dubia dan inermis. Lilin tersebut berfungsi untuk menghalau serangga yang

Bentuknya melingkar dan sering bergerigi, bervariasi dari ukuran yang sangat kecil dan tidak jelas seperti N. ampullaria dan N. gracilis hingga yang sangat lebar dan tampak dengan jelas seperti N. hamata dan N. edwarsiana. Gerigi pada bibir merupakan bagian yang licin namun menarik perhatian serangga karena selain warnanya yang mencolok, bagian ini bernektar berasal dari glandular crest yang berada tepat di atasnya Purwanto, 2007. Zona berlilin Waxy zone berada dibagian kantung sebelah dalam. Warna antara sisi sebelah luar dan sisi sebelah dalam bisa sangat jauh berbeda. Contohnya pada N. rajah yang sisi luarnya berwarna kuning terang sedangkan pada sisi sebelah dalam berwarna merah keunguan. Perbedaan warna antara bagian luar dan dalam ini diduga untuk lebih menarik perhatian serangga. Pada beberapa jenis zona ini hampir tidak dapat ditentukan secara pasti, khususnya pada N. Ampullaria, N. dubia dan N. inermis. Lilin tersebut berfungsi untuk menghalau serangga yang ingin keluar dari dalam kantung. Hewan atau seranga yang terjebak jarang yang dapat keluar dari zona ini Witarto, 2006. Menurut Clarke 2001, zona pencernaan Degestive zone merupakan daerah dekomposisi. Bagian tersebut mengandung cairan sarat mikroorganisme decomposer. Keadaan pH cairan tidak dapat ditentukan secara pasti untuk setiap jenisnya, karena sering berfariasi antara 2-7 tergantung musim dan keadaan lingkungannya. Sayap Wing dimiliki semua kantung Nepenthes spp. pada kantung anakan atau kantung rosetnya. Fungsi dari sayap ini tidak sepenuhnya dimengerti. Suatu percobaan dengan menghilangkan bagian ini dari kantung roset N. rafflesiana yang dilakukan oleh Moran 1993, tidak menunjukan perbedaan signifikan pada hasil penangkapan serangga dengan kantung roset yang masih memiliki sayap. Pada kantung atas, sayap tereduksi dan hilang. Sulur daun Tendril adalah bagian yang menghubungkan kantung dengan helaiaan daun. Panjangnya berbeda antara kedua jenis kantung. Kantung atas biasanya memiliki sulur daun yang lebih panjang dibandingkan dengan kantung roset JGNC, 2000. Universitas Sumatera Utara Bentuk kantung Nepenthes spp. pada umumnya menyerupai kendi, piala, terompet ataupun periuk. Setiap jenis Nepenthes spp. setidaknya memiliki dua bentuk kantung, karena antara kantung bawah Lower pitcher dan kantung atas Upper pitcher menunjukkan bentuk yang jauh berbeda Laufferenburger Walker, 2000. Menurut Mansur 2006, adapun sketsa beberapa bentuk umum kantung Nepenthes spp. ditunjukkan pada Gambar 2 berikut ini: Gambar 2. Sketsa Beberapa Bentuk Kantung Nepenthes spp. Keterangan Gambar A Bentuk kendi Ventricose. A-1 kendi berleher panjang seperti pada kantung atas upper pitcher N. diatas Jebb Cheek., A-2 kendi gentong, bentuk umum kantung bawah lower pitcher, A-3 kendi bermulut lebar sepetri N. clipeata Danser., A-4 kendi berperut besar , bentuk kantung pada Nepenthes spp.,B bentuk piala gelas. B-1 bentuk cawan piala strikingly infundibular seperti pada N. dubia Denser. dan N. inermis Denser., B-2 bentuk gelas tambun globose, khas pada N. ampullaria Jack., B-3 bentuk bola-tambunurceolate bermulut seperti pada N. aristolochiodes Jebb Cheek., C bentuk terompetinfundibular. C-1 bentuk terompet panjang langsing, bentuk khas pada N.spectabilis Danser., C-2 bentuk terompet pendektambun seperti pada N. rafflesiana Danser. dan N. rafflesiana Jack . Universitas Sumatera Utara

2.5 Pemanfaatan Nepenthes spp.