II. Kajian Literatur
Salah satu perangkat yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk mencapai sasaran pembangunan adalah kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal mempunyai tiga fungsi utama,
yaitu fungsi alokasi anggaran untuk tujuan pembangunan, fungsi distribusi pendapatan dan subsidi dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat, dan juga fungsi stabilisasi
ekonomi makro di dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi. Peran yang amat penting dari kebijakan fiskal adalah peran redistribusi dan alokasi anggaran Pemerintah
dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Menurut Rosen, 2005 ada dua jenis program kesejahteraan di Amerika Serikat yaitu 1
Program untuk rakyat miksin Programs for the poor merupakan program kesejahteraan yang hanya diperuntukan bagi masyarakat dengan kategori tertentu means-tested yaitu
individu atau masyarakat yang memiliki pendapatan rendah dan memenuhi persyaratan lain yang berkaitan dengan struktur keluarga dan aset. 2 Program jaminan sosial Social
Security Programs merupakan prorgam kesejahteraan yang diperuntukan bagi semua masyarakat.
Perlindungan Sosial saat ini berkembang dan dianggap sebagai hak azasi, bukan lagi sebagai belas kasihan atau hadiah charity. Dan merupakan isu penting dalam
melindungi kelompok miskin poor dan rentan terhadap berbagai faktor yang mendorong timbulnya kerawanan sosial Subbarao,K 2001
Upaya mengatasi kemiskinan tidak cukup hanya dengan meningkatkan social Protection saja, tetapi diperlukan upaya lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Meningkatnya resiko mendorong pendekatan baru dalam melihat social protection dari ex-post poverty menjadi ex-ante vulnerability, atau dari masalah mengatasi kemiskinan
yang terjadi menyiapkan agar kelompok yang tidak rentan tidak menjadi miskin. Program PNPM Mandiri Perkotaan merupakan implementasi kebijakan di yang termasuk
kategori mean tested program, dengan konsep dasar Perlindungan sosial atau program yang dikhususkan bagi masyarakat miskin. Program for the poor yang bertujuan untuk
merespon kerentanan dalam skala komunitas, diantaranya dana sosial berbasis masyarakat. Lembaga-lembaga yang dikelola komunitas setempat berfungsi untuk
memberdayakan warga melalui penyediaan dana bagi kegiatan-kegiatan skala kecil, seperti pembangunan fasilitas umum atau usaha ekonomi produktif
Metodologi untuk mengukur garis kemiskinan telah banyak digunakan dan diaplikasikan dalam konteks negara berkembang, yaitu garis kemiskinan makanan dan non makanan.
Van de Walle 2003 dalam penelitiannya yang berjudul Testing Vietnam’s Public Savety Net menyebutkan bahwa: Program pengaman sosial sangat penting untuk negara
berkembang seperti vietnam, yang berada pada transisi ekonomi. Menggunakan data panel, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah transfer sosial tersebut membantu
masyarakat miskin keluar dari kemiskinan dan apakah program tersebut melindungi masyarakat non miskin dari menjadi miskin. Penelitian ini juga melihat peran dari
program transfer dalam penurunan angka kemiskinan di era tahun 1990-an. Dengan menggunakan model konsumsi sebagai variabel dependen, hasil penelitian menunjukan
Program jaring pengaman di Vietnam telah memberikan kontribusi terhadap penurunan kemiskinan antara tahun 1993-1998.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Skoufias et. al. 2008 yang berjudul The Impact of Cash and In-Kind Transfer on Consumption and Labor Supply – Experimental
Evidence From Rural Mexico. Dalam paper ini, mereka menggunakan percobaan terhadap Food Support Program dengan nama Programa Apoyo Alimentario, untuk
dianalisis pengaruhnya, dan diperbandingkan dampak dari Cash and In-Kind Transfer terhadap masyarakat pedesaan di Meksiko Selatan. Mereka membandingkan dampak dari
Cash and In-Kind Transfer bulanan.dibandingkan dengan nilai sebelum mendapatkan transfer, dalam kesejahteraan rumah tangga yang diukur dari penjumlahan pengeluaran
makanan dan total konsumsi, ketersediaan tenaga kerja dan kemiskinan. Hasil penelitian menunjukan bahwa transfer memiliki dampak positif pada total konsumsi makanan dan
bukan makanan. Transfer, baik cash maupun in-kind transfer tidak mempengaruhi partisipasi dalam kegiatan pasar tenaga kerja. Namun, ditemukan bahwa transfer
memiliki dampak yang signifikan terhadap alokasi waktu antara kegiatan pertanian dan nonpertanian. Seperti dengan konsumsi, tidak ditemukan perbedaan efek dari transfer in-
kind atau tunai pada penawaran tenaga kerja.
III. Metode