65
b. Pengembangan Produk
Pengembangan produk buku guru dan buku siswa melalui lima tahap yaitu potensi masalah, desain produk, instrumen uji coba, validasi produk dan
ujicoba terbatas. Dalam pembuatan buku guru dan buku siswa juga memperhatikan tata bahasa, kesesuaian materi, kegiatan pembelajaran yang
relevan dengan kehidupan siswa serta media yang menarik dan relevan dengan sekitar siswa.
Berdasarkan wawancara pada guru dan siswa pada analisis kebutuhan, peneliti memilih materi pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuan baku.
Melihat adanya masalah bahwa siswa belum dapat membedakan antara satuan baku dan satuan tidak baku. Peneliti melakukan pengamatan terhadap buku teks
yang biasa digunakan siswa di kelas untuk belajar dan yang digunakan guru untuk mengajar. Hal ini berguna untuk menganalisis apa kekurangan dan kelebihan
buku yang sudah ada, sehingga peneliti dapat memperbaiki kelemahan dari buku tersebut untuk dapat diterapkan pada buku guru dan buku siswa yang akan
disusun. Buku ini dilengkapi dengan petunjuk penggunaan buku agar mudah dipahami saat akan digunakan. Selain itu, buku juga dilengkapi dengan daftar isi
untuk mempermudah guru dan siswa dalam membuka halaman yang diinginkan. Isi buku dibuat menarik, dengan warna yang menggambarkan karakter anak-anak
kelas II, menggunakan gambar-gambar dan tulisan yang besar yaitu font 16, jenis tulisan
comic sans.
Tulisan yang besar diharapkan akan menumbuhkan semangat anak untuk membaca.
66 Gambar 4.1 Sampul Buku Guru dan Buku Siswa
Sampul pada buku guru dan buku siswa hampir sama. Perbedaan terlihat pada sasaran buku. Dimana buku siswa ditujukan kepada siswa dan buku guru
ditujukan kepada guru. Desain gambar, judul buku, pengarang, dan warna pada buku siswa sama dengan buku guru. Warna dari sampul adalah merah muda dan
terdapat gambar anak-anak menandakan bahwa buku tersebut ditujukan kepada anak-anak. Kemudian terdapat gambar penggaris dan manik-manik sebagai
simbol alat ukur panjang tidak baku dan alat ukur panjang baku. sampul dibuat semenarik mungkin untuk menimbulkan rasa ingin membuka buku ini sebagai
pemicu anak untuk mau belajar. Nama Pengarang
Judul Buku
Sasaran Buku
Sasaran Kelas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67 Gambar 4.2
a halaman judul, b kata pengantar
Halaman judul dan kata pengantar pada buku guru dan buku siswa sama. Kemudian petunjuk penggunaan buku guru dan buku siswa berbeda. Namun
terdapat pada halaman yang sama. Buku guru lebih ke penjelasan bagaimana guru dapat menggunakan buku siswa lebih mudah dan kegiatannya mendalam,
sedangkan pada buku siswa membantu siswa lebih mudah memahami cara menggunakan buku tersebut sesuai urutan kegiatan yang ada pada buku.
a b
68 Gambar 4.3 Petunjuk penggunaan buku dan daftar isi
Daftar isi pada buku guru dan buku siswa sama. Hal tersebut terjadi karena pembuatan buku guru selalu memperhatikan halaman pada buku siswa agar saat
digunakan untuk mengajar, guru tidak bingung mencari halaman. Jadi halaman buku siswa dan buku guru sama.
Gambar 4.4 Kegiatan konkret buku siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69 Gambar 4.5 Kegiatan konkrit buku guru
Kegiatan awal pada pembelajaran PMRI adalah pembelajaran yang konkret dengan melibatkan aktivitas memegang dan melakukan percobaan
langsung dengan benda nyata. Hal ini terlihat pada kegiatan 1 yang mengajak siswa untuk mengukur secara langsung tinggi badan, panjang tangan dan
sebagainya menggunakan manik-manik sebagai alat ukur panjang tidak baku. Kemudian pada alat ukur baku, peneliti memilih alat ukur sederhana yaitu
penggaris. Penggaris ini juga digunakan untuk mengukur benda-benda yang ada di sekitar siswa. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran secara nyata.
Penjelasan lebih rinci dengan referensi media yang dapat
digunakan berwarna biru. Ada karakteristik PMRI
yang ditunjukkan dengan warna merah muda.
Gambar-gambar contoh cara mengukur yang
benar.
70 Gambar 4.6 Contoh latihan semi konkrit menggunakan gambar
Latihan 1 ini dibuat untuk melatih siswa berpikir semi konkret. Ketika menggunakan gambar tanpa ada benda langsung siswa dapat mengukur panjang
suatu benda dengan tepat. Siswa dapat menentukan panjang benda dengan aktivitas menghitung dari gambar. Latihan berpikir semi konkret ini dilakukan
pada alat ukur panjang tidak baku dan pada alat ukur panjang baku. alat ukur tidak baku yang digunakan adalah manik-manik dan alat ukur baku yang digunakan
adalah penggaris, sehingga keduanya dapat dipahami oleh siswa secara mendalam dan kemudian masuk pada tahap berpikir secara abstrak tanpa gambar ataupun
benda nyata. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71 Gambar 4.7 kegiatan abstrak a buku guru dan b buku siswa
Latihan 3 melatih siswa untuk berpikir secara abstrak menggunakan soal cerita. Melalui soal cerita tersebut siswa diajak untuk mengukur suatu benda
dengan membandingkan benda satu dengan yang lain. Misalnya penghapus panjangnya 3 manik-manik, buku pangjangnya 3 penghapus, berapa panjang buku
jika diukur dengan manik-manik. Hal ini akan membantu siswa belajar berpikir abstrak.
Buku ini berisi 2 sub bab besar yaitu subab satuan tidak baku dan subab satuan baku. Sehingga siklus konkret, semi konkret dan abstrak juga terjadi pada
a b
72 subab 2 mengenai satuan baku. Media yang digunakan adalah penggaris karena
dekat dengan siswa. Komponen lain dalam buku guru dan buku siswa adalah daftar referensi dan daftar riwayat hidup yang ada dibagian belakang.
Desain produk pada buku ini merujuk pada pendekatan PMRI yang menekankan pada kegiatan yang terus berkembang dari kegiatan yang konkrit,
semi konkret menuju ke abstrak. Hal ini dilakukan karena untuk mengembangkan daya pikir anak agar dapat berpikir secara abstrak dengan baik jika sudah
melewati tahap konkret dan semi konkret. Selain itu juga melihat kegiatan dan media yang digunakan dapat mudah ditemukan di sekitar guru maupun siswa.
Kegiatan yang disusun juga berusaha untuk menggunakan kegiatan yang mudah dibayangkan dan relevan bagi siswa kelas II SD.
4.1.1.1 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa dengan Pendekatan PMRI
a. Validasi Produk