Kesimpulan Pengaruh Pinjaman Bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (Pnpm-mp) Terhadap Konsumsi Rumah Tangga Di Kota Tasikmalaya.
Variabel-variabel yang berpengaruh secara signifikan diantaranya: Anggota rumah tangga yang berusia di bawah 15 tahun berpengaruh secara negatif terhadap konsumsi per kapita
rumah tangga sebesar 0,18, pendidikan SLTP berpengaruh secara positif sebesar 0,36, pendidikan SLTA berpengaruh secara positif sebesar 0,475, pendidikan SLTA
Plus juga berpengaruh positif sebesar 0,696 terhadap konsumsi per kapita rumah tangga, sedangkan variabel Married atau status perkawinan kepala rumah tangga
berpengaruh secara negatif dan signifikan sebesar 0,32 serta rural atau domisili rumah tangga di daerah pedesaan berpengaruh secara negatif sebesar 0,40 terhadap konsumsi
per kapita rumah tangga. Jumlah pinjaman modal bergulir PNPM-MP yang berpengaruh secara signifikan dan
positif terhadap konsumsi per kapita sesuai dengan apriori expectation dari pemberian bantuan berupa cash transfer diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan melalui
pemenuhan konsumsi. Beberapa karakteristik rumah tangga juga berpengaruh sesuai dengan hipotesis penelitian, diantaranya tingkat pendidikan yang berpengaruh secara
positif terhadap konsumsi per kapita, walaupun untuk variabel SD tidak signifikan, Usia dan jenis Kelamin kepala rumah tangga juga berpengaruh tidak signifikan terhadap
konsumsi perkapita, walaupun sesuai dengan hipotesis penelitian bahwa usia dan jenis kelamin kepala rumah tangga berpengaruh secara positif, namun dalam penelitian ini
variabel-variabel tersebut tidak signifikan. domisili rumah tangga yang tinggal di pedesaan juga sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu berpengaruh negatif terhadap
konsumsi per kapita namun tidak signifikan. Ada perbedaan hipotesis dengan hasil penelitian yaitu status perkawinan kepala keluarga dimana pada hipotesis penelitian
disebutkan berpengaruh secara positif, sedangkan hasil estimasi menunjukan bahwa kepala keluarga yang menikah justru berpengaruh negatif terhadap tingkat konsumsi
perkapita hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya rumah tangga yang hanya memiliki satu saja sumber penghasilan atau satu orang saja di dalam keluarga yang bekerja dan
mendapatkan penghasilan. sedangkan hasil pengujian statistik, menunjukan bahwa Uji Koefisien Determinasi dari model estimasi di atas adalah sebesar 47. Hal ini
menunjukan determinan yang digunakan pada model mampu menjelaskan 47 variabilitas pada konsumsi. Sedangkan 53 sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak terdapat dalam model. Dari hasil pengujian t-statistik pada persamaan konsumsi dapat diketahui variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi per
kapita adalah pemberian pinjaman bergulir PNPM-MP dan Status Pernikahan kepala rumah tangga pada tingkat kepercayaan 90, Dummy pendidikan SLTP pada tingkat
kepercayaan 95, dan untuk Jumlah Anggota Rumah Tangga berusia dibawah 15 tahun, Dummy pendidikan SLTA dan SLTA Plus serta dummy daerah pedesaan dan intercept
seluruhnya pada tingkat kepercayaan 99. Dan berdasarkan hasil Uji-F Model OLS, variabel-variabel independen pada seluruh model secara bersama-sama dapat
menjelaskan variasi yang terjadi pada variabel dependen pada tingkat kepercayaan 99. Untuk pengujian asumsi klasik, dapat dipastikan bahwa data tidak mengandung masalah
multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.