Metode Penentuan Harga Pokok Produksi Perbedaan Metode Full Costing dan Variable Costing

e. Biaya-biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan equipment, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-run. f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.

E. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Dalam penentuan harga pokok produksi terdapat dua metode untuk menghitung harga pokok produksi, yaitu: 1. Metode Full Costing Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang berlaku variabel maupun tetap Mulyadi, 2005:17. Dalam metode full costing, biaya overhead pabrik baik yang berperilaku tetap maupun variabel, dibebankan kepada produk yang berproduksi atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau pada biaya overhead sesungguhnya. 2. Metode Variable Costing Variable costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik Mulyadi, 2005:17. Dalam metode variable costing, biaya overhead pabrik tetap diperlukan sebagai period costs dan bukan sebagai unsur harga pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya.

F. Perbedaan Metode Full Costing dan Variable Costing

1. Perbedaan metode full costing dan metode variable costing ditinjau dari sudut penentuan Harga Pokok Produksi Widilestariningtyas, 2012 : 66 : a. Full costing Full costing atau sering disebut absorption atau convetional costing adalah metode penentuan harga pokok produksi, yang membedakan seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk. Harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari : Biaya bahan baku Rpxx Biaya tenaga kerja langsung xx Biaya overhead pabrik tetap xx Biaya overhead pabrik variabel xx Harga pokok produksi Rpxx b. Variable Costing Variable costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk. Harga pokok produksi menurut variable costing terdiri dari : Biaya bahan baku Rpxx Biaya tenaga kerja variabel xx Biaya overhead pabrik variabel xx Harga pokok produksi Rpxx 2. Perbedaan metode full costing dengan metode variable costing ditinjau dari sudut penyajian laporan rugi laba Ditinjau dari penyajian rugi-laba, perbedaan pokok antara metode full costing dengan metode variable costing adalah terletak pada klasifikasi pos-pos yang disajikan dalam laporan rugi-laba tersebut. Laporan rugi-laba yang disusun dengan full costing menitikberatkan pada penyajian unsur-unsur biaya menurut hubungan biaya dengan fungsi-fungsi pokok yang ada dalam perusahaan. Di lain pihak laporan rugi-laba metode variable costing lebih menitikberatkan pada penyajian biaya sesuai dengan perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.

G. Kajian Penelitian Relevan