0,05. Berdasarkan hasil dari uji
Mann
–
Whitney U Test
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,002 p 0,05.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa H
o
ditolak dan H
1
diterima sehingga dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan sikap
terhadap
word of mouth
antara pengguna iPhone laki-laki dan pengguna iPhone perempuan.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan sikap terhadap
word of mouth
pada pengguna iPhone ditinjau dari jenis kelamin. Berdasarkan hasil uji homogenitas diketahui bahwa
nilai
p
yang didapatkan sebesar 0,001. Karena nilai
p
0,05, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok subjek mempunyai varian tidak sama
atau heterogen. Sedangkan pada uji normalitas, diketahui bahwa persebaran data yang dimiliki tidak normal
p
0,05. Oleh karena variabel berdistribusi tidak normal dan memiliki variansi yang tidak sama atau
heterogen maka uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji analisis non-parametrik
mann
–
whitney u test
. Berdasarkan hasil analisis data dengan
mann
–
whitney u test,
diperoleh nilai koefisien signifikansi sebesar sebesar 0,002 p 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa H
o
ditolak dan H
1
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sikap terhadap
word of mouth
pada pengguna iPhone ditinjau dari jenis kelamin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa kedua kelompok penelitian memiliki nilai mean teoritis sebesar 75, sementara mean empiris
yang dimiliki pengguna iPhone laki-laki sebesar 88, 16 dan mean empiris yang dimiliki oleh pengguna iPhone perempuan sebesar 82,72. Hal ini
menunjukkan bahwa baik pengguna iPhone laki-laki dan perempuan sama- sama memiliki sikap positif terhadap
word of mouth
. Sikap positif yang dimiliki oleh kedua kelompok subjek ini sesuai dengan landasan teori yang
diajukan oleh peneliti berdasarkan pernyataan Laluca 2012 yang menjelaskan bahwa dalam proses pengambilan keputusan pembelian, baik
itu konsumen laki-laki maupun perempuan sangat dipengaruhi oleh komunikasi
word of mouth
.. Selain itu, diketahui juga bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada perbedaan sikap terhadap
word of mouth
pengguna iPhone ditinjau dari jenis kelamin. Hal ini mungkin dapat dilihat dari skor total yang
dimiliki oleh masing-masing kelompok subjek penelitian. Pada kelompok subjek laki-laki skor total yang dimiliki sebesar 88, 16, skor ini diketahui
lebih tinggi daripada kelompok subjek perempuan yaitu sebesar 82,72. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini laki-laki
cenderung memiliki sikap positif terhadap
word of mouth
yang lebih tinggi daripada perempuan. Sikap positif terhadap
Word of Mouth
yang tinggi pada kelompok subjek laki-laki ini tidak sesuai dengan pernyataan Segal,
Dasen, Berry dan Portinga 1990 yang menyatakan bahwa konsumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
laki-laki cenderung lebih obyektif sehingga akan sulit untuk menerima saran dan rekomendasi dari orang terdekat.
Namun, penelitian dengan hasil serupa juga pernah terjadi pada penelitian Christie dan Krisjanti 2016 yang menemukan bahwa terdapat
perbedaan penilaian perspektif pengguna
smartphone
Samsung pada
electronic word of mouth
berdasarkan jenis kelamin. Pada penelitian itu ditemukan bahwa nilai mean laki-laki lebih tinggi dari nilai mean
perempuan, yang berarti bahwa pengguna
smartphone
Samsung yang berjenis kelamin laki-laki lebih memperhatikan
word of mouth
dibandingkan dengan perempuan. Tingginya sikap terhadap
word of mouth
yang dimiliki oleh pengguna iPhone laki-laki pada penelitian ini disebabkan karena dalam bidang
perkembangan teknologi
gadget
, laki-laki memiliki ketertarikan yang lebih daripada perempuan
http:litbang.kemdikbud.go.id . Hal ini yang
menyebabkan dalam melakukan keputusan pembelian, terutama yang berkaitan dengan teknologi, laki-laki cenderung meluangkan waktu untuk
mencari banyak informasi mengenai barang yang akan dibeli. Ketertarikan laki-laki dalam teknologi ini biasa disebut sebagai laki-laki teknoseksual.
Menurut Prieto, Blasco, dan Montalvo 2008 menyatakan
The technosexual man is applied to men who are up to date in the usage of
sophiscated technological gadget
.
Laki-laki teknoseksual merupakan laki- laki yang
up to date
dalam penggunaan
gadget
dan teknologi canggih. Selain itu, laki-laki teknoseksual cenderung memiliki perilaku berbelanja
layaknya perempuan Prieto dkk, 2008. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen laki-laki tidak menutup kemungkinan juga mengandalkan
rekomendasi orang lain dalam proses pembuatan keputusan pembelian terutama yang berkaitan dengan pembelian perangkat teknologi.
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik analisa non- parametrik dikarenakan hasil uji normalitas yang dimiliki tidak normal. Uji
analisis non-parametrik yang digunakan adalah uji
mann-whitney u test
, yaitu teknik uji analisis non-parametrik yang menguji dua sampel bebas.
Berdasarkan hasil
mann whitney u test
diketahui bahwa ada perbedaan signifikan sikap pengguna iPhone laki-laki dan perempuan terhadap
Word of mouth
. Hal ini dilihat dari hasil signifikansi sebesar 0,002 p 0,05.
B. Keterbatasan Penelitian
Ketika melakukan proses pengambilan data, peneliti tidak melihat langsung proses pengisian skala yang dilakukan oleh subjek penelitian.
Hal ini memungkinkan terjadinya pengisian skala secara asal yang dilakukan oleh subjek. Hal ini memungkinkan menjadi penyebab sebaran
data yang tidak normal.
C. Saran
1. Bagi Subjek Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua kelompok subjek memiliki sikap positif terhadap
Word of mouth
. Oleh karena itu, sebaiknya para subjek penelitian dapat mengelola dan
memproses informasi dengan lebih selektif ketika menerima rekomendasi
yang diberikan
oleh orang-orang
disekitarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI