Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Aitem

F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Aitem

Validitas dan reliabilitas merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam membuat suatu alat ukur yang berkualitas. Dengan demikian, alat ukur ini akan dapat menunjukkan baik atau buruknya suatu penelitian. Oleh karena itu, uji validitas dan reliabilitas perlu dilakukan sebelum suatu alat ukur digunakan dalam suatu penelitian. Hal tersebut bertujuan agar alat yang digunakan dalam penelitian ini menjadi akurat dan dapat dipercaya.

a. Validitas

Validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes atau instrumen dapat dikatakan memilliki validitas tinggi apabila instrumen tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dilakukannya pengetesan tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas yang rendah Azwar, 2003. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode validitas isi content validity . Validitas isi adalah suatu proses pemeriksaan yang menunjukkan sejauh mana isi suatu alat ukur atau instrumen mencerminkan hal-hal yang hendak diukur. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian alat ukur yang ditentukan melalui pendapat profesional professional judgement Suryabrata, 2000, dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing. Melalui professional judgement maka dilakukan analisis logis terhadap butir- butir aitem untuk menetapkan sejauh mana butir-butir aitem yang telah dibuat dan dikembangkan dapat mencerminkan hal-hal yang hendak diukur. Dengan demikian sebelum dilakukan uji coba aitem, validitas isi dalam penelitian ini telah dilakukan koreksi oleh orang yang telah dianggap ahli, dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi.

b. Seleksi Aitem

Seleksi aitem dilakukan untuk melihat dan memilih aitem-aitem mana yang lolos seleksi untuk dipakai dalam proses pengambilan data penelitian. Dalam memilih aitem agar diperoleh aitem yang akurat, maka menggunakan daya beda atau daya diskriminasi aitem. Daya diskriminasi aitem yaitu sejauh mana aitem mampu membedakan antar individu maupun kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan korelasi aitem total Azwar, 2011. Untuk memilih aitem berdasarkan korelasi aitem totalnya maka digunakan batasan r ix ≥ 0,30. Setiap aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 maka aitem tersebut dianggap memuaskan Azwar, 2010. Oleh karena itu, aitem-aitem yang gugur pada uji coba yang telah dilakukan pada tanggal 18 Juni 2016 sampai dengan 25 Juni 2016 dengan subjek sebanyak 30 pengguna iPhone 15 pengguna laki- laki dan 15 pengguna perempuan sebagai berikut : Tabel 3.Distribusi Aitem Skala Sikap Terhadap WOM Sebelum Uji Coba dan Setelah Uji Coba Aspek No Pertanyaan Sebelum Uji Coba Aitem Yang Gugur Setelah Uji Coba F UF F UF F UF Kognitif 12, 13, 18, 26, 33, 35, 37 2, 6, 7, 11, 23, 25, 31 12, 13 23, 25 18, 26, 33, 35, 37 2, 6, 7, 11, 31 Afektif 10, 14, 15, 22, 38, 39, 40 4, 19, 20, 21, 24, 29, 41 38 19,29, 41 10, 14, 15, 22, 39, 40 4, 20, 21, 24 Konatif 16, 17, 30, 32, 34, 42, 36 1, 3, 5, 8, 9, 27, 28 30, 34, 32 1 16, 17, 32, 36 3, 5, 8, 9, 27, 28 21 21 6 6 15 15 Total 42 12 30 Berdasarkan penghitungan tersebut, koefisien korelasi total r ix berkisar dari 0,303 – 0,870. Oleh karena itu, dari 42 aitem yang telah disusun terdapat 12 aitem yang gugur. Aitem-aitem tersebut adalah 1, 12, 13, 19, 23, 25, 29, 30, 38, 41, 42. Berikut ini distribusi data setelah uji coba dan untuk digunakan dalam penelitian: Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Sikap Terhadap WOM Aspek No Aitem Total Aitem Favorable Unfavorable Kognitif 18, 26, 33, 35, 37 2, 6, 7, 11, , 31 10 Afektif 10, 14, 15, 22, 39, 40 4, 20, 21, 24 10 Konatif 16, 17, 32, 36 3, 5, 8, 9, 27, 28 10 Total 15 15 30

c. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran tersebut relatif konsisten. Suatu hasil penelitian hanya dapat dipercaya bila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap suatu kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum berubah Azwar, 2010. Untuk menilai apakah skala sikap terhadap word of mouth yang disusun peneliti merupakan skala yang reliabel maka peneliti menguji skala tersebut dengan menggunakan teknik koefisiensi Alpha Cronbach dalam program SPSS 23 for windows . Berdasarkan hasil try out , sebelum seleksi aitem skala sikap terhadap word of mouth memiliki jumlah aitem sebanyak 42 aitem dengan koefisien relliabilitas sebesar 0,940. Setelah dilaksanakan seleksi aitem jumlah aitem menjadi 32 dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI skor koefisien reliabilitas skala sikap terhadap word of mouth menjadi 0,955. Kemudian dilakukan pengguguran manual untuk menyeimbangkan jumlah aitem pada setiap aspek, maka jumlah aitem menjadi 30 aitem dengan skor koefisien reliabilitas skala sikap terhadap word of mouth menjadi 0,956. Tabel 5.Koefisien Alpha Cronbach Skala Sikap Terhadap Word of Mouth

G. Metode Analisi Data