depan kelas.
2. Guru mengamati dan menilai bagaimana
siswa memerankan, mimik wajah,
intonasi, artikulasi.
3. Guru mencatat siapa saja yang sudah
mahir memerankan tokoh antagonis,
protagonis, maupun
tritagonis
4. Siswa mengamati dan memberi nilai
terhadap drama yang dipentaskan oleh
siswa lain di depan
kelas. Konfirmasi :
1. Siswa dan guru
bertanya jawab tentang materi drama
yang sudah dipelajari. 2.
Siswa dan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran yang
sudah dipelajari. Akhir
1.
Guru memberikan motivasi kepada
siswa yang kurang tau dengan
pembelajaran yang telah dilakukan
dengan cara tanya jawab.
2.
Guru menjelaskan Tanya
jawab 15’
apa yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
I. Sumber Belajar
- Suparno, dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 SMPMTs. Jakarta: Bumi Aksara.
- Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawarti. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia 2 SMPMTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
J. Instrumen Soal
1. Buatlah kelompok terdiri dari 7-8 siswa 2. Buatlah teks drama dengan tema yang sudah ditentukan dengan
memperhatikan tokoh, perwatakan, setting, amanat 3. Tentukan karakter setiap tokoh
4. Pentaskan di depan kelas maksimal 15 menit dengan memperhatikan mimik wajah, intonasi, dan lafal
5. Nilailah kelompok yang sedang mementaskan drama di depan kelas
K. Penilaian
1.1. Teknik : Tes Lisan
1.2. Bentuk Instrumen : Tes uraian 1.3. SoalInstrumen :
1.3.1. Buatlah teks drama dengan tema yang sudah ditentukan dengan memperhatikan tokoh, perwatakan, setting, amanat
1.3.2. Tentukan karakter setiap tokoh 1.3.3. Pentaskan di depan kelas maksimal 15 menit dengan
memperhatikan mimik wajah, intonasi, dan lafal 1.3.4. Nilailah kelompok yang sedang mementaskan drama di depan
kelas
Rubrik Penilaian No
Aspek yang dinilai Penskoran
3 2
1
1. Penentuan latar 2. Penentuan penokohan
3. Penentuan perwatakan 4. Penentuan amanat
5. Penentuan setting 6. Intonasi
7. Lafal 8. Artikulasi
9. Mimik wajah 10. Properti
Jumlah Skor Maksimum Keterangan :
3 = jelastepat 2 = kurang jelaskurang tepat
1 = tidak jelastidak tepat
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 —100 adalah sebagai berikut:
Perolehan Skor Nilai Akhir = ---------------------------- x Skor Ideal 100
Skor Maksimum
Mengetahui, Sleman, 23 Agustus 2016
Guru Pembimbing Mahasiswa PPL
Sundara, S.Pd Ratri Rachma Chairinisa
NIP. 19641130 198703 1 005 NIM. 13201244008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah : SMP N 1 Ngemplak
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
KelasSemester : VIII1
Keterampilan : Berbicara
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit 1 x pertemuan
A. Standar Kompetensi
6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan bermain peran
B. Kompetensi Dasar
6.2. Bermain peran dengan cara improvisasi sesuai dengan kerangka naskah yang ditulis oleh siswa
C. Indikator
1. Mampu menentukan karakter tokoh dengan tepat dan santun. 2. Mampu berimprovisasi berdasarkan kerangka naskah dengan santun
D. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menentukan karakter tokoh dalam naskah yang telah ditulis dengan tepat dan santun.
- Siswa dapat berimprovisasi berdasarkan kerangka naskah dengan santun
E. Karakter Siswa yang diharapkan :
- Dapat dipercaya Trustworthines - Rasa hormat dan perhatian respect
- Tekun diligence - Berani courage
F. Materi Pembelajaran
Metode bermain peran adalah berperan atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial atau psikologis. Bermain peran adalah salah
satu bentuk permainan pendidikan yang di gunakan unutk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuan untuk menghayati
perasaan, sudut pandangan dan cara berfikir orang lain. Ada dua jenis bermain peran, yaitu mikro dan makro.
a. Bermain peran mikro, anak-anak belajar menjadi sutradara, memainkan boneka, dan mainan berukuran kecil seperti rumah-rumahan, kursi sofa
mini, tempat tidur mini seperti bermain boneka barbie. Biasanya mereka akan menciptakan percakapan sendiri.
b. Dalam bermain peran makro, anak berperan menjadi seseorang yang mereka inginkan. Bisa mama, papa, tante,polisi, sopir, pilot, dsb.
Langkah-langkah Bermain Peran
Dalam bermain peran langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu ada empat langkah sebagai berikut:
a. Membacakan naskah drama atau percakapan dengan intonasi jeda, lafal, dan volume suara yang sesuai. Kalimat-kalimat dalam
kurung tidak perlu dibaca, karena kalimat-kalimat tersebut merupakan petunjuk laku.
b. Menentukan watak tokoh dan ekspresi yang tepat untuk memerankan tokoh tersebut.
c. Berlatih berulang-ulang sampai betul-betul dapat memerankan tokoh dengan baik.
d. Menggunakan perlengkapan panggung dan kostum yang sesuai
agar percakapan yang diperankan lebih hidup.
Improvisasi merupakan cara pengungkapan yang dilakukan secara
spontan atau tanpa terencana terlebih dulu. Biasanya drama yang bersifat improvisasi hanya menggunakan kerangka naskah yang menyajikan kronologi
cerita. Improvisasi berfungsi menumbuhkan daya aktif, inisiatif, kreatif dan
inovatif setiap calon pemain, mengasah daya cipta,daya khayal dan keterampilan bermain calon aktor secara spontan di atas panggung, berdialog
dengan wajar dan logis, menggunakan bahasa tubuh gesture,akting, dan simbolisasi berbagai bentuk gerakan anggota tubuh dengan wajar dan logis
pula, kemampuan memecahkan masalah yang tak terduga di atas panggung, serta keterampilan memainkan berbagai peran, ruang dan waktu. Untuk itu
sebagai dasar persiapan latihan, pemain dituntut untuk lebih dahulu mampu menghancurkan berbagai halangan, beban dan hambatan yang tidak perlu
terus diikuti dan dipelihara dalam dirinya, seperti rasa minder, rasa takut, rasa malas, khawatir karena pikiran negatif, tidak bersemangat, dan lain
sebagainya.
G. Metode Pembelajaran
1. Inkuiri