3.3 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menganalisis sistem pengendalian persediaan bahan baku di PM 12 pada tahun 2011. Selanjutnya dilakukan
perencanaan sistem pengendalian persediaan bahan baku PM 12 pada tahun 2012.
3.3.1 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Analisis dimulai dengan menghitung kebutuhan bahan baku pada Tahun 2011 menggunakan metode Material Requirements Planning MRP. Menurut
Heizer 2004, sistem MRP dirancang dan dikembangkan sebagai sistem pengendalian bahan dan komponen yang memiliki sifat permintaan tak bebas
dependent. Perencanaan dilakukan terhadap dependent demand dalam hal ini adalah kebutuhan bahan baku. MRP terdiri dari empat teknik perhitungan yaitu
Lot For Lot LFL, Economic Order Quantity EOQ, Least Total Cost LTC,
Least Unit Cost LUC.
Pengolahan data dilakukan dengan membandingkan teknik perusahaan dengan teknik lot sizing MRP. Adapun teknik MRP yang digunakan adalah:
1. Lot For Lot LFL, Pemesanan pada teknik LFL dilakukan sebesar
kebutuhan kotor dikurangi dengan persediaan yang ada ditangan. Besarnya pemesanan sesuai dengan kebutuhan bersih.
2. Economic Order Quantity EOQ, Pemesanan pada teknik EOQ dilakukan
dengan menghitung jumlah persediaan yang optimum berdasarkan permintaan yang ada. EOQ dapat dihitung menggunakan rumus:
√
1 Dimana : D = Permintaan per tahun ton
S = Biaya pemesanan per pesanan US H = Biaya penyimpanan per unit per tahun US
Q = Kuantitas pemesanan optimal ton
3. Least Unit Cost LUC, Kuantitas pemesanan pada teknik LUC diperoleh
dengan menjumlahkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan untuk setiap percobaan jumlah lot. Kemudian membagi total biaya tersebut
dengan jumlah unit ukuran lot sehingga didapat jumlah biaya per unit. Biaya per unit yang paling kecil yang dipilih untuk menentukan jumlah lot
yang dipilih.
4. Least Total Cost LTC, kuantitas pemesanan pada teknik LTC diperoleh
dengan membandingkan antara biaya penyimpanan dengan biaya pemesanan untuk berbagai macam jumlah lot. Hasil perbandingan tersebut
kemudian dipilih lot yang memiliki selisih biaya terkecil diantara biaya penyimpan dengan biaya pemesanan.
Metode MRP kemudian dibandingkan hasilnya dengan metode perusahaan. Setelah itu dihitung biaya persediaan masing-masing metode. Biaya
persediaan terdiri dari biaya pemesanan, biaya pembelian, dan biaya
penyimpanan.
Perhitungan loting size MRP dengan teknik LFL, LUC, EOQ, dan LTC dapat dihitung menggunakan format seperti pada Tabel 2.
Tabel 2 Format perhitungan MRP
Month 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 Gross requirement
Beginning inventory Net requirements
Planned order receipt Planned order release
Ending inventory Costs
Ordering cost Carrying cost
Purchase cost
Total cost
Keterangan : 1.
Beginning inventory merupakan persediaan yang dimiliki perusahaan di awal periode.
2. Gross requirement adalah kebutuhan kotor atau total kebutuhan bahan
baku pada suatu periode pemesanan.
3. Net requirements adalah kebutuhan bersih atau kebutuhan bahan baku
yang tidak dapat lagi dipenuhi oleh persediaan perusahaan dan merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan persediaan awal, atau biasa disebut
kebutuhan bersih.
4. Planned order receipt adalah besarnya pesanan yang direncanakan akan
diterima untuk suatu periode tertentu. 5.
Planned order release adalah besarnya pesanan diterima oleh perusahaan pada periode tertentu sesuai lead time yang ditentukan.
6. Ending inventory adalah besarnya persediaan akhir yang terdapat di
perusahaan. 7.
Ordering cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk sekali pemesanan. 8.
Carrying cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan persediaan akhir.
9. Purchase cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar pesanan
sejumlah barang yang dipesan. Kebutuhan bersih net requirement dapat dihitung menggunakan rumus :
– 2
Dimana : N = Net requirement G = Gross requirement
B = Beginning inventory
Sedangkan ending inventory dapat dihitung menggunakan rumus : 3
Dimana : E = Ending inventory
G = Gross requirement B
= Beginning inventory Selain itu Planned Order release dapat dihitung menggunakan rumus :
4 Dimana : P
= Planned Order release t
= Waktu saat net requirement dibutuhkan l
= Waktu tunggu lead time
3.3.2 Perencanaan Pengendalian Persediaan Bahan Baku