85 pembelajaran siswa di kelas. Dampak adanya produk tersebut adalah membantu
siswa memahami materi mengenai pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuapn baku khususnya pada pemahaman perbedaan satuan tidak baku dan satuan
baku. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai pada setiap siswa sampel dan nilai mereka berada di atas KKM.
4.2 Pembahasan
Pengembangan buku guru dan buku siswa dilakukan dengan di awali analisis kebutuhan pada wilayah Sleman Barat sebagai tempat penelitian. Terkait
dengan rumusan masalah pertama yaitu tentang proses pengembangan buku, peneliti membuat dua pertanyaan penelitian yang dibahas dalam rumusan
masalah ini. Pertanyaan penelitian yang pertama adalah mengenai bagaimana situasi pembelajaran matematika di sekolah. Kemudian pertanyaan penelitian
yang kedua adalah tentang bagaimana proses pengembangan buku yang dilakukan oleh peneliti melalui tahap-tahap yang jelas.
Pertanyaan penelitian yang pertama adalah mengenai situasi
pembelajaran matematika di sekolah dasar khususnya pad akelas II di wilayah Sleman Barat. Situasi pembelajaran ini dapat diketahui melalui proses analisis
kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara pada 4 SD yang berada di Sleman Barat. Wawancara dilakukan pada 1 guru dan 2 siswa pada
masing-masing sekolah. masalah yang diperoleh dari analisis kebutuhan tersebut adalah bahwa guru membutuhkan buku pegangan untuk mengajar dan siswa juga
membutuhkan kegiatan pembelajaran yang relevan dengan keseharian siswa agar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86 dapat mengembangkan kemampuannya dengan sempurna. Kemudian masalah
yang lebih spesifik adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi matematika tentang pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuan baku. Ada
beberapa masalah yang timbul dari materi tersebut. Ada siswa yang tidak memahami perbedaan satuan baku dan tidak baku, dan aja juga yang kesulitan
dalam mengkonversikan satuan. Selain itu, guru juga mengalami kesulitan dalam mengajar materi ini karena kurangnya referensi alat peraga yang disediakan serta
tempat yang sempit untuk melakukan kegiatan praktek. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk mengembangkan buku guru dan buku siswa kelas II tentang
materi pengukuran panjang satuan tidak baku dan satuan baku dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI.
Pertanyaan penelitian kedua adalah mengenai prosedur penyusunan buku guru dan buku siswa. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti
adalah menggunakan prosedur pengembangan yang dikembangkan oleh Sugiyono. Kemudian memadukan dengan tahap pengembangan dari Borg and
Gall. Sehingga diperoleh tahap-tahap yang dipilih adalah sebagai berikut potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba
produk, dan revisi produk. Tahap tersebut kemudian disederhanakan dalam 5 tahap. Tahap tersebut adalah potensi masalah, desain produk, penelitian, validasi
produk, instrumen dan ujicoba terbatas. Tahap pertama yaitu potensi masalah yang di dalamnya memuat proses pengumpulan data. Pengumpulan data
dilakukan untuk analisis kebutuhan. Selanjutnya adalah membuat desain produk hingga produk dibuat. Pada tahap ini peneliti melakukan studi literature tentang
87 PMRI dan karakteristiknya serta tentang materi pengukuran panjang satuan baku
dan tidak baku. Kemudian menyusun isi buku guru dan buku siswa. Tahab selanjutnya adalah tahap validasi buku guru dan buku siswa kepada 2 ahli PMRI
untuk mengetahui kualitas dari produk tersebut. Selain mengetahui kualitas, tahap validasi juga dilakukan untuk mengetahui mana saja yang perlu diperbaiki sebagai
bahan revisi pertama. Selanjutnya adalah pembuatan instrumen penelitian. Intrumen yang digunakan adalah instrumen tes mengenai soal yang digunakan
untuk
pretest
dan
posttest
. Soal tersebut sebelunya di uji empiris terlebih dahulu untuk mengetahui mana soal yang valid dan mana soal yang tidak valid.
Kemudian tahab selanjutnya adalah tahap uji coba. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari penggunaan produk yang telah dibuat. Setelah itu
dilakukan revisi yang kedua jika ada usulan dari guru atau jika ada kegiatan yg kurang efekstif selama ujicoba berlangsung.
Rumusan masalah yang kedua yaitu membahas mengenai kualitas buku guru dan buku siswa. Pada kualitas ini peneliti membahas 2 pertanyaan penelitian
yaitu mengenai kualitas buku yang ditunjukkan dari hasil validasi kepada ahli, Kemudian pada pertanyaan penelitian kedua yaitu membahas mengenai dampak
dari penggunaan buku terhadap prestasi belajar siswa. Pertanyaan penelitian pertama adalah tentang kualitas dari buku guru
dan buku siswa yang telah dibuat. Kualitas buku guru dan buku siswa dapat diketahui melalui tahap ke tiga dari prosedur pengembangan produk yaitu tahap
validasi produk. Validasi produk dilakukan untuk mengetahui mana yang perlu diperbaiki agar produk dapat digunakan untuk uji coba terbatas. Validasi
88 dilakukan oleh ahli 1 yaitu dosen matematika yang paham tentang PMRI dan ahli
2 yaitu guru SD yang paham tentang PMRI. Selain melakukan validasi kepada ahli, peneliti juga melakukan uji keterbacaan produk kepada anak seusia sasaran
buku. Dalam uji keterbacaan ini dilakukan untuk untuk mengetahui seberapa mudah kalimat-kalimat yang digunakan peneliti dalam buku dipahami oleh siswa.
Sehingga jika nanti siswa yang membaca produk ini merasa bingung, peneliti dapat menyederhanakan kalimat atau menggantinya dengan yang lebih mudah.
Berdasarkan hasil validasi diperoleh nilai validasi rata-rata buku guru adalah 4.06 dengan kategori
“baik”. Kemudian buku siswa memiliki rata-rata 4.2 dengan kategori
“baik”. Kedua buku tersebut dinyatakan layak untuk diujicobakan oleh kedua ahli dengan beberapa catatan untuk direvisi.
Pertanyaan penelitian kedua adalah tentang bagaimana dampak dari penggunaan buku guru dan buku siswa terhadap pretasi belajar siswa di sekolah
dasar. Pertanyaan ini dijawab pada tahap 4 dan 5 dalam prosedur pengembangan buku. Tahap empat yaitu tahap pembuatan instrumen penelitian yaitu berupa soal
tes untuk uji empiris dan intrumen untuk uji validasi buku guru dan buku siswa kepada ahli PMRI. Pembuatan soal ini dilakukan sebagai langkah persiapan untuk
ujicoba terbatas. Soal dibuat untuk menguji
pretest
dan
postest
. Jumlah soal adalah 30 item. Sebelum digunakan soal diujikan kepada siswa kelas diatasnya
yaitu kelas III untuk mengetahui soal mana yang valid dan mana yang tidak sehingga dapat dipilih soal yang berkualitas untuk melakukan
pretest
dan
postest
. 30 soal tersebut ternyata setelah dilakukan perhitungan menggunakan
SPSS 22 for Windows
terdapat 21 soal terhitung valid. Sehingga peneliti mengunakan 20 soal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89 valid teratas untuk uji
pretest
dan
postest.
Tahap 5 adalah tahap ujicoba terbatas. Setelah produk selesai di revisi, kemudian peneliti melakukan ujicoba produk di
SDN Plaosan 1. Peneliti memilih SDN Plaosan 1 sebagai tempat penelitian karena SDN Plaosan 1 terlihat memiliki siswa yang aktif tetapi guru kurang
memanfaatkan media pembelajaran dengan baik sehingga kemampuan siswa yang aktif tersebut lama-lama akan hilang. Hal ini dapat peneliti ketahui karena peneliti
telah melakukan PPL di SD tersebut selama 3 bulan. Sehingga sudah mengetahui karakter siswa dengan baik. Tahap ujicoba yang pertama adalah melakukan
pretest
menggunakan soal yang telah diolah pada tahap empat. Selama 1 jam pelajaran melakukan
pretest
untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian selama 7 jam pelajaran yang terbagi dalam 3 hari melakukan ujicoba
produk menggunakan buku guru dan buku siswa. Setelah selesai melakukan ujicoba kemudian melakukan
posttest
untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dengan produk. Kemudian data
pretest
dan
posttest
tersebut di analisis untuk mengetahui seberapa besar kenaikan nilai yang didapat. Nilai rata-rata
pretest
adalah 52 dan nilai rata-rata
posttest
adalah 77. Kenaikan nilai dari
pretest
ke
posttest
adalah 25. Sehingga presentase kenaikan nilainya
adalah 25. Berdasarkan hasil analisis nilai
pretest
dan
posttest
tersebut maka dapat diketahui bahwa buku guru dan buku siswa yang digunakan pada
pembelajaran matematika materi pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku memiliki dampak yang karena memiliki kenaikan nilai sebesar 48.
90
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.
5.1.1 Pengembangan buku guru dan buku siswa dilakukan berdasarkan hasil
analisis kebutuhan yang menunjukkan bahwa wilayah Sleman Barat mengalami keterbatasan buku dalam proses pembelajaran. Penyusunan
buku guru dan buku siswa yang dilakukan oleh peneliti menggunakan dasar dari langkah-langah pengembangan Sugiyono dan
Borg and Gall
yang telah dimodifikas menjadi 5 langkah utama dalam penelitian ini yaitu 1 Potensi Masalah, 2 Desain Produk, 3 Validasi Produk, 4
Instrumen Uji Coba, dan 5 Uji Coba Terbatas. Masalah yang didapat dari analisis data adalah siswa kesulitan dalam mempelajari materi pengukuran
panjang satuan tidak baku dan satuan baku. Desain produk dimulai dengan melihat SK dan KD dari materi yang ditemukan menjadi masalah. Buku
dikembangkan berdasarkan 5 karakteristik PMRI. Produk di validasi oleh 2 ahli PMRI untuk kemudian direvisi. Selanjutnya uji coba terbatas
dilakukan di SDN Plaosan 1. 5.1.2
Kualitas produk yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan hasil validasi memperoleh hasil yang baik. Buku guru mendapatkan nilai 4.15
dengan kategori “baik” oleh ahli 1 dan mendapat nilai 3.98 dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI