Validitas Pemberitaan Penerapan Objektivitas Pemberitaan di Koran Surabaya Pagi

“Ketua Fraksi Partai Golkar Lambertus L. Wayong Yang Telah Ditetapkan Sebagai Tersangka Oleh Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya Fadil Zumhana, Rencananya Hari ini Akan Diperiksa Oleh Penyidik Pidana Khusus.” Dari sisi pencantuman waktu, dapat dilihat bahwa semua pemberitaan atau sebesar 100 dari pemberitaan surat kabar Surabaya Pagi edisi 9, 10, 17 Maret 2010 dengan berita mengenai kasus korupsi dana P2SEM ada pencantuman waktu. Pada berita pertama pencantuman waktu terdapat di lead berita : “Giliran Rektor Universitas Pembangunan Nasional UPN Veteran Surabaya, Teguh Soedarto, Terseret Dugaan Korupsi Dana P2SEM Rp 1,9 Miliar, Kemarin 83.” Pada berita kedua pencantuman waktu juga terdapat di lead berita : “Hingga Selasa 93 status rektor Universitas Pembangunan Nasional UPN Veteran Surabaya, Teguh Soedarto masih sebagai saksi, dalam kasus dugaan penyimpangan dana program penanganan sosial ekonomi masyarakat P2SEM.” Pada berita ketiga pencantuman waktu juga terdapat di lead berita : “Ketua Fraksi Partai Golkar Lambertus L. Wayong Yang Telah Ditetapkan Sebagai Tersangka Oleh Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya Fadil Zumhana, Rencananya Hari ini Akan Diperiksa Oleh Penyidik Pidana Khusus.”

4.2.2. Validitas Pemberitaan

Validitas pemberitaan dapat dilihat dari kejelasan sumber berita dan kompetensi sumber berita. Kejelasan sumber berita berkaitan dengan keabsahan pemberitaan, yaitu pencantuman sumber berita yang jelas, berupa nama, pekerjaan, atau sesuatu untuk upaya konfirmasi atau recek. Sedangkan kompetensi narasumber dapat dilihat dari informasi yang didapatkan, apakah berasal dari apa yang dilihat wartawan sendiri atau berasal dari berasal dari narasumber yang menguasai persoalan, atau hanya sekedar kedekatannya dengan objek yang diberitakan bukan pelaku langsung. . Berita yang ditulis dikatakan valid bila, berasal dari wartawan atau pelaku langsung sebagai pihak yang berkompeten dan mempunyai kejelasan sumber berita nama, pekerjaan, atau sesuatu untuk upaya konfirmasi. Tabel. 4.2 Validitas Pemberitaan NO. Validitas Pemberitaan Jumlah F 01. Kejelasan identitas sumber berita Jelas 3 100 Tidak Jelas - - Jumlah 3 100 02. Kompetensi sumber berita Wartawan 1 33,33 Pelaku langsung 2 66,67 Bukan pelaku langsung - - Jumlah 3 100 Sumber: Data Primer Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tiga berita atau sebesar 100 berita kasus korupsi P2SEM di koran Surabaya Pagi memenuhi kejelasan identitas sumber berita. Contoh berita yang diperoleh dari sumber yang jelas diantaranya adalah pada berita edisi 9 Maret 2010 alinea ketiga: “Sementara Kadi Pidsus Ade Tajudin Sutiawarman selaku ketua tim khusus Kejari ini ketika dikonfirmasi menjelaskan Teguh ditanyai seputar keterlibatannya dalam proses pencairan dana P2SEM yang mengalir ke UPN.” Pada berita tanggal 10 Maret 2010 alinea dua : “Kalau memang ditemukan pelanggaran hukumnya dan ada indikasi keterlibatan dalam penyelewengan dana P2SEM maka statusnya Bisa jadi tersangka. Makanya kita tunggu perkembangan hasil penyidikannya saja.” Ujar Fadil. Pada berita tanggal 10 Maret 2010 alinea pertama : “Hingga Selasa 93 status rektor Universitas Pembangunan Nasional UPN Veteran Surabaya, Teguh Soedarto masih sebagai saksi, dalam kasus dugaan penyimpangan dana program penanganan sosial ekonomi masyarakat P2SEM. Namun bukan tidak mungkin, status Teguh akan dinaikkan menjadi tersangka. Demikian ditegaskan Kepala Kejaksaan Negeri Kejari Surabayan Fadil Zumhana.” Dari tabel 4.2 terdapat satu berita atau sebesar 33,33 berita yang merupakan hasil pengamatan wartawan. Beberapa berita yang diperoleh dari pengamatan langsung wartawan adalah sebagai berikut : “Data yang dihimpun menyebutkan, sebelum menjadi rektor, Teguh menjabat ketua LPPM di kampus tersebut. Saat itu, Lambertus melalui staf pribadinya menawarkan dana hibah ke kampus tersebut.” “Dari tujuh proposal itu seluruhnya disetujui. Namun hanya dua proposal saja dana kegiatan yang diserahkan ke LPPM dengan nilai Rp. 700 juta untuk dua jenis kegiatan.” Tidak ada hasil wawancara dengan bukan pelaku langsung atau sebesar 0, sedangkan wawancara dengan pelaku langsung pihak yang ahli di bidangnya dilakukan oleh wartawan Surabaya Pagi sebanyak dua berita atau sebesar 66,67. Contoh kutipan hasil wawancara dengan pelaku langsung, pada berita tanggal 10 Maret 2010 pada alinea 2, 5, dan 6 : “Kalau memang ditemukan pelanggaran hukumnya dan ada indikasi keterlibatan dalam penyelewengan dana P2SEM maka statusnya Bisa jadi tersangka. Makanya kita tunggu perkembangan hasil penyidikannya saja.” Ujar Fadil. “Sementara Kasi Pidsus Ade Tajudin Sutiawrman menjelaskan, pihaknya sejauh ini telah memeriksa tiga orang saksi dalam penyidikan kasus ini. Untuk Lambertus ia mengagendakan akan memeriksa pada jum’at mendatang. “Terpisah, pihak UPN Veteran Surabaya menegaskan, Teguh Soedarto, tidak tahu-menahu dengan kasus penyalahgunaan kucuran dana P2SEM lewat lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat LPPM UPN Veteran. Hal itu disampaikan Diana Amalia Kahumas UPN Veteran, saat dikonfirmasi Surabaya Pagi, kemarin di kantornya. Pemberitaan kasus korupsi dana P2SEM ini dinyatakan valid karena dari kejelasan sumber berita berita ini 100 jelas sumbernya. Begitu juga pada kompetensi narasumber, dalam pemberitaan ini tidak terdapat hasil wawancara kutipan dari pihak-pihak yang tidak berkompeten dalam kasus ini.

4.2.3. Keseimbangan Pemberitaan

Dokumen yang terkait

Objektivitas Pemberitaan Dugaan kasus Korupsi Nazaruddin di Koran tempo

5 75 87

PERBANDINGAN KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KUNJUNGAN OBAMA KE INDONESIA (Analisis Isi pada Pemberitaan Obama di Koran Jawa Pos Dan Kompas Edisi 9 - 11 November 2010)

0 4 32

NARASI PEMBERITAAN KORUPSI SEPAKBOLA DALAM KORAN KEDAULATAN RAKYAT DAN TRIBUN JOGJA (ANALISIS NARATIF KORUPSI IDHAM SAMAWI DI KEDAULATAN RAKYAT DAN TRIBUN JOGJA)

1 11 119

KEBERIMBANGAN PEMBERITAAN KORUPSIDI MEDIA CETAK KEBERIMBANGAN PEMBERITAAN KORUPSI DI MEDIA CETAK (Analisis Isi Keberimbangan Pemberitaan Korupsi Wisma Atlet di SKH Media Indonesia Periode Agustus 2011, Februari 2012 – Maret 2012).

0 4 16

PENDAHULUAN KEBERIMBANGAN PEMBERITAAN KORUPSI DI MEDIA CETAK (Analisis Isi Keberimbangan Pemberitaan Korupsi Wisma Atlet di SKH Media Indonesia Periode Agustus 2011, Februari 2012 – Maret 2012).

0 3 30

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KEMATIAN SATWA KEBUN BINATANG SURABAYA (Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kematian Satwa Kebun Binatang Surabaya di Surat Kabar Jawa Pos Edisi 13 Agustus 2010 – 17 Agustus 2010).

0 0 98

Analisis Isi : Obyektivitas Pemberitaan Di Surat Kabar - Ubaya Repository

0 0 1

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori - Objektivitas Pemberitaan Dugaan kasus Korupsi Nazaruddin di Koran tempo

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Objektivitas Pemberitaan Dugaan kasus Korupsi Nazaruddin di Koran tempo

0 0 7

OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS KORUPSI P2SEM DI KORAN SURABAYA PAGI (Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Kasus Korupsi P2SEM yang Melibatkan UPN Veteran Jatim Di Koran Surabaya Pagi Edisi 9, 10, dan 17 Maret 2010 ).

0 0 17