27
Pengukuran lain dikembangkan untuk mengukur rasa puas komunikasi yang dibatasi dengan rasa puas individual yang berhubungan
dengan komunikasi informal dalam organisasi. Secara khusus instrumen ini mengukur rasa puas karyawan dengan: 1. Iklim Komunikasi; 2.
Komunikasi dari supervisi; 3. Intregasi organisasi; 4. Kualitas media; 5. Komunikasi horisontal dan informal; 6. Perspektif organisasi; 7.
Komunikasi subordinat atau bawahan; 8. Balikan pribadi.
2.1.3.3 Iklim Komunikasi Organisasi
Denis mengemukakan iklim komunikasi organisasi sebagai kaulitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal
organisasi, yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi
Muhammad, 2004: 86 Dalam bukunya Pace dan Faules mengatakan bahwa iklim
komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi tersebut
mempercayai mereka dan memberi mereka kebebasan dalam mengambil resiko 2001: 154.
Iklim komunikasi organisasi berbeda dengan iklim organisasi, dalam arti iklim komunikasi meliputi persepsi-persepsi mengenai pesan
dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
organisasi Pace Faules, 2001: 147. Pernyataan dari buku karangan Pace dan Faules ini akan menjadi acuan bagi peneliti dalam melakukan
penelitian.
2.1.3.4 Faktor-Faktor Iklim Komunikasi Organisasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan Pace dan Peterson menunjukkan bahwa paling sedikit ada enam faktor besar yang
mempengaruhi iklim komunikasi organisasi. Keenam faktor tersebut adalah: Pace Faules; 2001: 148.
1. Kepercayaan
Personel di
semua tingkatan
harus berusaha
keras untuk
mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalamnya ada kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas yang didukung oleh
pernyataan dan tindakan. 2.
Pembuatan keputusan bersama Para pegawai di semua tingkatan dalam organisasi harus diajak
berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan organisasi yang relevan dengan kedudukan
mereka. Para pegawai di semua tingkatan harus diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan manajemen di atas mereka
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
agar berperan serta dalam proses pembauatn keputusan dan penentuan tujuan.
3. Kejujuran
Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai
mampu mengatakan ‘apa yang ada dalam pikiran mereka’ tanpamengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat,
bawahan atau atasan 4.
Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah Kecuali untuk informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah
memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, yang mempengaruhi kemapuan mereka untuk
mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian- bagian lainnya, dan yang berhubungan luas dengan perusahaan,
organisasinya, para pemimpin dan rencana-rencana. 5.
Mendengarkan dalam komunikasi ke atas Personel di setiap tingkatan dalam organisasi harus mendengarkan
saran-saran atau laporan-laporan masalah yang dikemukakan personel di setiap tingkat bawahan dalam organisasi, secara berkesinambungan
dan dengan pikiran terbuka. Informasi dan bawahan harus dipandang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
cukup penting untuk dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan.
6. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi.
Personel di setiap tingkatan dalam organisasi harus menunjukkan komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi-produktivitas tinggi,
biaya rendah demikian pula menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi lainnya.
2.1.3.5 Kepuasan Komunikasi Organisasi