Guna Lahan Mikro Kawasan Permukiman RW 03 Kelurahan Cikundul Rencana Umum

Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi 04 | 5 04 R E NC A N A UM UM P A ND U A N P E R A N C A NG A N  Pendopo : multi fungsi untuk pertemuan sekaligus untuk evakuasi bila keadaan darurat bencana.

B. Guna Lahan Mikro Kawasan Permukiman RW 03 Kelurahan Cikundul

Kegiatan penanganan diarahkan pada pengembangan dan peningkatan fungsi guna lahan yang sekarang telah ada. Secara garis besar, setelah dilakukan program penanganan permukiman ini, tidak terdapat perubahan fungsi dan guna lahan dalam wilayah perencanaan. Guna Lahan Permukiman Pada Kawasan Permukiman Prioritas RW3,4,5 Kelurahan Cikundul diarahkan sebagai berikut :  Kawasan dengan fungsi ini diarahkan pada peningkatan guna lahan permukiman menjadi guna lahan campuran, dengan pertimbangan nilai ekonomi lokasi yang tinggi dan peluang yang besar untuk menjadi guna lahan komersial, sebagai peluang usaha masyarakat.  Guna lahan permukiman diarahkan pada bentuk rumah tinggal yang selain berfungsi sebagai rumah tinggal tetapi juga berfungsi sebagai ruang usaha seperti home industry sehingga bina ekonomi warga dapat berjalan terutama dalam usaha cinderamata bagi para wisata dan berbagai usaha makanan. Pada Cluster Permukiman Permukiman RW 03 Kelurahan Cikundul, terdiri dari komponen perancangan :  Pembuatan MCK Utilitas Air Limbah  Perbaikan Jalan Lingkungan  Penataan RTH unit lingkungan Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi 04 | 6 04 R E NC A N A UM UM P A ND U A N P E R A N C A NG A N 4.1.3 Rencana Tata Bangunan

A. Rencana Umum

Penentukan intensitas kepadatan bangunan di kawasan perumahan dan permukiman didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan : a. Kepadatan penduduk b. Rencana Intensitas Bangunan c. Kebutuhan Luas Lantai m 2 penduduk, d. Kebutuhan fasilitas pelayanan menurut standar 27 m 2 penduduk Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan seperti tersebut di atas, maka dapat ditentukan intensitas bangunan dengan membandingkan proporsi kebutuhan luas lantai fasilitas seluruhnya dengan luas lantai dasar bangunan, yaitu daerah terbangun – jalan + penghijauan. Rencana untuk intensitas bangunan terkait juga dengan arahan penetapan penetapan antara lain:  Rencana ketinggian bangunan, berdasarkan : - faktor luas lantai penggunaan suatu kegiatan - faktor penyinaran matahari - faktor penghawaan - faktor daya dukung tanah, dan - faktor bahaya kebakaran. Ketinggian bangunan maupun benda-benda tumbuh pada masing-masing kawasan perumahan dan permukiman memiliki ketentuan yang berbeda-beda. • Rencana luas kapling minimum ditetapkan berdasar kondisi yang sudah ada saat ini dan kebutuhan untuk 10 tahun yang akan datang. Pengembangan Perumahan Swadaya, dalam pengembangan perumahan swadaya dilakukan pengklasifikasian berdasarkan kepadatan yaitu sebagai berikut:  Kepadatan tinggi : 40 – 60 rumah Ha  Kepadatan sedang : 30 – 40 rumah Ha  Kepadatan rendah : 18 – 30 rumah Ha  Kepadatan rendah sampai sedang pada umumnya di wilayah perdesaan; sedang kepadatan tinggi terdapat di wilayah pusat-pusat kota. Dalam perencanaan sebaran kepadatan dengan pengklasifikasian diatas digunakan, khususnya dalam menentukan tingkat pelayanan fasilitas sosial dan penggunaan khusus lainnya sesuai kebutuhan. Sesuai dengan arahan dalam RTRW Kota Sukabumi. Kepadatan RW 03 Kelurahan Cikundul direncanakan memiliki kepadatan sedang, yakni 30-40 rumah Ha.  Koefisien dasar bangunan KDB; atau building coverage, adalah perbandingan antara luas total lantai dasar bangunan dan luas kapling. KDB bangunan di RW 03 Kelurahan Cikundul secara umum masih cukup ideal yakni 0,6, kecuali di pusat kota dan kantung-kantung permukiman kumuh.  Koefisien Lantai Bangunan KLB atau Floor Area Ratio yang merupakan angka perbandingan antara total luas lantai bangunan dengan luas kapling. KLB di RW 03 Kelurahan Cikundul masih tergolong dalam batas toleransi. Dalam pengembangannya di kawasan kota intensitas penggnaan lahan di optimalkan atau kemungkinan adanya pengembangan ke arah vertikal.  Sempadan bangunan; garis sempadan bangunan ditetapkan berdasarkan standar DPU yang ada yaitu setengah dari daerah milik jalan damija

B. Rencana KDB dan KLB