Pengamatan molekuler Genotyping Prosedur Penelitian
                                                                                Tabel 1. Penampilan fenotipe padi pada tetua dan populasi BC
3
F
2
.
Sifat Tetua
Populasi BC
3
F
2
Ciherang  B11143D  Ciherang Vs B11143D
a
Rerata Kisaran
CV
b
Umur berbunga UB 73.33
63.83 71.01
65 - 77 3.36
Tinggi tanaman TT 96.92
126.17 98.96
75 - 188 8.43
Jumlah malai per rumpun JMP 9.76
4.33 9.66
5.00 - 18.00 23.08
Panjang daun bendera PDB 33.38
49.19 32.89
19.23 - 44.40 13.13
Panjang malai PM 25.23
26.44 ns
25.03 18.33 - 27.67
4.79 Jumlah gabah isi per malai JGI
140.94 220.61
162.40  42.67 - 210.33 12.82
Persentase gabah isi PGI 94.12
92.52 ns
93.55 60.38 - 97.67
4.26 Bobot 1000 butir BB
22.2 26.8
23.85 18.9 - 25.80
3.56 Bobot total per rumpun BT
25.13 23.42
ns 28.00
15.91 - 47.95 22.28
Keterangan: ns  tidak nyata,  ada beda nyata pada P0.01,
a
beda nyata antara kedua tetua berdasarkan uji t,
b
koefisien varian
Tabel 2. Korelasi karakter-karakter padi pada populasi BC
3
F
2
Karakter UB
a
TT JMP
PDB PM
JGI PGI
BB TT
-0.160 JMP
0.497 -0.101
PDB -0.139
0.243 -0.086
PM -0.069
0.309 0.089
0.510 JGI
-0.048 0.198
0.100 0.351
0.653 PGI
-0.099 0.124
-0.008 0.084
0.213 0.507
BB -0.123
0.118 -0.115
0.415 0.470
0.366 0.338
BT 0.288
0.018 0.657
0.163 0.413
0.592 0.171
0.204
Keterangan:  berkorelasi nyata pada P0.05,  berkorelasi nyata pada P0.01,  berkorelasi nyata pada P0.001
a
UB umur berbunga hss, TT tinggi tanaman cm, JMP jumlah malai per rumpun, PDB panjang daun bendera cm, PM panjang malai cm, JGI jumlah gabah isi per malai, PGI persentase gabah isi per malai , BB bobot 1000 butir g, BT bobot total per rumpun g.
13
Bobot  total  B11143D didukung oleh jumlah  gabah isi per malai dan bobot 1000  butir  yang  tinggi,  sedangkan  bobot  total  Ciherang  didukung  oleh  jumlah
malai yang banyak. Pada populasi BC
3
F
2
, bobot gabah per rumpun berkisar antara 15.91  g  dan  47.95  g  per  rumpun.  Rerata  bobot  gabah  per  rumpun  dari  populasi
BC
3
F
2
lebih  besar  daripada  bobot  gabah  per  rumpun  kedua  tetua.  Besarnya  nilai bobot  gabah  per  rumpun  pada  populasi  BC
3
F
2
didukung  oleh  tiga  komponen utama padi yaitu jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi per malai, dan bobot
1000  butir.  Populasi  ini  memiliki  rerata  jumlah  malai  per  rumpun  yang  lebih banyak dibandingkan dengan B11143D. Selain itu populasi BC
3
F
2
memiliki rerata jumlah  gabah  isi  per  malai  dan  bobot  1000  butir  yang  lebih  besar  dibandingkan
dengan Ciherang.
Gambar 4. Perbandingan tanaman padi individu BC
3
F
2
dengan kedua tetua.
Beberapa individu pada populasi BC
3
F
2
memiliki sifat lainnya seperti tinggi tanaman, jumlah malai per rumpun, panjang malai, dan persentase gabah isi yang
lebih  kecil  atau  lebih  besar  dari  kedua  tetua.  Sifat  yang  lain  misalnya  panjang daun  bendera,  jumlah  gabah  isi  per  malai,  dan  bobot  1000  butir  menunjukkan
adanya beberapa individu  yang memiliki nilai  lebih  kecil dari kedua tetua. Perlu adanya  pengujian  lebih  lanjut  terhadap  individu-individu  ini  terkait  segregasi
transgresif.  Segregasi  transgresif  adalah  segregasi  gen  pada  sifat-sifat  kuantitatif dari  zuriat  hasil  persilangan  dua  tetua  yang  memiliki  jangkauan  sebaran  yang
melampaui  jangkauan  sebaran  kedua  tetuanya  atau  yang  memiliki  nilai  ekstrim dari  tetuanya  Poehlman  dan  Sleper  1996;  Rieseberg  et  al.  2003.  Segregasi
transgresif  dapat  mengindikasikan  bahwa  kedua  tetua  menyumbang  alel  yang berharga  untuk  sifat-sifat  tertentu.  Selain  itu  juga  B11143D  meskipun  memiliki
fenotipe  yang  superior  untuk  sifat-sifat  tertentu,  namun  alel  negatif  yang tersembunyi  muncul pada populasi BC
3
F
2
dengan 85 genom sudah kembali  ke tetua  berulang  yaitu  Ciherang.  Penemuan  adanya  segregasi  transgresif  juga
mendukung  gagasan  bahwa  fenotipe  dari  tanaman  hanya  dapat  memprediksi secara  sederhana  potensi  genetiknya.  Oleh  karena  itu,  paradigma  pemuliaan
tanaman perlu bergeser dari menyeleksi tanaman berdasarkan fenotipe ke evaluasi keberadaan  segmen  kromosom  yang  mengandung  gen  tersembunyi  terkait  sifat
tertentu  Tanksley  dan  McCouch  1997.  Identifikasi  daerah  kromosom  yang berasosiasi  dengan  sifat-sifat  penting  dapat  dilakukan  dengan  mengevaluasi
BC
3
F
2
B11143D Ciherang