Saran KESIMPULAN DAN SARAN

1. Pemerintah daerah perlu mempertahankan kinerja sektor Industri Logam, Mesin, Elektronik LME, Industri Kendaraan dan Alat Angkutan KENDAL, dan sektor Listrik, Gas dan Air Bersih LGAB karena memiliki kemampuan meningkatkan daya penyebaran lebih dari 1 selama tiga tahun berturut-turut. Kemudian sektor lain yang kinerjanya perlu dipertahankan adalah sektor Industri Makanan, Minuman dan Rokok MKMN, Bangunan BNGN, Perdagangan Besar dan Eceran PDGN, Bank, Lembaga Keuangan dan Asuransi BLKAS, dan Real Estate, Jasa Perusahaan REJP karena memiliki derajat kepekaan lebih dari 1 selama periode penelitian. 2. Selain terus berupaya mempertahan peran sektor kunci, pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga harus memberikan perhatian lebih terhadap sektor yang lain, seperti sektor Perdagangan Besar dan Eceran PDGN, Industri Makanan, Minuman Rokok MKMN, Bank, Lembaga Keuangan dan Asuransi BLKAS, Angkutan, Pergudangan, dan Pengiriman ANKRIM. Hal tersebut disebabkan karena sektor-sektor ini berpotensi menjadi sektor yang juga bias diunggulkan dimasa mendatang. 3. Dengan tingginya permintaan domestik akhir pada tahun 1993, 2000, dan 2006 memberikan petunjuk bahwa peran masyarakat DKI Jakarta sangat besar dalam menggerakkan pertumbuhan perekonomian di wilayahnya. Sehingga Provinsi DKI Jakarta seyogyanya tidak berharap terlalu tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pengeluaran pembangunan pemerintah daerah saja. Pelaksanaan pembangunan harus lebih banyak diperankan oleh masyarakat dan dunia usaha. Peran pemerintah kembali pada tugas pokoknya yaitu sebagai stimulator, fasilitator dan dinamisator pembangunan. 4. Pemerintah perlu secara terus menerus memberdayakan perekonomian untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan kegiatan usaha guna mendorong kegiatan konsumsi dan investasi. Hal ini diperlukan guna senantiasa mempertahankan komponen permintaan akhir, khususnya pertumbuhan dari komponen konsumsi RT konsRT dan pembentukan modal tetap pmtb. 5. Temuan penelitian diatas memperlihatkan bahwa pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mensinergikan kemapanan sektor jasa service dengan dukungan keunggulan industri pengolahan. Sehingga dalam jangka panjang, selain memiliki industri manufaktur yang maju, DKI Jakarta juga secara konsisten menunjukkan perannya sebagai kota yang maju dan diakui masyarakat dunia sebagai kota jasa international service city.

6.3. Peluang Penelitian Berikutnya

Hasil dan temuan dari penelitian ini disadari bukanlah suatu yang sempurna. Dengan kata lain, penelitian masih memiliki beberapa kekurangan dan keterbatasan yang memungkinkan bagi peneliti lain untuk melengkapi ataupun mengembangkannya. Beberapa aspek yang bisa menjadi ruang bagi peneliti lain diantaranya adalah: 1. Penelitian ini tidak menyentuh aspek employment share, sehingga aspek employment share dengan pendekatan dekomposisi ketenagakerjaan Provinsi DKI Jakarta bisa menjadi obyek penelitian selanjutnya. 2. Periode penelitian hanya dilakukan pada tahun 1993, 2000, dan 2006. Dengan penggunaan periode penelitian tersebut terlihat sektor-sektor yang unggul pada ujung periode penelitian, yaitu tahun 2006 selain terjadi pada sektor jasa juga terjadi pada sektor industri manufakturing. Hal ini memberikan petunjukan bahwa jika penelitian menggunakan periode yang berbeda maka sektor unggulan yang lain bisa saja akan timbul. LAMPIRAN