36
yang konsisten dengan visi jangka panjang organisasi yang memberikan nilai kepada pelanggan dengan suatu struktur biaya yang memungkinkan pencapaian
keunggulan hasil yang berkelanjutan”. 9. Definisi Benefit-Impact
Menurut Mahmudi 2010: 101, “manfaat dan dampak benefit-impact merupakan efek langsung dan tidak langsung atau konsekuensi yang diakibatkan
dari pencapaian tujuan program. Hubungan antara outcome, benefit, dan impact sangat dekat dan ketiga-tiganya sulit untuk diukur atau diketahui dalam jangka
pendek. Outcome merupakan dampak program atau aktivitas masyarakat. Manfaat dan dampak bisa berupa kepuasan masyarakat”.
F. Penelitian Terdahulu
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Angela 2013 dari Universitas Sanata Dharma yang berjudul Analisis Kinerja Pelayanan Kesehatan Dengan Metode Nilai
Uang Value For Money studi kasus pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, hasil analisis tahun 2009 untuk kegiatan ekonomis dari total kegiatan sebanyak
142 terdapat 132 kegiatan 90,41 ekonomis, 10 kegiatan 6,85 ekonomi berimbang, dan 0 kegiatan 0 tidak ekonomis. Tahun 2010 untuk kegiatan
ekonomis dari total kegiatan sebanyak 124 terdapat 114 kegiatan 91,20 ekonomis, 10 kegiatan 8,00 ekonomi berimbang, dan 0 kegiatan 0 tidak ekonomis. Tahun
2011 untuk kegiatan ekonomis dari total kegiatan sebanyak 146 terdapat 136 kegiatan
37
93,15 ekonomis, 10 kegiatan 6,85 ekonomi berimbang, dan 0 kegiatan 0 tidak ekonomis.
Hasil analisis tahun 2009 untuk kegiatan yang efisien dari total kegiatan sebanyak 142 terdapat 106 kegiatan 72,60 efisien, 12 kegiatan 8,22 efisiensi
berimbang, dan 24 kegiatan 16,44 tidak efisien. Tahun 2010 untuk kegiatan yang efisien dari total kegiatan sebanyak 124 terdapat 98 kegiatan 78,40 efisien, 10
kegiatan 8,00 efisiensi berimbang, dan 16 kegiatan 12,80 tidak efisien. Tahun 2011 untuk kegiatan untuk kegiatan yang efisien dari total kegiatan sebanyak 146
terdapat 102 kegiatan 69,86 efisien, 10 kegiatan 6,85 efisiensi berimbang, dan 34 kegiatan 23,29 tidak efisien.
Hasil analisis tahun 2009 untuk kegiatan yang efektif dari total kegiatan sebanyak 142 terdapat 1 kegiatan 0,68 efektif, 113 kegiatan 77,39 efektivitas
berimbang, dan 28 kegiatan 19.18 tidak efektif. Tahun 2010 untuk kegiatan yang efektif dari total kegiatan sebanyak 124 terdapat 5 kegiatan 4,00 efektif, 95
kegiatan 76,00 efektivitas berimbang, dan 24 kegiatan 19,20 tidak efektif. Tahun 2011 untuk kegiatan yang efektif dari total kegiatan sebanyak 146 terdapat 3
kegiatan 2,05 efektif, 100 kegiatan 68,49 efektivita berimbang, dan 43 kegiatan 19.18 tidak efektif.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Benoit 2011 dari Universitas Sanata Dharma yang berjudul Analisis Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik
Menggunakan Pendekatan Value For Money di Pemerintahan Kota Yogyakarta menghasilkan bahwa kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun 2007 sampai
38
dengan tahun 2009 sudah ekonomis, pada tahun 2007 dan 2008 sudah efisien tetapi tahun 2009 menjadi tidak efisien, dari pengukuran efektivitas ditemukan hasil bahwa
padatahun 2007 sampai dengan tahun 2009 sudah efektif. Sehingga hasil pengukuran pertahun dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2007 kinerja Pemerintah Kota
Yogyakarta sudah ekonomis, efisien,dan efektif. Tahun 2008 kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta sudah ekonomis, efisien, dan efektif dan tahun 2009 kinerja Pemerintah
Kota Yogyakarta sudah ekonomi dan efektif tetapi tidak efisien.
39
BAB III METODE PENELITIAN