Pasar Entitas Rantai Pasok
dapat menjadi agenda perbaikan agroindustri gula selanjutnya dengan koordinasi yang baik antara kebijakan pemerintah dan aktor di lapangan.
Penurunan luas areal perkebunan tebu bukan satu-satunya permasalah yang ada pada agroindustri gula tebu, tetapi juga ada permasalahan rendahnya produktivitas
pabrik sehingga produksi gula juga ikut menurun. Menurut Ikagi produksi gula indonesia saat ini masih belum ideal, seharusnya 62 Pabrik Gula yang 51 PG
diantaranya milik BUMN dan 11 PG lainnya milik swasta hanya mampu memproduksi 2.60 juta ton padahal seharusnya dapat memproduksi 3.15 juta Ton Rusono et al.
2013. Umumnya PG milik swasta mampu menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dari pada PG BUMN seperti yang dapat dilihat pada Tabel 11. Kondisi pabrik
gula yang sudah tua tidak didukung dengan rehabilitasi berkala, sehingga produktivitas perusahaan menurun. Lambannya rehabilitasi pabrik gula disebabkan oleh rendahnya
insentif yang diberikan pemerintah khususnya suku bunga bank selain pada kesulitan penyediaan lahan Colosewoko 2010.
Tabel 11 Kondisi pabrik gula Indonesia 2005-2009
Nasionalmenurut manajemen pengelolaan
2005 2006
2007 2008
2009 Pertumbuhan
Nasionaljumlah PG 58
58 58
59 61
Rendemen 7.20
7.63 7.35
7.97 7.60
1.52 Produktivitas GKP TonHa
5.89 5.85
5.76 5.95
5.54 -1.60
SwastaJumlah PG
10 Rendemen
8.2 8.47
8.42 8.73
8.23 0.38
Produktivitas GKP TonHa 6.60
6.34 6.46
6.3 6.26
-0.17
BUMN Jumlah PG
51 Rendemen
6.8 7.27
6.9 7.6
7.23 1.67
Produktivitas GKP TonHa 5.59
5.63 5.45
5.51 5.15
-1.86 RNI dan PTPN
Sumber: Sawit 2010
Ketersediaan lahan PT A cukup terjamin karena diikat secara hukum melalui lahan HGU. Luas lahan HGU bruto yang dimiliki PT A adalah 5 669,4 Ha, selain itu
juga terdapat lahan sewa seluas 582 Ha dan lahan Tebu Rakyat Bebas 213 Ha. Sumber daya fisik perawatan perkebunan tebu didukung dengan irigasi alur dan irigasi
permukaan seluas 402 Ha dengan sumber air berasal dari Tarum Timur di sekitar Pabrik. Fasilitas produksi off farm PT A didukung dengan kapasitas giling 3000 TCD
dengan kapasitas produksi inklusif 2800 TCD. Produksi GKP-nya dibagi menjadi per- stasiun kerja, yaitu stasiun Boiler, gilingan, cane Stacker, stasiun pemurnian, stasiun
penguapan, stasiun penguapan dan Pendinginan, stasiun puteran serta gudang gula dan tetes. Kondisi mesin yang dioperasikan di PT A menurut stasiun kerja dapat dilihat
pada Lampiran 5.