Remediasi Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

21 e. Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berpikir siswa.

G. Remediasi

Remediasi merupakan suatu treatment perawatan atau bantuan untuk mengatasi kesulitan belajar. Kalau dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil. Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya ditunjukkan oleh ketidakberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran. Seorang guru dalam melaksanakan kegiatan remediasi sebaiknya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut ini Arifin, 2009: 1. Menganalisis kebutuhan,yaitu mengidentifikasi kesulitan dan kebutuhan siswa. 2. Merancang pembelajaran, yang meliputi merancang rencana pembelajaran, merancang berbagai kegiatan, merancang belajar bermakna, memilih pendekatanmetodeteknik, merancang bahan pembelajaran. 3. Menyusun rencana pembelajaran, yaitu memperbaiki rencana pembelajaran yang telah ada, dimana beberapa komponen disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan siswa. 22 4. Menyiapkan perangkat pembelajaran,seperti memperbaiki soal LKS. 5. Melaksanakan perangkat pembelajaran, yang meliputi: merumuskan gagasan utama, memberikan arahan yang jelas, meningkatkan motivasi belajar peserta didik, memfokuskan proses belajar, melibatkan peserta didik secara aktif. 6. Melakukan evaluasi pembelajaran dan menilai ketuntasan belajar siswa.

H. Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat

1. Persamaan Kuadrat

a. Bentuk Umum Persamaan Kuadrat Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan dengan satu variabel yang mempunyai pangkat bulat positif dan pangkat tertinggi dari variabel adalah dua. Bentuk umum persamaan kuadrat adalah : ax 2 + bx + c = 0 dengan a, b, dan c ∈ R dan a ≠ 0. b. Menentukan Akar-akar Persamaan Kuadrat Menyelesaikan persamaan kuadrat dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: 1 Memfaktorkan Sifat yang digunakan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan adalah sifat faktor nol, yaitu: 23 Untuk setiap p dan q bilangan riil dan berlaku × = 0 maka = 0 atau = 0 a. Memfaktorkan Jenis 2 + = 0 Untuk memfaktorkan persamaan kuadrat dengan bentuk 2 + = 0 dapat dilakukan dengan memisahkan sesuai dengan sifat distributif, yaitu: 2 + = 0 + = 0 Jadi, = 0 atau + = 0. b. Memfaktorkan Jenis ax 2 + bx + c = 0 Untuk memfaktorkan persamaan kuadrat dengan bentuk 2 + + = 0 dapat difaktorkan dalam bentuk + + dengan dan bilangan bulat atau 2 + + = + + = 2 + + + = 2 + + + = 2 + + + sehingga dapat disimpulkan 2 + + = + + dengan = + dan = atau = 24 2 Menyempurnakan Kuadrat Sempurna Menyempurnakan kuadrat terhadap persamaan kuadrat 2 + + = 0 dapat dilakukan dengan mengubah persamaan tersebut menjadi bentuk + 2 = dengan q = 0, sehinggga + = ± atau = − ± . 3 Menggunakan rumus kuadrat Metode untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat 2 + + = 0 dengan menggunakan rumus + 2 = ± + 2 2 Rumus tersebut dapat juga disebut rumus abc dan ditulis dalam bentuk 1,2 = − ± 2 − 4 2 c. Menentukan Jenis Akar-akar Persamaan Kuadrat dengan Pendekatan Diskriminan Dengan menggunakan diskriminan � = 2 – 4 , Anda dapat menentukan jenis akar-akar dari persamaan kuadrat, yaitu: 1 - Jika D 0 maka persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 mempunyai 2 akar riil yang berlainan. - Jika D berbentuk kuadrat sempurna dan D ≠ 0 maka persamaan kuadrat memiliki 2 akar riil berlainan dan rasional jika a, b, dan c bilangan rasional 25 - Jika D bukan bentuk kuadrat sempurna dan D ≠ 0 maka memiliki 2 akar riil berlainan dan irasional 2 Jika D 0 maka persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 tidak memiliki akar riil. 3 Jika D = 0 maka persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 memiliki 2 akar riil yang sama. d. Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar Persamaan Kuadrat Misalkan persamaan kuadrat 2 + + = 0 memiliki akar-akar 1 dan 2 1 = − + 2 − 4 2 ; 2 = − − 2 − 4 2 maka 1 + 2 = − + 2 − 4 2 + − − 2 − 4 2 = − + 2 − 4 − − 2 − 4 2 = −2 2 = − Jadi,rumus jumlah akar-akar persamaan kuadrat adalah 1 + 2 = − Rumus hasil kali akar-akar persamaan 1 . 2 = − + 2 − 4 2 − − 2 − 4 2 = − 2 + 2 − 4 2 2 2 = 2 − 2 +4 4 2 = 4 4 2 26 Jadi, rumus persamaan akar-akar persamaan kuadrat adalah 1 . 2 = Bentuk-bentuk simetri akar-akar persamaan kuadrat 1. 1 2 + 2 2 = 1 + 2 2 − 2 1 2 jumlah kuadrat akar- akar 2. 1 3 2 3 = 1 + 2 3 − 3 1 2 1 + 2 3. 1 4 + 2 4 = 1 2 + 2 2 − 2 1 . 2 2 e. Menyusun Persamaan Kuadrat Baru 1 Menyusun Persamaan Kuadrat jika Diketahui Akar-Akarnya - Memakai Faktor Jika suatu persamaan kuadrat memiliki akar-akar 1 dan 2 maka persamaan kuadratnya dapat dinyatakan dalam bentuk: – 1 – 2 = 0 - Memakai Rumus Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar Persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 ≠ 0 dapat dinyatakan dalam bentuk 2 + + = 0, yaitu dengan membagi kedua ruas persamaan semula dengan a. Dari rumus jumlah dan hasil kali akar-akar, diperoleh hubungan 1 + 2 = − ↔ = − 1 + 2 1 . 2 = ↔ = 1 . 2 27 Jadi, persamaan 2 + + = 0 dapat dinyatakan dalam bentuk 2 + 1 + 2 + 1 . 2 = 0 2 Menyusun Persamaan Kuadrat Baru jika Diketahui Akar-akar Persamaan Kuadrat Baru Berhubungan dengan Persamaan Kuadrat lain. Jika akar-akar persamaan kuadrat mempunyai hubungan dengan akar-akar persamaan kuadrat yang lain maka persamaan kuadrat itu dapat ditentukan dengan memakai rumus jumlah dan hasil kali akar-akar. 2 + 1 + 2 + 1 . 2 = 0

2. Pertidaksamaan Kuadrat

a. Bentuk Umum Pertidaksamaan Kuadrat Pertidaksamaan kuadrat adalah kalimat terbuka yang memuat variabel dengan pangkat bulat positif dan memiliki pangkat tertinggi dua yang dihubungkan dengan tanda ketidaksamaan. Bentuk umum: ax 2 + bx + c 0; ax 2 + bx + c ≥ 0; ax 2 + bx + c 0; ax 2 + bx + c ≤ 0 b. Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat Menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat menggunakan garis bilangan. Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat berbeda dengan menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear. Pada pertidaksamaan kuadrat, harus 28 ditentukan daerahnya terlebih dahulu untuk dapat menentukan himpunan penyelesaiannya. Berikut ini beberapa langkah yang harus dipahami dalam menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat. 1 Nyatakan bentuk pertidaksamaan kuadrat dengan cara menjadikan ruas kanan sama dengan nol. 2 Carilah akar-akar dari pertidaksamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan, melengkapkan kuadrat sempurna, atau rumus kuadrat. 3 Gambarkanlah akar-akar pertidaksamaan yang diperoleh pada langkah 2 pada diagram garis bilangan. 4 Tentukanlah tanda di daerah sekitar pembuat nol atau akar- akar pertidaksamaan kuadrat, yaitu + atau – dengan cara mensubstitusikan nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari 1 atau 2 . 5 Himpunan penyelesaian dari suatu pertidaksamaan dilihat dari tanda pertidaksamaannya. Jika tandanya atau ≤ maka daerah hasil yang dimaksud adalah daerah negatif. Dan jika tandanya atau ≥ maka daerah hasil yang dimaksud adalah daerah negatif. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan tersebut dinyatakan dalam bentuk interval. 29 Contoh: i. Dengan cara memfaktorkan, tentukan penyelesaian atau akar-akar persamaan kuadrat 2 − 6 + 9 = 0 Jawab: 2 − 6 + 9 = 0 ↔ − 3 − 3 = 0 ↔ − 3 = 0 − 3 = 0 ↔ = 3 Jadi, penyelesaiannya adalah x 1 = x 2 = 3. Dalam bentuk himpunan penyelesaian dituliskan sebagai HP = {3}. ii. Dengan cara melengkapkan kuadrat sempurna, tentukanlah akar-akar persamaan 2 − 25 = 0 Jawab: 2 − 25 = 0 ↔ 2 = 25 ↔ 2 = ± 25 ↔ = ±5 Jadi, akar-akarnya adalah x 1 = -5 atau x 2 = 5, ditulis HP = {-5, 5} 30 iii. Dengan menggunakan rumus kuadrat, tentukan akar-akar persamaan kuadrat 2 − 6 + 8 = 0 Jawab: Koefisien-koefisien 2 − 6 + 8 = 0, adalah a = 1, b = - 6, c = 8. Jawab: 1,2 = −−6 ± −6 2 − 418 21 = 6 ± 36 − 32 2 = 6 ± 4 2 = 6 ± 2 2 1 = 6 − 2 2 = 2 atau 2 = 6+ 2 2 = 4 Jadi, akar-akarnya adalah x 1 = 2 atau x 2 = 4. iv. Susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya diketahui 2 dan 5 Jawab: 1. Dengan memakai faktor x 1 = 2 dan x 2 = 5 ↔ x − 2 x − 5 = 0 ↔ x 2 – 7x + 10 = 0 31 Jadi, persamaan kuadrat yang diminta adalah x 2 – 7x + 10 = 0 2. Dengan memakai rumus jumlah dan hasil kali akar- akar x 1 = 2 dan x 2 = 5 x 1 + x 2 = 2 + 5 = 7 dan x 1 . x 2 = 25 = 10 Jadi, persamaan kuadrat yang diminta adalah x 2 – 7x + 10 = 0 v. Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat 2 + − 6 0 dengan menggunakan garis bilangan Jawab: 2 + − 6 = 0 + 3 − 2 = 0 = 3 = 2 Interval yang memenuhi pertidaksamaan 2 + − 6 0 adalah -3 x 2. Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah HP = {x l -3 x 2 } -3 2 + - + 32

I. Mind Mapping

1. Pengertian Mind Mapping

Mind mapping atau peta pikiran adalah suatu teknik pembuatan catatan-catatan yang dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam pembuatan perencanaan, penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat struktur, pengumpulan ide-ide, untuk membuat catatan, kuliah, rapat, debat dan wawancara. Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Menurutnya, mind mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah merupakan “pemetaan” pikiran.

2. Prinsip dan Ciri Mind Mapping

Mind mapping menggunakan teknik penyaluran gagasan dengan menggunakan kata-kata penting, simbol, gambar, dan menggambarkan secara kesatuan dengan menggunakan teknik pohon yang batangnya bercabang-cabang. Mind mapping ini didasarkan pada detail-detail dan suatu peta pikiran yang mudah diingat. Mind mapping menggunakan warna. Semuanya memiliki struktur alami yang memancar dari pusat. Semuanya menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Mind mapping membantu daftar informasi yang 33 panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal Buzan, 2005 Menurut Buzan, teknik pembuatan catatan dan pengelompokan pikiran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh otak yang harus menyertakan tidak hanya kata-kata, angka, rangkaian dan juga garis-garis tetapi juga dengan warna, gambar-gambar, dimensi , simbol- simbol itulah peta pikiran atau mind mapping Buzan, 2005.

3. Langkah-Langkah Pembuatan Mind Mapping

Hal-hal yang harus dipersiapkan ketika akan membuat atau menggunakan metode mind mapping adalah - Kertas kosong tak bergaris. - Pena atau spidol berwarna-warni. - Buku sumber sebagai salah satu sumber bagi siswa. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika akan membuat mind mapping: a. Membaca teks secara keseluruhan Membaca teks secara menyeluruh maka akan mengetahui isi cerita. Sewaktu membaca teks beri tanda pada kata-kata yang dianggap penting untuk mencatat di mind map; b. Mengenali tipe teks Sebelum membuat mind map, maka harus menemukan desain yang cocok untuk masing-masing teks yang spesifik. Setelah 34 membaca teks maka akan mengetahui desain yang sesuai untuk mind map yang akan dibuat. c. Menulis mind map Pada saat membaca kata-kata penting sebaiknya diberi tanda, tahap ini adalah tahap menulis kata-kata penting pada mind map. Setelah menulis kata utama atau pokok bahasan maka dihubungkan dengan garis hubung pada kata-kata yang menjadi cabang dari kata-kata utama. Adapun langkah-langkah pembuatan mind map adalah sebagai berikut : a. Letakkan kertas kosong tak bergaris dengan sisi panjang mendatar. b. Buat gagasan utamanya, baik dalam tulisan, gambar atau foto untuk ide sentral. Contoh: Gambar 2.1 Gagasan Utama Mind Mapping c. Hubungkan cabang-cabang utama ke topik utama dan hubungkan cabang-cabang utama pada ranting-ranting yang merupakan sub topik utama. Jumlah cabang akan bervariasi 35 tergantung jumlah sub pokok pada materi tersebut. Usahakan setiap garis-garis cabang yang saling berhubungan hingga ke pusat gambar dibentuk tidak lurus agar tidak membosankan. Garis-garis cabang sebaiknya dibuat semakin tipis begitu bergerak menjauh dari gambar utama untuk menandakan hirarki atau tingkat kepentingan dari masing-masing garis. Contoh: Gambar 2.2 Mind Mapping d. Gunakan warna. e. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis

J. Kerangka Berpikir

Setiap siswa mempunyai karakteristik serta kecenderungan untuk memahami materi pembelajaran di kelas yang beragam. Pada kenyataannya, tidak semua siswa dapat mencapai kemajuan secara maksimal dalam proses belajarnya. Beberapa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar. 36 Kesulitan belajar dalam memahami materi matematika salah satunya dapat terlihat ketika siswa mengerjakan soal-soal matematika dari kesalahan-kesalahan yang dialami siswa. Agar dapat membantu siswa mengatasi kesulitan secara tepat, diperlukan diagnosis kesulitan belajar dengan cara yang sistematis sebagai upaya untuk menemukan kelemahan yang dialami siswa dalam belajar. Hasil diagnosis kemudian dianalisis dan dirumuskan pemecahan kesulitan tersebut melalui kegiatan remediasi menggunakan metode Mind Mapping. Evaluasi hasil kegiatan remediasi dilakukan dengan memberikan tes remediasi. Dari hasil tes remediasi ini dapat diketahui apakah kesulitan yang dialami siswa sudah teratasi atau sebaliknya. Jika masih ada kesulitan yang dialami, maka dicari faktor penyebabnya. Kerangka atau alur berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam diagram berikut: Gambar 2.3 Diagram Alur Pikiran Penelitian Menganalisis kesulitan dengan menemukan kesalahan- kesalahan Menentukan siswa yang mengalami kesulitan belajar Mencari faktor penyebab kesulitan belajar Menentukan bantuan dengan kegiatan remediasi Mengevaluasi hasil pembelajaran remediasi 37

K. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Efektifitas penggunaan metode resitasi dan kartu kerja terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II cawu III pokok bahasan struktur inti dan radioaktifitas di MAN 2 Jember tahun pelajaran 2000/2001

0 4 105

Efektivitas remediasi dengan metode tugas yang direpresentasikan dalam meningkatkan hasil belajar fisika: Studi Eksperimen pada siswa kelas II cawu II pokok bahasan cahaya di SLTP Negeri 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 2 87

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Diagnosis kesulitan belajar matematika SMP

2 2 64