40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional menjelaskan bagaimana variabel penelitian dapat diukur atau dioperasionalkan. Pengukuran atau pengoperasionalan
Iklim Komunikasi Organisasi adalah sebagai berikut: Iklim komunikasi organisasi meliputi persepsi-persepsi mengenai pesan
dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi. Jadi dalam penelitian ini iklim komunikasi organisasi adalah
persepsi-persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam PT. Graha Cendana Abadi Mitra Surabaya.
Indikator yang mendukung iklim komunikasi organisasi adalah: a.
Kepercayaan Adalah keyakinan, dan kredibilitas yang didukung oleh pernyataan dan
tindakan yang dikembangkan oleh para personel organisasi. Variabel ini dijabarkan dalam 4 indikator, yaitu :
1. Atasan terlibat memiliki kepercayaan yang tinggi kepada bawahan
dalam pelaksanaan tugas-tugas mereka.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
2. Bawahan terlihat memiliki keprcayaan yang tinggi kepada atasan
mereka dalam membimbing pelaksanaan tugas-tugas bawahan. 3.
Kepercayaan karyawan kepada rekan kerja dalam pelaksanaan tugas-tugas yang harus dikerjakan bersama.
4. Rasa saling percaya di antara orang-orang dalam kelompok kerja
dalam pelaksanaan tugas-tugas yang harus dikerjakan bersama. b. Pembuatan keputusan bersama
Adalah upaya para pegawai di semua tingkatan dalam organisasi untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan
penentuan tujuan dengan cara berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan organisasi
yang relevan dengan kedudukan mereka. Variabel ini dijabarkan dalam 3 indikator, yaitu:
1. Personel di semua tingkat dalam organisasi berkomunikasi dan
berkonsultasi mengenai kebijakan organisasi yang relevan dengan kedudukan mereka.
2. Banyak ruang komunikasi yang tersedia bagi seluruh personel
untuk berkonsultasi dengan tingkat manajemen yang berada di atas mereka dalam proses pengambilan keputusan dan penetapan
tujuan organisasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
3. Dukungan organisasi atas perbedaan pendapat dalam proses
pengambilan keputusan dan penetapan tujuan organisasi. c. Kejujuran
Adalah suasana umum yang diliputi keterusterangan sehingga para pegawai mampu mengatakan ‘apa yang ada dalam pikiran mereka’
tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan atau atasan. Variabel ini dijabarkan dalam 4 indikator, yaitu:
1. Atasan terlihat memiliki kejujuran yang tinggi kepada bawahan
mereka dalam membimbing pelaksanaan tugas-tugas para bawahan.
2. Bawahan terlihat memiliki kejujuran yang tinggi kepada atasan
dalam pelaksanaan tugas-tugas mereka. 3.
Kejujuran karyawan kepada rekan kerja dalam pelaksanaan tugas- tugas yang harus dikerjakan bersama.
4. Kejujuran di antara orang-orang dalam kelompok kerja dalam
pelaksanaan tugas-tugas yang harus dikerjakan bersama. d. Keterbukaan dalam komunikasi
Adalah kemudahan bagi anggota organisasi untuk memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu,
yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya, dan yang berhubungan luas dengan perusahaan, organisasinya, para
pemimpin dan rencana-rencana. Variabel ini dijabarkan dalam 4 indikator, yaitu :
1. Semua personel menerima informasi yang meningkatkan
kemapuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka. 2.
Suasana umum yang dipenuhi keterusterangan terlihat meliputi hubungan antarpesona di seluruh tingkat organisasi.
3. Semua personel dapat mengatakan “isi pikiran mereka” tanpa
memandang apakah mereka berbicara dengan bawahan atau dengan atasan.
4. Kecuali untuk informasi rahasia yang perlu, semua personel relatif
mudah memperoleh informasi yang berkaitan langsung dengan pekerjaan mereka saat itu.
e. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas Adalah upaya personel organisasi di setiap tingkatan dalam organisasi
untuk mendengarkan saran-saran atau laporan masalah yang dikemukakan personel di setiap tingkat bawahan dalam organisasi,
secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk dilaksanakan kecuali
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
ada petunjuk yang berlawanan. Variabel ini dijabarkan dalam 2 indikator, yaitu :
1. Atasan mendengarkan secara berkesinambungan dan berpikiran
luas mengenai semua saran atau laporan masalah yang diajukan oleh personel pada semua tingkat bawahan dalam organisasi.
2. Informasi yang diterima dari bawahan dipandang cukup penting
oleh atasan mereka untuk dilaksanakan. f. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi
Adalah upaya personel di setiap tingkatan dalam organisasi yang menunjukkan komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi,
produktivitas tinggi, biaya rendah-demikian pula menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi lainnya. Variabel ini
dijabarkan dalam 3 indikator, yaitu : 1.
Personel di semua tingkat dalam organisasi menunjukkan komitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi produktivitas tinggi,
kualitas tinggi, biaya rendah. 2.
Perhatian yang serius kepada kesejahteraan semua personel penting bagi manajemen seperti pentingnya tujuan organisasi berkinerja
tinggi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
3. Derajat pertukaran informasi di antara kelompok-kelompok kerja
yang berbeda untuk peningkatan kemampuan penyelesaian masalah.
Iklim komunikasi organisasi dalam penelitian ini menggunakan modifikasi model skala Likert skala sikap. Metode ini merupakan metode
penskalaan pernyataan sikap dengan menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan skalanya. Untuk melakukan penskalaan dengan
model ini, responden diberi daftar pertanyaan mengenai iklim komunikasi organisasi dan setiap pernyataan akan disediakan jawaban yang harus
dipilih oleh
responden untuk
menyatakan ketidaksetujuannya
Singarimbun, 1995:111. Jawaban dari masing-masing pernyataan yang ada kuesioner
digolongkan dalam empat jenis pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Setuju S, dan Sangat Setuju SS. Selanjutnya,
setelah melakukan kategori pilihan jawaban dari pertanyaan kuesioner dilanjutkan dengan pemberian nilai pada masing-masing jawaban.
Pemberian nilainya sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju STS
: mempunyai skor 1 Tidak Setuju TS
: mempunyai skor 2 Setuju S
: mempunyai skor 3 Sangat Setuju SS
: mempunyai skor 4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46
Kemudian, dilakukan skoring dengan cara menjumlahkan skor dari setiap items pertanyaan dari tiap-tiap angket, sehingga diperoleh skor total
dari tiap pernyataannya tersebut untuk masing-masing responden selanjutnya tiap-tiap indikator iklim komunikasi organisasi diukur melalui
pernyataan-pernyataan yang terdapat pada angket. Dari jawaban yang telah dipilih diberi skor dan dijumlah. Jumlah skor dari tiap kategori
dikategorikan ke dalam 3 interval, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Penentuan kategori interval dilakukan dengan menggunakan range.
Range masing-masing kategori ditentukan dengan menggunakan rumus :
R Range = Keterangan :
Range : Batasan dari tiap tingkatan
Skor tertinggi : Perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item
pertanyaan Skor terendah
: Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah nilai item pertanyaan
Jenjang interval : 3
Iklim komunikasi organisasi dalam penelitian ini dijabarkan menjadi 6 pertanyaan. Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh tingkat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
47
interval untuk mengetahui iklim komunikasi organisasi pada PT. Graha Cendana Abadi Mitra Surabaya sebagai berikut:
a. Kepercayaan dalam penelitian ini dijabarkan menjadi 4 pertanyaan.
Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh tingkat interval untuk mengetahui variabel kepercayaan sebagai berikut
Tingkat Interval Kepercayaan =
=
=
= 4
Rendah = 4 – 8
Sedang = 9 – 12
Tinggi = 13 – 16
b. Pembuatan keputusan partisipatif dalam penelitian ini dijabarkan
menjadi 3 pertanyaan. Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh tingkat interval untuk mengetahui variabel pembuatan keputusan
partisipatif sebagai berikut : Tingkat
interval Pembuatan
Keputusan Partisipatif
=
= =
= 3
Rendah = 3 – 6
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
48
Sedang = 7 – 9
Tinggi = 10 – 12
c. Kejujuran dalam penelitian ini dijabarkan menjadi 4 pertanyaan.
Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh tingkat interval untuk mengetagui variabel kejujuran sebagai berikut :
Tingkat Interval Kejujuran =
= =
= 4 Rendah
= 4 – 8 Sedang
= 9 – 12 Tinggi
= 13 – 16 d.
Keterbukaan dalam komunikasi dalam penelitian ini dijabarkan menjadi 4 pertanyaan. Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh
tingkat interval untuk mengetahui variabel keterbukaan dalam komunikasi sebagai berikut :
Tingkat Interval Keterbukaan Dalam Komunikasi
= =
=
= 4
Rendah = 4 – 8
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
49
Sedang = 9 – 12
Tinggi = 13 – 16
e. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas dalam penelitian ini
dijabarkan menjadi 2 pertanyaan. Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh tingkat interval untuk mengetahui variabel mendengarkan
dalam komunikasi ke atas sebagai berikut : Tingkat Interval Mendengarkan Dalam Komunikasi Ke Atas
=
= =
= 2
Rendah = 2 – 4
Sedang = 5 – 6
Tinggi = 7 – 8
f. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi dalam penelitian ini
dijabarkan menjadi 3 pertanyaan. Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh tingkat interval untuk mengetahui variabel perhatian pada
tujuan-tujuan berkinerja tinggi sebagai berikut : Tingkat Interval Perhatian Pada Tujuan-Tujuan Berkinerja Tinggi
=
= =
= 3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
50
Rendah = 3 – 6
Sedang = 7 – 9
Tinggi = 10 – 12
3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel