IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 KARAKTERISTIK SIFAT FISIKO-KIMIA CPO
CPO Crude Palm Oil yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Asian Agri Group. Analisis CPO dilakukan untuk mengetahui kondisi awal bahan baku serta
karakteristik sifat fisiko-kimia yang digunakan dalam penelitian. Analisis bahan awal meliputi kadar air, asam lemak bebas, bilangan asam, bilangan iod, dan komposisi asam
lemak. Hasil analisis sifat fisiko kimia terhadap bahan baku crude palm oil dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Analisa Sifat Fisiko-Kimia CPO
Analisis Nilai
Satuan
Kadar Air 0,1605
Asam Lemak Bebas 4,66
Bilangan Asam 9,26
mgKOHg Bilangan Iod
51,4 mg Iodg
Komposisi Asam Lemak: Laurat C
12
H
24
O
2
0,172 Miristat C
14
H
28
O
2
1,967 Palmitat C
16
H
32
O
2
42,084 Stearat C
18
H
36
O
2
4,131 Oleat C
18
H
34
O
2
39,021 Linoleat C
18
H
32
O
2
10,651 Linolenat C
18
H
30
O
2
1,48
Berdasarkan hasil analisis kadar air pada Tabel 6, diketahui bahwa kandungan kadar air adalah sekitar 0,16. Nilai tersebut telah memenuhi syarat kadar air CPO
sebagai bahan pembuatan metil ester untuk biodiesel yang ditetapkan oleh Bandar Standarisasi Nasional maksismal 0,5. Tetapi nilai tersebut masih belum memenuhi
syarat jika dibandingkan dengan nilai kadar air bahan baku surfaktan anionik LAS yaitu maksimal sebesar 0.03. Kadar air menjadi faktor penting dalam karakteristik bahan
baku sebab kandungan air yang tinggi dapat meningkatkan terjadinya hidrolisis trigliserida sehingga meningkatkan kadar asam lemak bebas.
Dalam proses transesterifikasi, asam lemak bebas dapat membentuk sabun yang mengganggu proses pemisahan antara gliserol dan metil ester serta menurunkan
rendemen metil ester yang dihasilkan sehingga asam lemak bebas perlu dikonversi terleih dahulu menjadi metil ester melalu esterifikasi. Kandungan asam lemak bebas crude palm
oil untuk penelitian berdasarkan hasil analisis pada Tabel 6 cukup tinggi yaitu sebesar 4,66 atau lebih dari 2. Selain itu, nilai bilangan asam mencapai 9,26 mgKOH, lebih
tinggi dari yang dianalisa oleh Hui 1996 yaitu 6,9 mgKOH. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi penyimpanan bahan baku CPO masih memungkinkan terjadi proses
hidrolisis. Dengan nilai bilangan asam dan kandungan asam lemak yang tinggi, maka sebelum ditransesterifikasi bahan baku crude palm oil tersebut perlu diesterifikasi.
Karakteristik crude palm oil yang dinalisis adalah nilai bilangan iod. Bilangan iod menunjukkan banyaknya gram iodin yang diserap 100 gram minyak. Karakterisasi
bilangan iod dilakukan untuk mengetahui keberhasilan adisi gugus sulfat ke dalam rantai lemak dan membentuk gugus sulfonat pada proses sulfonasi. Berdasarkan Tabel 6,
bilangan iod yang dianalisa memiliki nilai 51,4 mg iodg minyak. Nilai tersebut sesuai dengan analisa Hui 1996 yaitu 44-54 mg iodg minyak untuk nilai bilangan iod crude
palm oil. Besarnya jumlah iod yang diserap menunjukkan banyaknya ikatan rangkap dari asam lemak tidak jenuh. Asam lemak yang tidak jenuh dalam minyak mampu menyerap
sejumlah iod dan membentuk senyawa yang jenuh. Nilai bilangan iod bergantung pada komposisi asam lemak suatu bahan minyaklemak Ketaren, 2005.
Berdasarkan hasil analisa Gas Chromatography pada Tabel 6, komponen asam lemak CPO memiliki perbandingan persentase yang hampir sama antara komponen asam
lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Komponen asam lemak jenuh tertinggi yaitu asam palmitat sebesar 42,08 sedangkan kompnen asam lemak tidak jenuh tertinggi
yaitu asam oleat sebesar 39,02. Nilai ini tidak berbeda jauh dari literatur menurut Ketaren 2005 sebesar 40-46 untuk asam palmitat dan sebesar 39-45,0 untuk asam
oleat.
4.2 PRODUKSI METIL ESTER CPO