40
pertemuan ini peranan siswa diminta untuk membayangkan suatu kejadian yang terjadi disekitarnya, atau yang dialami oleh orang-orang disekitarnya.
Indikator ini ditekankan pada imajinasi, penalaran, dan mengambil prespektif lingkungan sekitarnya.
Skenario pada pertemuan ini menceritakan tentang sekelompok sahabat yang melihat teman satu kelasnya mengalami kesusahan dalam
menjalani hidup. Sekelompok sahabat itupun merasakasihab melihat temannya itu. Pada skenario ini siswa diminta untuk masuk dalam situasi
tersebut dan membayangkan perasaan apa saja yang dirasakan para tokoh- tokoh skenario, disamping mempraktekan skenario tersebut. Dalam
pembagian peran tokoh, siswa diberi waktu sektiar 5 menit untuk memahami dan mengerti apa yang akan diperankan. Pemeranan dilakukan
secara bergantian.
a. Pemeranan :
Pada pertemuan ini antara pemeran pertama dan pemeran kedua sudah cukup baik. Siswa lebih bisa diatur dibandingkan dengan
pertemuan sebelumnya, akan tetapi para siswa masih belum benar- benar menghayati skenario dengan baik.
b. Evaluasi
Garis besar evaluasi keseluruhan siswa pada pertemuan ketiga ini, siswa sudah mulai bisa berfikir sendiri tentang watak-watak apa saja
yang akan diperankan, tetapi siswa belum cakap dalam memerankan watak-watak yang siswa kemukakan sendiri. Siswa masih cenderung
41
malu-malu, sebagian siswa hanya mengikuti alur saja, pemeranan tahap yang ketiga ini sudah lebih baik dari tahap yang ketiga.
4. Pertemuan Keempat 16 Agustus 2014 11.00-11.45
Tahap-tahap yang digunakan pada pertemuan ini tetaplah sama dengan urutan yang dalam indikator tetapi hanya skenarionya saja yang
berbeda. Adapun indikator dalam mertemuan keempat ini adalah berkata sesuai dengan kenyataan. Skenario dalam pertemuan ini menceritakan
tentang siswa yang kehilangan dompetnya saat dikelas.
a. Pemeranan :
Pemeranan pada skenario ini cukup lumayan baik. Hal ini dikarenakan siswa sendiri banyak yang mengikuti pelaksanaan
role play
pada pertemuan ini siswa sudah cukup memahami urutan-urutan dalam pemeranan, sehinngga tidak saling bingung ketika mulai
role play
ini. Tetapi sulit bagi siswa untuk benar-benar masuk atau benar- benar menghayati dalam setiap pemeranan.
b. Evaluasi :
Garis besar evaluasi keseluruhan siswa pada pertemuan keempat ini, siswa mulai memahami alur rangkaian
role play
dan siswa sudah saling menunjukkan kerjasama yang baik. Siswa tampak senang dalam
layanan BK dengan metode
role play
ini. Sebagian besar siswanya sudah menunjukkan penghayatan yang baik, dapat memunculkan poin-
poin komunikasi antar pribadi yang terkandung dalam skenario yang
42
diperankan, akan tetapi dalam pemeranan siswa belum sepenuhnya lancar dalam melaksanakan
role play.
5. Pertemuan Kelima 18 Agustus 2014 12.00-12.45
Pada pertemuan kelima ini memakai indikator mendorong teman menunjukkan ekspresi yang positif. Skenario dalam pertemuan kelima ini
menceritakan tentang seorang murid baru yang baru saja masuk di kelas XI Teknik Permesinan A. Siswa tersebut dikucilkan oleh teman-teman
sekelasnya, dikarenakan menurut teman-temannya yang lain dia adalah anak yang sombong, angkuh dan pendiam. Padahal anak tersebut adalah
anak yang baik, akan tetapi dia seorang yang pemalu, dia tidak mudah bergaul, dan kurang cepat beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.
a. Pemeranan :