Keseimbangan Pemberitaan Penerapan Objektivitas Pemberitaan di Koran Surabaya Pagi

Untuk Lambertus ia mengagendakan akan memeriksa pada jum’at mendatang. “Terpisah, pihak UPN Veteran Surabaya menegaskan, Teguh Soedarto, tidak tahu-menahu dengan kasus penyalahgunaan kucuran dana P2SEM lewat lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat LPPM UPN Veteran. Hal itu disampaikan Diana Amalia Kahumas UPN Veteran, saat dikonfirmasi Surabaya Pagi, kemarin di kantornya. Pemberitaan kasus korupsi dana P2SEM ini dinyatakan valid karena dari kejelasan sumber berita berita ini 100 jelas sumbernya. Begitu juga pada kompetensi narasumber, dalam pemberitaan ini tidak terdapat hasil wawancara kutipan dari pihak-pihak yang tidak berkompeten dalam kasus ini.

4.2.3. Keseimbangan Pemberitaan

Unsur keseimbangan pemberitaan dikaitkan dengan sumber berita yang digunakan. Porsi dari sumber berita yang digunakan dapat memperlihatkan keseimbangan suatu berita dari sebuah surat kabar dalam menyajikan suatu kasus. Dalam menyajikan berita yang disampaikan, apakah pihak-pihak yang berkaitan diberi porsi yang sama, baik dalam jumlah sisi sumber berita maupun jumlah kolom yang disediakan. Berita dikatakan seimbang apabila dalam sebuah berita dari sisi sumber berita sama dan dari jumlah kolom yang diberikan dalam pemberitaan diberikan porsi yang sama dari frekuensi kemunculan pihak-pihak yang diberitakan. Tabel. 4.3 Keseimbangan Pemberitaan Jumlah NO. Keseimbangan pemberitaan F 01. Penggunaan sisi sumber berita Seimbang 1 33,33 Tidak Seimbang 2 66,67 Jumlah 3 100 Sumber : Data Primer Dari data di atas dapat dilihat bahwa satu berita atau 33,33 berita disajikan dengan seimbang, berita tersebut adalah berita pada tanggal 10 Maret 2010. Pada berita tersebut terdapat pernyataan dari pihak kejaksaan Fadil Zumhana Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya maupun dari pihak UPN Veteran Jatim Diana Amalia Kepala Humas UPN Jatim. Masing-masing diberi porsi yang sama dalam memberi pernyataan, untuk kolom yang diberikan pihak UPN diberikan empat alinea sedangkan pihak kejaksaan diberi lima alinea. Untuk berita yang tidak seimbang dari data di atas dapat ditemukan ada dua berita atau sebesar 66,67. Berita tersebut adalah berita pada tanggal 9 Maret 2010, hanya satu alinea pemberitaan yang merupakan konfirmasi dari pihak UPN Veteran Jatim, dalam konfirmasi tersebut pihak UPN lewat Humasnya Diana Amalia hanya menyatakan “kami belum mengetahui persoalan itu.” Sedangkan delapan alinea lain merupakan keterangan dari pihak kejaksaan dan hasil pengamatan dari wartawan. Berita kedua yang tidak seimbang adalah berita pada tanggal 17 Maret 2010, pada pemberitaan di halaman empat tersebut tidak terdapat sama sekali keterangan dari pihak Lambertus L. Wayong. Dalam jurnalisme, kebenaran tidaklah bisa diklaim oleh satu pihak, namun harus dikonfirmasikan menurut kebenaran dari pihak lain. Inilah mengapa pemberitaan di surat kabar selalu dituntut untuk mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektifitas yang juga sering disebut sebagai pemberitaan cover both side, dimana pers menyajikan semua pihak yang terlibat sehingga pers mempermudah pembaca menemukan kebenaran. Selain fairness, pers juga dituntut melakukan pemberitaan yang akurat, tidak bohong, menyatakan fakta bila itu memang fakta, dan pendapat bila itu memang pendapat, dikutip dari Siebert tahun 1986 Bungin, 2003 : 153 – 154. Pemberitaan kasus korupsi dana P2SEM yang melibatkan UPN Veteran Jawa Timur ini belum seimbang karena terdapat dua berita yang tidak seimbang atau sebesar 66,67.

4.2.4 Netralitas Pemberitaan

Dokumen yang terkait

Objektivitas Pemberitaan Dugaan kasus Korupsi Nazaruddin di Koran tempo

5 75 87

PERBANDINGAN KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KUNJUNGAN OBAMA KE INDONESIA (Analisis Isi pada Pemberitaan Obama di Koran Jawa Pos Dan Kompas Edisi 9 - 11 November 2010)

0 4 32

NARASI PEMBERITAAN KORUPSI SEPAKBOLA DALAM KORAN KEDAULATAN RAKYAT DAN TRIBUN JOGJA (ANALISIS NARATIF KORUPSI IDHAM SAMAWI DI KEDAULATAN RAKYAT DAN TRIBUN JOGJA)

1 11 119

KEBERIMBANGAN PEMBERITAAN KORUPSIDI MEDIA CETAK KEBERIMBANGAN PEMBERITAAN KORUPSI DI MEDIA CETAK (Analisis Isi Keberimbangan Pemberitaan Korupsi Wisma Atlet di SKH Media Indonesia Periode Agustus 2011, Februari 2012 – Maret 2012).

0 4 16

PENDAHULUAN KEBERIMBANGAN PEMBERITAAN KORUPSI DI MEDIA CETAK (Analisis Isi Keberimbangan Pemberitaan Korupsi Wisma Atlet di SKH Media Indonesia Periode Agustus 2011, Februari 2012 – Maret 2012).

0 3 30

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KEMATIAN SATWA KEBUN BINATANG SURABAYA (Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kematian Satwa Kebun Binatang Surabaya di Surat Kabar Jawa Pos Edisi 13 Agustus 2010 – 17 Agustus 2010).

0 0 98

Analisis Isi : Obyektivitas Pemberitaan Di Surat Kabar - Ubaya Repository

0 0 1

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori - Objektivitas Pemberitaan Dugaan kasus Korupsi Nazaruddin di Koran tempo

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Objektivitas Pemberitaan Dugaan kasus Korupsi Nazaruddin di Koran tempo

0 0 7

OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS KORUPSI P2SEM DI KORAN SURABAYA PAGI (Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Kasus Korupsi P2SEM yang Melibatkan UPN Veteran Jatim Di Koran Surabaya Pagi Edisi 9, 10, dan 17 Maret 2010 ).

0 0 17