Pengujian Tanah dan Jaringan Tanaman Penggunaan Bagan Warna Daun

17

a. Perhitungan luas daun

Perhitungan luas daun padi dilakukan dengan perbandingan luas pixels dengan pengukuran luas sebenarnya. Jumlah luas pixel citra dari hasil pengambilan gambar tergantung pada ketinggian kamera. Maka dari itu perlu dilakukan kalibrasi percobaan dengan mencatat panjang dan lebar tangkapan kamera pada suatu ketinggian tertentu. Rumus perhitungan jumlah luas daun adalah : 4 Luas daun cm 2 rumpun = 5

b. Pengukuran hijau daun

Pengukuran kehijauan daun dilakukan untuk mengetahui kelas level warna daun berdasarkan bagan warna daun yang terdiri atas tingkat warna 2, 3, 4 dan 5. Hasil dari pengelompokan kelas tersebut akan dianalisis untuk menentukan jumlah kebutuhan unsur hara N, P, K yang cukup. Untuk menentukan nilai kehijauan digunakan metode jarak euclidian . Jarak terpendek dari nilai jarak keempat level bagan warna daun tersebut merupakan nilai kelas kehijauan daun. Rumus untuk menentukan jarak untuk satu level BWD adalah : Jarak BWD = 6 Keterangan : Rr 2 : jumlah intensitas citra warna merah R Rg 2 : jumlah intensitas citra warna hijau G Rb 2 : jumlah intensitas citra warna biru B Rr : jumlah intensitas level BWD warna merah R Rg : jumlah intensitas level BWD warna hijau G Rb : jumlah intensitas level BWD warna biru B

6. Pengujian Tanah dan Jaringan Tanaman

Selain penggunaan bagan warna daun BWD, dilakukan pengujian tanah dan jaringan tanaman bertujuan untuk mengetahui status unsur hara makro dan mikro tanaman. Uji tanah dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian Tanah. Sebelum pengambilan contoh tanah dan jaringan tanaman perlu diperhatikan keseragaman areal atau hamparan. Beberapa titik pengambilan contoh tanah ditentukan secara acak. Pada saat pengambilan kondisi tanah dalam keadaan lembab, tidak terlalu basah atau kering. Pengambilan tanah diambil dengan cangkul pada kedalaman 0-20 cm. Contoh tanah kemudian diaduk merata didalam ember plastik, untuk satu contoh tanah yang diuji diperlukan bobot minimal 500 gram. Uji tanah dilakukan untuk menganalisa pH-H 2 0 dan KCl 1 M, C-Organik, N-Kjeldhal, P 2 O 5 , K 2 O dan kapasitas tukar kation KTK. Apabila kadar unsur hara yang ada dalam tanah 18 dibandingkan dengan kebutuhan unsur hara bagi tanaman, maka akan diketahui apakah kadar unsur-unsur hara dalam tanah tersebut sangat rendah kurang, rendah, sedang atau tinggi. Kriteria penilaian hasil analisis tanah disajikan pada Lampiran 13. Kekurangan unsur hara di dalam tanah dapat juga diketahui dari analisa jaringan tanaman. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip bahwa konsentrasi suatu unsur hara di dalam tanaman merupakan hasil interaksi dari semua faktor yang mempengaruhi penyerapan unsur tersebut dari dalam tanah. Pada pengujian jaringan tanaman diambil 16 contoh tanaman yang berbeda dan merata pada masing-masing level bagan warna daun. Pengambilan satu contoh jaringan tanaman diperlukkan bobot minimal 25 gram kering. Jaringan tanaman yang akan dianalisis adalah N-Kjeldahl, P, dan K.

7. Penggunaan Bagan Warna Daun

Hasil dari pengamatan dengan pengambilan gambar kemudian dibandingkan dengan penggunaan bagan warna daun. Pengukuran tingkat kehijauan daun padi dengan BWD dimulai pada saat tanaman berumur 25-28 HST atau selang 7-10 hari setelah pemupukan pertama. Pengukuran daun dilakukan dengan mengambil satu sample daun untuk satu tanaman. Warna dari tiap daun yang terpilih diukur dengan menempatkan bagian tengah daun di atas standar warna untuk dibandingkan Gambar 4. Gambar 4. Pengukuran bagan warna daun BWD untuk mengukur warna daun dalam penetapan pemupukan N pada tanaman padi Selama pengukuran, daun yang sedang diukur terlindungi oleh badan karena pembacaan warna daun dipengaruhi oleh sudut matahari dan intensitas matahari. Pengukuran dilakukan oleh orang yang sama pada waktu yang sama, supaya nilai pengukuran lebih akurat.

8. Pemetaan