KERANGKA KONSEP Analisis Determinan Keluhan Sick Building Syndrome (SBS) Pada Pekerja Gedung PT Pelita Air Service Tahun 2016

Tabel 3.1 Lanjutan No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Karakteristik Individu 6 Jenis kelamin Perbedaan biologis fisiologis yang dibawa sejak lahir. Pengisian kuesioner oleh responden Kuesioner MM040EA 1. Laki-laki 2. perempuan Orninal 7 Umur Jumlah tahun yang dihitung dari mulai lahir sampai saat penelitian dilaksanakan. Pengisian kuesioner oleh responden Kuesioner MM040EA Tahun Rasio 8 Lama kerja Panjangnya waktu kerja responden yang dihitung dari mulai awal masuk kerja sampai dengan pada saat penelitian ini dilakukan Laila, 2011. Pengisian Kuesioner oleh responden Kuesioner MM040EA Bulan Rasio 9 Riwayat Alergi Penyakit terdahulu yang pernah dialami oleh responden berhubungan dengan kualitas udara yang buruk. Pengisian kuesioner oleh responden Kuesioner MM040EA 1. memiliki riwayat alergi jika skor 6 2. tidak memiliki riwayat alergi jika skor 6 Andersson, 1998 Ordinal 10 Riwayat Atopi Sifat genetik yang dimiliki individu yang diturunkan oleh keluarga, dan menimbulkan gejala alergi yang berhubungan dengan kualitas udara yang buruk Rifai, 2011. Pengisian kuesioner oleh responden Kuesioner MM040EA 1. ya, jika memiliki riwayat atopi 2. tidak, jika tidak memiliki riwayat atopi Ordinal 47

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi yang digunakan adalah cross sectional. Desain studi cross sectional dipilih karena dalam penelitian ini variabel dependen dan variabel independen diamati dalam periode waktu yang bersamaan. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Gedung PT Pelita Air Service. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Oktober 2015 sampai dengan Mei 2016. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja di gedung PT Pelita Air Service dengan jumlah populasi 100 pekerja. Sampel dalam penelitian adalah seluruh pekerja kantor yang berada di tiga gedung PT PAS yaitu 100 pekerja . Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana simple random sampling. Dalam penelitian ini akan melakukan pengujian hipotesis, maka besar sampel dihitung menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi dua arah, yaitu sebagai berikut: = Z 1- α2 2P1-P+Z 1- β P 1 1-P 1 + P 2 1-P 2 2 P 1 - P 2 2 Keterangan : n : jumlah sampel minimal Z 1 - α : nilai Z pada derajat kemaknaan α pada uji 2 sisi two tail, yang digunakan adalah 5 � 1 − � 2 = 1,96 Z 1 - β : nilai Z pada kekuatan 1- β β = 70 Z 1- β = 0.53 P1 : Proporsi responden yang mengalami SBS dengan faktor psikososial kurang baik 18.2 P2 : Proporsi responden yang mengalami SBS dengan faktor psikososial baik 38.8 P : Proporsi total P1+P22= 0.285 Berikut pada tabel 4.1 perhitungan minimal sampel penelitian berdasarkan variabel pada penelitian sebelumnya. Tabel 4.1 Perhitungan Minimal Sampel Penelitian P1 P2 P n Nx2 Keterangan Psikososial 18.2 38.8 0.285 46 92 Laila 2011 Perilaku Merokok 25 40 0.325 112 224 Umur 44 38.1 0.4105 112 224 Rahman 2013 Masa Kerja 43.5 34.8 0.392 441 882 Berdasarkan hasil perhitungan sampel pada tabel 4.1 dengan rumus uji beda dua proporsi didapatkan hasil jumlah sampel pada penelitian ini adalah 92 responden dengan menggunakan derajat kemaknaan 5 dan kekutan uji 70 . Pada tabel 4.2 perhitungan minimal sampel yang seharusnya pada penelitian ini. Tabel 4.2 Perhitungan Sampel Berdasarkan Variabel Psikososial α 1- β n nx2 Α 1- β n nx2 5 99 389 778 10 99 191 382 98 291 582 98 143 286 95 218 436 95 107 214 90 148 296 90 73 146 85 108 216 85 53 106 80 81 162 80 40 80 70 46 92 70 23 46 Berdasarkan tabel 4.2 hasil perhitungan besar minimal sampel yang seharusnya pada penelitian ini dengan menggukan rumus uji beda dua proporsi, menggunakan derajat kepercayaan 5 dan nilai kekuatan 80 adalah 162 responden. Tetapi pada penelitian ini jumlah populasi adalah 100 responden sehingga dilakukan perhitungan sampel menggunakan rumus estimasi proporsi. Berikut perhitungan sampel menggunakan rumus estimasi proporsi: = � 1 −� 2 �1 − � d 2 Keterangan : n : Jumlah atau besar sampel minimal Z 1 - α : nilai Z pada derajat kemaknaan α yang digunakan adalah 5 � 1 − � 2 = 1,96 P : Proporsi variabel dependen dan variabel independen d : derajat akurasipresisi mutlak 10 Tabel 4.3 Perhitungan Sampel Estimasi Proporsi P n Nx2 Keterangan Psikososial 0.285 41.95 83.9 Laila 2011 Perilaku Merokok 0.325 42.99 85.98 Umur 0.4105 47.42 94.84 Rahman 2013 Masa Kerja 0.392 46.71 93.42 Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan hasil perhitungan sampel menggunakan rumus estimasi proporsi didapatkan besar sampel minimal yang digunakan untuk penelitian ini adalah besar sampel terbesar yaitu 94.84 atau 95 sampel. Sampel penelitian pada penelitian ini, peneliti menggunakan seluruh populasi pekerja di PT PAS yaitu sebanyak 100 responden. D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh secara langsung melalui kuesioner mengenai karakteristik pekerja dan mengenai keluhan SBS, serta observasi tempat penelitian dan data hasil pengukuran kualitas fisik di tempat kerja. 1. Cara pengumpulan data SBS untuk variabel karakteristik individu dan keluhan SBS. Data keluhan Sick Building Syndrome terlebih dahulu didapatkan dengan cara memberikan kuesioner. Kuesioner diberikan setelah 10-15 menit pekerja masuk kedalam ruangan kerja. Dalam kuesioner ini bagi menjadi lima bagian, yaitu identitas diri, lingkungan kerja, psikososial, riwayat penyakit dan gejala SBS. a. Untuk pertanyaan lingkungan kerja berisi 12 pertanyaan dengan tiga skala pengukuran, yaitu sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. b. Pertanyaan gejala SBS untuk menentukan kasus sick building syndrome, gejala dikategorikan menjadi tiga Tetsuya Mizoue dkk., 2001, yaitu pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Kategori gejala penyakit Skor Kategori 1 Gejala umum terdiri dari kelelahan, kepala terasa berat, sakit kepala, mualpusing, kesulitan berkonsentrasi 2 Gejala yang melibatkan mata, hidung, dan tenggorokan termasuk batuk. 3 Gejala yang melibatkan kulit

Dokumen yang terkait

Hubungan Jumlah Koloni Bakteri Patogen Udara Dalam Ruang dan Faktor Demografi terhadap Kejadian Gejala Fisik Sick Building Syndrome (SBS) pada Responden Penelitian di Gedung X Tahun 2013

1 18 175

Sick building syndrome

0 3 8

Hubungan antara Kualitas Fisik dan Mikrobiologi Udara dengan Keluhan Sick Building Syndrome pada Unit Cutting dan Sewing PT. Sai Apparel Industries Semarang Tahun 2016 - UDiNus Repository

1 5 15

Hubungan antara Kualitas Fisik dan Mikrobiologi Udara dengan Keluhan Sick Building Syndrome pada Unit Cutting dan Sewing PT. Sai Apparel Industries Semarang Tahun 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

Hubungan antara Kualitas Fisik dan Mikrobiologi Udara dengan Keluhan Sick Building Syndrome pada Unit Cutting dan Sewing PT. Sai Apparel Industries Semarang Tahun 2016 - UDiNus Repository

0 2 7

Hubungan antara Kualitas Fisik dan Mikrobiologi Udara dengan Keluhan Sick Building Syndrome pada Unit Cutting dan Sewing PT. Sai Apparel Industries Semarang Tahun 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

Hubungan antara Kualitas Fisik dan Mikrobiologi Udara dengan Keluhan Sick Building Syndrome pada Unit Cutting dan Sewing PT. Sai Apparel Industries Semarang Tahun 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

Hubungan antara Kualitas Fisik dan Mikrobiologi Udara dengan Keluhan Sick Building Syndrome pada Unit Cutting dan Sewing PT. Sai Apparel Industries Semarang Tahun 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

Predicting the Sick Building Syndrome (SBS) occurrence among Pharmacist assistant in Banjarmasin South Kalimantan

0 0 6

Gambaran Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) pada Karyawan Fajar Group di Gedung PT. Fajar Graha Pena Makassar Tahun 2012 - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 106