Tabel 3.1 Lanjutan No
Variabel Definisi
Cara Ukur Alat Ukur
Hasil Ukur Skala Ukur
Karakteristik Individu
6 Jenis kelamin
Perbedaan biologis fisiologis yang dibawa sejak lahir.
Pengisian kuesioner oleh
responden Kuesioner
MM040EA 1. Laki-laki
2. perempuan Orninal
7 Umur
Jumlah tahun yang dihitung dari mulai lahir sampai saat penelitian
dilaksanakan. Pengisian
kuesioner oleh responden
Kuesioner MM040EA
Tahun Rasio
8 Lama kerja
Panjangnya waktu kerja responden yang dihitung dari mulai awal
masuk kerja sampai dengan pada saat penelitian ini dilakukan Laila,
2011. Pengisian
Kuesioner oleh
responden Kuesioner
MM040EA Bulan
Rasio
9 Riwayat Alergi Penyakit terdahulu yang pernah
dialami oleh responden berhubungan dengan kualitas udara
yang buruk. Pengisian
kuesioner oleh responden
Kuesioner MM040EA
1. memiliki riwayat alergi jika skor 6
2. tidak memiliki riwayat alergi jika skor 6 Andersson, 1998
Ordinal
10 Riwayat Atopi
Sifat genetik yang dimiliki individu yang diturunkan oleh keluarga, dan
menimbulkan gejala alergi yang berhubungan dengan kualitas udara
yang buruk Rifai, 2011. Pengisian
kuesioner oleh responden
Kuesioner MM040EA
1. ya, jika memiliki riwayat atopi 2. tidak, jika tidak memiliki riwayat
atopi Ordinal
47
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi yang
digunakan adalah cross sectional. Desain studi cross sectional dipilih karena dalam penelitian ini variabel dependen dan variabel independen diamati dalam periode
waktu yang bersamaan. B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Gedung PT Pelita Air Service. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Oktober 2015 sampai dengan Mei 2016.
C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja di gedung PT Pelita Air
Service dengan jumlah populasi 100 pekerja. Sampel dalam penelitian adalah seluruh pekerja kantor yang berada di tiga gedung PT PAS yaitu 100 pekerja
. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana simple random sampling.
Dalam penelitian ini akan melakukan pengujian hipotesis, maka besar sampel dihitung menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi dua arah, yaitu
sebagai berikut:
= Z
1- α2
2P1-P+Z
1- β
P
1
1-P
1
+ P
2
1-P
2 2
P
1
- P
2 2
Keterangan : n
: jumlah sampel minimal
Z
1
- α : nilai Z pada derajat kemaknaan α pada uji 2 sisi two tail, yang
digunakan adalah 5 �
1 −
� 2
= 1,96 Z
1
-
β
: nilai Z pada kekuatan 1- β β = 70 Z
1- β
= 0.53 P1
: Proporsi responden yang mengalami SBS dengan faktor psikososial kurang baik 18.2
P2 : Proporsi responden yang mengalami SBS dengan faktor psikososial
baik 38.8 P
: Proporsi total P1+P22= 0.285 Berikut pada tabel 4.1 perhitungan minimal sampel penelitian berdasarkan
variabel pada penelitian sebelumnya.
Tabel 4.1 Perhitungan Minimal Sampel Penelitian P1
P2 P
n Nx2
Keterangan
Psikososial 18.2
38.8 0.285
46 92
Laila 2011 Perilaku Merokok
25 40
0.325 112
224 Umur
44 38.1
0.4105 112
224 Rahman
2013 Masa Kerja
43.5 34.8
0.392 441
882 Berdasarkan hasil perhitungan sampel pada tabel 4.1 dengan rumus uji beda dua
proporsi didapatkan hasil jumlah sampel pada penelitian ini adalah 92 responden dengan menggunakan derajat kemaknaan 5 dan kekutan uji 70
. Pada tabel 4.2 perhitungan minimal sampel yang seharusnya pada penelitian ini.
Tabel 4.2 Perhitungan Sampel Berdasarkan Variabel Psikososial α
1- β
n nx2
Α 1-
β n
nx2
5 99
389 778
10 99
191 382
98 291
582 98
143 286
95 218
436 95
107 214
90 148
296 90
73 146
85 108
216 85
53 106
80 81
162 80
40 80
70 46
92 70
23 46
Berdasarkan tabel 4.2 hasil perhitungan besar minimal sampel yang seharusnya pada penelitian ini dengan menggukan rumus uji beda dua proporsi,
menggunakan derajat kepercayaan 5 dan nilai kekuatan 80 adalah 162 responden. Tetapi pada penelitian ini jumlah populasi adalah 100 responden
sehingga dilakukan perhitungan sampel menggunakan rumus estimasi proporsi. Berikut perhitungan sampel menggunakan rumus estimasi proporsi:
= �
1 −�
2
�1 − � d
2
Keterangan : n
: Jumlah atau besar sampel minimal Z
1
- α
: nilai Z pada derajat kemaknaan α yang digunakan adalah 5 �
1 −
� 2
= 1,96 P
: Proporsi variabel dependen dan variabel independen d
: derajat akurasipresisi mutlak 10
Tabel 4.3 Perhitungan Sampel Estimasi Proporsi P
n Nx2
Keterangan
Psikososial 0.285
41.95 83.9
Laila 2011 Perilaku Merokok
0.325 42.99
85.98 Umur
0.4105 47.42
94.84 Rahman
2013 Masa Kerja
0.392 46.71
93.42
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan hasil perhitungan sampel menggunakan rumus estimasi proporsi didapatkan besar sampel minimal yang digunakan untuk
penelitian ini adalah besar sampel terbesar yaitu 94.84 atau 95 sampel. Sampel
penelitian pada penelitian ini, peneliti menggunakan seluruh populasi pekerja di PT
PAS yaitu sebanyak 100 responden. D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh secara langsung melalui kuesioner mengenai karakteristik pekerja dan mengenai keluhan SBS, serta
observasi tempat penelitian dan data hasil pengukuran kualitas fisik di tempat kerja. 1. Cara pengumpulan data SBS untuk variabel karakteristik individu dan
keluhan SBS. Data keluhan Sick Building Syndrome terlebih dahulu didapatkan dengan
cara memberikan kuesioner. Kuesioner diberikan setelah 10-15 menit pekerja masuk kedalam ruangan kerja. Dalam kuesioner ini bagi menjadi
lima bagian, yaitu identitas diri, lingkungan kerja, psikososial, riwayat penyakit dan gejala SBS.
a. Untuk pertanyaan lingkungan kerja berisi 12 pertanyaan dengan tiga skala pengukuran, yaitu sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.
b. Pertanyaan gejala SBS untuk menentukan kasus sick building syndrome, gejala dikategorikan menjadi tiga Tetsuya Mizoue dkk., 2001, yaitu
pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Kategori gejala penyakit Skor
Kategori
1 Gejala umum terdiri dari kelelahan, kepala terasa berat,
sakit kepala, mualpusing, kesulitan berkonsentrasi 2
Gejala yang melibatkan mata, hidung, dan tenggorokan termasuk batuk.
3 Gejala yang melibatkan kulit