin berusaha atau berinvestasi, izin mendirikan bangunan, maupun melakukan kegiatan bisnis untuk alasan dan tujuan-tujuan tertentu, sampai kepada berbagai jenis pelayanan publik


(16)

lainnya (Marsuki, 2006:52). Setiap warga Negara tidak akan pernah bisa menghindar dari berhubungan dengan birokrasi pemerintah. Pada saat yang sama, birokrasi pemerintah adalah satu-satunya organisasi yang memiliki legitimasi untuk memaksakan berbagai peraturan dan kebijakan menyangkut masyarakat dan setiap warga negara. Itulah sebabnya pelayanan yang diberikan birokrasi pemerintah menuntut tanggung jawab yang tinggi. Seperti diketahui bahwa birokrasi pemerintah mempunyai fungsi mengatur ,memerintah, menyediakan fasilitas, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tujuan supaya kepentingan-kepentingan umum pelayanan administrasi dapat dipenuhi melalui serangkaian aturan-aturan yang sama bagi semua pihak (Ghuffan, 1991:37).Untuk melaksanakan fungsi tersebut, maka dalam sistem birokrasi telah diatur suatustruktur yang dimaksudkan untuk memberikan solusi yang paling mendukung dan mempermudah kinerja pejabat pemerintah dalam mencapai sasaran organisasi dimana dalam mencapai struktur ini mencakup antara lain adanya pembagian kerja, pelimpahan wewenang, dan prinsip impersonalisasi yang tidak membeda-bedakan dalam pemberian layanan. Salah satunya yaitu mengenai pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat.

Pelayanan publik merupakan proses pemberian layanan yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat atau publik tanpa membeda-bedakan golongan tertentu dan diberikan secara sukarela atau dengan biaya tertentu sehingga kelompok yang paling tidak mampu sekalipun dapat menjangkaunya. Pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah pada dasarnya tidak berorientasi profit yaitu pelayanan yang dilakukan sebenarnya untuk kepuasan dari pada masyarakat sebagai pelanggan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah. Maka dengan demikian pelayanan publik dapat ditafsirkan sebagai tanggung jawab pemerintah atas kegiatan yang ditujukan untuk kepentingan publik atau masyarakat yang mengandung adanya unsur-unsur


(17)

perhatian dan kesediaan serta kesiapan dari pelaksana pelayanan tersebut.Untuk itu aparat pemerintah tentunya lebih meningkatkan keterampilan atau keahlian dan semangat yang tinggi sebagai public service, sehingga pelayanan yang diberikan dapat secara maksimal diterima dan memberikan kepuasan kepada masyarakat (Kumorotomo, 1994:78).Kinerja birokrasi yang paling banyak mendapat sorotan dari masyarakat adalah rendahnya kualitas pelayanan umum yang merupakan kondisi sangat menghawatirkan yang dilakukan aparatur pemerintah khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) terhadap masyarakat.Dengan rendahnya mutu dan kualitas pelayanan masyarakat yang dilakukan aparat pemerintah selama ini menjadi tantangan untuk sesegera mungkin dilakukan perubahan. Dalam kondisi seperti ini sudah selayaknya Pemerintah Kota Pematang Siantar khususnya dikecamatan-kecamatan harus semakin responsif terhadap perubahan lingkungan, akan tetapi kondisi selama ini masih terkesan seakan-akan bahwa tindakan responsif untuk menyesuaikan dengan perubahan itu sering sulit dilakukan dan cenderung lambat serta tidak profesional.Fenomena dimaksud juga terjadi di Kota Pematang Siantar ditandai banyaknya problem yang dihadapi masyarakat bila berurusan dengan birokrat dalam pengurusan segala bentuk surat surat yang meyangkut dengan kependudukan seperti seperti akte kelahiran, kartu keluarga, kartu tanda penduduk dan lain sebagainya.

Salah satu pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dalam bentuk pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (E-KTP). Elektrik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) adalah merupakan salah satu Kelompok Pelayanan Administratif dari 3 macam kelompok pelayanan yaitu Kelompok Pelayanan Administratif, Kelompok Pelayanan Barang, dan Kelompok Pelayanan Jasa, Penyelengaraan pelayanan publik khusunya pelayanan E-KTP oleh aparatur pemerintah merupakan amanat dari Undang-undang no. 23 tahun 2006 dan serangkaian peraturan lainnya seperti peraturan undang-undang no 35 tahun 2010


(18)

menyatakan aturan tata cara dan implementasi teknis dari E-KTP yang dilengkapi dengan sidik jari dan chip.

E-KTP merupakan suatu hal yang dekat dengan masyarakat dan dapat dikatakan pembuatan E-KTP ini pelayanan dasar pemerintah kepada masyarakatnya, E-KTP merupakan unsur penting dalam administrasi kependudukan.Alasannya adalah karena menyangkut masalah legitimasi seseorang dalam eksistensinya sebagai penduduk dalam suatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan sesuai dengan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1997 pasal yang berbunyi setiap penduduk yang berusia 17 tahun atau yang menikah atau pernah menikah wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Disini kita akan melihat sejauh mana Kantor Kecamatan Siantar Timur memberikan pelayanan kepada masyarakat, apakah terdapat kelambatan dari aparatur pemerintah itu sendiri ataukah berbelit-belitnya proses yang dilalui dalam pengurusan Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) tersebut. Kurangnya informasi yang diberikan kepada masyarakat mengenai besarnya biaya dalam pengurusan E-KTP juga dapat berpengaruh, atau kalaupun biaya dalam pembuatan E-KTP tadi sudah ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) namun dalam realisasinya biaya pembuatan E-KTP sering berbeda dengan apa yang tercantum dalam peraturan. Hal ini bisa saja disebabakan karena kesalahan pada faktor sumber daya pemerintahnya dan bisa juga karena faktor minimnya dukungan fasilitas pengadaan atas fasilitas kerja pemerintah, yang masih dominan manual dalam pengerjaan tugas. Akibat hal hal tersebut di atas harus diakui secara perlahan-lahan akan mengurangi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan dan kinerja pemerintah, bahwa kendala yang dihadapi sekarang dikantor kecamatan tersebut adalah dimana EKTP masyarakat sampai

E- KTP juga merupakan suatu tanda atau keterangan yang dimiliki oleh setiap individu dimanapun ia berada yang merupakan sebagai identitas pribadi seseorang yang bermukim di suatu tempat.


(19)

sekarang masih ada yang belum keluar. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pemerintah harus lebih responsif dan akuntabel guna memberikan pelayanan yang prima dan dapat memuaskan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang: “Peranan Aparatur Pemerintah Kota Pematang Siantar dalam Pelayanan Pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik ( Studi pada Kecamatan Siantar Timur Kota Pematang Siantar )”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peran Aparatur pemerintah kota pematang siantar dalam pelayanan pengurusan kartu tanda penduduk elektronik dan Mendeskripsikan kendala-kendala dalam standart pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) Studi pada Kecamatan Siantar Timur.

1.3. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraannya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian iniadalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peran Aparatur pemerintah di unit pelaksana teknis dinas kependudukan dan catatan sipil di Kecamatan Siantar Timur dalam memberikan pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik kepada masyarakat.


(20)

2. Mendeskripsikan kendala-kendala dalam standart pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) di Kecamatan Siantar Timur.

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan akan memberi manfaat antara lain:

1. Secara subjektif, sebagai suatu tahap untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah dan kemampuan untuk menuliskannya di dalam bentuk karya tulis ilmiah berdasarkan kajian-kajian teori yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara.

2. Secara praktis, sebagai masukan/sumbangan pemikiran bagi Kantor Kecamatan Siantar Timur.

3. Secara akademis, sebagai referensi bagi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara dan bagi kalangan penulis lainnya yang tertarik dalam bidang ini.

1.5 kerangka Teori

Singarimbun (1995:18) menyebutkan bahwa teori merupakan serangkaian asumsi,konsep dan konstruksi, definisi dan proposisi untuk menerangkan fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.Untuk memudahkan penulis dalam menyusun suatu pemikiran yang dapat dijadikan fundamen dalam meneliti hal tersebut di atas, maka disusunlah beberapa kerangka pemikiran sebagai berikut:


(21)

1.5.1 Aparatur Pemerintah

1.5.1.1 Pengertian Aparatur Pemerintah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:17), aparatur dapat diartikan sebagai alat Negara atau pegawai negeri yang bekerja di badan pemerintah. Selain itu, mengenai aparatur tersebut, Socwarno Handayaningrat (1998:33) juga menyatakan pendapatnya bahwa“Aparatur adalah aspek administrasi yang diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan/Negara, sebagai alat untuk mencapai tujuan nasional”.Aspek-aspek administrasi itu terutama ialah kelembagaan (organisasi) dan kepegawaian.Dalam pemikirannya, Hadari Nawawi (1995:19), menyatakan bahwa “Dalam pelaksanaan tugas tugas umum pemerintahan dan pembangunan diperlukan sejumlah personil yang disebut pegawai.Setiap pegawai sebagai aparatur pemerintah adalah pelaksana negara yang mempunyai hak dan kewajiban tertentu”.Hadari Nawawi juga menambahkan bahwa “Aparatur Pemerintah adalah organisasi kerja yang sebahagian besar bertugas melayani kepentingan umum atau masyarakat”.Aparatur pemerintah selaku abdi negara memiliki peranan yang sangat penting untuk menciptakan tata pemerintahan yang baik, karena kelancaran dan terhambatnya pemerintah dan pembangunan yang sedang dilaksanakan tidak terlepas dari keikutsertaan aparatur pemerintah. Menurut Wasistiono (2002:53), aparatur pemerintah sebagai wakil rakyat menjalankan tugas administrasi umum, antara lain:

a. Menyediakan pelayanan umum (public service)

b. Melindungi hak dan kewajiban setiap warga negara secara adil c. Menciptakan rasa aman bagi setiap warga negara

Menurut pendapat Victor M. Situmorang (1994:18) bahwa: “Secara etimologis istilah aparatur berasal dari kata aparat yakni alat, badan, instansi, pegawai negeri. Sedangkan aparatur disamakan artinya dengan aparat tersebut di atas, yakni dapat diartikan sebagai alat negara,


(22)

aparat pemerintah.Jadi aparatur negara adalah alat kelengkapan negara yang terutama meliputi bidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian, yang mempunyai tanggung jawab melaksanakan roda pemerintahan sehari-hari. Aparatur pemerintah atau disebut juga dengan perangkat pemerintah di daerah dapat dibedakan dalam beberapa jenis atau kelompok dari segi mana melihatnya, yakni dapat dilihat dari:

a. Segi kelembagaan, yakni yang dilihat menurur asas-asas penyelenggaraan pemerintah di daerah, ada aparatur desentralisasi, dan ada aparatur dekonsentrasi serta ada yang aparatur desentralisasi sekaligus juga aparatur dekonsentrasi.

b. Segi struktur kewilayahan, yakni ada aparatur propinsi, aparatur kabupaten dan kotamadya, kota administratif serta aparatur kecamatan, aparatur kelurahan/desa.

c. Segi status kepegawaiannya, yakni ada pegawai pusat dan pegawai daerah, serta yang sifatnya dipekerjakan dan ada yang diperbantukan (Situmorang, 1994:21). Aparatur pemerintah juga berusaha diarahkan untuk menciptakan aparatur yang lebih efisien, efektif, bersih dan berwibawa serta mampu melaksanakan seluruh tugas umum pemerintahan dan pembangunan sebaik-baiknya dengan dilandasi semangat dan sikap pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.Dalam hubungan ini kemampuan aparatur pemerintah untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan pembangunan perlu ditingkatkan.Untuk itu perlu ditingkatkan mutu, kemampuan dan kesejahteraan manusianya, organisasi dan tata kerja termasuk koordinasi serta penyediaan sarana dan prasarana.

Pembinaan aparatur pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, perlu dilakukan secara terus-menerus sehingga dapat meningkatkan kemampuan, pengabdian, disiplin dan keteladanannya.Sejalan dengan itu aparatur pemerintah harus makin mampu melayani, mengayomi serta menumbuhkan prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta


(23)

tanggap terhadap pandangan-pandangan dan aspirasi yang hidup dalam masyarakat. Kualitas aparatur pemerintahan yang handal dan berbobot untuk melaksanakan tugastugas dapat dilihat dengan cirri-ciri sebagaimana pendapat Kristiadi (1994), adalah:

a. Tanggung gugat, yaitu berkenan dengan meningkatnya kesadaran tentang keinginan dari aparatur negara untuk memberikan pertanggungjawaban (accountability), dan kewenangan memegang tanggung gugat.

b. Transparan, keterbukaan, yaitu bertalian dengan keinginan yang berlandaskan susunan konstitusional dan keabsahannya.

c. Efisien dan efektif, yaitu berhubungan dengan kemampuan yang tinggi untuk mengoptimalkan kemanfaatan segala sumber daya dan dana yang tersedia dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut sehingga mencapai hasil yang maksimal.

d. Pertanggungjawaban, yaitu ikut menciptakan suatu kondisi masyarakat dan aparatur negara yang melaksanakan tugas memberikan dukungan kepada kelembagaan masyarakat tentang hasil-hasil dari tugas sosialnya.

e. Partisipatif, yaitu jaminan bahwa perorangan, kelompok atau kesatuan masyarakat didalam masyarakat keseluruhan telah terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyatakan keinginan-keinginan dan harapan-harapan mereka kepada pemerintah.

f. Keadilan, yaitu berkaitan dengan suatu jaminan bahwa terdapat keadilan dan pendistribusian yang cukup atas sumber-sumber bagi mereka yang berhak menerimanya.

g. Bersih, dalam arti seluruh aparatur negara dapat dipertanggungjawabkan baik dilihat dari segi peraturan perundang-undangan, moral serta sikap tindak tanduknya didalam melaksanakan tugasnya.


(24)

1.5.1.2 Fungsi Aparatur Pemerintah

Agar tugas-tugas pemerintah dapat dilaksanakan secara efektif, maka setiap aparatur dituntut untuk memiliki kemampuan yang memadai sesuai dengan bidang tugasnya.Dengan demikian, maka bagi seorang aparatur dalam melaksanakan tugasnya perlu menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan agar mampu memperlancar tujuan dari organisasi. Menurut Miftah Thoha (1993:34), kemampuan aparatur sangat tergantung pada pengetahuan dan keterampilan/kecakapan, adapun tingkat pengetahuan ini bisa dilihat melalui:

a. Jenjang pendidikan formal yang ditempuh.

b. Pendidikan non formal seperti kursus, pelatihan dan penataran. c. Pengalaman kerja.

Sedangkan pada tingkat keterampilan/kecakapan bisa dilihat melalui: a. Cara pelaksanaan kerja.

b. Ketepatan waktu dalam melaksanakan kerja. c. Hasil yang dicapai.

Pada dasarnya untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memperlancar pelaksanaan tugasnya, aparatur diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti diklat baik jangka pendek maupun jangka panjang.Pemberdayaan aparatur dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan sesuai dengan tuntutan dinamika pembangunan.Upaya pembinaan terhadap pegawai harus diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan. Ini juga akan mendorong gairah kerja, pengabdian dan mengurangi kemungkinan terjadinya kolusi, korupsi maupun penyalahan wewenang.


(25)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2008, adapun tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah kecamatan yaitu:

a. Tugas Kecamatan.

Kecamatan mempunyai tugas menjalankan kewenangan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

b. Fungsi Kecamatan

Untuk melaksanakan tugas, Kecamatan mempunyai fungsi: 1. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat.

2. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban. 3. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan. 4. Pengkoordinasian pemeliharaan perasaan dan fasilitas pelayanan umum.

5. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan. 6. Pembina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan.

7. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

Berdasarkan undang – undang No.24 Tahun 2013 tentang perubahan atas undang – undang No. 23 tahun 2006 tentang adminitrasi kependudukan. adapun tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah yaitu:

c. Fungsi aparatur Pemerintah

untuk melaksanakan tugas, aparatur pemerintah mempunyai fungsi:

1. Menghimbau seluruh penduduk wajib KTP yang belum melaksanakan perekaman KTP Elektronik secara regular di kantor camat masing-masing.


(26)

2. Menghimbau kepada seluruh RT/RW dan kepling untuk ikut mengarahkan/ mensosialisasikan kepada penduduk wajib KTP yang belum melakukan perekaman dilingkungannya untuk segera melakukan perekaman data di kantor camat masing-masing dengan membawa fotocopy KK SIAk.

3. Melaporkan jumlah hasil perekaman KTP elektronik penduduk wajib KTP secara berkala kepada dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota pematang siantar dan selanjutnya dilaporkan kepada gubernur sumatera utara dan direktorat jendral administrasi kependudukan dan catatan sipil kementerian dalam negeri RI di Jakarta.

4. Untuk optimalisasi pengelolahan dan pengawasan peralatan E-KTP, diminta kepada bupati/ walikota menugaskan unit atau tim khusus bekerjasama dengan aparat keamanan. 5. Petugas regitrasi adalah pegawai yang diberikan tugas dan tanggung jawab memberikan

pelayanan pelaporan peristiwa penting serta pengelolaan dan penyajian data kependudukan di desa / kelurahan atau nama lainnya.

6. Mendaftar peristiwa kependudukan dan mencatat peristiwa penting

7. Memberikan pelayanan yang sama dan professional kepaada setiap penduduk atas pelaporan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting

8. Mencetak, menerbitkan dan mendistribusikan dokumen kependudukan 9. Mendokumentasikan hasil pendaftran penduduk dan pencatatan sipil

10. Menjamin kerahasiaan dan keamanan data atas peristiwa kependudukan dan peristiwa penting dan

11.Melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi yang disampaikan oleh penduduk dalam pelayanan pendaftaran pendudukan dan pencatatan sipil.


(27)

1.5.2 Pelayanan Publik

1.5.2.1 Pengertian Pelayanan Publik

publik ditafsirkan sebagai tanggung jawab pemerintah atas kegiataan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat. Pelayanan publik menurut Sadu Wasistiono (2002:50-51) yaitu “pelayanan umum adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat”.Dengan demikian, yang dapat memberikan pelayanan umum atau pelayanan publik itu bukan hanya instansi atau lembaga pemerintah saja, melainkan pihak swasta pun dapat memberikan pelayanan publik.Kegiatan pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah kepada masyarakat meliputi banyak hal yang menyangkut semua kebutuhan masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Pamudji (1994:74), bahwa: jasa pelayanan pemerintah yaitu berbagai kegiatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang dan jasa-jasa. Jenis pelayana publik dalam arti jasa-jasa, yaitu seperti pelayanan kesehatan, pelayanan keluarga, pelayanan pendidikan, pelayanan haji, pelayanan pencarian keadilan, dan lain-lain.

Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 2009 menyebut bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Adapun asas dalam penyelenggaraan pelayanan publik menurut Undang-undang No. 25 Tahun 2009, yaitu: a. Kepentingan umum

b. Kepastian hukum c. Kesamaan hak


(28)

d. Keseimbangan hak dan kewajiban e. Keprofesionalan

f. Partisipatif

g. Persamaan perlakuan/ tidak diskriminatif h. Keterbukaan

i. Akuntabilitas

j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan k. Ketepatan waktu, dan

l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.63 Tahun 2003 mengatur beberapa hal penting menyangkut pelayanan publik yang mengandung sendi-sendi:

1. Kesederhanaan, dalam arti prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.

2. Kejelasan yang mencangkup:

a. Prosedur/tata cara umum, baik teknis maupun administratif.

b. Unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan publik.

c. Rincian biaya/tarif pelayanan publik.

3. Kepastian waktu, pelaksanaan pelayanan publik harus dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

4. Akurasi, yaitu produk pelayanan publik harus dapat diterima dengan benar, tepat dan sah secara hukum.


(29)

5. Keamanan, dalam arti proses dan produk pelayanan publik dapat memberikan rasa aman dan kepastian hukum.

6. Tanggung jawab, yaitu pimpinan penyelenggaraan publik atau pejabat yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.

7. Kelengkapan sarana dan prasarana, yaitu meliputi tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika.

8. Kemudahan akses, yaitu bahwa tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi komunikasi dan informatika.

9. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan, yaitu pemberi layanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah seta memberikan pelayanan dengan ikhlas. dilalui. Sehingga pelayanan itu sendiri akan dapat memuaskan masyarakat. Pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada para pelanggan sekurangkurangnya mengandung tiga unsur pokok, yaitu:

1. Terdapat pelayanan yang merata dan sama

Yaitu dalam pelaksanaan tidak diskriminasi yang diberikan oleh aparat pemerintah terhadap masyarakat.Pelayanan tidak menganaktirikan dan menganakemaskan keluarga, pangkat, suku, agama dan tanpa memandang status ekonomi.Hal ini membutuhkan kejujuran dan tenggang rasa dari para pemberi pelayanan tersebut.

2. Pelayanan yang diberikan harus tepat pada waktunya

Pelayanan oleh aparat pemerintah dengan mengulur waktu dengan berbagai alasan merupakan dengan tindakan yang dapat mengecewakan masyarakat. Mereka yang membutuhkan secepat


(30)

mungkin diselesaikan akan mengeluh kalau tidak segera dilayani. Lagipula jika mereka mengulur waktu tentunya merupakan beban untuk tahap selanjutnya karena berbarengan dengan semakin banyaknya tugas yang harus diselesaikan.

3. Pelayanan harus merupakan pelayanan yang berkeseimbangan

Dalam hal ini berarti aparat pemerintah harus selalu siap untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan (Inu Kencana,2004:35).

10. Kenyamanan, yaitu pelayanan harus tertib, teratur disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi fasilitas pendukung pelayanan lainnya, seperti parkir dan toilet.

Dengan adanya tata cara pelayanan yang jelas dan terbuka maka masyarakat dalam pengurusan kepentingan dapat dengan mudah mengetahui prosedur ataupun tata cara pelayanan yang harus Sasaran pelayanan publik sebenarnya adalah kepuasan yang ada didalamnya terdiri dari dua komponen besar yaitu layanan dan produk.

Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.63 Tahun 2003, pelayanan publik dibagi berdasarkan 3 kelompok, yaitu:

1. Kelompok Pelayanan Administratif, yaitu bentuk pelayanan yang menghasilkan berbagai macam dokumen resmi yang dibutuhkan oleh masyarakat atau publik. Misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang, dan lain-lain.Dokumen-dokumen ini antara lain KTP, Akte Kelahiran, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor, Surat Tanda Nomor Kendaraan, dan lain-lain.

2. Kelompok Pelayanan Barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan publik. Misalnya jaringan telefon, penyediaan tenaga listrik, air bersih dan lain-lain.


(31)

3. Kelompok Pelayanan Jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan publik. Misalnya pendidikan, pelayanan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, dan lain-lain.

Dalam konteks ini, pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan masyarakat yang merupakan bantuan atau pertolongan yang diberikan pemerintah atau organisasi publik kepada masyarakat secara materi maupun nonmateri. Berbicara tentang pelayanan yang diberikan pemerintah tentunya tidak terlepas dari pelayanan pemerintah pada sektor publik karena umumnya pelayanan yang diberikan pemerintah itu dalam bidang/sektor yang menyangkut kepentingan umum seperti pengurusan E-KTP, akte kelahiran, kartu keluarga, penyaluran kredit dan lain-lain yang kesemuanya itu dilakukan demi kesejahteraan masyarakat. Setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus mempunyai standar pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan.Standar pelayanan merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.63 Tahun 2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik standar pelayanan sekurangkurangnya meliputi:

a. Prosedur pelayanan

Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan. b. Waktu penyelesaian

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan.

c. Biaya pelayanan


(32)

d. Produk pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. e. Sarana dan prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggaraan pelayanan publik.

f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan publik

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat sesuai berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan prilaku yang dibutuhkan.

Ada beberapa masalah pokok dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, menurut Sofyan Assauri (1999:178) dimana faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan tersebut adalah:

1. Tingkah laku yang sopan 2. Cara penyampaian

3. Waktu menyampaikan yang cepat 4. Keramah-tamahan

Sementara itu suatu pelayanan yang komprehensif yang diberikan oleh aparat pemerintah dapat dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur dari pelayanan tersebut yaitu pada saat terjadinya suatu interaksi antara aparat pemerintah sebagai pemberi layanan dengan masyarakat sebagai konsumen dari layanan yang diberikan. Menurut Moenir (2002:100) terdapat faktor-faktor yang mendukung pelayanan, antara lain sebagai berikut:

1. Faktor kesadaran

Yaitu kesadaran para pejabat serta petugas yang berkecimpung dalam kegiatan pelayanan.Kesadaran para pegawai pada segala tingkatan terhadap tugas yang menjadi tanggung jawabnya dapat membawa dampak yang sangat positif terhadap organisasi. Ini akan menjadi


(33)

kesungguhan dan disiplin dalam melaksanakan tugas sehingga hasilnya dapat diharapkan memenuhi standar yang telah ditetapkan.

2. Faktor Aturan

Yaitu aturan dalam organisasi yang menjadi landasan kerja pelayanan.Aturan ini mutlak kebenaranya agar organisasi dan pekerjaan dapat berjalan teratur dan terarah, oleh karena itu harus dipahami oleh organisasi yang berkepentingan.

3. Faktor Organisasi

Merupakan alat serta sistem yang memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan dalam usaha pencapaian tujuan.

4. Faktor Pendapatan

Yaitu pendapatan pegawai yang berfungsi sebagai pendukung pelaksanaan pelayanan. Pendapatan yang cukup akan memotivasi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dengan baik. 5. Faktor Keterampilan Tugas

Yaitu kemampuan dan keterampilan petugas dalam melaksanakan pekerjaa.Ada tiga kemampuan yang harus dimiliki yaitu, kemampuan manajerial, kemampuan teknis, kemampuan membuat konsep.

6. Faktor Sarana

Yaitu sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan layanan. Sarana ini meliputi peralatan, pelengkapan, alat bantu dan fasilitas lain yang melengkapi seperti fasilitas komunikasi.


(34)

1.5.3 Kartu Tanda Penduduk Eletronik (E-KTP) 1.5.3.1 Pengertian Kartu Tanda Penduduk (e-KTP )

kartu tanda penduduk elektronik atau electronic-KTP (e-KTP) adalah katru tanda penduduk (KTP) yang dibuat secara elektronik, dalam artian baik dari segi fisik maupun penggunaannya berfungsi secara komputerisasi.

Dalam hal pelayanan E-KTP, masyarakat menginginkan pelayanan yang benar-benar berkualitas, hal ini dapat dilihat dari prosedur yang diterapkan aparatur pemerintah kepada masyarakat akan memberikan pelayanan serta sikap aparatur yang bertugas yang bersahabat dan ramah kepada masyarakat yang memerlukan bantuan. Pelayanan E-KTP merupakan salah satu jenis pelayanan publik yang oleh pemerintah yang merupakan proses pemberian pelayanan kepada publik tanpa membeda-bedakan golongan tertentu dan diberikan secara Cuma-Cuma atau dengan sejumlah biaya tertentu sehingga kelompok yang paling tidak mampu sekalipun dapat menjangkaunya. Masyarakat tidak bisa lepas dari pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah karena pemerintah dan aparat birokrasi ada untuk melayani kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks secara efektif dan efesien. Menurut Wahyudi Kumorotomo (1994:70), pelayanan publik adalah pelayanan yang disediakan untuk publik, apakah disediakan secara umum atau disediakan secara privat.

1.5.3.2 Keunggulan KTP Elektronik

Penerapan KTP Elektronik yang saat ini dilaksanakan merupakan bagian dari upaya untuk mempercepat serta mendukung akurasi terbangunannya database kependudukan secara nasional. Dengan penerapan KTP Elektronik maka setiap penduduk tidak dimungkinkan lagi


(35)

mengingat dalam KTP Elektronik tersebut telah memuat kode keamanan dan rekaman elektronik data penduduk yang antara lain berupa iris mata maupun sidik jari penduduk. Dengan penerpana KTP Elektronik maka masa pemberlakuan KTP Elektronik yang diatur dalam pasal 64 ayat 4 yakni berlaku 5 tahun menjadi seumur hidup, sepanjang tidak adanya perubahan atas elemen data penduduk dan berubahnya domisili penduduk. Hal ini perlu dilakukan agar diperoleh kemudahan dan kelancaran dalam pelayanan publik diberbagai sektor baik oleh pemrintah maupun swasta serta diperolehnya penghematan keuangan negra setiap 5 tahunnya.Sejalan dengan terbangunnya database kependudukan mala perlu pulsa diperjelas pengaturan hak akses atas pemnfaatan data kependudukan baik bagi petugas pada penyelenggara, instansi pelaksana, dan pengguna. Selanjutnya sehugungan dengan penerapan sanksi administrative bagi enduduk maka agar lebih mencerminkan tidak adnya diskriminatif sesame penduduk maka perlu penyesuaaian akan besarnya denda administrative baik penduduk warga negara Indonesia maupun bagi penduduk orang aisng, sehingga selain untuk mendorong tertib adminitrasi kependudukan serta menghilangkan dikiriminatif dalam pelayanan penerbitan dokumen kependudukan, namun agara lebih mendorong iklim investasi ke Indonesia.

1.6 Definisi Konsep

Menurut Masri Singarimbun (1995:18), konsep adalah merupakan istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Dalam rangka memberikan gambaran terhadap penelitian, maka diperlukan suatu konsep yang jelas mengenai batasan yang akan diteliti, yaitu:


(36)

1. Peranan aparatur pemerintahpada unit pelaksana teknis dinas kependudukan dan catatan sipil di Kecamatan Siantar Timur dalam memberikan pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E- KTP).

2. pelayanan pengurusan kartu tanda penduduk Elektronik ( E-KTP ) pada unit pelaksana teknis dinas kependudukan dan catatan sipil di Kecamatan Siantar Timur

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi konsep dan sistematika penulisan.

BAB II : METODE PENELITIAN

Berisikan bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Berisikan gambaran umum mengenai lokasi penelitian. BAB IV : PENYAJIAN DATA

Pokok bahasan penelitian yang berisikan penyajian data yang didapat dan berkaitan dengan permasalahan penelitian.

BAB V : ANALISIS DATA

Berisikan uraian data-data yang diperoleh setelah melakukan penelitian. BAB VI : PENUTUP


(37)

Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.Juga berisikan saran-saran dari penulis untuk memberikan masukan guna menjawab permasalah yang ada.


(38)

BAB II

METODE PENELITIAN

II. 1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripif dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana tata cara pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) dan peranan aparatur pemerintah yang berkecimpung dalam pelayanan pengurusan E-KTP tersebut.

II. 2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Siantar Timur yang terletak di Jalan siatas barita ujung no. 4 telp.23033 kota pematang siantar.

II. 3. Informan

Menurut Burhan Bungin (2007:108), informan merupakan orang yang menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.

Dalam penelitian ini, yang akan menjadi informan adalah: 1. Informan Kunci

a. Sekretaris Camat Kecamatan Siantar timur 2. Informan Utama

a. Kepala Seksi Tata Pemerintahan b. Lurah

c. Kepala Lingkungan 3. Informan Biasa


(39)

a. Masyarakat Kecamatan Siantar Timur.

Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulisan yaitu metode wawancara mendalam. Menurut Burhan Bungin (2007:108), wawancara mendalam merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Sedangkan untuk masyarakat Kecamatan Siantar Timur dengan menggunakan Sampling Accident, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data.

II. 4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua cara yaitu:

1. Pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian (field resarch) untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dilakukan melalui.

a. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung dan selanjutnya mengadakan pencatatan terhadap gejala-gejala yang ditemukan di lapangan yang berkaitan dengan pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

b. Wawancara, yaitu dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari objek penelitian.


(40)

a. Penelitian kepustakaan, cara ini ditempuh dengan mempelajari sejumlah buku, tulisan, dan karya ilmiah yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

b. Studi dokumentasi, cara ini dilakukan dengan melakukan penelitian terhadap catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian.

II. 5. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisis data yang diadopsi penulis dalam penelitian dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, yakni dengan menyajikan data yang diperoleh dari objek yang diteliti kemudian dianalisa berdasarkan kemampuan nalar sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang ditelitian.


(41)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III.1. SEJARAH SINGKAT KECAMATAN SIANTAR TIMUR Landasan hukum sejarah berdirinya kecamatan siantar timur:

1. Undang-undang no.5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah

2. Undang-undang no.5 tahun 1979 tentang pemerintahan desa yang menyangkut pemerintahan desa/kelurahan.

Sebagai tindak lanjut dari pasal 8 undang-undang no.5 tahun 1974 lahirlah undang-undang no.5 tahun 1979 yang mengatur pemerintahan desa/kelurahan. Salah satu dalam undang-undang no.5 tahun 1979 tersebut, bahwa setiap desa/kelurahan berada dibawah camat/kecamatan.Sebelum terbentuknya kecamatan, desa langsung berada dibawah kotamadya.Dengan dasar itulah dibutuhkan suatu pemikiran bahwa untuk membentuk suatu kecamatan harus dengan peraturan pemerintah. Untuk mencapai hal ini walikotamadya mengajukan suatu usulan pembentukan 4 ( empat ) kecamatan, untuk disahkan oleh DPRD kotamadya. Dengan disahkannya usulan tersebut maka terbentuknya 4(empat) kecamatan dikotamadya pematang siantar yaitu:

1. Kecamatan Siantar Timur 2. Kecamatan Siantar Selatan 3. Kecamatan Siantar Utara 4. Kecamatan Siantar Barat


(42)

Setelah terbentuknya kecamatan siantar timur maka Gubernur Kepala Daerah Tingakat I Sumatera Utara pada tahun 28 maret 1982 meresmikan 7 ( tujuh ) kelurahan di wilayah Kecamatan Siantar Timur yaitu:

1. Kelurahan Asuhan 2. Kelurahan Merdeka 3. Kelurahan Pardomuann 4. Kelurahan Pahlawan 5. Kelurahan Tomuan 6. Kelurahan Kebun Sayur 7. Kelurahan Siopat Suhu

Berdasarkan peraturan pemerintahan nomor 35 tahun 1982 tanggal 21 oktober 1982 yang menetapkan coordinator untuk 7 ( tujuh )kelurahan.

Adapun camat yang pernah memimpin kecamatan siantar timur sejak tahun 1982 sampai sekarang adalah:

1. Drs. Jantiman Pasaribu 2. K. Nababan

3. R.M. Girsang 4. Drs. K. Ambarita 5. A. Aritonang 6. Mudzrin, S.sos 7. Drs. Robert Samosir 8. Drs. Kamal Khan 9. Drs. Rudy Dipo Silalahi


(43)

10.Junaedi A. Sitanggang, SSTP 11.Posma Sitorus, SH

III.2. LETAK GEOGRAFIS DAN LUAS WILAYAH KECAMATAN SIANTAR TIMUR GEOGRAFI KECAMATAN

1. Kecamatan Siantar Selatan terletak antara: Lintang utara : 3.01’09’’ – 2.54’40’’ Bujur Timur : 99.06’23’’ – 99.01’10’’ 2. Di atas permukaan laut : ± 400 meter 3. Luas wilayah ± 4.520Km²

4. Batas-batas wilayah:

- Sebalah utara berbatasan dengan kecamatan siantar utara dan kecamatan siantar martoba - Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan siantar marihat

- Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan siantar barat - Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten simalungun

Keberadaan kecamatan siantar timur dapat dilihat pada peta berikut ini: Gambar 1 : peta kecamatan siantar timur


(44)

Gbr. Peta kecamatan siantar timur III.2.1. Geografis

1. Letak Dan Geografis Kecamatan Siantar Timur

Kecamatan siantar timur berbatasan langsung dengan kecamatan siantar utara dan kecamatan siantar martoba, kecamatan siantar marihat, kecamatan siantar barat, kabupaten simalungun. Kecamatan siantar timur merupakn salah satu kecamatan di kota pematang siantar yang mempunyai luas sekitar Luas wilayah ± 4.520Km².

2. Luas Wilayah Dirinci Perkelurahan Di Kecamatan Siantar Timur

Dari tujuh kelurahan di kecamatan siantar timur. Kelurahan siopat suhu memiliki luas wilayah yang terluas yaitu sebesar 1,8700 km ² , sedangkan kelurahan merdeka mempunyai luas yang terkecil yakni 0,2300 km². Berikut ini table kelurahan, Nama lurah, Lurah, jumlah lingkungan dan luas wilayah


(45)

Tabel 3.1 : Nama Lurah Dan Jumlah Lingkungan

No KELURAHAN NAMA LURAH JUMLAH

LINGKUNGAN 1 Kelurahan Asuhan Flas Gordon Siregar 2

2 Kelurahan Merdeka Jan Ridwan Siregar 2 3 Kelurahan Pardomuan Abdi Riadi Siregar,S.STP 2 4 Kelurahan Pahlawan Jufiter Sitepu,S.STP 2 5 Kelurahan Tomuan Trulin Silangit 3 6 Kelurahan Kebun Sayur Marulitua Sihombing 2 7 Kelurahan Siopat suhu Retty Saragi 5

JUMLAH 18

Sumber: Badan Pusat dan Statistik Kota PematangSiantar Kelurahan Kota PematangSiantar Tahun 2012

Tabel 3.2 : Nama kelurahan dan Luas Wilayah Berdasarkan Kelurahan

No KELURAHAN LUAS (km²) RASIO TERHADAP LUAS KECAMATAN ( % )

1 ASUHAN 0,4600 10,18

2 MERDEKA 0,2300 5,09

3 PARDOMUAN 0,2550 5,64

4 PAHLAWAN 0,4200 9,29

5 TOMUAN 0,9100 20,13

6 KEBUN SAYUR 0,3750 8,30

7 SIOPAT SUHU 1,8700 41,37

Sumber: Badan Pusat dan Statistik Kota PematangSiantar Kelurahan Kota PematangSiantar Tahun 2012

III. 3. DEMOGRAFI KECAMATAN SIANTAR TIMUR III.3.1. Kependudukan

Untuk mengetahaui potensi sumber daya manusia lebih lanjut, akan kita lihat data-data kependudukan di kecamatan siantar timur dibagi berdasarkan suku. Berdasarkan agama, dan berdasarkan mata pencahrian.Berdasarkan kewarganegaraan dan jenis kelamin.

III.3.1.1. Data PenduduK Berdasarkan Suku

Tabel berikut menunjukkan data kependudukan di kecamatan siantar timur berdasarkan suku: Tabel 3.3 : Data Penduduk Berdasarkan Suku


(46)

Suku Asuhan Merdek a Pardomu an Pahlawa n

Tomuan Kebun sayur

Siopat suhu Simalungun 19,99 % 60,17 % 1,21 % 9,15 % 11,20 % 8,50 % 36,03 %

Toba 63,76 % 35,13 % 32,87 % 76,25 % 47,49 % 61,69 %

52,72 % Jawa 6,36 % 1,55 % 51,03 % 5,45 % 21,42 % 8,47 % 0,55 % Karo 5,76 % 2,13 % 0,37 % 1,31 % 1,46 % 5,12 % 4,44 % Tapsel 0,51 % 0,24 % 9,94 % 0,00 % 9,25 % 0,00 % 1,90 % Dairi/pakpak 0,72 % 0,19 % 0,07 % 0,76 % 0,51 % 0,00 % 0,00 % Nias 0,66 % 0,49 % 0,82 % 2,18 % 1,70 % 4,04 % 0,62 % Melayu 1,65 % 0,00 % 1,21 % 2,72 % 0,73 % 0,00 % 0,82 % Minang 0,35 % 0,09 % 1,73 % 2,18 % 2,68 % 0,04 % 0,57 % Aceh 0,25% 0,00% 0,75 % 0,00 % 0,45% 1,25% 0,00% Lainnya 0,00 % 0,00 % 0,00 % 0,00 % 3,12 % 10,90

%

1,48 % Jumlah 100,00

% 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % Sumber: Badan Pusat dan Statistik Kota PematangSiantar Kelurahan Kota PematangSiantar Tahun 2012

III.3.1.2 . Data Penduduk Berdasarkan Agama

Agama Kristen protestan merupakan penduduk mayoritas yang mendiami kecamatan siantar timur, hal ini dapat dilihat dari table sebagai berikut

Tabel 3.4 : Data Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah Jumlah

1 Islam 9.983 25, 882%

2 Kristen protestan

24.980 64,765%

3 Katholik 2.065 5,353%

4 Hindu 103 0,26705%

5 Budha 1.427 3.85533%

6 Konghuchu 8 0.02074%

7 Lainnya 4 0.01037%

Jumlah 38.570 100%

Sumber: Badan Pusat dan Statistik Kota PematangSiantar Kelurahan Kota PematangSiantar Tahun 2012

Kesemua pemeluk agama tersebut di atas masing-masing mempunyai sarana ibadah agama sebagai berikut:


(47)

a. Mesjid : 11 b. Langgar : 1 c. Geraja : 26 d. Pura : 0 e. Vihara : 1 f. Kelenteng : 3

III.3.1.3. Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tabel 3.5 : Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

NO Pekerjaan asuhan merdeka Pardomua n

pahlawan tomuan Kebu n sayur

Siop at suhu 1 PNS/GUR

U

12,56 4,13 5,95 3,00 6,18 17,37 20,4 5 2 TNI/POL

RI

0,00 0,24 0,32 0,00 0,44 3,54 6,08 3 BURUH 6,30 2,95 5,39 30,82 38,94 12,63 0,00 4 KARYA

WAN SWASTA

54,16 2,00 20,62 25,79 24,52 11,41 26,5 0 5 PENGRAJ

IN

7,56 0,65 1,19 0,24 1,77 15,86 0,80 6 PEDAGA

NG

12,59 27,83 24,03 34,96 23,17 11,41 23,5 3 7 PENJAHI

T

2,52 0,88 0,95 1,95 0,34 2,12 0,34 8 PETERN

AK

1,26 0,06 0,00 0,00 0,13 1,82 1,09 9 SUPIR 2,52 1,12 4,44 1,22 0,67 7,98 1,86 10 PETANI 0,50 1,24 0,00 0,00 1,34 0,61 0,00 11 LAINNY

A

0,00 58,90 37,11 2,03 2,49 15,25 19,3 6 JUMLAH 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,0

0

100, 00 Sumber: Badan Pusat dan Statistik Kota PematangSiantar Kelurahan Kota PematangSiantar Tahun 2012


(48)

III.3.1.4. Data penduduk Berdasarkan Status Kewarganegaraan Tabel 3.6 : Data Penduduk Berdasarkan Status Kewarganegaraan

no Kewarganegaraan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 WNI 18.399 20.055 38.454

2 WNA 0 0 0

Jumlah 18.399 20.055 38,454

Sumber: Badan Pusat dan Statistik Kota PematangSiantar Kelurahan Kota PematangSiantar Tahun 2012

III.3.1.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 3.7 : Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis kelamin

asuhan merdeka Pardomuan pahlawan tomuan Kebun sayur

Siopat suhu 1 Laki-laki 2.391 1.517 2.022 1.254 4.339 1.970 4.949 2 perempuan 2.373 1.856 2,223 1.238 4.835 2.102 5.501 jumlah 4.764 3.373 4.245 2.492 9.174 4.072 10.450 Sumber: Badan Pusat dan Statistik Kota PematangSiantar Kelurahan Kota PematangSiantar Tahun 2012

III.3.2. Potensi Daerah

Kecamatan siantar timur dengan luas wilayah ± 4.520Km².kecamatan siantar timur adalah kawasan pemukiman namun masih memiliki kawasan pertanian yang terdapat di kelurahan asuhan sedangkan kawasan industri rokok terdapat di keleruhan pardomuan dan siopat suhu dan kawasan tenun di kelurahan kebun sayur. kawasan kelurahan tersebut merupakan agrobisnis yang bernilai ekonomis, apabila jika dapat dikembangkan secara profesional.

III. 4 Fasilitas Umum Dan Sosial

Data fasilitas umum dan sosaial di kecamatan siantar timur yang tersedia dan sangat bermanfaat dalam menunjang kebutuhan sekunder masyarakat dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 3.8 : Fasilitas Umum Dan Sosial

No Jenis fasilitas /sarana jumlah keterangan


(49)

3. Jarinagn koneksi internet 17 unit Kel. Asuhan dank el.siopat suhu 4. Jarinagn TV berlangganan 3.872 unit Kel. Asuhan, kel.

Merdeka dan kel. Siopat suhu

5. Pasar

6. Kantor Pos dan Giro

7. Perbankan

8. Anjungan tunai mandiri 9. Sarana kesehatan

a. Rumah sakit 1 unit Kel. pahlawan b. puskesmas 2 unit Kel. Tomuan dan kel.

Siopat suhu c. puskesmas pembantu 1 unit Kel. pardomuan

d. poliklinik 1 unit Kel. Siopat suhu e. praktek dokter 17 unit Kel. Kebun sayur, kel.

Tomuan, kel. Pahlawan, kel. Siopat suhu, kel.

Merdeka dan kel. pardomuan f. praket bidan 29 unit Kel. Kebun sayur, kel.

Tomuan, kel. Siopat suhu, kel. Merdeka, kel.

Pardomuan dan kel. asuhan

g. pos kesehatan desa 7 unit Kel. Kebun sayur, kel. Tomuan, kel. Pahlawan,

kel. Siopat suhu, kel. Merdeka, kel. Pardomuan dank el.

Asuhan.

h. posyandu 46 unit Kel. Kebun sayur, kel. Tomuan, kel. Pahlawan,

kel. Siopat suhu, kel. Merdeka,kel. Pardomuan dank el.

Asuhan. i. apotek 2 unit Kel. Siopat suhu

10 pariwisata

a. perkemahan pramuka b. danau

c. warung 11 Sarana olah raga

a. lapangan bola kaki 1 unit Kel. asuhan b. futsal


(50)

c. Gedung olah raga 1 unit Kel. tomuan d. Kolam renang

e. Meja biiyard 4 unit Kel. asuhan

f. fitness 1 unit Kel.pahlawan

g. sarana tinju h. lapangan tenis

i. lapangan volly 2 unit Kel. asuhan j. lapangan badminton 1 unit Kel. asuhan Sumber: Badan Pusat dan Statistik Kota PematangSiantar Kelurahan Kota PematangSiantar Tahun 2012

Dari tabal tersebut dapat diketahui bahwa dareah kecamantan siantar timur faslitas dan sarana sudah mendukung dan memadai.

III.5. Prosedur Dan Tata Cara Proses Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Elektronik ( EKTP)

Sesuai dengan surat kepala dinas kependudukan dan catatan sipil kota pematang siantar nomor : 477 / 4398 tanggal 16 juli 2011 tentang pelaksana penerapan dan penerbitan e-KTP ( kartu tanda penduduk elektronik ), maka dapat dapat diketahui dalam peraturan menteri ini yang dimaksud dengan:

1. penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

2. Penduduk wajib KTP adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang memiliki isin tinggal tetap yang telah berumur 17 ( tujuh belas ) tahun atau telah kawin atau pernah kawin secara sah.

3. Warga ngara Indonesia, selanjutnya disingkat WNI adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara Indonesia.


(51)

5. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil adalah perangkat pmerintah kabupaten/ kota yang bertanggung jawab dan berwenang melaksanakan pelayanan dalam urusan administrasi negara kependudukan.

6. Database kependudukan adalah kumpulan berbagai jenis data kependudukan yang tersimpan secara sistematik, terstruktur dan saling berhubungan dengan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan komunikasi data/

7. Kartu tanda penduduk, selanjutnya disingkat KTP, adalah dentitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten/kota yang berlaku diseluruh wilayah negara kesatuan republic Indonesia.

8. Nomor induk kependudukan, selanjutnya disingkat NIK, adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada sseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia.

9. KTP berbasis NIK secara nasional yang selanjutnya disebut KTP Elektronik adalah KTP yang memiliki speasifikasi dan format KTP nasional dengan sistem pengamanan khusu yang berlaku sebagai identitas resmi yang diterbitkan oleh dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota.

10.Pennerbitan KTP Elektronik adalah pengeluaran KTP baru, atau penggantian KTP karena habis masa berlakunya, pindah datang, rusak atau hilang.

11.Sidik jari adalah hasil reproduksi tapak jari tangan penduduk yang terdiri atas kumpulan alur garis –garis halus dengan pola tertentu yang sengaja diambil dan dicapkan dengan tinta atau dengan cara lain oleh petugas untuk kepentingan kelengkapan data penduduk dalam database kependudukan.


(52)

12.Personalisasi adalah pencetakan dokumen KTP Elektronik dengan memasukan biodata, pas photo, sidik jari telunjuk kiri-kanan, dan tanda tangan penduduk.

13.Iris adalah selaput bola mata yang ada dbelakang kornea mata,membentuk batas pupit yang memeberikan warna khusus.

14.Verifikasi adalah proses pemeriksaan kebeneran data dan identitas seseorang.

15.Identifikasi adalah proses untuk menentukan ketunggalan identitas seseorang melalui pemadanan sidik jari 1:N di pusat data kementerian dalam negeri.

III.5.1 Tata Cara Pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Adapun persyaratan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) baru yaitu: 1. berusia 17 tahun

2. menunjukkan surat pengantar dari kepala desa/kelurahan

3. mengisi formulir F1.01 ( bagi penduduk yang belum pernah mengisi / belum ada data disistem informasi administrasi kependudukan ) ditanda tangan oleh kepala desa/kelurhan

4. foto kopi kartu keluarga

Adapun prosedur pelayanannya yaitu:

Tugas Kewajiban Penduduk: Datang kekantor Kelurahan dengan membawa: 1. pemohon datang ketempat pelayanan membawa surat panggilan

2. pemohon menunggu pemanggilan nomor antrean 3. pemohon menuju kelokret yang telah ditentukan

4. petugas melakukan verifkasi data penduduk dengan basis data 5. petugas mengambil foto pemohon secara langsung


(53)

7. selanjutnya dilakukan perekaman sidik jari dan pemindaian retina mata

8. petugas membubuhkan tanda tangan dan stempel pada surat panggilan yang sekaligus sebagai bukti bahwa penduduk telah melakukan perekaman foto, tanda tangan dan sidik jari

9. pemohon dipersilakan pulang untuk menunggu hasil proses perencetakan 2 minggu setelah pembuatan.

III.5.2. Tata Cara Penerbitan KTP Elektronik

Penerbitan KTP Elektronik terbagi dua yaitu missal dan regurel dimana missal terbagi menjadi missal WNI dan WNA begitu juga regurel WNI dan regurel WNA, berikut penjelasan tata cara penerbitab KTP Elektronik:

Tata cara penerbitan KTP Elektronik secara massal bagi penduduk WNI:

a. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten/kota memuat dan menyerahkan daftar penduduk WNI wajib KTP kepada camat atau nama lain:

b. Camat atau nama lain menandatangi surat panggilan penduduk berdasarkan daftar sebagaimana dimasksud pada huruf a.

c. Petuga dikecamatan atau nama lain melalui kepala desa/ lurah atau nama lain menyampaikan surat panggilan sebagaimana dimaksud pada huruf b kepada penduduk berdasarkan daftar penduduk WNI wajib KTP.

d. Penduduk yang telah menerima surat panggilan sebagaimana dimaskud pada huruf b, mendatangi tempat pelayanan KTP Elektronik dengan membawa surat panggilan dan KTP lama bagi yang sudah memiliki KTP

e. Petugas ditempat pelayanan KTP Elektronik melakukan verifikasi data penduduk secara langsung ditempat pelayanan KTP Elektronik


(54)

f. Petugas operator melakukan pengambilan dan perekaman pas photo, tanda tangan dan sidik jari penduduk.

g. Petugas sebagaiman dimaksu pada huruf e membubuhkan tanda tangan dan stempel tempat pelayanan KTP Elektronik pada surat panggilan penduduki

h. Surat panggilan penduduk sebagaimana dimaksud pada huruf g sebagai bukti telah dilakukan verifikasi, pengambilan dan perekaman pas photo, tanda tangan dan sidik jari penduduk sebagaimana dimaksud pada huruf e dan huruf f

i. Petugas operator melakukan penyimpanan data sebagaimana dimaksud pada huruf f dan biodata penduduk ke dalam database ditempat pelayanan KTP Elektronik

j. Data yang disimpan dalam database sebagaimana dimaksud pada huruf I dikirim melalui jaringan komunikasi data ke server automated fingerprint identification system di pusat data kementerian dalam negeri

k. Data penduduk sebagaimana dimaksud pada huruf I disimpan dan dilakukan proses identifikasi ketunggalan dalam negeri

l. Hasil identifikasi sidik jari penduduk sebagaimana dimaksud pada huruf k apabila: identifikasi tunggal, data dikembalikan ke tempat pelayanan KTP Elektronik, identifikasi ganda, dilakukan klafifikasi dengan tempat pelayanan KTP Elektronik

m. Kementrian dalam negeri melalui direktorat jenderal kependudukan dan pencatatan sispil melakukan personalisasi data yang sudah diidentifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf I angka 1 ke dalam blangko KTP Elektronik

n. Setelah dilakukan personalisasi sebagaimana dimaksud pada huruf m, kementrian dalam negeri melalaui direktorat jenderal kependudukan dan pencatat sipil mendistribusikan


(55)

KTP Elektronik ke dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota untuk diuruskan ke tempat pelayanan. KTP Elektronik

o. Petugas di tempat pelayanan KTP Elektronik, menerima KTP Elektronik dan melakukan verifikasi melalui pemadaman sidik jari penduduk 1: 1

p. Hasil verifikasi sidik jari penduduk sebagaimana dimaksud pada huruf o apabila: datanya sama, maka KTP Elektronik diberikan kepada penduduk, datanya tidak sama, maka KTP Elektronik tidak diberikan kepada penduduk

q. Dalam hal datanya tidak sama sebagaimana dimaksud pada huruf p angka 2 petugas ditempat pelayanan KTP elektronik mengembalikan KTP Elektronik ke kementerian dalam negeri melalui dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota untuk dimusnahkan

Tata cara penerbitan KTP Elektronik secara massal bagi penduduk Orang Asing yang memiliki izin tinggal tetap

a. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota membuat daftar penduduk orang asing wajib KTP

b. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota menandatangi surat panggilan penduduk orang asing berdasarkan daftar sebagaimana dimaksud pada huruf a c. Petugas di dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota menyampaikan

surat panggilan sebgaimana dimaksud pada huruf b kepada penduduk orang asing berdasarkan daftar orang asing wajib KTP

d. Penduduk orang asing yang telah menerima surat panggilan sebagaimana dimaksud pada huruf b mendatangi dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota dengan


(56)

membawa surat panggilan, KTP lama bagi yang sudah memiliki KTP dan kartu izin tinggal tetap yang masih berlaku.

e. Petugas di dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten/ kota melakukan verifikasi data penduduk orang asing secara langsung

f. Petugas operator melakukan pengambilan dan perekaman pas photo, tanda tanga, dan sdik jari penduduk orang asing

g. Petugas sebagaimana dimaksud pada hurufe memberikan tanda tangan dan stempel dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota pada surat panggilan penduduk orang asing

h. Surat panggialn penduduk orang asing sebagaimana dimasksud pada huruf g sebagai bukti telah dilakukan verifikasi, pengambilan dan perekaman pas photo, tanda tangan dan sisdik jari penduduk orang asing sebagaimana dimaksu pada huruf e dan huruf f

i. Petugas operator melakukan penyimpanan data sebagaimana dimaksud pada huruf f dan biodata penduduk orang asing ke dalam database dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota

j. Data yang disimpan dalam database sebagaimana dimaksud pada huruf I dikirim melalui jaringan komunikasi data ke server autornated fingerprint identification system dipusat data kementerian dalam negeri

k. Data penduduk orang aisng sebagaimana dimaksud pada hurufk, apabila: identifikasi tunggal, data dikembalikan ke dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota, identifikasi ganda, dilakukan klarifikasi dengan dinas kependudukan dan pencatatan sispil kabupaten / kota


(57)

l. Kementrian dalam negeri melalui direktorat jenderal kependudukan dan pencatatan sipil melakukan personalissasi, data yang sudah diidentifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf I angka 1 ke dalam blangko KTP Elektronik

m. Setelah dilakukan personalisasi sebagaimana dimaksud pada huruf m, kementerandalam negeri melalui direktorat jenderal kependudukan dan pencatatan sipil mendistribusikan KTP Elektronik ke dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota

n. Petugaas di dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota, menerima KTP Elektronik dan melakukan verifikasi melalui pemadanan sisdik jari penduduk orang asing 1:1

o. Hasil verifikasi sidik jari sebagaimana dimasksud pada huruf o, apabila: data sama, maka KTP Elektronik diberikan kepada penduduk orang asing dan datanta tidak sama, maka KTP Elektronik tidak diberikan kepada penduduk orang aisng

p. Dalam hal datanya tidak sama sebagaimana dimaksud pada huruf p angka 2, petugas di dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota mengembalikan KTP Elektronik ke kementerian dalam negeri untuk di musnahkan.

Tata cara penerbitan KTP elektronik secara regular bagi penduduk WNI

a. Penduduk melaporkan kepada petugas di tempat pelayanan KTP Elektronik, dengan mengisi formulir permohonan dan membawa persyaratan berupa: nomor induk kependudukan nasional, fotokopi kartu keluarga dan surat pindah dan KTP Elektronik bagi penduduk yang pindah atau KTP Elektronik yang rusak bagi penduduk yang KTP nya rusak atau surat keterangan kehilangan dari kepolisian bagi kependudukan yang KTP nya hilang.


(58)

b. Etugas ditempatkan pelayanan KTP Elektronik merekam isi formulir permohonan KTP Elektronik ke dalam database kependudukan

c. Petugas sebagaimana dimaksud pada huruf b melakukan verifikasi data penduduk secara langsung

d. Petugas operator melakukan pengambilan dan perekaman pas photo tanda tangan dan sisdik jari penduduk

e. Petugas sebagaimana dimaksud pada hurif b membubuhkan tanda tangan dan stempel tempat pelayanan KTP elektronik pada formulir permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a

f. Formulir permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf e sebagai bukti telah dilakukan verifikasi, pengambilan dan perekaman pas photo, tanda tangan dan sidik jari penduduk sebagaimana dimaksud pada huruf c dan huruf d

g. Petugas operator melakukan penyimpanan data sebagaimana dimaskud pada huruf d dan biodata penduduk ke dalam database ditempat pelayanan KTP Elektronik

h. Data yang disimpan dalam database sebagaimana dimaksud pada huruf g dikirim melalui jaringan komunikasi data ke server automated fingerprint identification system dipusat data kementerian dalam negeri

i. Data penduduk sebagaimana dimaksud pada huruf h disimpan dan dilakukan proses identifikasi ketunggalan jatidiri seseorang

j. Hasil identifikasi sidik jari penduduk sebagaimana dimaksud pada huruf I, apabila: identifikasi tunggal, data dikembalikan ke tempat pelyanan KTP Elektronik dan identifikasi ganda dilakukan klarifikasi dengan tempat pelayanan KTP Elektronik


(59)

k. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota melakukan personalisasi data yang sudah diidentifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf j angka 1 ke dalam blangko KTP Elektronik

l. Setelah dilakukan personalisasi sebagaimana dimaksud pada hurf k, dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota mendistribusikan KTP Elektronik ke tempat pelayanan KTP Elektronik

m. Petugas di tempat pelayanan KTP Elektronik, menerima KTP Elektronik dan melakukan verifikasi melalui pemadaman sidik jari penduduk 1:1

n. Hasil verifikasi sidik jari penduduksebagaimana dimaksud pada huruf m: apabila datanya sama, maka KTP Elektronik diberikan kepada penduduk, apabila datanya tidak sama, maka KTP Elektronik tidak diberikan kepada penduduk

o. Dalam hal datanya tidak sama sebagaimana dimaksdu pada hruf n angka 2, petugas di tempat pelyanan KTP Elektronik mengembalikan KTP Elektronik ke kementrian dalam negeri melalui dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota untuk dimusnahkan

Tata cara penerbitan KTP Elektronik secara regular bagi penduduk orang asing yang memiliki izin tinggal tetap

a. Penduduk orang asing melapor kepada petugas di dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota, dengan mengisi formulir permohonan dan membawa persyaratan berupa: nomor induk kependudukan nasional, fotokopi kartu leuarga, fotokopi kartu izin tinggal tetap, dan surat pindah dan KTP Elektronik bagi penduduk yang pindah atau KTP Elektronik yang rusak bagi penduduk yang KTP nya rusak atau surat keterangan kehilangan dari kepolisian bagi kependudukan yang KTP nya hilang


(60)

b. Petgas di dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota merekam isi formulir permohonan KTP Elektronik ke dalam database kependudukana

c. Petugas sebagaimana dimasksud pada huruf b, melakukan berifikasi data penduduk secara langsung

d. Petugas sebagaimana melakukan pengambilan dan perekaman pas photo, tanda tangan dan sidik jari penduduk orang aisng

e. Petugas sebgaimana dimaksdu pada huruf c membubuhkan tanda tangan dan stempel dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota pada formulir permohonanan sebagaimana dimaksud pada huruf a

f. Formulir permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf e, sebagai bukti telah dilakukan verifikasi, pengambilan dan perekaman pas photo, tanda tangan dan sidik jari penduduk orang asing sebagaimana dimaksud pada huruf c dan huruf d

g. Petugas operator melakukan penyimpanan data sebgaimana dimaksud pada huruf d dab biodata penduduk ke dalam database dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten/ kota

h. Data yang disimpan dalam database sebagaimana dimaksud pada huruf g dikirim melalui jaringan komunikasi data ke server automated fingerprint: identification system dipusat data kementrian dalam negeri

i. Data penduduk sebagaimana dimaksud pada huruf h disimpan dan dlakukan proses identifikasi ketunggalan jatidiri seseorang

j. Hasil identifikasi sidik jaripenduduk orang asing sebagaimana dimaksud pada huruf I, apabila: identitas tunggal, data dikembalikan ke dinas keendudukan dan pencatatan sipil


(61)

dan identitas ganda, dilakukan klarifikasi di dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota

k. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten/ kota melakukan personalisasi data yang sudah diidentifikasi sebagaimana dimaksud pada huruj angka kedalam blangko KTP Elektronik dan

l. Setelah dilakukan personalisasi sebagaimana dimaksud pada huruf k, petugas di dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota melakukan verifikasi, melalui pemadaman sidik jari penduduk orang asing 1: 1

m. Hasil verifikasi sidik jari penduduk sebagaimana dimaksud pada huruf k: apabila datanya sama maka KTP Elektronik diberikan kepada penduduk dan apabila datanya tidak sama maka KTP Elektronik tidak diberikan kepada penduduk

n. Dalam hal datanya tidak sama sebagaimana dimaksud pada huruf m angka 2, petugas di dinas kepndudukan dan pencatatan sipil kabupaten / kota mengembalikan KTP Elektronik ke kemnetrian dalam negeri untuk dimusnahkan.

III.6 Struktur Organisasi Pemerintahn Kecamatan Siantar Timur

Implementasi pelaksanaan undang – undang no. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah telah diterapkan di pemerintahan kota pematang siantar.

1.Tugas pokok dan fungsi camat

Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh walikota untuk menangani sebagaian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintah. Dalam melaksanakan tugas pokok, camat menyelenggarakan fungsi:


(62)

2. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban. 3. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan. 4. Pengkoordinasian pemeliharaan perasaan dan fasilitas pelayanan umum.

5. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan. 6. Pembina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan.

7. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

2. Fungsi aparatur Pemerintah

untuk melaksanakan tugas, aparatur pemerintah mempunyai fungsi:

12.Menghimbau seluruh penduduk wajib KTP yang belum melaksanakan perekaman KTP Elektronik secara regular di kantor camat masing-masing.

13.Menghimbau kepada seluruh RT/RW dan kepling untuk ikut mengarahkan/ mensosialisasikan kepada penduduk wajib KTP yang belum melakukan perekaman dilingkungannya untuk segera melakukan perekaman data di kantor camat masing-masing dengan membawa fotocopy KK SIAk.

14.Melaporkan jumlah hasil perekaman KTP elektronik penduduk wajib KTP secara berkala kepada dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota pematang siantar dan selanjutnya dilaporkan kepada gubernur sumatera utara dan direktorat jendral administrasi kependudukan dan catatan sipil kementerian dalam negeri RI di Jakarta.

15.Untuk optimalisasi pengelolahan dan pengawasan peralatan E-KTP, diminta kepada bupati/ walikota menugaskan unit atau tim khusus bekerjasama dengan aparat keamanan.


(63)

16.Petugas regitrasi adalah pegawai yang diberikan tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan pelaporan peristiwa penting serta pengelolaan dan penyajian data kependudukan di desa / kelurahan atau nama lainnya.

17.Mendaftar peristiwa kependudukan dan mencatat peristiwa penting

18.Memberikan pelayanan yang sama dan professional kepaada setiap penduduk atas pelaporan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting

19.Mencetak, menerbitkan dan mendistribusikan dokumen kependudukan 20.Mendokumentasikan hasil pendaftran penduduk dan pencatatan sipil

21. Menjamin kerahasiaan dan keamanan data atas peristiwa kependudukan dan peristiwa penting dan

22.Melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi yang disampaikan oleh penduduk dalam pelayanan pendaftaran pendudukan dan pencatatan sipil.


(64)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini berisikan uraian data hasil penelitian yang dilakukan mengenai gambaran peranan pemerintah kecamatan siantar timur dalam peningkatan pelayanan kartu tanda penduduk elektronik ( EKTP ). Data adalah hasil yang diperoleh dari penelitian, maka untuk itu perlunya penyajian data dalam suatu penelitian.

Penyajian hasil penelitian ini akan menguraikan hasil-hasil penelitian yang meliputi penyajian data dalam bentuk distribusi tunggal dan hasil wawancara. Melalui distribusi tunggal ini akan diketahui dengan jelas data-data yang tekah terkumpul melalui angket/kuesioner yang telah diedarkan. Dan penyajian hasil penelitian juga akan menguraikan hasil-hasil penelitian yang meliputi penyajian data dalam bentuk hasil wawancara.

4.1. Data Identitas Responden

Data-data yang menyangkut identitas masyarakat kecamatan siantar timur yang akan disajikan melalui: jenis kelamin, umur dan tingkat pendidikan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table berikut ini :

Tabel 4.1 : Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi ( f ) Persentase ( % )

1 Laki-laki 14 53,84

2 perempuan 12 46,15

jumlah 26 100,00


(1)

Jawaban: Semua prosedur yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat sudah berjalan dengan ketentuan dan sudah dilaksanakan.

11.Menuurut anda, apakah masyarakat sudah memahami tata cara dan tata tertib untuk pengurusan EKTP ?

Jawaban: Tidak semua karena masyarakat tetap membutuhkan informasi tentang hal itu dan masyarakat tetap mempertanyakan ke kecamatan dan kelurahan dan sosialisasi tidak berakhir pada hari itu dan tetap kami sosialisasi di hari berikutnya.

12.Mulai dari pukul berapa dan berakhir pukul berapa pelayanan EKTP ini dilaksanakan setiap hari nya ?

Jawaban: Dari pukul 08.00 sampai 16.00

13.Berapa warga yang dapat terlayani dalam sehari untuk pelayanan EKTP ?

Jawaban: Lebih kurang 200 orang/ hari.

14.Berapa lama waktu rata-rata yang dibutuhkan seorang warga untuk menjalani prosedur pelayanan EKTP mulai dari pendaftaran sampai selesai ?


(2)

Jawaban: Lebih kurang 10 menit

15.Bagaimana dengan masyarakat yang tidak hadir untuk memenuhi undangan program EKTP karena beberapa alasan, apakah ada kebijakan sendiri ?

Jawaban: Masih memberikan waktu dan kita tentukan waktu setelah perekaman itu dan kita laksanakan juga perekaman EKTP.

16.Berapa lama target selesainya pendaftaran penduduk dalam program EKTP di kecamatan siantar timur ?

Jawaban: tidak bisa dipastikan

17. Berapa lama target selesainya pendataan penduduk dalam program EKTP di kecamatan tersebut ?

Jawaban: belum bisa dipastikan karena informasi dari pemerintah pusat belum ada

18.Sejauh mana antisipasi kecamatan untuk menghadapi hambatan yang ada ?

Jawaban: tetap kordinasi kecamatan, kelurahan dan dinas kependudakan dan catatan sipil dan dengan adanya hambatan-hambatan ini kita cari solusi yang bisa kita handel, seperti


(3)

masyarakat yang tidak punya waktu untuk perekaman dengan asalan-asalan baik itu pribadi,sisi kesehatan mauapun jarak nya.

19.Apakah dalam pelaksanaan EKTP ini warga dikenakan biaya untuk mengurus EKTP ?

Jawaban: gratis tapi kalau yang memberikan itu hanya sebagian orang dimana merupakan tips dan tidak memberatkan masyarakat kemungkinan masyarakat sangat senang dengan pelayanan dari aparatur setempat dalam pengurusan EKTP.

20. Sejauh yang anda ketahui, apakah terjadi pungutan pungutan liar dalam pelaksanaan EKTP ini ?

Jawaban: Tidak pernah punggutan liar

21.Selaku penaggung jawab pelaksana program EKTP di kecamatan ini, apakah ada bentuk petanggung jawaban dan kepada siapa dipertanggung jawabkan ?

Jawaban: dari kecamatan ke wali kota pematang siantar kemudian kepemerintah pusat


(4)

Jawaban: berkewajiban untuk mensukseskan program EKTP

23.Menurut anda, apakah petugas pelayanan EKTP sudah memberikan arahan yang jelas tentang prosedur pelayanan EKTP ?

Jawaban: Sudah

24. Menurut anda, apakah petugas pelayanan EKTP sudah bertindak adil dalam memberikan pelayanan EKTP ?

Jawaban: semua masyarakat dilayani dengan adil dan sama sesuai dengan ketentuan pemerntah pusat tapi ada juga masyarakat mengatakan tidak adil yah al tersebut wajar karena masyarakat sangat beranekaragam cara pemikirannya.

25.Apakah sarana dan prasana yang tersedia dikecamatan sudah cukup memadai dalam proses pembuatan EKTP ?

Jawaban: sejauh ini iya , sudah memadai karena fasilitas dan sarana langsung di datangi dari pemerintah pusat


(5)

26.Apakah program ini memiliki dampak yang signifikan terhadap penataan sistem kependuduk?

Jawaban: harapan seperti itu, jadi tidak ada lagi yang namanya EKTP ganda dan dengan EKTP data lebih valid

27.Apa kendala yang dihadapi kecamatan dalam program EKTP dan bagaimana cara mengatasinya?

Jawaban: waktu dari masyarakat tidak ada untuk perekaman dan lebih banyak masalah EKTP belum keluar dimana masyarakat berpikir bahwa program EKTP hanya program main-main sehingga kecamatan menghimbau bahwa EKTP akan keluar walapun belum pasti kapan.

28.Bagaimana tanggapan aparatur pemerintah terhadap masyarakat dimana EKTP mereka yang belum keluar?

Jawaban: kami juga belum bisa memastikan kapan EKTP masyarakat tersebut siap karena kami belum mendapatkan informasi dari pemerintah pusat yang dijakarta, sehingga kami hanya bisa memberikan solusi untuk bersabar.


(6)

Dokumen yang terkait

Peranan Aparatur Pemerintah Kota Medan dalam Pelayanan Pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

7 74 104

Responsibilitas Aparatur Pemerintah Kota dalam mewujudkan Pelayanan Prima bagi masyarakat di Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar

0 8 78

Responsibilitas Aparatur Pemerintah Kota dalam mewujudkan Pelayanan Prima bagi masyarakat di Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar

0 1 8

Responsibilitas Aparatur Pemerintah Kota dalam mewujudkan Pelayanan Prima bagi masyarakat di Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar

0 0 1

Responsibilitas Aparatur Pemerintah Kota dalam mewujudkan Pelayanan Prima bagi masyarakat di Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar

0 1 27

Responsibilitas Aparatur Pemerintah Kota dalam mewujudkan Pelayanan Prima bagi masyarakat di Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar

0 0 5

Responsibilitas Aparatur Pemerintah Kota dalam mewujudkan Pelayanan Prima bagi masyarakat di Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar

0 0 2

KECAMATAN SIANTAR TIMUR KOTA PEMATANGSIANTAR

0 6 13

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Peranan Aparatur Pemerintah Kota Pematang Siantar Dalam Pelayanan Pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Studi Pada Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar

0 0 23

Peranan Aparatur Pemerintah Kota Pematang Siantar Dalam Pelayanan Pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Studi Pada Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar

0 0 13