C. Pengguna iPhone
iPhone merupakan salah satu produk smartphone yang dikeluarkan oleh perusahaan asal Amerika bernama Apple Inc pada tanggal 29 Juni
2007. Pada mulanya iPhone dirancang oleh armut Esslinger, seorang perancang teknologi yang membantu mengembangkan komputer portabel
pertama Apple, IIC. Awalnya generasi iPhone pertama masih berbentuk telepon
rumah dan
layar
monochrome
dan bisa
dikontrol menggunakan
stylus
. Layar
inilah yang
menjadi cikal
bakal
touchscreen
pada iPhone dan iPad saat ini www.plimbi.com .
Ketika diperkenalkan pertama kali, iPhone dianggap sebagai salah satu inovasi ponsel terbesar yang pernah ada. Selain itu iPhone merupakan
produk andalan yang diproduksi oleh Apple Inc karena menjadi produk yang paling banyak diminati daripada produk Apple lainnya seperti iPad,
iPod, Macbook, dan Apple Watch www.gadgetplus.id
. Karena menjadi produk andalan, perkembangannya pun dari tahun ketahun terus
mengalami peningkatan. Menurut dailysocial.id 2016 sejak tahun 2007 sampai sekarang, iPhone telah berhasil mengeluarkan jenis ponsel
sebanyak delapan seri mulai dari iPhone 2G hingga yang terbaru yaitu seri iPhone 7.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengguna memiliki arti yaitu orang yang menggunakan. Selain itu menurut KBBI, konsumen juga
memiliki arti yang serupa dengan pengguna yaitu pemakai barang atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jasa hasil produksi. Menurut Kotler 1989 konsumen adalah semua orang yang membeli atau menerima barang dan jasa bagi konsumen pribadi.
Sedangkan Poerwadarminto Mangkunegaran, 2004 menyatakan bahwa konsumen adalah pemakai barang-barang industri dan bahan makanan.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna iPhone merupakan semua orang yang membeli dan menggunakan segala
jenis produk iPhone mulai dari iPhone seri 2G hingga yang terbaru yaitu iPhone seri 6+.
D. Perbedaan Sikap Terhadap
Word of mouth
Pengguna iPhone Ditinjau Dari Jenis Kelamin
Salah satu faktor lingkungan psikologi yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian adalah sikap. Sikap dikatakan
sebagai suatu respon evaluatif. Respon hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi
individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri
individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan, yang
kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap Azwar, 2000.
Selain itu, menurut Thurstone dalam Azwar 2005 sikap merupakan
derajat positif atau negatif terhadap suatu objek psikologi, antara lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
simbol, prase, slogan, orang, institusi, gagasan, atau ide. Baron dan Byrne 1984 mendefinisikan sikap sebagai kumpulan perasaan, kepercayaan,
dan kecenderungan perilaku terhadap objek sikap, antara lain orang, ide, gagasan, kelompok, dan lain-lain. Azwar 2000 membagi sikap menjadi
tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan konatif. Aspek kognitif merupakan keyakinan individu yang akan membentuk suatu ide atau
gagasan mengenai sifat dan karakteristik obyek tertentu. Kemudian, aspek afektif merupakan perasaan emosional baik senang atau tidak senang
individu mengenai obyek sikapnya yang dipengaruhi oleh keyakinan seseorang terhadap obyek tertentu. Sedangkan aspek konatif sendiri
merupakan kecenderungan perilaku individu berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi.
Rekomendasi orang lain merupakan salah satu bentuk perilaku komunikasi dari mulut ke mulut atau bisa disebut dengan
Word of Mouth
WOM. Perilaku komunikasi
word of mouth
memiliki peran penting dalam proses pembentukan sikap konsumen dan pada saat yang sama,
perilaku
word of mouth
ini dapat menjadi stimulus yang kemudian akan direspon menjadi suatu tindakan tertentu Raluca, 2012. Menurut
Sumarwan 2002, konsumen seringkali meminta pendapat mengenai produk dan jasa kepada teman, keluarga, atau kelompok acuan lainnya.
Proses komunikasi dengan kelompok acuan dilakukan secara lisan atau bisa disebut juga sebagai WOM .
Word of mouth
dinilai sebagai strategi pemasaran yang sangat efektif karena dapat langsung menimbulkan efek kepada calon konsumen
Yasvari dkk, 2012. Masyarakat di Indonesia sendiri menurut penelitian yang dilakukan oleh lembaga riset Nielsen merupakan masyarakat yang
sangat mempercayai komunikasi
word of mouth
blj.com. Dari 47 negara yang diteliti oleh Nielsen, Indonesia berada diperingkat tiga setelah
Hongkong dan Taiwan blj.com. Disisi lain, Segal, Dasen, Berry dan Portinga 1990 menyatakan
bahwa konsumen laki-laki dan konsumen perempuan itu memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. Dalam melakukan pengambilan
keputusan, konsumen perempuan dinilai sangat mudah dipengaruhi oleh rekomendasi yang disampaikan oleh orang-orang terdekatnya. Sedangkan,
konsumen laki-laki dinilai sangat sulit untuk dipengaruhi bahkan oleh orang-orang terdekatnya Segal dkk, 1990. Penelitian dari Syed dalam
Juliana Miftah,2014 juga menunjukkan bahwa dalam melakukan proses pengambilan keputusan, laki-laki lebih berani mengambil risiko
dan lebih mengandalkan diri sendiri dalam membuat keputusan pembelian daripada perempuan yang lebih mengandalkan rekomendasi orang
terdekat. Schifman dan Kanuk 2007 menyatakan bahwa pada umumnya
semakin banyak informasi mengenai produk atau jasa yang diterima oleh konsumen maka lebih besar kemungkinan konsumen akan membentuk
sikap terhadapnya baik itu positif atau negatif. Berdasarkan karakteristik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sifat yang dimiliki antara konsumen laki-laki dan perempuan, maka dapat diduga bahwa konsumen laki-laki cenderung bersikap negatif atau
menolak adanya
Word of mouth
. Sedangkan konsumen perempuan cenderung lebih bersikap positif atau menerima adanya
Word of Mouth.
E. Skema Perbedaan Sikap Terhadap