Analisa Kesuburan Tanah ANALISIS KESUBURAN TANAMAN DAN TANAH 1.

40 Gambar 22. Grafik sebaran kandungan K pada daun terhadap tingkat warna Berdasarkan pada nilai rata-rata kandungan kalium dianalisa korelasi terhadap tingkat warna. Pada Gambar 21 menunjukkan grafik hubungan antara nilai rata-rata kandungan K terhadap tingkat warna. Grafik tersebut menunjukkan nilai rata-rata K meningkat pada setiap kenaikan tingkat warna BWD. Nilai persamaan garis regresi dan koefisien determinasi yang diperoleh grafik adalah y = 0.4x + 1.033 dan R 2 = 0.864. Nilai korelasi r yang diperoleh sebesar 0.92. Menurut Sarwono 2006, nilai korelasi 0.92 termasuk korelasi yang sangat kuat sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan nilai rata-rata K terhadap tingkat warna memiliki korelasi yang sangat kuat. Gambar 23. Grafik hubungan nilai rata-rata kandungan K pada daun terhadap tingkat warna BWD

2. Analisa Kesuburan Tanah

Kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman, sangat dipengaruhi oleh sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Tanah dinyatakan subur bila dapat menyediakan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang serta mempunyai sifat fisik yang optimum seperti aerasi, kapasitas menahan air dan permeabilitas, disamping 0,5 1 1,5 2 2,5 3 1 2 3 4 5 Ka dar K ‐Duan Tingkat Warna Kalium 1,5 1,7 1,9 2,1 2,3 2,5 2,7 1 2 3 4 5 Nil a i Rat a ‐Ra ta K Tingkat Warna rata ‐rata kalium Linear rata‐rata kalium 41 mempunyai sifat biologis yang baik. Tingkat kesuburan kimiawi tanah seperti kandungan unsur hara utama nitrogen, fosfat, dan kalium, kemasaman tanah pH, kapasitas tukar kation, kandungan bahan organik CN ratio, merupakan suatu petunjuk untuk menduga respon tanaman terhadap pemberian pupuk Jumin, 2005. Selain pengujian terhadap jaringan tanaman juga dilakukan pengujian tanah untuk menganalisa kesuburan tanaman. Contoh tanah diambil pada kedalaman 20 cm dari permukaan dengan berat contoh 500 gr. Pengambilan contoh tanaman dilakukan di titik yang sama pada pengambilan jaringan tanaman. Kandungan unsur yang diuji adalah H 2 0, KCl, kandungan bahan organik C, N, CN ratio , P-Bray1, K-Morgan dan kapistas tukar kation KTK. Hasil data dapat dilihat pada Lampiran 12. Sebaran nilai pH H 2 O terhadap tingkat warna dapat dilihat pada Gambar 24. Pendugaan nilai rata-rata pH berdasarkan tingkat warna 2, 3, dan 4 BWD secara berurutan adalah 5.48, 5.33, dan 5.58. Secara keseluruhan tanah yang diuji bersifat masam dengan pH 5.4-5.5. Sifat kemasaman pada tanah dapat dilihat pada Lampiran 15. Gambar 24. Grafik sebaran kandungan pH H 2 O terhadap tingkat warna Nilai rata-rata pH terhadap tingkat warna dibuat grafik model linear yang ditunjukkan pada Gambar 25. Nilai persamaan garis regresi dan koefisien determinasi yang diperoleh grafik adalah y = 0.05x + 5.314 dan R 2 = 0.16. Nilai korelasi r yang diperoleh sebesar 0.4. Menurut Sarwono 2006, nilai korelasi 0.4 termasuk korelasi yang cukup sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan nilai rata-rata pH H 2 O dengan tingkat warna memiliki korelasi yang cukup. 4,8 5 5,2 5,4 5,6 5,8 6 6,2 1 2 3 4 5 pH H 2 O Tingkat Warna pH H2O 42 Gambar 25. Grafik hubungan nilai rata-rata pH H 2 O terhadap tingkat warna BWD Sebaran nilai pH KCl terhadap tingkat warna ditunjukkan pada Gambar 26. Nilai rata- rata pH KCl berdasarkan tingkat warna 2, 3, dan 4 BWD secara berurutan diperoleh 4.60, 4.63, dan 4.88. Hal yang sama juga ditunjukan pada grafik pH KCl Gambar 27 yakni terjadi peningkatan nilai pH setiap kenaikan tingkat warna BWD. Gambar 26. Grafik sebaran kandungan pH KCl terhadap tingkat warna Berdasarkan nilai rata-rata pH KCl dibuat grafik hubungan antara nilai rata-rata pH KCl dengan tingkat warna Gambar 27. Nilai persamaan garis regresi dan koefisien determinasi yang diperoleh grafik adalah y = 0.14x + 4.284 dan R 2 = 0.83. Nilai korelasi r yang dihasilkan sebesar 0.91. Menurut Sarwono 2006, nilai korelasi 0.91 termasuk korelasi yang sangat kuat sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan nilai rata-rata pH KCl dengan tingkat warna memiliki korelasi yang sangat kuat. 5,3 5,35 5,4 5,45 5,5 5,55 5,6 1 2 3 4 5 Ni la i Ra ta ‐Ra ta pH H 2 O Tingkat Warna pH H2O Linear pH H2O 3 3,5 4 4,5 5 5,5 1 2 3 4 5 pH KC l Tingkat Warna pH KCl 43 Gambar 27. Grafik hubungan nilai rata-rata pH KCl terhadap tingkat warna BWD Pada Gambar 28 menunjukan grafik sebaran kandungan nitrogen terhadap tingkat warna BWD. Nilai rata-rata N untuk setiap tingkat warna 2, 3, dan 4 BWD secara berurutan 0.10, 0.11, 0.13. Berdasarkan Lampiran 14 nilai N yang diperoleh dari pengujian bersifat rendah kadar N. Gambar 28. Grafik sebaran kandungan N terhadap tingkat warna Berdasarkan pada nilai rata-rata kandungan nitrogen dianalisa korelasi terhadap tingkat warna. Hubungan antara nilai rata-rata N dengan tingkat warna ditunjukkan pada Gambar 29. Grafik tersebut memperlihatkan nilai rata-rata N menaik setiap kenaikan tingkat warna. Nilai persamaan garis regresi dan koefisien determinasi yang diperoleh grafik adalah y = 0.012x + 0.079 dan R 2 = 0.915. Nilai korelasi r yang diperoleh sebesar 0.95. Menurut Sarwono 2006, nilai korelasi 0.95 termasuk korelasi yang sangat kuat sehingga bisa dikatakan hubungan nilai rata-rata N dengan tingkat warna memiliki hubungan yang sangat kuat. 4,5 4,55 4,6 4,65 4,7 4,75 4,8 4,85 4,9 1 2 3 4 5 Ni la i Ra ta ‐Rat a pH KCl Tingkat Warna pH KCl Linear pH KCl 0,05 0,07 0,09 0,11 0,13 0,15 0,17 0,19 1 2 3 4 5 Ka dar N Tingkat Warna Nitrogen 44 Gambar 29. Grafik hubungan nilai rata-rata kandungan N terhadap tingkat warna BWD Sebaran nilai kandungan C-Organik terhadap tingkat warna ditunjukkan pada Gambar 30. Nilai rata-rata kandungan C untuk setiap tingkat warna 2, 3, dan 4 BWD secara berurutan 1.36, 1.37, 1.68. Hasil pengujian untuk nilai C yang diperoleh secara keseluruhan tergolong rendah, hal tersebut dapat dilihat pada Lampiran 14. Berdasarkan pada nilai rata-rata kandungan C-Organik dianalisa korelasi terhadap tingkat warna. Pada grafik hubungan kandungan C-organik dengan tingkat warna BWD yang diperlihatkan pada Gambar 31, menunjukan hal yang sama seperti grafik N, yaitu terjadi peningkatan nilai C setiap kenaikan tingkat warna BWD. Nilai persamaan garis regresi dan kofisien determinasi yang diperoleh grafik adalah y = 0.126x + 1.075 dan R 2 = 0.77. Nilai korelasi r yang diperoleh sebesar 0.87. Menurut Sarwono 2006, nilai korelasi 0.87 termasuk korelasi yang sangat kuat sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan antara nilai rata-rata C-Organik terhadap tingkat warna memiliki korelasi yang sangat kuat. Gambar 30. Grafik sebaran kandungan C-Organik terhadap tingkat warna 0,1 0,105 0,11 0,115 0,12 0,125 0,13 0,135 1 2 3 4 5 N ila i Ra ta ‐Ra ta N Tingkat Warna Nitrogen Linear Nitrogen 0,5 1 1,5 2 2,5 1 2 3 4 5 Kad a r C ‐Or g a n ik Tingkat Warna C ‐Organik 45 Gambar 31. Grafik hubungan nilai rata-rata kandungan C-organik terhadap tingkat warna BWD Pada Gambar 32 menunjukan grafik sebaran kandungan Kalium terhadap tingkat warna BWD. Nilai rata-rata unsur K mg100 g untuk setiap tingkat warna 2, 3, dan 4 BWD secara berurutan adalah 9.2, 3.6, dan 6.6. Nilai rata-rata kandungan kemudian dibuat grafik model linear terhadap tingkat warna. Berdasarkan pada Lampiran 14 menunjukan bahwa hasil pengujian terhadap nilai unsur K tergolong sangat rendah. Grafik hubungan kandungan rata-rata K mg100 g terhadap tingkat warna BWD ditunjukan pada Gambar 33. Nilai persamaan garis regresi dan kofisien determinasi yang diperoleh grafik adalah y = -1.3x + 10.38 dan R 2 = 0.22. Nilai korelasi r yang diperoleh sebesar -0.46 menunjukkan pada grafik bahwa nilai kandungan unsur K menurun setiap kenaikan tingkat warna. Menurut Sarwono 2006, nilai korelasi -0.46 termasuk korelasi yang cukup sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan nilai rata-rata K terhadap tingkat warna memiliki korelasi yang cukup. Gambar 32. Grafik sebaran kandungan K terhadap tingkat warna 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1 2 3 4 5 Ni la i Rat a ‐Rat a C ‐Organ ik Tingkat Warna C ‐Organik Linear C‐Organik 5 10 15 20 1 2 3 4 5 Kadar K mg 100g Tingkat Warna Kalium mg100 g 46 Gambar 33. Grafik hubungan nilai rata-rata kandungan K terhadap tingkat warna BWD Sebaran nilai fosfor terhadap tingkat warna dapat dilihat pada Gambar 34. Berdasarkan Lampiran 14 menunjukan bahwa secara keseluruhan kandungan fosfor tergolong sangat tinggi, yakni lebih dari 60 mg100g. Nilai rata-rata kandungan unsur P mg100 g yang diperoleh secara berurutan untuk tingkat warna 2, 3, dan 4 BWD adalah 123, 60, dan 90. Berdasarkan nilai rata-rata kandungan fosfor kemudian dibuat grafik hubungan antara nilai rata-rata dengan tingkat warna Gambar 35. Nilai persamaan garis regresi dan kofisien determinasi yang diperoleh grafik adalah y = -16.5x + 140.4 dan R 2 = 0.26. Nilai korelasi r yang diperoleh sebesar -0.51 menunjukkan pada grafik bahwa nilai kandungan P menurun setiap kenaikan tingkat warna BWD. Menurut Sarwono 2006, nilai korelasi-0.51 termasuk korelasi hubungan yang cukup sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan nilai rata-rata P terhadap tingkat warna memiliki korelasi yang cukup. Gambar 34. Grafik sebaran kandungan P terhadap tingkat warna BWD 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 Ni la i Rat a ‐Ra ta K mg 100 g Tingkat Warna Kalium mg100 g Linear Kalium mg100 g 40 60 80 100 120 140 160 180 200 1 2 3 4 5 Kadar P mg 100g Tingkat Warna Fosfor mg100g 47 Gambar 35. Grafik hubungan nilai rata-rata kandungan P terhadap tingkat warna BWD Grafik sebaran nilai kandungan kapasitas tukar kation KTK terhadap tingkat warna ditunjukkan pada Gambar 36. Hasil nilai rata-rata kandungan KTK untuk tingkat warna 2, 3, dan 4 BWD yang diperoleh pada persaman y tersebut secara berurutan adalah 10.40, 6.58, dan 6.68. Secara keseluruhan nilai KTK yang diperoleh berada pada kelompok tanah yang rendah kandungan KTK. Penilaian sifat kimia tanah tersebut dapat dilihat pada Lampiran 14. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dilakukan analisa korelasi terhadap tingkat warna dengan grafik yang diperlihatkan pada Gambar 37. Pada grafik hubungan nilai rata-rata kandungan KTK cmol + kg dengan tingkat warna BWD juga menunjukan yang sama pada grafik regresi linear K dan P yakni menurun setiap kenaikan tingkat warna. Nilai persamaan garis regresi dan koefisien determinasi yang diperoleh grafik adalah y = -1.86x + 13.47 dan R 2 = 0.73. Nilai korelasi r yang diperoleh sebesar -0.85. Menurut Sarwono 2006, nilai korelasi -0.46 termasuk korelasi yang sangat kuat sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan nilai rata-rata KTK terhadap tingkat warna memiliki korelasi yang sangat kuat. Gambar 36. Grafik sebaran kandungan KTK terhadap tingkat warna 40 60 80 100 120 140 1 2 3 4 5 Ni lai Rat a ‐Ra ta P mg 100 g Tingkat Warna Fosfor mg100g Linear Fosfor mg100g 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4 5 KT K cmol + k g Tingkat Warna KTK cmol+kg 48 Gambar 37. Grafik hubungan nilai rata-rata KTK terhadap tingkat warna BWD

H. PETA KESUBURAN TANAH